7 Cara Mengenali Pinjol yang Aman dari Penipuan
Isi Artikel
Pinjaman online atau pinjol sudah menjamur dan menawarkan ragam program bagi yang membutuhkan pinjaman cepat. Namun, bagaimana cara mengenali pinjol yang aman?
Di balik kemudahan tersebut, terdapat risiko yang perlu diwaspadai. Kamu perlu memilih pinjol secara bijaksana agar tidak mengalami kerugian nantinya.
Jangan sampai pinjaman yang seharusnya memberikan bantuan finansial malah menjadi beban akibat bunga yang tidak wajar dan aturan tidak jelas.
Nah, Glints akan membahas cara mengenali pinjaman online yang aman dan legal dalam artikel di bawah ini! Simak, yuk!
Cara Mengenali Pinjol yang Aman dan Legal
1. Terdaftar/berizin dari OJK
Menurut Otoritas Jasa Keuangan, pinjaman online, juga dikenal sebagai Fintech Lending atau P2P Lending, adalah platform yang mempertemukan pemberi dan penerima pinjaman melalui sistem elektronik.
Perusahaan pemberi pinjaman online yang aman pasti telah terdaftar dan memiliki izin resmi dari OJK.
Dilansir dari situs resminya, terdapat 102 perusahaan fintech dengan aplikasi pinjaman online yang terdaftar secara sah hingga 5 Januari 2023.
Perusahaan-perusahaan ini telah memenuhi berbagai syarat OJK, termasuk persyaratan terkait modal usaha serta kewajiban menjalankan bisnis secara profesional dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Aplikasi dan website resmi
Perusahaan pemberi pinjaman online yang aman tidak akan menawarkan pinjaman melalui saluran komunikasi pribadi, seperti chat WhatsApp atau panggilan telepon langsung.
Perusahaan fintech yang legal wajib memiliki aplikasi atau website resmi untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan informasi kepada calon peminjam.
Kamu dapat memastikan kesahan aplikasi pinjaman online dengan mengeceknya lewat cekfintech.id.
Dikutip dari CNBC, kamu juga dapat mengecek aplikasi pinjaman online terdaftar di OJK melalui WhatsApp resminya di nomor 081-157-157-157, atau email ke [email protected].
3. Tata cara pengajuan efisien dan transparan
Perusahaan pemberi pinjaman online yang aman harus punya:
- prosedur yang efisien
- transparansi tinggi
- fleksibilitas
Sehingga, para peminjam dapat mengajukan pinjaman dengan proses yang lebih cepat daripada lembaga keuangan konvensional.
Kamu dapat mengacu pada cara kerja pengajuan pinjaman online yang legal melalui platform dikutip dari Sikapi Uangmu oleh OJK, di bawah ini:
- Registrasi keanggotaan
Pengguna, baik pemberi pinjaman dan peminjam, wajib melakukan registrasi melalui komputer atau smartphone untuk menjadi anggota platform online tersebut.
- Pengajuan pinjaman
Selanjutnya peminjam harus mengisi formulir dan melengkapi informasi yang diperlukan.
- Analisis dan seleksi peminjam
Platform online akan menganalisis dan memilih peminjam yang layak untuk mengajukan pinjaman, termasuk menentukan tingkat risiko dari si peminjam.
- Marketplace pinjaman online
Peminjam terpilih akan ditampilkan dalam platform marketplace online tersebut, lengkap dengan profil dan informasi komprehensif mengenai risiko terkait.
- Analisis dan seleksi investor
Investor akan melakukan analisis dan seleksi terhadap peminjam yang terdaftar dalam marketplace.
- Pendanaan
Investor melakukan pendanaan kepada peminjam terpilih.
- Pengembalian pinjaman
Peminjam mengembalikan pinjaman sesuai jadwal pembayaran pinjaman.
- Dana pengembalian pinjaman
Investor menerima dana pengembalian pinjaman dari peminjam.
4. Bunga atau biaya pinjaman transparan
Perusahaan pemberi pinjaman online yang aman akan menyediakan informasi yang jelas dan transparan mengenai bunga serta biaya-biaya pinjaman.
Informasi ini harus mudah diakses oleh calon peminjam sebelum mereka mengambil pinjaman.
Transparansi ini penting agar peminjam dapat membuat keputusan dan menghindari kejutan biaya yang tidak diharapkan.
5. Batas waktu pembayaran yang jelas
Perusahaan pemberi pinjaman online yang aman akan memantau pembayaran dari peminjam.
Jika peminjam gagal membayar pinjaman setelah batas waktu 90 hari, mereka akan dimasukkan ke dalam daftar hitam (blacklist) yang dikelola oleh Fintech Data Center.
Hal ini berarti peminjam tersebut tidak akan dapat meminjam dana dari platform fintech lainnya di masa mendatang.
Langkah ini membantu melindungi peminjam dari tindakan pembiayaan yang berlebihan dan menegaskan tanggung jawab untuk membayar pinjaman.
6. Mempunyai layanan pengaduan
Perusahaan pemberi pinjaman online yang aman pasti akan menyediakan layanan pengaduan bagi peminjam.
Jika peminjam menghadapi masalah atau memiliki keluhan terkait layanan atau pinjaman, mereka harus dapat mengajukan pengaduan dan mendapatkan respons yang memadai dari perusahaan.
Dengan ini, perusahaan menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga kepercayaan konsumen dan menangani setiap masalah dengan profesional.
7. Review dari pengguna lain
Kamu dapat menggunakan review dari pengguna lain sebagai referensi yang memberikan keyakinan dalam memilih aplikasi pinjaman online.
Dikutip dari CNN, kamu akan menemukan ulasan dari pengguna lain yang sudah menggunakan aplikasi tersebut baik dari Play Store atau App Store.
Ulasan pengguna dapat memberikan informasi tentang pengalaman mereka dalam menggunakan aplikasi, termasuk masalah yang mungkin timbul.
Rating yang diberikan oleh penggunan lain juga menjadi pertimbangan penting. Semakin tinggi rating yang diperoleh, semakin direkomendasikan aplikasi tersebut.
Nah, itu dia cara mengenali pinjaman online yang aman dari Glints.
Semoga dapat membantu kamu pilih yang resmi dan tidak merugikanmu ke depannya.
Jadikan pijaman online sebagai platform yang membantumu, jangan sampai menggantungkan hidupmu pada platfom tersebut.
Selain soal pinjol, Glints punya ragam artikel yang bantu kamu mengatur keuangan, mulai dari tips investasi pemula hingga budgeting.