8 Cara Mengatasi Alergi Debu di Lingkungan Rumah dan Kantor

Tayang 05 Feb 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Saat kambuh, alergi debu memang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Makanya, tak heran jika kamu sedang berusaha mencari cara mengatasi alergi debu agar tak sering datang lagi.

    Gejala alergi debu ini bisa beragam di setiap orang, mulai dari gatal pada kulit, mata kemerahan, hingga bersin-bersin.

    Selain rumah, tempat kerja juga bisa menjadi sumber debu, terutama ketika ruangan atau mejamu jarang dibersihkan atau pun saat diberi tugas untuk kerja on site.

    Jadi, ayo coba terapkan beberapa tips yang telah Glints siapkan berikut ini untuk membantu menangani persoalan alergi debu!

    1. Gunakan lap basah untuk bersih-bersih

    Lap kering dapat menyebabkan debu-debu yang ada menjadi menyebar ketika dibersihkan.

    Setelah menyebar, debu tersebut kemungkinan besar akan menemukan tempat baru untuk bermukim kembali.

    Sementara itu, lap basah atau kain pel akan membantumu membersihkan permukaan tanpa menimbulkan risiko menghirup partikel debu.

    Jangan lupa untuk bersihkan secara rutin. Tak perlu menunggu debu menumpuk terlebih dahulu karena akan semakin membuatmu tak nyaman saat membersihkannya.

    Baca Juga: 5 Cara Menyampaikan ke Atasan saat Merasa Burnout (+Contoh Email)

    2. Pilih bed cover dengan bahan tertentu

    Cara mengatasi alergi debu selanjutnya adalah memilih bed cover, sarung bantal, dan selimut dengan bahan yang tidak terlalu menyerap debu.

    Bahan tersebut biasanya terbuat dari kain yang seratnya tersusun rapat, jadi debu-debu tidak akan memiliki tempat untuk menempel.

    Selain itu, jenis bahan antialergi ini juga dapat melindungi peralatan tidurmu dari tungau yang juga terkadang dapat menyebabkan alergi.

    Harganya memang agak mahal jika dibandingkan dengan bahan biasa, tetapi sebanding dengan manfaat yang ditawarkan.

    3. Jaga kelembapan

    Dilansir dari Mayo Clinic, penderita alergi debu harus menjaga kelembapan ruangannya agar tetap rendah.

    Ruangan yang terlalu lembap ternyata dapat menimbulkan beberapa efek yang akhirnya meningkatkan risiko alergi kambuh, seperti mempercepat pertumbuhan tungau dan bakteri lainnya.

    Akan tetapi, ruangan yang terlalu kering juga tidak baik karena dapat membuat debu semakin kering dan menyebar di udara.

    Tingkat kelembapan yang direkomendasikan adalah sekitar 40%-50%.

    Kamu dapat membeli alat pengukur kelembapan udara serta humidifier untuk membantumu mengatur kelembapan di rumah.

    4. Gunakan vacuum cleaner

    Jika membersihkan debu dengan lap tetap membuatmu alergi, cara mengatasi alergi debu yang satu ini wajib dicoba.

    Kamu tetap perlu memperhatikan beberapa hal saat beralih ke vacuum cleaner karena ada beberapa jenis alat yang tak bisa membersihkan alergen dan tungau secara efektif.

    Gunakan penyedot debu dengan kantung mikrofilter berlapis ganda atau filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA) untuk membantu mengurangi emisi debu rumah setelah dibersihkan.

    Jika alergimu cukup parah, sebaiknya sewa jasa orang lain yang dapat membantumu membersihkan debu.

    Nah, saat petugas kebersihan sedang membersihkan ruangan kantormu yang cukup berdebu, coba bekerja di ruangan lain terlebih dahulu sampai beberapa waktu setelah dibersihkan.

    Baca Juga: Mengatasi Kulit Kering karena AC: Tips dan Pilihan Skincare

    5. Ganti peralatan rumah

    Cara mengatasi alergi debu selanjutnya adalah dengan mengganti beberapa barang di rumah yang cenderung mengakibatkan debu lebih banyak hinggap, seperti:

    • karpet
    • boneka
    • bean bag

    Kamu dapat mengganti barang tersebut dengan substitusi lain, memindahkannya ke ruangan yang lebih jarang ditempati, atau tetap meletakkannya di kamar namun harus sering dibersihkan.

    Dilansir dari Web MD, barang yang ramah bagi penderita alergi debu adalah yang permukaannya terbuat dari bahan kulit, kayu, plester, atau besi.

    6. Pakai peralatan untuk melindungi diri dari debu

    Saat melaksanakan tugas atau sekadar membersihkan ruangan kerja, usahakan untuk menggunakan peralatan pendukung agar kamu tak menghirup partikel debu yang menyebar.

    Salah satunya adalah masker atau kacamata.

    Alat perlindungan diri ini mungkin sudah kamu dapatkan ketika diberi tugas untuk bekerja di lapangan, jadi jangan sampai kamu lalai mengenakannya, ya.

    7. Bersihkan tempat kerja di sela-sela pekerjaan

    Apakah kamu sering bekerja on-site dan melakukan pekerjaan yang menghasilkan banyak partikel debu?

    Jika ya, kamu dapat melakukan beberapa cara untuk mengatasi alergi debu di kondisi seperti itu, mulai dari:

    • Tak perlu menunggu pekerjaan selesai, bersihkan tempat kerja di sela-sela pekerjaan agar debu tak terlalu menumpuk.
    • Jangan menendang atau menyenggol barang-barang yang terkena debu.
    • Gunakan teknik memotong kayu atau bahan baku lain yang menghasilkan lebih sedikit debu.

    Apakah di mejamu terdapat kotak pensil, vas bunga kecil, atau dekorasi lainnya?

    Jika iya, kamu juga perlu membersihkannya secara rutin dan tak perlu menunggu sampai berdebu.

    Baca Juga: 7 Cara Mengobati Batuk Secara Alami dari Rumah dan Kantor

    8. Bawa obat alergi

    Bila kamu sudah pernah melakukan tes alergi dan mendapatkan resep obat dari dokter, jangan lupa untuk membawanya ke tempat yang berpotensi membuat alergimu kambuh parah.

    Hindari membeli obat sembarangan karena dapat menyebabkan efek samping berbahaya.

    Hindari juga membeli obat alergi tanpa konfirmasi pada dokter.

    Seseorang perlu menjalani pemeriksaan dan tes terlebih dahulu untuk memastikan apakah gejala yang dirasakan disebabkan oleh alergi debu atau bukan.

    Demikian pembahasan Glints mengenai cara mengatasi alergi debu yang dapat dipraktikkan baik di lingkungan rumah maupun kerja.

    Selain alergi debutentunya ada banyak tantangan kesehatan di dunia kerja yang sering ditemui, baik itu kesehatan fisik maupun mental.

    Tak perlu khawatir karena kamu dapat menemukan banyak insight untuk mengatasi masalah tersebut di Glints Blog!

    Mulai dari masalah sakit pinggang, pola tidur tidak teratur, malas olahraga, burnout di tempat kerja, dan masih banyak lagi.

    Klik link ini untuk temukan kumpulan artikel terbarunya! Gratis.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait