10 Hal yang Dilihat HRD dari Profil LinkedIn Kamu, Sudah Ada Semua?

Diperbarui 26 Jan 2024 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Ada banyak hal yang bisa dilihat seorang HRD dari profil LinkedIn kamu. Tapi, apa saja yang biasa menjadi fokus mereka?

    Sebanyak 95% HRD melihat dan menemukan kandidat yang tepat melalui job site tersebut, seperti ditulis WorkMonger.

    Maka, tidak perlu diragukan lagi bahwa kamu memerlukan profil LinkedIn yang menarik agar dilirik oleh HRD.

    Lalu, apa yang sebenarnya dilihat HRD dari LinkedIn seorang kandidat?

    Dalam artikel ini, Glints akan membahas hal-hal tersebut. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

    Baca Juga: Cara Menggunakan LinkedIn untuk Mendapatkan Pekerjaan

    1. Foto profil

    menghubungi recruiter melalui linkedin

    © Freepik.com

    Ada pepatah mengatakan, “Don’t judge the book by its cover.” Namun, nyatanya pepatah ini tidak selalu berlaku di dunia kerja.

    Hal pertama yang dilihat HRD dari LinkedIn seorang kandidat adalah foto profil. Banyak HRD yang menentukan untuk membuka profil kandidat atau tidak melalui foto profilnya.

    Oleh karena itu, penting untuk memiliki foto profil yang profesional dan menarik.

    Dikutip dari The Balance Careers, salah satu tips untuk membuat foto profil LinkedIn yang menarik adalah menggunakan foto yang memperlihatkan bagian dada ke atas.

    Jangan gunakan foto full body karena wajahmu akan sulit dilihat oleh HRD. Foto profilmu hanya akan dilihat sekilas. 

    2. Headline

    Hal lain yang dilihat HRD dari LinkedIn seorang kandidat adalah headline.

    Headline merupakan bagian yang biasanya menyatakan pekerjaan dan perusahaan tempat kita bekerja.

    Selain menuliskan dua hal tersebut, kamu bisa menuliskan bidang yang kamu kuasai.

    Sebagai contoh, kamu saat ini bekerja sebagai seorang Digital Marketing di Perusahaan X. Kamu bisa menulis headline, “Content Marketing | Social Media Marketing | Digital Marketing at Perusahaan X”.

    Dengan begitu, HRD tidak hanya tahu apa pekerjaan terakhir atau yang sedang kamu jalani. HRD juga tahu keahlianmu yang lain.

    3. Kelengkapan profil

    linkedin ads adalah

    © Freepik.com

    Dikutip dari The Muse, semakin lengkap profilmu, maka semakin mudah pula profilmu ditemukan oleh HRD.

    LinkedIn memiliki fitur untuk mengukur seberapa lengkap profilmu. Usahakan profilmu bisa memenuhi kelengkapan 100%.

    Pasalnya, ketika HRD membuka profilmu, mereka ingin tahu lebih banyak tentang dirimu.

    Mereka ingin tahu pengalaman, latar belakang, skill, dan informasi lainnya yang bisa kamu cantumkan di LinkedIn.

    Oleh karena itu, buatlah HRD terpukau dengan profil LinkedIn-mu dengan melengkapinya.

    Baca Juga: Serba-serbi Menghubungi Recruiter Melalui LinkedIn saat Cari Kerja

    4. Elevator pitch

    Elevator pitch adalah penjelasan singkat dan luas tentang dirimu. Biasanya, elevator pitch digunakan untuk memikat kerja sama dari calon investor, klien, dan sebagainya.

    Kamu juga bisa menggunakan elevator pitch dalam deskripsi dirimu di LinkedIn. Ini adalah salah satu hal penting yang dilihat HRD dari LinkedIn seseorang.

    Cukup buat 3-5 kalimat yang menjelaskan siapa kamu, apa pekerjaan dan keahlianmu, apa pencapaian terbesar yang pernah kamu lakukan terkait bidang tersebut, dan apa yang sedang kamu kembangkan.

    Dengan begitu, HRD bisa mengenalmu secara singkat melalui elevator pitch tersebut. Jika deskripsi tersebut menarik, HRD akan memutuskan untuk membaca profilmu lebih lanjut. 

    5. Pengalaman

    linkedin ads adalah

    © Freepik.com

    Saat merekrut profesional, tentu saja HRD ingin mengetahui seberapa jauh pengalamanmu di bidang yang sedang dicari.

    Makanya, bagian “Experience” atau Pengalaman tentu jadi salah satu hal yang pasti akan dilihat oleh HRD dari profil LinkedIn kamu.

    Para rekruter tentu ingin tahu gambaran seberapa jauh kamu cocok dengan pekerjaan yang ditawarkan berbekal dari pengalaman yang kamu tulis. Ini diamini juga oleh University of Pittsburgh.

    Nantinya, para rekruter mungkin juga akan mencocokkan antara bagian “Skills” dengan pengalaman. Sejauh apa kamu menggunakan kemampuan yang kamu punya untuk mendapatkan output yang terukur.

    Jadi, penting juga menjelaskan achievement apa saja yang pernah kamu raih di bagian pengalaman kerja, ya!

    6. Bukti bahwa kamu profesional

    Kamu tidak cukup hanya menuliskan pengalaman kerjamu di akun Linkedin.

    Yang ingin dilihat HRD dari profil LinkedIn milikmu adalah seberapa profesional kamu menjalani pekerjaanmu di masa lalu.

    Kamu bisa menunjukkannya melalui berbagai bukti, seperti menjelaskan pencapaian-pencapaian yang berhasil kamu lakukan, klien yang berhasil kamu pikat, dan project lain yang menjadi inovasi baru di perusahaanmu.

    Kamu juga bisa menambahkan attachment hasil kerjamu di bagian Experience, lho!

    Hal ini dapat menunjukkan bahwa kamu bukan seorang karyawan yang biasa, melainkan seorang karyawan yang mampu memberikan dampak positif dan kemajuan bagi perusahaan.

    7. Rekomendasi

    surat rekomendasi bahasa inggris

    © Freepik.com

    LinkedIn punya fitur lain yang menarik, yaitu Skills & Endorsements.

    Bagian ini menampilkan review skill dari orang lain terhadap dirimu. Mereka bisa menuliskan keahlian dan skill yang kamu terapkan selama bekerja.

    Skills & Endorsement merupakan bagian yang penting, sebab sering kali inilah yang dilihat HRD dari LinkedIn kandidat.

    Selain menuliskan skill yang kamu miliki, mereka juga bisa menilai seberapa tinggi skill-mu tersebut.

    Semakin banyak endorsements yang kamu terima, HRD akan semakin yakin bahwa kamu benar-benar ahli dalam bidang tersebut.

    Kamu bisa minta rekan-rekanmu untuk menuliskan endorsements yang sesuai di profil LinkedIn-mu. Kamu juga bisa memberikan endorsements balik untuk mereka.

    8. Koneksi yang tepat

    HRD juga sangat mungkin melihat koneksimu di LinkedIn. Namun, ini bukan berbicara soal jumlah saja ya, tapi juga soal relevansinya.

    Workable bilang, idealnya kamu punya minimal 50 koneksi di LinkedIn yang relevan. Sebab, kalau terlalu sedikit juga akan membuat HRD bertanya-tanya mengenai minatmu untuk terhubung dengan orang-orang yang sama dalam industri.

    Selain angka, sebaiknya kamu memiliki koneksi di bidang yang sesuai. Ini menunjukkan bahwa kamu memang serius untuk bertekun di industri yang kamu ambil.

    Memiliki ratusan bahkan ribuan koneksi, tapi 95 persennya berasal dari industri yang sama sekali tidak berhubungan tidak terlalu membantu performa kamu di mata HRD.

    9. Passionate

    © Freepik.com

    Merekrut seseorang yang bersemangat dan memiliki passion dalam bekerja tentu lebih menyenangkan. Sebab, di kebanyakan waktu mereka akan menganggap pekerjaannya sebagai taman bermainnya.

    Ini bisa juga kamu tunjukkan lewat profil LinkedIn-mu.

    Cobalah untuk bergabung ke dalam grup yang tersedia di LinkedIn. Biasanya, ini akan terpampang juga di profilmu.

    Selain itu, kamu bisa mengikuti diskusi atau komentar di unggahan koneksimu untuk menyuarakan pendapatmu dan bertukar pikiran. 

    Jadi, keaktifanmu dengan koneksi atau halaman yang kamu ikuti akan membantu menunjukkan seberapa antusias kamu terhadap bidang ini, yang memberikan nilai tambah.

    10. Aktif tidaknya feed

    Sebagai media sosial profesional, LinkedIn tentu juga memungkinkan kamu menulis status dan mengunggahnya kepada sesama koneksi.

    Selain dengan cara menyukai atau mengomentari unggahan orang lain, kamu juga bisa menulis pemikiran kamu sendiri di profil LinkedIn-mu.

    Membuat konten di LinkedIn dapat menunjukkan bahwa kamu serius di bidang yang kamu miliki dan tidak ragu atau takut dalam membuka diskusi, menerima kritik, dan mengungkapkan pemikiranmu.

    Bahkan, jika tulisanmu brilian, sangat mungkin unggahanmu muncul di search engine sehingga bisa mencapai orang lebih banyak.

    Baca Juga: 5 Langkah Merapikan Profil LinkedIn-mu

    Itu dia 10 hal yang biasanya dilihat HRD dari LinkedIn profil kamu. Menarik, bukan?

    Sekarang, cek profil LinkedIn-mu dan nilai sendiri apakah sudah sesuai dengan yang Glints paparkan di atas.

    Tertarik untuk mengetahui informasi lainnya seputar karier? Yuk, langganan newsletter blog Glints agar tidak ketinggalan informasinya! Buat akunmu sekarang, ya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait