7 Pertanyaan tentang Inklusivitas untuk Diajukan saat Interview

Diperbarui 08 Feb 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Untuk menghindari perusahaan dengan lingkungan kerja yang diskriminatif, ada beberapa pertanyaan tentang inklusivitas yang dapat kamu ajukan saat interview kerja.

    Hal ini menjadi sangat penting ketika kamu menjadi minoritas di sebuah wilayah, misalnya saat bekerja di luar negeri.

    Karena Indonesia merupakan negara dengan keberagaman yang tinggi, pertanyaan tentang inklusivitas juga tetap boleh kamu ajukan meski menjalani wawancara di dalam negeri jika kamu merasa perlu.

    Kamu dapat memilih satu atau beberapa pertanyaan di bawah ini untuk memastikan apakah perusahaan memiliki lingkungan yang inklusif atau tidak.

    Baca Juga: 15 Hal yang Harus Kamu Tanyakan saat Interview Kerja

    1. Seberapa pentingkah arti keberagaman bagi perusahaan?

    Dalam bahasa Inggris:

    How important is diversity to you and your company as an organization?

    Kamu dapat menggali informasi awal mengenai sikap perusahaan terhadap keberagaman dan inklusivitas melalui pertanyaan ini.

    Biarkan mereka dulu yang menjelaskan mengenai pandangan umum terhadap persoalan inklusivitas.

    Apabila mereka memberikan jawaban yang positif, ini merupakan kesempatan baik untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya di bawah ini.

    Jika jawaban mereka ternyata kurang mengindikasikan sikap positif terhadap inklusivitas, coba konfirmasi lebih jauh dan jangan buat asumsi pribadi.

    2. Apa yang dilakukan perusahaan untuk memastikan semua karyawan merasa dirangkul?

    Dalam bahasa Inggris:

    What have been done by the company to ensure that everyone feels included?

    Pertanyaan tentang inklusivitas untuk diajukan saat interview selanjutnya bertujuan untuk menggali apa saja upaya-upaya yang selama ini sudah perusahaan lakukan untuk mewujudkan inklusivitas.

    Tentu semua orang dapat menjawab pertanyaan nomor 1 dengan berkata bahwa perusahaan sangat mendukung keberagaman dan inklusivitas.

    Akan tetapi, hanya sedikit di antaranya yang dapat menjelaskan bukti konkretnya.

    Jika ternyata selama ini perusahaan belum melakukan apa-apa untuk mewujudkan inklusivitas padahal ada komitmen untuk itu, coba tanyakan alasannya.

    Selain itu, tanyakan juga apakah dalam waktu dekat perusahaan berencana untuk mulai mengambil langkah-langkah untuk mewujudkan inklusivitas tersebut.

    Baca Juga: 7 Tipe Wawancara Kerja dan Cara Menghadapinya

    3. Siapa yang mengawasi atasan saya untuk menangani masalah yang berkaitan dengan inklusivitas?

    Dalam bahasa Inggris:

    Who holds my manager accountable for any issues regarding diversity and inclusivity?

    Siapa saja bisa bersikap negatif terhadap dirimu di tempat kerja, tak terkecuali para atasan.

    Nah, apabila atasanmu melakukan perbuatan kurang menyenangkan apalagi yang berkaitan dengan keberagaman ras, suku, budaya, atau agama, maka mereka harus bertanggung jawab.

    Dalam kasus seperti ini, siapakah yang dapat meminta pertanggung jawaban mereka? Apakah HR, supervisor, atau ada divisi khusus yang menangani hal ini?

    Dengan menanyakannya, kamu akan mengetahui harus membawa persoalan ini ke siapa dan bagaimana caranya.

    4. Apakah sering ada pembicaraan internal mengenai inklusivitas di tempat kerja?

    Dalam bahasa Inggris:

    Are there internal conversations about inclusivity at work?

    Orang yang bekerja di perusahaan dengan kultur yang inklusif tidak akan segan membicarakan soal ini, baik di situasi formal maupun informal.

    Oleh karena itu, pertanyaan tentang inklusivitas yang satu ini tepat untuk diajukan saat interview.

    Dilansir dari Harvard Business Review, pembicaraan mengenai inklusivitas dapat tercerminkan melalui beberapa hal, seperti:

    • Pernyataan perusahaan bahwa isu DEI (diversity, equity, and inclusivity) masuk ke dalam salah satu prioritas utama dan manajemen sering memberi update perusahaan mengenai komitmen ini.
    • Pertanyaan mengenai DEI dimasukkan ke dalam survei karyawan.

    Jika tidak ada tanda-tanda bahwa isu ini sering dibicarakan di lingkungan perusahaan, bisa jadi perusahaan memang belum memiliki komitmen untuk fokus pada hal ini.

    5. Apakah perusahaan memiliki pelatihan khusus mengenai inklusivitas?

    Dalam bahasa Inggris:

    Does the company provide diversity, equity, and inclusivity competence training?

    Dilansir dari Glassdoor, atasan yang belum pernah mengikuti cultural competence training kemungkinan besar akan sulit mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif.

    Sebaliknya, dengan adanya pelatihan khusus mengenai inklusivitas, diharapkan mereka dapat memahami dan menyelesaikan permasalahan di tempat kerja yang berhubungan dengan kultur & budaya.

    Bila perusahaan memang belum pernah menyediakan pelatihan serupa, coba tanyakan apakah ada rencana dalam waktu dekat atau alternatif lain yang diupayakan.

    Baca Juga: 30 Pertanyaan Interview Kerja yang Paling Sering Diajukan

    6. Apakah proses rekrutmen perusahaan juga menjunjung tinggi nilai inklusivitas?

    Dalam bahasa Inggris:

    Are the company’s recruiting processes also reflecting diverse and inclusive culture?

    Pertanyaan tentang inklusivitas untuk diajukan saat interview selanjutnya berkaitan dengan proses rekrutmen.

    Jika perusahaan masih melakukan diskriminasi berdasarkan latar belakang budaya pada saat proses rekrutmen, kemungkinan besar kultur perusahaannya memang kurang inklusif.

    Padahal, ini merupakan salah satu upaya paling proaktif untuk memastikan bahwa tim di perusahaan terdiri dari berbagai latar belakang.

    Jika perusahaan menerapkannya hingga ke proses rekrutmen, dapat dikatakan mereka berusaha mewujudkan komitmennya.

    7. Apakah perusahaan bekerja sama dengan organisasi eksternal sebagai dukungan tambahan untuk karyawan?

    Dalam bahasa Inggris:

    Do the company partner with any external organization to offer more resources to the employees?

    Hal yang satu ini mungkin jarang sekali ditemui di perusahaan-perusahaan kecil.

    Namun, tak ada salahnya untuk tetap bertanya demi memastikan apakah ada dukungan ekstra bagi karyawan yang datang dari kelompok minoritas. Hal ini agar kamu mendapatkan segala sumber daya yang dibutuhkan.

    Contoh organisasi yang dimaksud adalah semacam serikat buruh migran atau serikat pekerja dari kelompok minoritas lainnya.

    Demikian beberapa pertanyaan tentang inklusivitas untuk diajukan saat interview kerja. Semoga kamu dapat bekerja di perusahaan yang aman, nyaman, dan inklusif, ya.

    Nah, selain pertanyaan di atas, masih ada banyak sekali persiapan interview kerja yang perlu kamu ketahui.

    Namun, tak perlu khawatir karena Glints punya kategori blog khusus yang membahas soal tips interview.

    Di sana, kamu dapat temukan banyak artikel tentang tips menjawab beberapa pertanyaan yang paling sering ditanyakan saat wawancara kerja.

    Tertarik? Ayo klik link ini sekarang juga untuk jelajahi artikel-artikel terbarunya, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait