30 Pertanyaan Interview HRD dan Cara Jitu untuk Menjawabnya

Diperbarui 02 Apr 2024 - Dibaca 45 mnt

Isi Artikel

    Jika mendapat panggilan interview, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah persiapan. Salah satu persiapan itu adalah melatih diri dari pertanyaan interview HRD.

    Hal tersebut akan sangat membantumu agar tidak gugup dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

    Perlu diketahui, pada dasarnya pihak HRD setiap perusahaan memiliki beberapa pertanyaan yang hampir sama saat melakukan wawancara kerja.

    Umumnya, mereka akan menanyakan seputar pribadi dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh calon karyawan.

    Agar tidak bingung saat mendapat pernyataan tersebut, Glints telah merangkum 30 pertanyaan interview paling umum yang sering diberikan oleh HRD saat interview kerja dan bagaimana harus menjawabnya.

    Berikut 30 pertanyaan interview HRD yang wajib kamu kuasai:

    1. Ceritakan tentang dirimu

    Dilansir dari Inc, pertanyaan ini cukup lazim ditanyakan saat interview, termasuk oleh pihak HRD.

    Pertanyaan ini sering kali ditanyakan di awal interview. Meskipun terdengar sederhana dan mudah dijawab, pertanyaan ini sangat penting.

    Dari caramu menyampaikan profil, HRD akan mengevaluasi kepribadian, karakter hingga pola pikirmu.

    Agar tidak merasa grogi saat bercerita, ada baiknya untuk memulai dengan mengucapkan salam terlebih dahulu.

    Selanjutnya, jawablah pertanyaan ini secara singkat, lengkap dan tegas. Lalu, ceritakan pengalaman serta pencapaian terbaik yang telah diraih selama ini.

    Jangan lupa menceritakan tentang pekerjaan yang kamu lakukan sebelumnya beserta uraian pekerjaan tersebut.

    Jika kamu adalah  fresh graduate dan belum memiliki pengalaman kerja, kamu bisa fokus menceritakan aktivitas sehari-hari atau pengalaman organisasi yang pernah kamu miliki.

    Contoh:

    Hi, my name is Adit. Currently, I work at XYZ company as a call center agent. I’ve been there for just over two years. My responsibilities include answering the phone and asist the customers with their inquiries. This role helped me develop my customer service and communication skills.

    Halo, perkenalkan nama saya Adit. Saat  ini, saya bekerja di XYZ sebagai call center agent. Saya sudah bekerja di sini selama 2 tahun. Tugas utama saya adalah menerima telpon dan membantu konsumen menyelesaikan masalahnya. Pekerjaan ini sangat melatih kemampuan customer service skill saya.

    Baca Juga: 10 Contoh Pertanyaan Interview UX Researcher

    2. Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan ini?

    Sebenarnya, pertanyaan interview HRD yang satu ini sangat mudah untuk dijawab. Kamu hanya perlu mencari informasi di situs resmi perusahaan.

    Tentu saja, kamu tidak perlu menghafal semua informasi yang ada. Pilih-pilih saja informasi yang sekiranya penting.

    Apakah kamu masih bingung saat menentukan mana informasi yang perlu, dan mana yang tidak? Kalau memang begitu, kamu tak perlu khawatir.

    Glints punya panduan untuk cari kerja dan interview online. Ditulis dengan melibatkan para pakar, konten ini sudah berisi pedoman lengkap, lho.

    Apa saja informasi yang penting diketahui sebelum wawancara? Seperti apa etika yang baik saat interview? Teknik wawancara apa yang biasa dipakai oleh rekruter?

    Ketahui jawabannya dengan menyimak panduan lengkap cari kerja dan interview online! Klik tombol di bawah untuk membaca.

    BACA DI SINI

    Informasi itu tentu akan melengkapi jawaban wawancaramu nantinya.

    Pastikan untuk menjawabnya secara natural tanpa ada jeda. Hal ini penting untuk memberi kesan bahwa kamu benar-benar sudah mengenal perusahaan tersebut, bukan hanya menghafalkan jawaban.

    Contoh jawaban:

    I’ve known that this company is one of the emerging edutech startup in Indonesia. I am moved by the company mission and program to achieve inclusivity in education. That has always been what I believe in and passionate about.

    Saya sudah lama mengetahui bahwa perusahaan ini adalah startup edutech yang sedang berkembang di Indonesia. Saya sangat kagum dengan misi dan program perusahaan yang berusaha mewujdukan pendidkan yang inklusif. Hal tersebut sesuai dengan nilai yang saya pegang.

    3. Apa kelebihan yang kamu miliki?

    Pertanyaan seperti ini merupakan pertanyaan yang cukup sulit dijawab. Hal ini disebabkan banyak calon karyawan yang bingung untuk menyebutkan kelebihan yang dimilikinya.

    Saat mendapat pertanyaan seperti ini, sebaiknya beri jawaban dengan sopan dan tetap rendah hati.

    Berikanlah jawaban yang spesifik dan berkaitan dengan posisi yang sedang kamu lamar. Tunjukkan kelebihan yang kamu punya sesuai dengan konteks profesionalisme pekerjaan.

    Contoh:

    I’ve always been a natural leader and worked well in a fast-paced environment. As a team leader, I am also proud to see how our team exceeded our KPIs in the two quarters in a row.

    Saya memiliki kemampuan kepemimpinan dan sangat baik bekerja di lingkungan yang berkembang dengan cepat. Sebagai pemimpin tim, saya sangat bangga melihat bahwa tim saya berhasil melampaui KPI selama dua kuarter berturut-turut.

    4. Apa kekurangan yang kamu miliki?

    Pertanyaan ini juga merupakan pertanyaan interview HRD yang sulit dijawab. Jika salah menjawab, ada kemungkinan HRD akan menganggapmu sebagai sosok yang tidak kompeten.

    Untuk menghindari hal tersebut, kamu sebaiknya menjawab sesuatu yang sebenarnya tidak mahir dilakukan, namun kamu sedang berusaha untuk memperbaikinya.

    Hindari kalimat “saya tidak memiliki kekurangan” karena akan terkesan arogan.

    Contoh jawaban:

    I am are that I lack of public speaking skills. Last year I took an online course on improving communication skills and how to brush up on presentation skills so that I felt more relaxed when it was my turn to deliver a monthly presentation.

    Saya menyadari bahwa salah satu kelemahan saya ada di public speaking. Itulah mengapa tahun lalu saya ikut kursus online untuk belajar komunikasi dan skill presentasi, supaya bisa lebih tenang saat harus presentasi.

    5. Kenapa kamu tertarik melamar di perusahaan ini?

    Menurut The Muse, pertanyaan ini tergolong pertanyaan umum dalam interview kerja. Pertanyaan ini sering digunakan oleh HRD untuk mengetahui motivasi pelamar.

    Kamu sebaiknya menghindari jawaban yang berkaitan dengan gaji yang diberikan, suasana bekerja yang nyaman, skala perusahaan yang besar, atau bahkan menceritakan kekurangan perusahaan tempatmu bekerja sebelumnya.

    Jawaban seperti itu justru akan membuat HRD ragu untuk merekrut kamu. Pasalnya kamu mungkin dinilai kurang loyal terhadap perusahaan.

    Sebaiknya, berikan jawaban yang berkaitan dengan bisnis perusahaan yang sedang dilamar.

    Jawablah dengan jawaban seperti kecocokan dengan jenis bisnis perusahaan, menyukai visi misi perusahaan, latar belakang pendidikan yang cocok, atau pengalaman kerja yang sesuai dengan posisi yang dilamar sekarang.

    Contoh: 

    I heard that the company is going to expand its new business unit which will focus on providing consultation services for UMKM. In my previous role, I worked really closely with UMKM in Indonesia. Hopefully, I can be part of the company’s new growth by utilizing my years of experience. 

    Saya dengar perusahaan sedang melebarkan bisnisnya yang akan fokus dalam penyediaan konsultasi bagi para UMKM. Nah, pekerjaan saya sebelumnya sangat berkaitan erat juga dengan UMKM. Harapannya, saya bisa menjadi bagian dari perkembangan perusahaan ini dengan memanfaatkan pengalaman saya tersebut.

    6. Kenapa kamu tertarik melamar posisi ini?

    Setelah pertanyaan tentang motivasi bekerja di perusahaan, pertanyaan interview HRD selanjutnya biasanya adalah tentang posisi yang dilamar.

    Jika kamu memiliki pengalaman bekerja di posisi yang sama, maka hal itu tidak menjadi hal serius.

    Namun, jika tidak memiliki pengalaman sama sekali di bidang tersebut atau bahkan baru saja lulus kuliah, sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu.

    Pelajari tentang seluk-beluk uraian pekerjaannya, kemudian cari hubungannya dengan latar belakang pendidikanmu atau keterampilan yang kamu miliki.

    Contoh:

    The job description mentioned that this role would be responsible for growing company social media accounts. In my current role, I enjoy working on copywriting as well as researching about content marketing. I would love to focus on this job and implement my skills to help the company reach the goal.

    Dari lowongan kerja saya melihat bahwa posisi ini akan bertugas untuk mengembangkan akun media sosial perusahaan. Di pekerjaan saya yang sekarang, saya senang sekali bisa mengerjakan copywriting dan riset tentang content marketing. Saya ingin fokus di bidang ini dan menerapkan kemampuan saya untuk membantu perusahaan mencapai goal tersebut.

    Baca Juga: Tips Menghilangkan Rasa Cemas Sebelum Interview

    7. Apa yang bisa kamu berikan untuk perusahaan?

    pertanyaan interview user

    © Freepik

    Jawablah pertanyaan ini sesuai dengan keahlian atau pengalaman yang kamu miliki.

    Jika memiliki pengalaman bekerja sebelumnya, jangan ragu untuk menceritakan pencapaian atau prestasi-prestasi yang pernah diperoleh di perusahaan sebelumnya.

    Bagi yang belum memiliki pengalaman bekerja, sebaiknya tonjolkan kegiatan yang dilakukan selama ini. Selain itu, ceritakan bahwa kamu bersedia belajar dari awal jika diterima bekerja di perusahaan tersebut.

    Contoh:

    I can make anyone feel comfortable in a new environment, which makes me a good fit as an HR. In my previous position, a new employee came to me and told me that she didn’t think she was right for the company culture. I took the time to talk with her and was able to sort the misunderstanding and she eventually was able to thrive on her role.

    Saya bisa membantu orang lain untuk bisa nyaman di lingkungan baru, inilah yang membuat saya cocok sebagai HR. Dulu, ada karyawan baru yang konsultais ke saya mengenai budaya perusahaan yang sebenarnya ada sedikit kesalah pahaman. Saya berhasil yakinkan dia dan meluruskan pemahamannya. Pada akhirnya dia masih bertahan di perusahaan dan meneruskan perannya.

    8. Apa rencanamu untuk 5 tahun ke depan?

    Biasanya perusahaan-perusahaan berskala besar yang menanyakan hal ini kepada pelamar. Untuk menjawab pertanyaan ini, sebaiknya buat jawaban yang realistis dan jujur mengenai rencana kariermu untuk 5 tahun ke depan.

    Jika berencana menikah atau memiliki anak dalam 5 tahun ke depan, sebaiknya ungkapkan rencana secara langsung. Pasalnya, hal ini kadang-kadang mempengaruhi penerimaan karyawan di sebuah perusahaan.

    Pertanyaan tentang rencana menikah memang cukup sering diajukan oleh HRD. Hal ini karena ada beberapa perusahaan yang mewajibkan karyawan untuk tidak menikah minimal 6 bulan ke depan setelah diterima kerja.

    Contoh jawaban:

    Some of my future goals for the next few years include leading a design team and start becoming a mentor. I’ve always wanted to contribute to the community and help beginners to kick start their career. I’d also like to further develop my skills in user experience to aid in creating more user-focused designs.

    Beberapa goal saya di beberapa tahun ke depan adalah memimpin tim desain dan mulai menjadi mentor. Saya selalu ingin berkontribusi ke masyarakat dan membantu pada pemula untuk memulai kariernya. Saya juga ingin mengembangkan skil di user experience supaya bisa membuat desain yang berfokus pada user.

    9. Kenapa kamu berhenti bekerja di perusahaan sebelumnya?

    Bagi yang memiliki pengalaman kerja, hal ini pasti akan ditanyakan oleh pihak HRD. Kamu sebaiknya tidak membicarakan keburukan tempatmu bekerja sebelumnya.

    Terlebih, jika kamu memiliki masalah pribadi, sebaiknya tidak perlu diungkapkan.

    Berikanlah alasan yang logis, seperti ingin meningkatkan kemampuan di perusahaan yang baru.

    Ungkapkan ketertarikan terhadap hal-hal yang tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan sebelumnya, namun dimiliki oleh perusahaan yang saat ini kamu lamar.

    Contoh:

    Posisi ini tampaknya lebih cocok dengan skillset yang saya miliki. Jadi, saya sangat bersemangat untuk memaksimalkan keahlian saya yang belum pernah saya coba optimalkan di perusahaan sebelumnya. 

    This position seems to be more well-fitted with my skillset and passion. Therefore, I am very thrilled of the thought of being able to maximize my ability into the good use which I have never been able to do.

    10. Berapa gaji yang kamu inginkan?

    Pertanyaan interview HRD satu ini merupakan hal yang paling membingungkan lulusan baru. Sebelum interview, ada baiknya kamu mencari tahu rentang gaji posisi pekerjaan yang kamu lamar.

    Nah, apabila kamu memiliki beberapa keterampilan lain yang bisa menunjang pekerjaan, jangan ragu untuk menyampaikannya. Hal ini akan memungkinkan gaji yang didapat semakin besar.

    Pastikan juga, kamu mau terbuka untuk bernegosiasi soal gaji. Sampaikan pengalaman serta prestasi yang telah dicapai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan gaji di perusahaan yang baru.

    Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan balik kepada pewancara jika terdapat hal-hal yang tidak kamu mengerti. Hal ini akan menunjukkan bahwa kamu antusias terhadap interview yang dilakukan.

    Kamu sebaiknya mengajukan pertanyaan yang lebih spesifik, agar pewancara dapat menjelaskan dengan jelas.

    Contoh:

    Ekspektasi gaji saya sangat fleksibel. Namun, berdasarkan riset yang saya lakukan, setahu saya upah minimum untuk posisi ini di wilayah Jakarta adalah sekitar Rp X – Rp Y. Berdasarkan data tersebut dan memperhitungkan pengalaman saya selama 2 tahun, ekspektasi gaji saya di sekitar Rp A – Rp B.

    My salary range is flexible. However, based on my research, I’ve found that the minimum wage for this position in Jakarta region is Rp X – Rp Y. Considering that and also my 2 years of experience, I would expect the salary in the range of Rp V – Rp Y.

    Baca Juga: 8 Tips Menjawab Pertanyaan Interview Desain Grafis

    11. Adakah orang yang memiliki pengaruh besar terhadap kariermu? Jika ada, tolong ceritakan.

    Pertanyaan ini sering diajukan oleh perekrut untuk mengetahui apakah kandidat memiliki seseorang yang berpengaruh di dalam perjalanan karier-mu. 

    Untuk menjawabnya, ceritakanlah orang yang paling kamu hargai, dan hal-hal apa yang kamu pelajari dari orang tersebut.

    Contoh:

    Manager pertama saya, Pak Anwar, memiliki pengaruh paling besar dalam karier saya. Saat pertama kali diterima di perusahaan tersebut, saya sejujurnya merasa kurang percaya diri. Saya merasa sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain, bahkan kesulitan akan mengaplikasikan apa yang saya ketahui di tempat kerja. Tetapi Pak Anwar percaya pada saya, kerap memberikan masukan, dan mendukung saya untuk bisa mengatasi tantangan tersebut.

    My first manager, Sir Anwar, had the most influence on my career. I was insecure when I first started working for the business. I found it challenging to communicate with others, even struggling to apply my knowledge and abilities at work. But he believed in me, often giving me advices, and supported me in getting through those challenges.

    12. Bagaimana kamu mengelola stres dan tekanan di tempat kerja?

    Stres saat menjalani sebuah pekerjaan merupakan hal yang umum dirasakan semua orang.

    Tak heran jika pertanyaan ini merupakan salah satu pertanyaan yang lumayan sering diajukan dalam wawancara kerja.

    Maka, jelaskanlah dengan jujur apa yang biasanya menyebabkan kamu stres, diikuti dengan solusinya.

    Ingatlah untuk menyatakan bahwa walaupun merasa stres karena pekerjaan, hal itu tidak akan mengganggu produktivitas atau kualitas kerjamu.

    Contoh:

    Daripada bereaksi terhadap stres, saya berusaha untuk merespons situasi. Dengan begitu, saya dapat menangani masalah tanpa terlalu terbebani stres. Sebagai contoh, ketika menghadapi pelanggan yang tidak puas, saya fokus pada pekerjaan yang harus diselesaikan daripada memikirkan stres yang saya rasakan.

    Instead of reacting to stress, I try to respond to situations. This way, I can handle the problem without being overly burdened by stress. For example, when dealing with an unhappy customer, I focus on the task at hand rather than dwelling on the stress I feel.

    13. Apakah kamu pernah mengalami konflik dengan rekan kerja di pekerjaan sebelumnya?

    Terkadang, HRD suka mengajukan pertanyaan yang memancing. Salah satunya adalah pertanyaan seputar konflik yang mungkin pernah dialami dengan rekan kerja.

    Pertanyaan seperti ini bertujuan untuk memastikan bahwa kandidat bukan tipe pekerja yang akan mencaci maki siapa pun, baik rekan kerja maupun atasan.

    Kamu bisa ceritakanlah dengan singkat kesalahpahaman yang pernah kamu alami dengan rekan kerja, sekaligus solusi apa yang akhirnya dilakukan untuk mengatasi konflik tersebut. 

    Contoh:

    Pernah. Pada perusahaan sebelumnya, saya dan rekan kerja pernah diberi tugas menghubungi klien perihal sosialisasi penggunaan landing page terbaru kami. Namun, kami salah membagi daftar klien sehingga mengakibatkan kebingungan. Kami menyampaikan keluh kesah pada satu sama lain dan menemukan solusi dengan menggunakan sistem pengkodean warna pada spreadsheet bersama. Solusi ini berhasil dan tidak ada masalah serupa sejak itu.

    Yes. At a previous company, my colleagues and I were tasked with contacting clients about socializing the use of our latest landing page. However, we divided the client list incorrectly, resulting in confusion. We complained to each other and found a solution by using a color coding system on a shared spreadsheet. This solution worked and there have been no similar issues since.

    14. Bagaimana gambaran sebuah pekerjaan impian atau ideal versi dirimu?

    Saat proses wawancara kerja, perekrut akan menanyakan beberapa hal untuk mengetahui seberapa besar niat dan ketertarikan seorang pelamar untuk bekerja di perusahaan tersebut. Salah satunya adalah pertanyaan ini.

    Contoh:

    Pekerjaan ideal bagi saya adalah pekerjaan yang memungkinkan saya untuk memberikan pengaruh yang baik kepada banyak orang. Saya ingin bergabung dengan perusahaan seperti Anda yang menciptakan solusi yang menghemat waktu dan memperkaya hidup yang digunakan jutaan orang setiap hari.

    The ideal job for me is one that allows me to positively impact people on a daily basis. I am keen on working for a company such as yours, which develops solutions that save time and enhance lives, benefiting millions of users daily.

    15. Lingkungan kerja seperti apa yang kamu sukai?

    Pertanyaan ini biasanya diajukan untuk memahami preferensi kedua belah pihak.

    Pihak perekrut ingin mengetahui apakah kandidat siap bekerja di lingkungan yang dinamis, sementara kandidat dapat menyampaikan preferensi lingkungan kerja yang diinginkan.

    Jika diberi kesempatan bertanya, kamu juga dapat menunjukkan antusiasme untuk bekerja di perusahaan dengan melempar balik pertanyaan yang sama.

    Contoh:

    Saya telah bekerja dalam berbagai lingkungan, mulai dari yang penuh tekanan hingga santai, dari kolaboratif hingga perlu menyelesaikan sendiri, bisa beradaptasi dengan baik di kebanyakan lingkungan. Saya ingin lebih mengetahui tentang lingkungan kerja di perusahaan ini. Bisakah Anda jelaskan lebih lanjut?

    I have worked in a variety of environments, ranging from stressful to relaxed, from collaborative to needing to solve things on my own, adapting well to most environments. I would like to know more about the working environment in this company. Could you please explain more?

    16. Bagaimana cara kamu mengukur kesuksesan?

    Pertanyaan ini merupakan salah satu pertanyaan yang tidak memiliki jawaban pasti, sehingga tidak ada benar atau salah dalam menjawab pertanyaan ini. 

    Namun, melalui pertanyaan ini, HRD ingin mengetahui apakah niat, motivasi, dorongan, antusiasme, dan visi kandidat sejalan dengan perusahaan.

    Contoh:

    Saya memiliki definisi kesuksesan yang berbeda. Di tempat kerja, kesuksesan bagi saya berarti mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Saya pun percaya bahwa organisasi ini dikenal tidak hanya karena menghargai pencapaian, tetapi juga karena memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang. Di luar pekerjaan, saya menikmati bermain games atau sesederhana dapat menyelesaikan buku-buku yang berencana saya baca.

    I have different definitions of success. At work, success to me means achieving the goals set by the company. I believe that your organization is known not only for rewarding achievement, but also for providing opportunities for employees to grow. Outside of work, I enjoy playing games or simply being able to finish the books I plan to read.

    17. Apa saja pencapaian terbesarmu?

    Pertanyaan dalam konteks ini tidak selalu berarti prestasi.

    Ini dapat mencakup kontribusi yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar atau hal lain yang membuat kamu bangga.

    Contoh:

    Salah satu pencapaian terbesar saya adalah menjadi koordinator seminar lingkungan untuk organisasi mahasiswa di kampus. Kami berhasil mengadakan acara yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta, meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan mahasiswa. Saya merasa bangga dapat mengaplikasikan keterampilan kepemimpinan dan organisasi saya untuk tujuan yang bermanfaat bagi komunitas kampus.

    One of my greatest achievements was being the coordinator of an environmental seminar for a student organization on campus. We successfully organized an event attended by more than 200 participants, raising environmental awareness among students. I feel proud to be able to apply my leadership and organizational skills to a worthwhile cause for the campus community.

    18. Menurutmu, skill apa yang paling diperlukan untuk bisa sukses dalam peran ini?

    Meski skill sudah tercantum di CV atau resume, pertanyaan seputar ini akan tetap mungkin diajukan saat sesi wawancara.

    Ini karena rekruter ingin mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang seberapa baik kandidat menguasai keahlian tersebut, dan bagaimana kaitannya dengan posisi yang dilamar.

    Contoh:

    Sebagai seorang fresh graduate yang tertarik memulai karier di sosial media, saya menghabiskan sebagian besar waktu kosong saya untuk mengikuti kursus guna mengasah skill saya. Dalam kursus tersebut, saya belajar menerapkan strategi media sosial yang efektif untuk proyek pribadi dan magang saya. Saya juga mahir dalam berbagai platform dan alat media sosial, dan saya sangat antusias untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru dalam industri ini. Saya yakin bahwa keahlian dan minat saya dalam media sosial akan membuat saya menjadi aset berharga bagi tim.

    As a fresh graduate interested in starting a career in social media, I spent most of my free time attending courses to hone my skills. In the course, I learned to implement effective social media strategies for my personal projects and internships. I’m also proficient in various social media platforms and tools, and I’m excited to continue learning and keeping up with the latest developments in the industry. I am confident that my expertise and interest in social media will make me a valuable asset to the team.

    19. Apa strategimu dalam meraih tujuan karier yang telah kamu tetapkan?

    Pertanyaan ini biasanya diajukan karena perusahaan cenderung lebih memilih kandidat yang memiliki perencanaan karier yang jelas, sehingga tidak terlihat seperti hanya mengikuti arus.

    Contoh:

    Untuk mencapai tujuan karier yang saya inginkan, saya menggunakan metode SMART (spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu). Bersamaan dengan itu, saya rutin mencari feedback dari atasan atau rekan kerja, agar bisa terus belajar dan meningkatkan kinerja serta kemajuan menuju tujuan karier saya.

    To achieve my career goals, I use the SMART method (specific, measurable, achievable, relevant and time-bound). At the same time, I regularly seek feedback from my boss or coworkers, so that I can continue to learn and improve my performance and progress towards my career goals.

    20. Apakah kamu siap ditempatkan di berbagai daerah di Indonesia?

    Jika perusahaan tempatmu melamar memiliki jaringan kantor di seluruh Indonesia, seperti halnya BUMN atau korporasi, kamu mungkin akan ditanyai pertanyaan semacam ini.

    Contoh:

    Saya siap untuk ditempatkan di lokasi manapun di Indonesia. Saya antusias untuk bekerja di berbagai daerah di negara ini dan mendapatkan pengalaman dengan budaya serta metode kerja yang berbeda.

    I am ready to be relocated to any location in Indonesia. I am enthusiastic about working in different parts of the country and gaining experience with different cultures and working methods.

    21. Kapan kamu bisa mulai bekerja?

    Pertanyaan ini biasanya diajukan apabila perusahaan memang sedang membutuhkan seorang talent untuk mengisi posisi yang kosong dan butuh pengganti dengan cepat.

    Contoh:

    Saya telah menyelesaikan tanggung jawab sebelumnya dan bersedia kembali bekerja sesegera mungkin. Saha sangat antusias untuk memberikan kontribusi dengan keterampilan dan pengalaman yang saya miliki ke perusahaan ini.

    I have completed my previous responsibilities and am willing to return to work as soon as possible. Saha is excited to contribute my skills and experience to the company.

    22. Bisakah kamu menggambarkan situasi ketika kamu merasa sangat puas dengan kontribusimu di tempat kerja?

    Tak hanya mencapai target atau KPI, ada banyak faktor lain yang dapat memengaruhi tingkat kepuasan dan kebahagiaan seorang karyawan terhadap pekerjaannya.

    Melalu pertanyaan ini, rekruter mungkin dapat menilai sejauh mana perusahaan tersebut dapat mendukungmu dalam mencapai hal tersebut.

    Contoh:

    Saya merasa puas berhasil menyelesaikan tugas atau proyek yang menantang, terlebih ketika proyek tersebut telah berjalan dalam jangka waktu yang cukup lama. Ini meningkatkan perasaan percaya diri saya saat melihat hasil dari upaya keras saya menjadi kenyataan. Selain itu, kepuasan tersebut akan bertambah ketika pekerjaan saya berdampak positif pada kesuksesan perusahaan.

    I feel satisfied when I successfully complete a challenging task or project, especially when the project has been running for a long period of time. It boosts my confidence to see the results of my hard work become a reality. In addition, the satisfaction increases when my work has a positive impact on the company’s success.

    23. Ceritakan tentang jarak atau selisih waktu kosong yang ada di CV-mu.

    Dikutip dari Interview Bit, pertanyaan ini muncul ketika pewawancara menemukan sesuatu yang menarik di dalam resume-mu.

    Misal, dalam resume terdapat sebuah pekerjaan yang kamu jalani hanya untuk beberapa bulan, atau dalam beberapa kasus, adanya jarak yang cukup kentara antara dua pengalaman kerja berbeda.

    Di sini, perekrut ingin memastikan bahwa kesenjangan tersebut bukan karena adanya keraguan.

    Contoh:

    Setelah lulus S1, saya mulai bekerja secara terus menerus selama 8 tahun tanpa istirahat. Ini agak memengaruhi produktivitas dan merugikan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi saya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mengambil istirahat selama 6 bulan untuk membersihkan pikiran, memperbaiki hubungan dengan keluarga, dan juga melakukan perjalanan solo ke berbagai tempat. Saya juga mendapatkan beberapa pelajaran selama istirahat ini seperti pentingnya keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, kemampuan organisasi, dan pandangan hidup yang segar dan baru.

    As soon as I have my degree, I started working continuously for 8 years without a break. This somewhat affected my productivity and hurt my work-life balance. Therefore, I decided to take a 6-month break to clear my mind, improve my relationship with my family, and also travel solo to various places. I also gained some lessons during this break such as the importance of work-life balance, organizational skills, and a fresh, new outlook on life.

    24. Bagaimana kamu menerima dan bereaksi terhadap sebuah kritik? 

    Tujuan utama dari pertanyaan ini adalah untuk melihat bagaimana sikap dan reaksi kandidat terhadap masukan.

    Intinya, gambarkanlah pada pewawancara bahwa kamu selalu terbuka terhadap feedback yang bersifat membangun.

    Contoh:

    Saya selalu antusias untuk belajar hal-hal baru dan dalam prosesnya, saya mungkin cenderung membuat kesalahan. Maka, saya pun selalu terbuka terhadap tiap kritik yang diberikan dengan niat membangun, serta akan berusaha untuk memperbaiki diri dan belajar dari kesalahan tersebut. Hal ini akan membantu saya tumbuh dan maju. Tetapi, jika feedback yang disampaikan berbentuk negatif, maka saya cukup dewasa untuk mengabaikan kritik tersebut dan akan fokus melakukan pekerjaan saya sebaik mungkin.

    I am always eager to learn new things and in the process, I may tend to make mistakes. So, I am always open to constructive criticism, and will strive to improve myself and learn from my mistakes. This will help me grow and progress. However, if the feedback is negative, then I am mature enough to ignore the criticism and focus on doing my best work.

    25. Apa yang menarik kamu dari budaya perusahaan kami?

    Pertanyaan ini merupakan sebuah kesempatan untuk menunjukkan seberapa jauh pengetahuanmu tentang perusahaan, berikut antusiasmemu untuk bekerja di sana.

    Pastikan melakukan riset kecil mengenai kebijakan perusahaan dan aspek budayanya serta sejarahnya.

    Contoh:

    Saya suka bagaimana perusahaan menerapkan open-door policy, di mana karyawan diberikan kebebasan untuk untuk mengajukan pertanyaan, memberikan masukan, atau menyampaikan masalah kepada mereka tanpa hambatan atau rasa takut. Saya pikir hal ini mengarah pada lebih banyak ide yang dibagikan antara karyawan dari berbagai tingkatan dan konflik yang lebih sedikit antara manajer dan karyawan. Saya percaya bahwa transparansi dan aksesibilitas adalah dua hal yang dapat membuat sebuah perusahaan menjadi besar.

    I like how the company has an open-door policy, where employees are given the freedom to ask questions, give feedback, or raise issues with them without any inhibitions or fear. I think this leads to more ideas being shared between employees of different levels and less conflict between managers and employees. I believe that transparency and accessibility are two things that can make a company great.

    26. Bagaimana pandanganmu mengenai work-life balance?

    Saat ini, kebanyakan perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada kesuksesan semata, tetapi mendukung budaya kerja dan kehidupan yang seimbang.

    Ada berbagai cara untuk mencapainya. Mulai dari cuti bersama hingga hari untuk istirahat atau membantu karyawan mencapai tujuan pribadi mereka.

    Contoh:

    Saya percaya bahwa mencapai keseimbangan kerja dan kehidupan yang sehat penting untuk kesejahteraan dan produktivitas secara keseluruhan. Penting untuk memberi prioritas waktu untuk pekerjaan dan kehidupan pribadi serta menetapkan batas dan rutinitas yang mendukung keseimbangan ini.

    I believe that achieving a healthy work-life balance is important for overall well-being and productivity. It is important to prioritize time for work and personal life and set boundaries and routines that support this balance.

    27. Apakah kamu lebih suka bekerja sendiri atau bekerja dalam sebuah tim?

    Pertanyaan ini mungkin diajukan untuk mengetahui preferensi dan gaya kerja seorang kandidat.

    Ini memberikan wawasan kepada perekrut tentang bagaimana kandidat akan berkontribusi dan berinteraksi di lingkungan kerja.

    Dengan mengetahui apakah seseorang lebih suka bekerja sendiri atau dalam sebuah tim, perusahaan dapat menyesuaikan penempatan kandidat dengan peran tersebut.

    Contoh:

    Pilihan saya tergantung pada sifat pekerjaan dan proyek yang spesifik. Saya menikmati kolaborasi dengan orang lain dan belajar dari sudut pandang mereka, tetapi saya juga menghargai waktu fokus untuk bekerja secara mandiri. Intinya, saya fleksibel dan bisa beradaptasi di kedua lingkungan, selama tujuan akhir tercapai dengan efisien dan efektif.

    My choice depends on the nature of the work and the specific project. I enjoy collaborating with others and learning from their perspective, but I also value focused time to work independently. In essence, I am flexible and adaptable in both environments, as long as the end goal is achieved efficiently and effectively.

    28. Apa yang akan kamu lakukan jika manajermu memberikan tugas mendadak pada sore hari? 

    Pertanyaan ini akan membantu perekrut mengetahui apakah kandidat akan cocok dengan lingkungan kerja yang membutuhkan fleksibilitas.

    Kandidat yang berorientasi pada proses akan kesulitan untuk menyesuaikan diri.

    Contoh:

    Jika pada akhir hari manajer saya menugaskan saya suatu tugas, saya akan merespons permintaan tersebut dan meminta detail tambahan berupa deadline untuk menyelesaikannya. Saya kemudian akan memprioritaskan tugas tersebut berdasarkan tingkat urgensinya dan memastikan saya memiliki pemahaman yang jelas tentang jangka waktu yang diharapkan.

    If at the end of the day my manager assigns me a task, I will respond to the request and ask for additional details such as a deadline to complete it. I would then prioritize the task based on its level of urgency and ensure I have a clear understanding of the expected timeframe.

    29. Apakah kamu bersedia lembur dan bekerja pada akhir pekan jika diperlukan?

    Jika perekrut mengajukan pertanyaan ini, kamu dapat menunjukkan kesiapan sambil tetap menetapkan batasan mengenai jumlah jam kerja ekstra yang kamu bersedia lakukan.

    Contoh:

    Saya terbuka untuk lembur dan bekerja pada akhir pekan jika diperlukan, namun saya juga menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan. Saya berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Namun, jika tidak ada cara lain kecuali lembur, saya ingin mendiskusikan dan merencanakan situasi tersebut dengan tim saya untuk memastikan pekerjaan dilakukan dengan baik.

    I am open to overtime and weekend work if needed, but I also value work-life balance. I am committed to getting the job done on time. However, if there is no other way but overtime, I like to discuss and plan for the situation with my team to ensure the job is done well.

    30. Apa yang kamu harapkan dari atasanmu?

    Saat menjawab pertanyaan ini, penting untuk tetap positif dan menghindari kritik terhadap atasan.

    Kamu dapat menyampaikan harapan-harapan positif terhadap atasan atau memuji pengalaman positif dengan atasan sebelumnya.

    Contoh:

    Dalam pekerjaan sebelumnya, saya menghargai atasan yang tidak menunjukkan sikap prasangka dan memperhatikan kebutuhan serta kelebihan setiap individu. Tentu saja, hal-hal seperti ini membutuhkan waktu untuk diperhatikan, namun saya berharap atasan saya dapat berusaha untuk mengenal saya dengan cara tersebut.

    In my previous job, I appreciated a supervisor who showed no prejudice and paid attention to the needs and strengths of each individual. Of course, things like this take time to notice, but I hope my boss will make an effort to get to know me in this way.

    Seperti itulah contoh pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan oleh HRD saat interview kerja di suatu tempat atau perusahaan.

    Yuk, praktikkan ilmu jawab pertanyaan wawancara kerja ini dengan lamar lowongan kerja yang cocok buatmu! Lihat berbagai peluangnya di Glints sekarang.

    Cek Lowongan Kerja

    Dari daftar pertanyaan interview HRD yang Glints berikan, terdapat beberapa pertanyaan yang saling berkaitan.

    Kamu harus berhati-hati dalam menjawab seluruh pertanyaan. Hal ini penting agar jawaban antara pertanyaan satu dengan yang lainnya tetap terlihat sinkron dan membuatmu tampak profesional.

    Yuk, ketahui lebih banyak tips dan trik seputar interview. Glints sudah siapkan beragam pembahasan menarik.

    Klik di sini dan baca sekarang juga!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 132

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait