UI Designer, Ketahui Tanggung Jawab dan Skill yang Dibutuhkan
UI designer sering kali dikaitkan dengan UX designer. Kamu tentunya lebih mengenal profesi UI/UX designer ketimbang dua profesi lainnya.
Padahal, UI dan UX designer sejatinya adalah dua bidang yang berbeda, lho.
UI dan UX designer juga memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Apa saja itu? Simak rangkuman Glints berikut.
Isi Artikel
Apa Itu UI Designer?
User interface (UI) design atau desain antarmuka adalah proses yang digunakan desainer untuk membangun antarmuka dalam perangkat lunak yang berfokus pada penampilan.
UI designer bertujuan untuk membuat tampilan antarmuka yang mudah digunakan dan menyenangkan pengguna.
Desain UI mengacu pada antarmuka pengguna grafis dan bentuk lainnya seperti tampilan antarmuka yang dapat dikendalikan suara.
Tugas seorang UI designer adalah merancang semua layar tempat pengguna akan bergerak, dan menciptakan elemen visual dan sifat interaktif yang memfasilitasi pergerakan ini.
Dilansir dari Interaction Design Foundation, ada tiga bentuk UI yang dikembangkan oleh desainer ini.
- Graphical user interface (GUIs), pengguna berinteraksi dengan representasi visual pada panel kontrol digital. Desktop komputer adalah GUI.
- Voice-controlled interface (VUI), pengguna berinteraksi dengan ini melalui suara mereka. Kebanyakan asisten pintar seperti Google Assistant atau Siri adalah VUI.
- Antarmuka berbasis gestur, pengguna terlibat dengan ruang desain 3D melalui gerakan tubuh. Bentuk desain UI ini biasanya digunakan dalam virtual reality.
Berikut beberapa tanggung jawab seorang UI designer.
- Berkolaborasi erat dengan developer, copywriter dan desainer UX.
- Membuat, meningkatkan, dan menggunakan wireframe, prototipe, panduan gaya, aliran pengguna, dan komunikasikan gagasan interaksi secara efektif menggunakan berbagai metode.
- Menyajikan dan mempertahankan keputusan desain. Semua keputusan desain harus didasarkan pada design roadmap keseluruhan serta pemikiran dan prinsip-prinsip dasar desain.
Apa Saja Skill yang Dibutuhkan UI Designer?
Dilansir dari Career Foundry, ada beberapa soft skill dan hard skill yang harus dimiliki seorang UI designer.
1. Soft skill yang perlu dimiliki UI designer
Komunikasi adalah kunci dalam desain UI. Saat kamu menyerahkan desain kepada developer, kamu perlu mengomunikasikan fungsi yang dimaksudkan dari setiap elemen yang didesain secara efektif.
Kamu sering kali perlu menjelaskan bahkan mengonfirmasi keputusan desainmu sedetail mungkin. Oleh karena itu, kemampuan komunikasi dengan klien dan pemangku kepentingan adalah soft skill pertama yang harus dimiliki.
Soft skill kedua yang perlu kamu miliki adalah kemampuan kerja sama tim. Dalam bekerja, kamu akan berkolaborasi dengan UX designer, web developer, pemangku kepentingan hingga klien.
Bekerja dengan baik dalam tim adalah keterampilan yang penting, yang melibatkan kemampuan mendengarkan dan mengatasi masalah bersama untuk sampai ke akar masalah.
Empati adalah soft skill lainnya yang perlu kamu miliki untuk menjadi seorang UI designer. Hal ini karena kamu perlu menempatkan diri pada posisi pengguna.
Menjaga aksesibilitas dan inklusivitas sangat penting untuk menciptakan antarmuka yang akan dinikmati semua pengguna. Oleh karena itu, kamu harus menempatkan empati dalam setiap keputusan desainmu.
2. Hard skill yang perlu dimiliki
Sekalipun pada level pemula, kamu akan diharapkan untuk memiliki pemahaman pada setidaknya satu aplikasi desain UI seperti Sketch, Adobe XD, dan alat prototyping seperti InVision.
UI designer juga membutuhkan pemahaman yang kuat tentang metode, teori, dan praktik dasar yang membentuk dasar desain UI.
Hal ini termasuk teori warna, tipografi, dan pola desain UI, serta pendekatan desain dasar.
Teori-teori ini akan membantu untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana pengguna memandang dan menafsirkan pekerjaanmu.
Tips Membuat UI Design
Ketika membuat UI Design, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.
- Jadikan tombol dan elemen umum lainnya berkinerja terprediksi (termasuk respons seperti pinch-to-zoom) sehingga pengguna dapat secara tidak sadar menggunakannya di mana-mana. Bentuk tombol dan elemen tersebut harus sesuai dengan fungsinya.
- Labeli dengan jelas ikon dan sertakan keterjangkauan yang ditunjukkan dengan baik, misalnya dengan menggunakan efek shadow untuk tombol.
- Jaga desain antarmuka tetap sederhana dengan menampilkan elemen yang membantu melayani tujuan pengguna.
- Perhatian pandangan pengguna terkait tata letak. Pilih warna, font, dan besar tulisan yang nyaman di mata pengguna.
- Jika memungkinkan, buatlah UI design ramah buta warna sehingga desain tersebut dapat digunakan siapa saja.
- Minimalkan jumlah tindakan untuk melakukan tugas dan fokuslah pada satu fungsi utama per halaman.
- Letakkan kontrol di dekat objek yang ingin dikontrol pengguna. Misalnya, tombol untuk mengirimkan formulir harus di dekat formulir.
- Gunakan pola desain UI yang sesuai untuk membantu memandu pengguna dengan mudah. Berhati-hatilah dalam menggunakan pola-pola gelap yang sulit dilihat pengguna.
- Pertahankan konsistensi brand.
- Selalu sediakan langkah berikutnya yang dapat disimpulkan pengguna secara alami, apa pun konteksnya.
Nah, itu dia hal-hal yang perlu kamu ketahui jika ingin menjadi seorang UI designer. Apakah kamu tertarik berkarier di profesi ini?
Kamu bisa memulainya dengan melamar lowongan pekerjaan UI designer melalui Glints, lho.
Selain itu, kamu juga bisa menambah skill dan pengetahuan kamu mengenai UI design dengan mengikuti Glints ExpertClass.
Glints ExpertClass adalah sebuah kelas yang membahas berbagai hal seputar dunia kerja bersama para ahli sesuai dengan bidangnya. Melalui kelas ini, kamu juga bisa bertanya langsung kepada para ahli tersebut.
Apakah kamu tertarik? Yuk, daftar kelas Glints ExpertClass dengan klik di sini!