Trainer: Apa Itu, Tugas, Skill Penting, Cara Menjadi, & Gaji

Diperbarui 08 Jan 2025 - Dibaca 13 mnt

Trainer mungkin adalah salah satu profesi yang sudah tak asing bagimu.

Dikutip dari kamus Merriam-Webster, trainer adalah seseorang yang bertugas melatih atau membimbing orang lain, misalnya dalam bidang kebugaran dan rutinitas olahraga.

Namun ternyata, profesi ini dibutuhkan di berbagai bidang industri, seperti bisnis, sumber daya manusia, hingga teknologi.

Profesi ini semakin diminati, salah satunya karena gajinya yang relatif tinggi.

Kalau kamu tertarik menjadi trainer, artikel Glints kali ini akan memaparkan informasi seputar trainer, termasuk tugas, skill penting, jenis-jenis, hingga kisaran gajinya.

Langsung saja, simak informasinya hingga akhir, yuk!

Apa Itu Trainer?

Trainer adalah seseorang yang merancang, menyampaikan, dan mengevaluasi pelatihan untuk membantu peserta menguasai keterampilan tertentu.

Mereka juga memastikan hasil pelatihan memenuhi standar, termasuk mematuhi aturan atau regulasi yang berlaku.

Dikutip dari Zippia, dalam dunia kerja, trainer berperan meningkatkan kemampuan dan kinerja karyawan.

Dengan pelatihan yang dirancang sesuai kebutuhan perusahaan, trainer membantu memastikan karyawan memiliki keterampilan dan pemahaman yang selaras dengan kebijakan dan tujuan organisasi.

Agar dapat menjadi trainer, kamu wajib menguasai bidang tertentu dan mampu menyampaikan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi dengan cara yang efektif.

Di samping itu, seorang trainer juga bertugas menginspirasi, memotivasi, dan membimbing peserta pelatihan agar mampu mengembangkan potensi terbaik mereka.

Baca Juga: Bagaimana Memulai Karier Sebagai Konsultan?

Tugas Trainer

Profesi trainer memiliki tanggung jawab yang lebih luas dari sekadar meningkatkan keterampilan individu atau perusahaan.

Peran ini berfokus pada pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Berikut adalah tugas-tugas utama seorang trainer, yang dirangkum dari Indeed:

1. Mengembangkan modul pelatihan

Trainer bertanggung jawab untuk merancang dan mengembangkan modul pelatihan yang efektif.

Proses ini melibatkan identifikasi kebutuhan organisasi, bekerja sama dengan tim terkait untuk menyesuaikan program pelatihan, serta memperbarui materi agar tetap relevan dan sesuai dengan kebutuhan​.

2. Mengadakan sesi pelatihan

Sebelum sesi pelatihan dimulai, trainer perlu mempersiapkan materi dengan teliti, seperti merancang presentasi, membuat bahan bacaan, dan menyiapkan latihan praktik atau contoh langsung.

Dalam pelaksanaannya, trainer memastikan sesi berjalan secara interaktif dan efektif sehingga peserta dapat memahami dan mengaplikasikan materi dengan baik​.

3. Berbagi pengetahuan dan keterampilan

Trainer harus memiliki pemahaman mendalam tentang topik yang diajarkan.

Mereka bertugas membantu peserta menguasai keterampilan praktis yang relevan dengan pekerjaan sekaligus memberikan wawasan komprehensif tentang materi pelatihan​

4. Memberikan motivasi dan inspirasi

Lebih dari sekadar mengajar, trainer juga berperan menginspirasi dan memotivasi peserta untuk mencapai potensi terbaik mereka.

Dengan berbagi cerita inspiratif dan mendorong peserta untuk belajar secara aktif, trainer menciptakan suasana yang positif selama pelatihan​

5. Memberi saran dan kritik

Trainer perlu mengevaluasi efektivitas pelatihan dan memberikan masukan kepada peserta.

Evaluasi ini dilakukan melalui kuis, observasi, atau formulir evaluasi.

Tujuannya adalah memastikan peserta memahami materi sekaligus mendorong mereka untuk terus berkembang dan memperbaiki kekurangan​

6. Memfasilitasi pertumbuhan karier

Trainer membantu peserta mengembangkan keterampilan untuk menunjang karir mereka.

Selain itu, trainer memberikan saran dan panduan karir sambil memastikan materi pelatihan tetap relevan dan mendukung pengembangan individu maupun organisasi​.

Dengan berbagai tugas ini, trainer berkontribusi besar dalam membangun sumber daya manusia yang lebih kompeten dan produktif.

Jenis-Jenis Trainer

Dalam dunia kerja, ada berbagai jenis trainer yang memiliki peran dan fokus yang berbeda-beda.

Setiap trainer memiliki tanggung jawab dan fokus yang berbeda-beda, sesuai dengan bidang atau industri tempat mereka bekerja. Contohnya sebagai berikut.

1. Technical dan product trainer

Di bidang teknologi atau manufaktur, technical dan product trainer adalah profesional yang mengajarkan keterampilan terkait produk atau teknologi yang digunakan oleh perusahaan.

Mereka sering kali berasal dari latar belakang teknik atau teknologi informasi, dan berfokus pada pelatihan yang mencakup penggunaan perangkat keras atau perangkat lunak tertentu.

Melalui latihan praktis dan simulasi, mereka memastikan peserta dapat menguasai keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka.

2. Leadership dan management development trainer

Untuk organisasi yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan, trainer di bidang ini mengajarkan keterampilan manajerial, pengambilan keputusan strategis, dan kepemimpinan tim.

Biasanya, mereka memiliki pengalaman langsung dalam posisi kepemimpinan, yang memungkinkan mereka berbagi pengalaman dan wawasan nyata.

Pelatihan ini membantu calon pemimpin dan manajer untuk mengembangkan kemampuan dalam mengelola tim dan mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif.

3. Compliance dan regulatory trainer

Industri yang sangat diatur, seperti keuangan dan kesehatan, membutuhkan compliance dan regulatory trainer untuk mengedukasi karyawan mengenai hukum dan peraturan yang berlaku.

Dengan latar belakang hukum atau manajemen risiko, trainer ini memastikan bahwa perusahaan mematuhi regulasi dan standar yang berlaku.

Melalui pelatihan ini, karyawan dilatih untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip kepatuhan yang dapat menghindarkan perusahaan dari masalah hukum atau finansial.

4. Safety trainer

Selanjutnya adalah safety trainer, yang berperan dalam melindungi karyawan dari cedera terkait pekerjaan.

Profesi ini umumnya memberikan pelatihan tentang prosedur keselamatan, termasuk simulasi seperti latihan pemadam kebakaran, rencana evakuasi, serta prosedur untuk menangani kekerasan di tempat kerja.

Biasanya, mereka bekerja di divisi keselamatan atau HR, terutama di industri yang memiliki risiko tinggi seperti manufaktur atau konstruksi.

Latar belakang yang penting untuk safety trainer adalah pengetahuan tentang keselamatan kerja dan peraturan terkait keselamatan di tempat kerja.

Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan karyawan dapat bekerja dengan aman dan siap menghadapi situasi darurat.

5. Soft skills dan professional development trainer

Soft skills dan professional development trainer berfokus pada pengembangan keterampilan interpersonal yang mendukung keberhasilan di tempat kerja, seperti:

Mereka sering bekerja di berbagai sektor karena keterampilan ini berlaku di hampir semua jenis pekerjaan.

Dengan latar belakang di psikologi atau pengembangan sumber daya manusia, mereka menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif untuk membantu peserta meningkatkan kemampuan profesional mereka.

Skill yang Penting Dimiliki Trainer

Jika tertarik menjadi trainer, ada beberapa skill yang harus kamu kuasai untuk sukses dalam peran ini.

Dilansir dari Boltjobs, mulai dari kemampuan berkomunikasi hingga berpikir kritis, berikut adalah berbagai skill yang wajib dimiliki oleh seorang trainer:

1. Kemampuan berbicara di depan umum

Skill pertama yang wajib dimiliki trainer adalah kemampuan berbicara di depan umum.

Dengan ini, trainer dapat menyampaikan informasi di depan banyak orang dengan percaya diri, serta mampu menjaga fokus para peserta selama sesi pelatihan.

2. Kemampuan presentasi

Menjadi seorang trainer artinya kamu harus mampu menyusun dan menyampaikan materi pelatihan dengan jelas dan menarik, sehingga peserta lebih mudah memahami konsep yang diajarkan.

Hal ini akan memudahkan mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan tersebut ke dalam pekerjaan sehari-hari.

3. Kemampuan berpikir kritis

Sebagai trainer, kamu harus memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah yang muncul selama pelatihan.

Kemampuan berpikir kritis ini penting agar kamu bisa menemukan solusi yang tepat dan cepat.

Dengan berpikir secara logis, kamu dapat membuat keputusan yang mendukung kelancaran sesi pelatihan.

Selain itu, kemampuan ini membantu peserta belajar lebih efektif karena kamu dapat menyesuaikan materi dengan kebutuhan mereka dan menghadapi tantangan dengan lebih baik.

4. Kemampuan interpersonal

Sebagai trainer, kamu akan berinteraksi dengan banyak peserta, baik secara individu maupun kelompok.

Keterampilan interpersonal yang baik akan membantumu berkomunikasi dengan efektif, menciptakan hubungan yang positif dengan peserta, dan memastikan proses pembelajaran berjalan lancar.

Kemampuan ini penting untuk membangun kepercayaan, mengatasi hambatan komunikasi, serta mendorong partisipasi aktif dari peserta.

5. Kemampuan pemecahan masalah

Trainer sering kali dihadapkan pada tantangan yang tak terduga, baik dalam proses pelatihan atau ketika peserta mengalami kesulitan memahami materi.

Oleh karena itu, kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi dengan cepat sangat penting.

Dengan keterampilan ini, kamu dapat menjaga kelancaran sesi pelatihan dan membantu peserta mengatasi hambatan yang mereka hadapi.

6. Manajemen waktu

Sebagai trainer, kamu harus mampu mengatur waktu dengan baik agar setiap sesi pelatihan berjalan sesuai jadwal dan materi dapat disampaikan dengan tuntas.

Manajemen waktu yang baik juga memastikan peserta tetap fokus, tidak merasa terburu-buru, dan mendapatkan informasi yang cukup untuk diterapkan di pekerjaan mereka.

7. Kemampuan organisasi

Untuk menjalankan pelatihan yang efektif, trainer harus memiliki kemampuan organisasi yang baik.

Ini termasuk merencanakan setiap aspek pelatihan, mulai dari penjadwalan, penyusunan materi, hingga pengaturan tempat pelaksanaan.

Dengan keterampilan organisasi yang baik, kamu akan memastikan pelatihan berjalan lancar dan segala sesuatunya disiapkan dengan efisien.

8. Microsoft Office

Skill lainnya yang dibutuhkan seorang trainer adalah kemampuan menggunakan software seperti Microsoft Office.

Ini karena sebagai trainer, kamu akan sering membutuhkan alat ini untuk menyusun materi pelatihan, mengelola data peserta, atau membuat presentasi.

Penguasaan program seperti Word, Excel, dan PowerPoint sangat membantu dalam mempersiapkan materi dan mendukung kelancaran sesi pelatihan.

9. Metode pengajaran

Trainer harus mampu menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan peserta.

Menguasai berbagai metode pengajaran akan membantumu menyusun materi pelatihan yang lebih interaktif dan efektif, serta memudahkan peserta untuk memahami materi dan mengaplikasikannya dalam pekerjaan mereka.

Dengan mengadaptasi gaya pengajaran sesuai gaya belajar peserta, kamu dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyeluruh dan efektif.

Cara Menjadi Trainer

Untuk menjadi trainer yang handal, pertama pilihlah bidang yang kamu minati.

Pelajari bidang tersebut lebih dalam dengan riset, praktik langsung, dan selalu up-to-date dengan perkembangan terbaru agar pelatihan yang kamu berikan tetap relevan.

Kemampuan komunikasi, terutama public speaking, juga sangat penting.

Latih kemampuan berbicara di depan umum dengan mengikuti kursus atau berbicara di berbagai kesempatan. Ini akan membantu pesan yang kamu sampaikan mudah dipahami oleh peserta.

Selanjutnya, peroleh sertifikasi sebagai trainer. Sertifikasi akan meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme kamu, sehingga lebih dipercaya oleh perusahaan atau klien.

Setelah memiliki sertifikasi, kamu bisa mulai menyusun portofolio dan pengalaman dengan mengambil proyek pelatihan, baik secara sukarela maupun kecil.

Testimoni peserta dan sertifikasi akan memperkuat portofolio yang kamu miliki.

Langkah terakhir, lakukan personal branding untuk membangun citra profesional yang kuat.

Perbarui profil di platform seperti LinkedIn dan aktif di forum industri untuk memperluas jaringan dan peluang kerja.

Gaji Trainer

Apabila kamu tertarik untuk bekerja sebagai seorang trainer, mengetahui berapa jumlah gaji yang didapatkan per bulannya perlu diketahui.

Hal ini agar kamu bisa mendapatkan gambaran berapa penghasilanmu sebagai seorang trainer serta menjadi bekal ketika dirimu ditanya ekspektasi gaji.

Berdasarkan riset yang Glints lakukan, rata-rata gaji untuk seorang trainer di tingkat entry level  berada di angka Rp3.000.000 – Rp5.000.000 per bulan.

Tentunya, angka ini tergantung pada lokasi dan jam terbang yang kamu miliki, serta bisa meningkat seiring pengalaman yang bertambah dan skills-mu yang semakin matang.

Baca Juga: Intip 7 Tips Ini agar Kamu Dapat Menjadi Public Speaker yang Baik

Demikian penjelasan tentang apa itu trainer, tugas, jenis-jenisnya, dan skill yang diperlukan profesi ini.

Tertarik jadi trainer? Yuk, cari lowongannya di Glints!

Terdapat fitur-fitur yang dapat memudahkanmu menemukan loker trainer yang paling cocok, misalnya fitur untuk menyaring:

  • lowongan kerja full time, part time, freelance, dan lainnya
  • lowongan kerja untuk yang berpengalaman kurang dari 1 tahun atau belum punya pengalaman kerja sama sekali

Tunggu apa lagi? Segera cari dan lamar lowongan terbarunya sekarang!

CEK LOWONGAN KERJA

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait