Strength Training: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Manfaatnya
Strength training atau latihan kekuatan adalah olahraga yang dipercaya dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Olahraga ini memberikan banyak manfaat, terutama bagi pekerja commuter dengan rutinitas berjalan kaki jarak jauh dan menghadapi transportasi padat.
Penasaran apa yang sebenarnya dimaksud dengan strength training dan apa saja manfaatnya?
Yuk, simak pembahasan Glints di bawah ini sampai tuntas!
Isi Artikel
Pengertian Strength Training
Dikutip dari Healthline, strength training juga dikenal dengan latihan beban, ketahanan, dan otot.
Strength training adalah gerakan fisik apa pun yang menggunakan berat badan atau peralatan.
Misalnya, dumbell, untuk membangun massa otot, kekuatan, dan ketahanan tubuh.
Jenis-Jenis Strength Training
Strength training adalah olahraga yang bisa dilakukan di rumah mau pun di gym.
Kamu bisa menggunakan atau tidak menggunakan peralatan apa pun, tergantung pada jenis latihannya.
Berikut beberapa contohnya, dikutip dari Mayo Clinic:
- Body weight, kamu hanya perlu menggunakan berat badan sendiri untuk melakukan berbagai gerakan seperti, push-up, squat, plank, pull-up, sit-up, dan lunge.
- Resistance tubing menggunakan seperti dumbel, barbel, atau kettlebell. Kamu juga bisa menggunakan benda-benda yang ada di rumah, misalnya, galon atau air.
- Resistance/loop band atau karet gelang khusus untuk berolahraga, yang memberikan resistensi saat diregangkan.
- Weight machines atau peralatan kebugaran yang biasanya ada di gym. Misalnya, mesin lat pulldown untuk melatih otot punggung dan bahu, leg press machine untuk melatih kaki dan paha, chest press machine untuk melatih otot dada dan trisep.
Manfaat Strength Training
1. Meningkatkan kekuatan tubuh
Strength training melatih tubuh menjadi lebih kuat. Sehingga, kamu akan lebih mudah melakukan aktivitas sehari-hari.
Misalnya, commuting dengan membawa ransel dan tas bawaan berisi laptop, botol minum, bekal makan siang, dan kebutuhan lainnya.
2. Membantu membakar kalori dan lemak dalam tubuh
Masih dari sumber yang sama, Healthline menyebutkan, strength training dapat membantu meningkatkan metabolisme dengan dua cara.
Pertama, membentuk otot dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
Otot lebih efisien secara metabolik dibandingkan massa lemak, sehingga membantu membakar lebih banyak kalori.
Kedua, tingkat metabolisme dapat bertahan hingga 72 jam selesai melakukan latihan kekuatan.
Artinya, tubuh terus membakar kalori tambahan bahkan setelah latihan selesai.
3. Membantu membentuk tubuh
Dengan terbentuknya lebih banyak otot dan lemak yang terbakar.
Maka, manfaat selanjutnya yang bisa kamu dapatkan dari melakukan strength training adalah tubuh berpotensi terlihat lebih ramping.
Ini karena lebih padat daripada lemak, otot membutuhkan lebih sedikit ruang di tubuh.
Maka, jika latihan kekuatan dilakukan dengan konsisten, maka lingkar pinggang mungkin akan mengecil dan berat badan pun menurun.
4. Membantu meningkatkan kesehatan jantung
Sebuah penelitian yang dilakukan pada seseorang dengan tekanan darah tinggi menunjukkan, rutin melakukan latihan kekuatan dapat membantu:
- menurunkan tekanan darah
- meningkatkan kadar kolesterol baik
- melancarkan sirkulasi dengan memperkuat jantung dan pembuluh darah
Latihan ini juga membantu menjaga berat badan yang ideal dan mengelola kadar gula darah agar terhindari dari faktor risiko utama penyakit jantung.
5. Meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas
Latihan kekuatan rutin dapat meningkatkan rentang gerak sendi atau ROM, sehingga berpotensi meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas.
Sebuah tinjauan yang membandingkan peregangan dengan strength training menemukan bahwa keduanya sama efektifnya dalam meningkatkan ROM.
6. Membantu meningkatkan kekuatan tulang
Latihan kekuatan juga sangat berpengaruh pada perkembangan tulang.
Misalnya, latihan menahan beban memberikan tekanan sementara pada tulang, mengirimkan sinyal pada sel-sel pembentuknya untuk bergerak dan membangun kembali tulang yang lebih kuat.
Sehingga dapat mengurangi risiko terkena osteoporosis, atau cedera dan patah tulang.
Terutama bagi kamu yang kurang bergerak selama jam kerja dan minim melakukan aktivitas fisik.
7. Meningkatkan mood
Olahraga mendorong pelepasan endorfin yang berpengaruh terhadap suasana hati, tak terkecuali latihan kekuatan.
Sebuah penelitian di tahun 2019 yang dilakukan pada penderita insomnia akut bahkan menunjukkan bahwa latihan kekuatan dapat membantu tidur menjadi lebih nyenyak.
8. Meningkatkan kualitas hidup
Olahraga sering dikaitkan dengan peningkatan kualitas hidup, yang didefinisikan sebagai kesejahteraan fisik dan mental yang dirasakan seseorang.
Sebuah tinjauan terhadap 16 penelitian menunjukkan adanya hubungan antara strength training dan kesehatan fisik dan mental, serta manajemen rasa sakit yang lebih baik.
Latihan kekuatan ini juga dapat meningkatkan kualitas hidup bagi penderita radang sendi.
Satu meta analisis dari 32 penelitian menunjukkan bagaimana strength training berpengaruh pada peningkatan Kualitas Hidup terkait Kesehatan (HR-QoL) pada pasien dengan penyakit reumatik.
Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut, terutama pada beberapa penyakit reumatik, khususnya kelelahan kronis dan lupus.
Demikian pembahasan Glints mengenai strength training, jenis-jenis, dan manfaatnya.
Jika tertarik untuk fokus pada strength training, lakukanlah secara hati-hati agar kamu bisa memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan efek negatifnya.
Nah, bicara tentang olahraga, ada banyak sekali hal yang perlu kamu pahami.
Mulai dari mitos-mitos yang sering beredar, hingga apa saja yang sebaiknya dilakukan setelah olahraga.
Dengan memahaminya, kamu bisa menghindari kesalahan-kesalahan umum yang sering kali membuatmu kapok berolahraga.
Glints punya kumpulan artikel yang membahas topik-topik tersebut, lho. Langsung saja klik link di bawah ini!
- 10 Trik Olahraga saat Work From Home agar Tetap Sehat
- Jaga Kesehatan, Ini 5 Alat Olahraga untuk Temani WFH
- 8 Cara Mengatasi Badan Pegal setelah Olahraga
- Strength training: Get stronger, leaner, healthier
- 14 Benefits of Strength Training
- Resistance training alone reduces systolic and diastolic blood pressure in prehypertensive and hypertensive individuals: meta-analysis
- Strength Training versus Stretching for Improving Range of Motion: A Systematic Review and Meta-Analysis
- Effects of resistance exercise training and stretching on chronic insomnia
- The effect of resistance training on health-related quality of life in older adults: Systematic review and meta-analysis
- Effects of resistance training on the health-related quality of life of patients with rheumatic diseases: Systematic review with meta-analysis and meta-regression