Pahami Apa itu Sideway Market dan Strateginya sebelum Trading Saham
Isi Artikel
Sideway market merupakan fenomena dalam trading saham yang bisa merugikanmu kalau tidak berhati-hati.
Trading saham sendiri berarti kamu menjual atau membeli saham dengan memantau tren pergerakan harganya.
Dalam melakukan perdagangan tersebut, kamu juga perlu tahu tentang kondisi pasar yang biasanya ditandai dengan sideway market.
Mau tahu pengertian dan apa yang harus dilakukan saat ada tanda-tanda sideway market?
Simak penjelasan Glints di bawah ini.
Apa itu Sideway Market?
© Freepik.com
Sideway market atau sideway drift adalah kondisi pasar saham atau aset yang datar selama periode tertentu.
Artinya, tidak ada pergerakan tren harga yang kasat mata.
Harga saham tertinggi tidak makin naik dan tidak pula menembus harga tertinggi sebelumnya.
Harga pasar terendahnya juga tidak tampak turun atau merosot jatuh di bawah batas.
Sideway drift adalah bagian yang normal dari aktivitas trading, umumnya terjadi akibat pergerakan harga antara level support dan resistance yang kuat.
Support adalah batas harga di mana pembeli masuk kembali. Trader tidak membiarkan harga jatuh di bawah batas itu.
Resistance adalah batas tempat penjual melego investasi. Trader menjual karena yakin harganya tidak akan naik jauh.
Karena permintaan dan penawaran sama-sama kuat, harga aset jadi cenderung stabil sehingga tren pergerakan harga saham pun horizontal (datar).
Kalau harga melebihi level resistance dan diikuti dengan kenaikan puncak harga yang lebih tinggi, sideway market akan berakhir dan masuk ke bull market.
Sementara jika harga turun di bawah level support dan terus jatuh lebih rendah lagi, pasar akan masuk ke periode bear market.
Ciri-Ciri Sideway Market
© investopedia.com
Melansir Investopedia, sideway market biasanya terjadi selama periode konsolidasi, sebelum pasar melanjutkan tren lama atau kembali ke tren baru.
Dalam dunia trading saham, periode konsolidasi itu wajar terjadi.
Ini menandakan penjual sedang memantau pergerakan tren berdasarkan capital gain yang lalu.
Kondisi pasar tampak datar-datar saja karena penjual sedang menunggu sinyal ke mana kira-kira arah harga bergerak dan kapan breakdown terjadi.
Mereka bisa juga menunggu apakah breakdown mungkin terjadi di periode tersebut.
Sideway market bisa dilihat dari pola grafiknya,
- Kalau grafik menunjukkan pola gunung kecil dan lembah dengan candle hijau merah pendek, ini artinya pasar sedang stagnan.
- Kadang mungkin naik di atas atau di bawah level tersebut, tapi tidak diikuti dengan pergerakan yang lebih tinggi atau rendah. Justru kembali ke level rata-rata.
Sideway market juga bisa diamati dengan melihat pola overlay pada grafiknya.
Jika pola garis saling bertumpukan rapat atau berbentuk pola horizontal dengan saluran yang semakin sempit, ini tandanya pasar juga sedang dalam periode sideway.
Keuntungan dan Kerugian Sideway Market
Periode sideway market terutama bisa lebih menguntungkan buat yang lebih ingin membeli dan menahan aset.
Saat kondisi menahan aset, pasar akan memberi tahu kamu ke arah mana tren akan bergerak selanjutnya.
Selain itu, menurut Angel One keuntungan sideway market lainnya adalah:
- Strategi exit dan entry yang jelas. Trader bisa keluar-masuk pasar dengan mudah tanpa harus khawatir tentang perubahan tren mendadak.
- Lebih minim risiko. Pasar sideway aman untuk trader yang ingin “main aman” dengan mengejar keuntungan lebih kecil. Sebab, setiap masa trading biasanya berlangsung singkat, tidak lebih dari beberapa hari atau minggu.
Kita bisa keluar-masuk pasar dengan cepat saat masih “terjebak” dalam sideway market sebelum pengumuman perusahaan, seperti laporan pendapatan, dan masuk kembali saat harga sekuritas kembali ke support.
Ini mengurangi kemungkinan kita terkena dampak negatif oleh bear market atau peristiwa tidak terduga, seperti insiden teror.
Plus karena kita tahu rentang harga tertinggi dan terendahnya, kita bisa masuk pasar saat harga menyentuh level support dan siap-siap menjual saat harga menyentuh batas atas resistance.
Di sisi lain, trading pasar sideway bisa jadi kurang ideal bagi beberapa orang karena cenderung menghabiskan biaya transaksi.
Saat harga sekuritas bergerak dalam kisaran, trader dapat terus membeli di level support dan menjual di batas resistance.
Semakin sering kamu trading, makin sering pula kamu membayarkan komisi ke broker atau trading coach dari hasil keuntunganmu.
Selain itu, trading di sideway market sangat memakan waktu karena meningkatnya frekuensi jual beli.
Strategi Trading di Sideway Market
© Freepik.com
Sideway market adalah lingkungan yang sulit bagi trader harian untuk menghasilkan uang.
Maka menurut The Balance, trader bisa mendapat untung dengan:
- Menjual asetnya dekat-dekat tanggal kedaluwarsa jika sideway drift diperkirakan akan bertahan dalam waktu lama.
- Menempatkan stop loss tepat di bawah level support untuk melindungi diri dari kerugian jika ada trend breakout ke bawah.
- Melakukan diversifikasi, artinya kamu mengalihkan dana ke beberapa instrumen yang tingkat risikonya berbeda untuk meminimalisir kerugian investasi.
Banyak ahli yang menyarankan trader pemula agar memiliki alokasi aset yang tepat daripada mencoba dan mengatur waktu pasar dengan benar.
Dengan begitu, kamu tidak akan terlalu rugi saat kondisi pasar sedang buruk.
Itu dia pengertian sideway market dan bagaimana kamu bisa memanfaatkan kondisi pasar ini.
Kuncinya, kamu harus jeli dan menganalisis dengan baik terlebih dahulu.
Kamu juga bisa mendapatkan ilmu, tips, dan penjelasan lengkap lainnya seputar saham di Glints Blog.
Terdapat ragam artikel menarik serta informatif yang dapat menambah wawasanmu, kok.
Tertarik? Yuk, klik di sini untuk temukan dan baca artikel-artikelnya sekarang juga.
