10 Langkah Belajar Saham bagi Pemula agar Tak Asal Investasi

Diperbarui 18 Apr 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Belajar saham sebenarnya tidak sesulit yang kamu bayangkan. Saat ini generasi milenial bahkan banyak yang tertarik terhadap saham.

    Ketertarikan tersebut tentu tidak terlepas dari ingin mencoba untuk mengikuti tren dan mendapatkan uang dari saham.

    Lalu, apa sih sebenarnya saham itu?

    Nah, supaya kamu tidak bingung, Glints akan menjelaskan saham secara detail beserta tips-tips untuk memulai saham bagi pemula.

    Apa Itu Saham?

    Sebelum memulai, ada baiknya kamu belajar tentang apa itu saham. Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang ataupun badan usaha dalam suatu perusahaan ataupun Perseroan Terbatas (PT).

    Saat sudah menyertakan modal, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Secara garis besar, orang yang menaruh saham di suatu perusahaan tertentu maka berhak untuk mendapatkan keuntungan dari perusahaan tersebut.

    Saham memang bisa dibilang merupakan investasi kehidupan jangka panjang. Jadi kamu jangan terlalu berharap untuk mendapatkan uang dengan cepat.

    Dilansir dari The Street, saat melakukan investasi saham, pemilik atau pembeli saham biasanya akan mendapatkan keuntungan dalam jenis:

    • dividen
    • capital gain

    Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

    Sedangkan capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain akan terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

    Baca Juga: Bagaimana Cara Investasi untuk Mahasiswa? Simak!

    Jenis-Jenis Saham

    Setelah mengetahui apa itu saham, kamu juga perlu belajar tentang jenis-jenis saham.

    Saham dapat dibagi berdasarkan karakteristiknya masing-masing. Saham misalnya bisa berdasarkan hak tagih atau kemampuan klaim.

    1. Saham biasa (common stocks)

    Jenis saham ini terbilang sangat populer dan sering digunakan di kalangan pasar modal. Sebab pemilik jenis saham yang satu ini akan menerima dividen jika perusahaan sedang mendapatkan keuntungan/laba.

    Apabila perusahaan sedang mengalami bangkrut, maka pemilik saham akan menanggung kerugian maksimum sebesar jumlah investasi yang ia keluarkan pada saham tersebut.

    Umumnya, pemilik jenis saham ini memiliki hak suara untuk dapat mengikuti RUPS.

    2. Saham preferen (preferred stocks)

    Jenis saham yang satu ini didesain sebagai gabungan antara obligasi dan saham biasa. Beberapa investor memang sangat menyukai jenis saham yang dapat menghasilkan pendapatan tetap, seperti bunga obligasi.

    Secara umum, karakterisik dari saham preferen hampir sama dengan saham biasa.

    Pemegang saham ini juga dapat melakukan klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, serta memiliki hak tebus dan dapat ditukarkan dengan saham biasa.

    Di luar jenis di atas, saham juga bisa dibedakan berdasarkan cara peralihannya, di antaranya:

    3. Saham atas unjuk (bearer stocks)

    Secara umum banyak sekali investor yang memiliki saham ini dengan tujuan untuk diperjualbelikan lagi.

    Jenis saham ini secara fisik memang tidak tertulis nama pemiliknya. Hal ini akan mempermudah ketika saham berpindah dari tangan satu investor ke investor lainnya.

    Pada jenis ini, siapa yang memegang saham secara hukum, maka dia yang akan diakui sebagai pemilik saham sekaligus berhak mengikuti RUPS.

    4. Saham atas nama (registered stocks)

    Berbeda dengan saham atas unjuk, jenis saham ini justru harus ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya.

    Bahkan cara peralihan saham ini pun harus melalui prosedur tertentu, tidak sembarangan berpindah ke tangan investor lain.

    Investasi Saham bagi Pemula

    Saat kamu hendak memulai investasi saham, maka ada beberapa tips yang harus diperhatikan agar nantinya kamu tidak rugi dalam berinvestasi.

    Terlebih investasi saham bukanlah hal yang sembarangan, kamu harus berhati-hati, jangan sampai lengah.

    Menurut Nerd Wallet, berikut langkah-langkah yang tepat untuk mulai belajar investasi saham bagi pemula:

    1. Putuskan tujuan investasi saham

    Meski masih pemula dan baru belajar, jangan sampai kamu tidak memiliki tujuan ketika hendak memulai investasi saham.

    Kenali terlebih dahulu tujuan utama kamu untuk memulai investasi saham. Pasalnya hal ini dapat membantu kamu ketika nanti benar-benar sudah memulai berinvestasi.

    Kenali dulu apakah kamu tipe investor saham yang ingin berinvestasi untuk diri sendiri ataukah investor saham yang nantinya ingin ada seseorang yang membantu mengelola proses investasi.

    Dua tipe di atas jelas sangat berbeda sehingga kamu harus memutuskan salah satunya.

    Setelah kamu sudah menentukan tujuan, kamu tinggal memulai investasi saham dan tentunya dengan arah yang jelas.

    Selain itu, kamu juga harus mempelajari perusahaan sekuritas atau broker yang akan kamu gunakan untuk berinvestasi saham.

    2. Belajar dari berbagai sumber

    Sebelum mulai investasi, ada baiknya kamu benar-benar memahami fundamentalnya terlebih dahulu.

    Nah, hal ini bisa dipelajari dari berbagai sumber. Mulai dari buku, kursus online, video YouTube, hingga artikel-artikel yang ada di internet.

    Supaya kamu tidak terjebak dalam sebuah misinformasi, sebaiknya jangan batasi diri belajar dari satu sumber saja.

    Bandingkan dan verifikasi informasi yang didapatkan agar kamu bisa temukan yang paling akurat.

    3. Temukan mentor

    Terkadang, belajar secara otodidak saja tidak cukup.

    Kita perlu seseorang untuk membantu proses verifikasi ilmu yang tadi disebutkan di atas.

    Terutama para ahli yang telah berpengalaman di dunia investasi saham. Biasanya, ada banyak financial influencer yang membuka kelas atau menawarkan diri menjadi mentor.

    Kamu dapat meminta rekomendasi dari orang terdekatmu atau langsung saja riset di berbagai media sosial untuk menemukan mentor yang tepat.

    4. Riset mengenai biaya investasi

    Biasanya tiap platform atau aplikasi investasi akan mengenakan fee atau biaya tertentu untuk transaksi yang terjadi.

    Meski tidak terlalu besar, namun jika diabaikan dapat cukup mempengaruhi pengeluaran.

    Oleh karenanya, penting untuk riset juga mengenai berbagai platform yang ada, ketentuan, kebijakan privasi, hingga biaya yang dikenakan.

    Setelah itu, barulah kamu bisa membandingkan dan menemukan platform yang paling sesuai dengan keinginanmu.

    5. Pelajari dan pilih strategi investasi

    Tips belajar saham selanjutnya adalah dengan mempelajari beberapa strategi investasi dan memilih mana yang paling cocok untukmu.

    Secara garis besar, strategi investasi terbagi menjadi dua, yaitu active dan passive investing.

    Orang yang memilih strategi passive investing biasanya hanya akan membeli lalu menahan saham yang dibelinya tersebut dalam jangka waktu lama.

    Di sisi lain, active investing biasanya mengharuskanmu untuk aktif melihat pergerakan pasar dan bertransaksi jual beli di pasar saham.

    Baca Juga: 5 Film Tentang Saham yang Seru dan Bisa Bikin Cerdas

    6. Membuka akun investasi

    Pada dasarnya saat kamu sudah memutuskan untuk berinvestasi, maka kamu membutuhkan akun investasi untuk mulai melakukan proses jual beli saham.

    Saat ini sudah banyak perusahaan sekuritas atau broker yang menyediakan akun investasi untuk dapat kamu gunakan.

    Broker merupakan perusahaan yang berperan sebagai perantara perdagangan. Kamu bisa mulai belajar saham, melalui broker ataupun perusahaan sekuritas untuk membuka akun investasi.

    7. Tentukan anggaran investasi

    Setelah urusan akun selesai, kamu harus menentukan berapa besar uang yang akan kamu gunakan untuk  investasi saham.

    Biasanya bagi pemula yang baru belajar, akan muncul dua pertanyaan sebelum memulai investasi saham. Dua hal itu adalah berapa banyak uang yang harus dibayar dan berapa banyak uang yang harus diinvestasikan dalam saham.

    Saat ini untuk memulai investasi tidak perlu modal yang sangat besar, tergantung berapa harga saham yang dipatok oleh perusahaan sekuritas atau broker.

    Tidak perlu dana besar, kamu dapat mulai investasi saham dengan modal Rp 100 ribu.

    8. Mulai berinvestasi

    Investasi saham memang membutuhkan strategi dan pendekatan yang terlihat rumit. Walaupun begitu, kamu bisa belajar sambil mulai berinvestasi saham secara perlahan-lahan.

    Pasalnya sudah banyak investor sukses yang membuktikan bahwa ia dapat mengambil keuntungan besar dari investasi saham.

    Apabila kamu memutuskan investasi saham untuk diri sendiri atau investasi saham individu, kamu harus belajar mempelajari strategi saham serta menganalisis pasar saham secara berkala.

    Pasar saham terkadang mengalami naik -turun harga komoditas. Hal ini membuat kamu harus pintar menanamkan uang ke dalam perusahaan yang terjamin dalam jangka panjang.

    Pasalnya, ada kemungkinan uang kamu tidak akan kembali secara penuh apabila perusahaan yang investasikan mengalami bangkrut.

    9. Ikuti alur stock market

    Setelah mengeluarkan uang untuk investasi, perjalananmu belum berakhir sampai di situ saja.

    Walau misalnya kamu memilih strategi passive investing, pergerakan pasar saham tetap perlu diperhatikan agar kamu tidak merugi.

    Tenang, beberapa media berita nasional maupun internasional umumnya menyediakan kategori tersendiri yang membahas mengenai update terbaru dari pergerakan pasar saham.

    Jadi, usahakan untuk tidak melewatkan berita terbaru mengenai tren ekonomi hingga analisis dari para ahli.

    10. Belajar dari kesalahan

    Nasihat dari Warren Buffet lewat Business Insider adalah sebisa mungkin kamu mencatat kesalahan yang dilakukan saat berinvestasi.

    Dengan begitu, kamu akan tahu letak kesalahannya di mana dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi ke depan. Lewat belajar dari kesalahan ini, Warren Buffet menjadi seorang investor tersukses di dunia.

    Yang tak kalah penting adalah jangan lupa tetap optimis terhadap diri sendiri.

    Baca Juga: Cara Investasi Saat Nilai Tukar Rupiah Anjlok

    Situs-Situs untuk Belajar Saham

    belajar saham

    © Unsplash

    Jika kamu ingin mempelajari saham secara lebih lanjut, ada beberapa situs yang bisa jadi rujukan, seperti:

    • stockbit.com
    • Britama.com
    • Bei5000.com
    • Ellen-may.com

    Setelah belajar saham serta mengetahui tips-tipsnya, apakah kamu sudah tertarik untuk mulai bermain saham?

    Ingin mendapatkan informasi menarik seperti ini? Yuk terus kunjungi Glints Blog!

    Di kategori Keuangan, ada berbagai informasi untuk mendukung kondisi finansialmu mulai dari investasi, cara mengatur keuangan, hingga tips-tips menabung.

    Yuk, cek berbagai artikelnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 17

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait