7 Cara dan Pilihan Investasi untuk Mahasiswa

Diperbarui 24 Okt 2022 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Banyak cara untuk mahasiswa investasi. Selagi muda memang ada baiknya mencoba investasi, sebagai pilihan lain menabung.

    Banyak orang mulai berinvestasi ketika mereka sudah mulai memiliki penghasilan sendiri atau ketika mereka sudah memiliki pekerjaan tetap.

    Akan tetapi, jangan salah, investasi juga bisa dimulai sejak kamu kuliah, lho! Berinvestasi atau menyiapkan diri secara finansial lebih dahulu sejak bangku kuliah bisa jadi pilihan yang bijak.

    Dalam artikel kali ini, Glints akan memberikan penjelasan mengenai beberapa jenis investasi untuk mahasiswa. Yuk, simak caranya di artikel berikut ini!

    Baca Juga: Tips Menjadi Konsultan Keuangan

    Mengapa Berinvestasi sejak Masih Kuliah?

    Mulai investasi di bangku perkuliahan akan memberikan kamu banyak manfaat. Tidak hanya kamu akan siap lebih cepat secara finansial, bahkan jauh sebelum terjun langsung ke dunia kerja.

    Tentu kamu juga akan memiliki lebih banyak pengalaman di dunia keuangan. Akan ada banyak pelajaran yang dapat kamu ambil ketika kamu berinvestasi.

    Pelajaran-pelajaran ini tentu tidak bisa kamu dapatkan hanya sekadar baca dari buku.

    Selain itu, dengan berinvestasi sejak di bangku perkuliahan, kamu bisa mengambil keuntungan yang lebih besar ketika nanti kamu sudah masuk ke dunia kerja.

    Apalagi, jika yang kamu investasikan merupakan hasil dari kerja kerasmu sendiri. Berinvestasi akan menjadi salah satu faktor yang bisa mendorong kepercayaan diri kamu.

    Pasti kamu bangga dong untuk dapat berinvestasi dan memiliki keuntungan hasil jerih payah kamu sendiri?

    Cara Investasi untuk Mahasiswa

    Sekarang, kamu sudah mengerti mengapa berinvestasi sejak masih duduk di bangku kuliah dapat menguntungkan bagimu.

    Namun, bagaimana cara untuk bisa investasi bagi seorang mahasiswa? Jangan khawatir, berikut Glints berikan beberapa caranya.

    1. Ketahui alasanmu berinvestasi

    Sebelum mulai berinvestasi, ketahui mengapa kamu ingin melakukannya.

    Adanya alasan membuatmu lebih mudah untuk konsisten berinvestasi meski kondisi ekonomi atau keuangan pribadi sedang tidak stabil.

    Alasanmu pun bisa beragam mulai dari membangun kekayaan jangka panjang hingga membeli suatu hal.

    2. Tentukan tujuan berinvestasi

    Menurut Save the Student!, setelah mengetahui alasanmu berinvestasi, tentukan juga tujuanmu melakukannya.

    Apakah kamu berinvestasi untuk membangun modal atau memiliki pendapatan?

    Apa pun itu, perlu diingat bahwa biasanya investasi dilakukan untuk jangka panjang. Sehingga, biasanya kamu perlu memikirkan apa yang ingin dicapai di 5 hingga 10 tahun atau lebih.

    Misalkan, kamu berencana untuk pensiun dalam jangka waktu 40 tahun. Nah, di investasimu saat ini, kamu bisa mengambil lebih banyak risiko.

    Hal tersebut tentu berbeda jika kamu berencana membeli rumah dalam waktu 10 tahun ke depan.

    Di mana, kamu mencoba untuk mengembangkan kekayaanmu melalui investasi dan menghindari risiko yang ada seminimal mungkin.

    3. Ketahui jumlah uang yang akan kamu investasikan

    Cara investasi selanjutnya untuk mahasiswa adalah dengan mengetahui jumlah uang yang akan diinvestasikan.

    Menurut Forbes, pada umumnya kamu perlu menyiapkan dana darurat untuk 3 hingga 6 bulan sebelum melakukan investasi.

    Kamu juga harus mempertimbangkan bagaimana portofolio investasimu dapat disesuaikan dengan pengeluaranmu sebagai mahasiswa.

    Sehingga, jangan berinvestasi pada hal-hal yang sulit kamu ganti jika terjadi kerugian.

    4. Pilih instrumen investasi

    Memilih instrumen investasi menjadi hal selanjutnya yang perlu kamu perhatikan.

    Ada beragam opsi investasi yang bisa dipilih oleh mahasiswa seperti saham, reksadana, emas, dan sebagainya.

    Hal ini mungkin dapat membuatmu merasa kewalahan. Namun, di sinilah pentingnya melakukan riset terlebih dahulu.

    Pastikan untuk mengetahui dengan baik hal-hal apa yang kamu investasikan, ya!

    5. Lakukan diversifikasi

    Menurut CNBC, melakukan diversifikasi juga menjadi cara lain untuk investasi bagi mahasiswa.

    Hal ini memastikan terdapat keseimbangan dalam investasimu. Maksudnya, ketika satu investasi sedang turun harga, investasi lainnya bisa jadi meningkat harganya.

    Dengan begitu, hal tersebut meminimalisir terjadinya kerugian dalam investasimu.

    Tentu, sebelum melakukan diversifikasi, pastikan untuk melakukan riset terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan dipilih.

    6. Ketahui risiko yang ada

    CNBC juga menambahkan untuk selalu mengetahui risiko yang ada ketika berinvestasi.

    Perlu diketahui bahwa dalam investasi, semakin besar risikonya, semakin besar pula keuntungan yang bisa didapatkan.

    Menurut Ontario Securities Commission, beberapa risiko investasi di antaranya adalah sebagai berikut.

    • Risiko pasar: Adanya fluktuasi harga di pasar terhadap aset investasi. Risiko ini dapat menyebabkan investor merugi karena penurunan modal.
    • Risiko likuiditas: Risiko tidak bisa menjual investasi dengan harga yang sesuai atau mendapatkan uang dari penjualan ketika dibutuhkan.
    • Risiko konsentrasi: Risiko kerugian karena uangmu diinvestasikan di satu jenis investasi.
    • Risiko kredit: Risiko perusahaan yang menerbitkan obligasi mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak bisa membayar bunga atau mengembalikan uangmu saat jatuh tempo.
    • Risiko reinvestasi: Risiko kerugian dari menginvestasikan kembali aset pada tingkat suku bunga yang lebih rendah.
    • Risiko inflasi: Risiko kehilangan kekuatan membeli karena nilai investasimu tidak bisa menyesuaikan dirinya ketika inflasi terjadi.
    • Risiko horizon: Risiko jangka investasimu harus diperpendek karena hal yang tidak terduga seperti kehilangan pekerjaan.
    • Risiko umur panjang: Risiko kamu memiliki hidup lebih lama dibandingkan tabunganmu.

    7. Sisihkan sebagian uangmu secara rutin

    Bank Rate menyarankan untuk selalu menyisihkan uang ke investasi secara rutin.

    Dengan menyisihkan sebagian uangmu secara rutin, kamu bisa saja mendapatkan keuntungan dari investasi yang dilakukan.

    Tidak hanya itu, kamu juga membangun kebiasaan finansial yang sehat. Hal tersebut tentu akan membantumu terhindari dari kebiasaan buruk seperti berutang.

    Pilihan Investasi untuk Mahasiswa

    investasi untuk mahasiswa

    © Canva.com

    Sebelum kamu mulai berinvestasi, ada baiknya untuk memahami jenis-jenis investasi agar kamu bisa menentukan tipe investasi apa yang paling menjawab kebutuhan kamu.

    Berikut adalah beberapa jenis pilihan investasi untuk mahasiswa

    1. Sistem menabung 50-30-20

    Apakah kamu mendengar sistim menabung dengan hitungan 50-30-20? Sistem menabung penghasilan dengan pembagian 50-30-20 ini dipopulerkan oleh perencana keuangan asal Amerika Serikat, Anthony Badillo.

    Sistim ini merupakan sistim yang cenderung paling sederhana, dan mudah diterapkan.

    Anthony menyarankan untuk menyisihkan 50% dari pendapatan kamu untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk tabungan atau membayar utang, dan 20% lainnya untuk keinginan pribadi.

    Menabung merupakan cara investasi untuk mahasiswa yang paling sederhana dan rendah risiko. Namun, tentu saja juga memiliki potensi keuntungan yang sedikit.

    2. Reksadana

    Pilihan investasi untuk mahasiswa selanjutnya yaitu reksadana. Reksadana adalah produk inevstasi yang dikeluarkan, dan dikelola oleh perusahaan manajemen investasi.

    Menurut Bareksa.com, reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal.

    Khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk mengitung risiko atas investasi mereka.

    Dengan pengertian ini, dapat diperkirakan bahwa reksadana merupakan salah satu pilihan bijak jika kamu ingin belajar berinvestasi selama jadi mahasiswa.

    Secara umum jenis reksadana terbagi menjadi empat yakni reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham. Masing-masing jenis reksadana memiliki instrumen, tujuan, dan risikonya masing-masing.

    Kamu bisa mulai berinvestasi secara mudah karena reksadana dijual secara online. Tapi, pastikan bahwa perusahaan yang menjual produk reksadana terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Di marketplace Bareksasejumlah produk reksadana bisa dibeli dengan modal hanya Rp100.000. Bahkan, ada produk yang minimum pembelian Rp50.000 saja. Kamu bisa cek daftar produknya di sini.

    Baca Juga: Dapat Bonus Akhir Tahun? Begini Tips Mengaturnya Agar Bermanfaat

    3. Emas

    Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan emas dan fungsinya sebagai aset berharga, kan?

    Emas dikenal sebagai aset pelindung harga dari inflasi, ketika terjadi inflasi, maka harga emas juga akan naik.

    Selain itu, emas juga bisa menjadi salah satu instrumen investasi. Dapat dikatakan, membeli emas menjadi pilihan investasi untuk mahasiswa yang cukup aman.

    Menurut Business Development Director Laku Emas, Junior Sambyanto, dalam wawancaranya bersama tim Tirto.id.

    Menurutnya, jika masyarakat ingin melakukan investasi, masyarakat bisa membeli emas murni dalam bentuk emas batangan fisik.

    Investasi emas juga bisa dibeli secara online. Jika membeli emas dalam bentuk perhiasan, harga emas bisa turun ketika dijual kembali di toko, apalagi dalam keadaan cacat fisik.

    4. Saham

    Investasi untuk mahasiswa yang terakhir adalah saham. Jenis ini terbilang mudah, langkah-langkah memulai investasi saham hampir mirip dengan langkah-langkah membuka rekening bank.

    Untuk memilih sahamnya, kamu bisa mengacu pada saham-saham yang ada di indeks LQ45, maupun saham unggulan tiap sektor.

    Walau, langkah-langkah terbilang mudah, namun Glints menyarankan agar kamu belajar terlebih dahulu, karena saham umumnya dikenal dengan investasi berisiko tinggi, serta dengan modal yang tidak sedikit.

    Baca Juga: Millenials dan Cicilan KPR: Mungkin Nggak Ya?

    Nahitu tadi 4 jenis investasi untuk mahasiswa yang bisa kamu jadikan referensi dan pertimbangan.

    Untuk mendapatkan lebih banyak informasi mengenai finansial, kamu bisa baca artikel-artikel Glints lainnya dengan klik tombol di bawah ini.

    CEK ARTIKELNYA

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.7 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait