5 Unsur Desain Grafis yang Perlu Kamu Tahu

Diperbarui 22 Jun 2021 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Walau tak tampak sesederhana itu, desain yang simple namun elegan dan terlihat mewah, ternyata kerap diperkaya oleh unsur-unsur desain grafis yang ciamik.

    Setiap desain grafis terdiri dari satu atau lebih unsur-unsur yang menjadikannya terlihat lebih “profesional”.

    Meski dengan banyaknya aplikasi yang dapat memudahkan kamu untuk mendesain, seorang desainer grafis profesional memiliki kemampuan tersendiri dalam memahami susunan unsur desain grafis.

    Baca Juga: Pilihan Jenis Font Terbaik untuk Menulis CV

    Beberapa Unsur Desain Grafis

    unsur-unsur desain grafis

    © Pexels.com

    1. Warna

    Pernah melihat roda warna? Sir Isaac Newton dikenal menciptakan roda warna pertama pada 1706.

    Newton mengambil spektrum warna yang dihasilkan ketika cahaya melewati prisma (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu) dan mengaturnya dalam lingkaran segmentasi.

    Ketika lingkaran itu berputar dengan cepat, warna-warna tersebut menjadi kabur dan berubah menjadi warna putih di mata manusia.

    Sistem kategorisiasi visual Newton untuk warna, kemudian diadopsi dan dikembangkan oleh para ilmuwan, seniman, dan filsuf.

    Akhirnya setelah dikembangkan, susunan warna modern yang kita kenal sekarang tercipta.

    Susunan warna moden terdiri dari tiga yaitu, merah, kuning, dan biru (warna primer). Warna ini secara teoritis dapat dicampur untuk menghasilkan warna lainnya.

    Saat memilih susunan warna untuk suatu desain, pertimbangkan warna-warna yang akan kamu gunakan. Apakah warna-warna tersebut akan digunakan berhadapan atau bersebelahan.

    Pilihan warna dapat memberikan emosi dramatis pada desain.

    Warna juga membuat gambar lebih menonjol, membantu menyampaikan informasi, menekankan titik-titik tertentu, meningkatkan makna, dan menunjukkan teks pada wesbsite.

    Seorang desainer grafis membutuhkan pemahaman akan sifat-sifat warna untuk menentukan pilihan warna dengan maksimal.

    Terdapat beberapa model susunan warna seperti CMYK atau RGB.

    Baca Juga: Pengertian Marketing Communication dan Tips Penerapannya

    2. Bentuk

    Bentuk adalah salah satu unsur-unsur desain grafis yang juga merupakan inti dari sebuah desain. Terdapat dua kategori desain yaitu bentuk geometrik dan bentuk organik.

    Contoh dari bentuk geometris adalah seperti llingkaran, kotak, dan segitiga. Bentuk organik biasanya memiliki proporsi yang tidak kaku dan teratur.

    Dalam desain, bentuk dapat membantumu untuk membuat layout, menciptakan pola, dan menggambarkan sebuah bentuk di dunia nyata untuk disampaikan dalam desain.

    Selain itu, bentuk berguna untuk memisahkan beberapa bagian dalam satu halaman, dan membuat ilusi gerakan yang mengarahkan mata dari satu elemen ke elemen lainnya.

    3. Garis

    Garis pada desain biasa digunakan untuk memisahkan jarak, memfokuskan pandangan, dan membuat bentuk.

    Umumnya, garis lurus digunakan dalam media dalam layout-nya untuk memisahkan konten.

    Lebih dari itu, jika digunakan dengan maksimal, garis dapat menyampaikan gerakan dan emosi yang menyatukan komposisi pada desain yang kamu buat, serta membuatnya tampak profesional.

    Seperti yang dilansir oleh Hubspot, seorang desainer grafis Rikard Rodin menjelaskan bahwa, garis memiliki kemampuan untuk menggambarkan emosi dan suasana hati yang dapat digunakan dalam desainmu.

    Oleh karena itu, menentukan garis yang akan digunakan berarti membuat desain yang akan mencapai suasana hati yang diinginkan.

    Baca Juga: Green Marketing, Prinsip Pemasaran Berkelanjutan yang Menguntungkan

    4. Skala

    Unsur desain grafis berkutnya adalah skala. Skala dalam suatu desain akan berdampak pada bagaimana penikmat karya melihat dan memahami komposisi desain yang kamu miliki.

    Mengatur skala akan membuat kamu dapat mengatur titik fokus dan mengarahkan pandangan penikmat terhadap desain kamu tersebut.

    Perlu diketahui bahwa skala tidak sama dengan ukuran. Ukuran mengacu pada pengukuran absolut seperti kertas yang berukuran 15cm x 20cm.

    Skala mengacu pada hubungan dan perbandingan langsung antar elemen dalam suatu desain, seperti lingkaran dua kali lebih besar dari segi panjang.

    Kamu bisa menggunakan skala untuk menentukan urutan/hirarki visual desain kamu. Misalnya, bagian mana yang kamu ingin penikmat melihat terlebih dahulu sebelum melihat bagian lainnya pada desain.

     5. Tipografi

    Dalam desain, tujuan dari penempatan typography tidak hanya sekadar untuk meletakkan sebuah teks tapi untuk menggunakannya secara efektif dalam berkomunikasi dan menyampaikan pesan melalui desain.

    Typography meliputi jenis, ukuran, susunan, warna, jarak dari font yang digunakan.

    Desainer juga menggunakan typography untuk membuat bentuk dan menyampaikan mood atau nuansa yang diinginkan.

    Beberapa desainer bahkan berdedikasi untuk mempelajari typography secara terpisah untuk benar-benar menguasai seni dari typography.

    Yuk sign up di Glints sekarang untuk dapatkan lowongan graphic design terbaik!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 1 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait