Green Marketing, Prinsip Pemasaran Berkelanjutan yang Menguntungkan

Diperbarui 19 Apr 2024 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Dari sekian banyak teknik marketing yang marak dilakukan oleh perusahaan, ada satu jenis marketing yang bisa dibilang menarik perhatian. Teknik ini dikenal sebagai green marketing.

    Sederhananya, green marketing adalah salah satu jenis marketing yang melibatkan alam. Pengertian sederhana ini mengacu kepada kata “green” yang ada di dalamnya.

    Di artikel ini, Glints akan menjabarkan pengertian green marketing, teknik penerapannya, serta perusahaan-perusahaan yang sudah menerapkannya, khususnya di Indonesia.

    Apa Itu Green Marketing?

    green marketing

    © Pexels.com

    Menurut Small Business Chron, green marketing adalah sebuah proses marketing yang mengacu kepada lingkungan. Jadi, proses marketing ini harus memiliki keuntungan bagi lingkungan atau alam. Dengan kata lain, ini adalah marketing yang tidak merusak alam dan lingkungan.

    Tidak hanya itu, produk yang dipromosikan dengan metode green marketing ini adalah produk yang mesti ramah lingkungan. Proses produksinya pun harus yang tidak merusak lingkungan.

    Misalnya produk bebas dari materi yang bersifat racun bagi lingkungan. Atau produk ini juga bisa didaur ulang serta dibuat dari bahan daur ulang. Bisa juga produk ini sengaja didesain agar bisa dipakai lagi.

    Intinya, green marketing ini memiliki tujuan untuk menjaga keberlanjutan alam. Maka, produk yang dipasarkan lewat metode ini juga haruslah produk yang memang ramah alam dan lingkungan.

    Baca Juga: Kupas Tuntas Affiliate Marketing, dari Pengertian Sampai Tips Menjalankannya

    Green Marketing dan Pembangunan Berkelanjutan

    pembangunan berkelanjutan

    © Unsplash.com

    Lazimnya, tidak semua perusahaan menerapkan green marketing. Proses pemasaran ini biasa dilakukan oleh perusahaan yang memang ingin menjalankan proses pembangunan berkelanjutan.

    Atau green marketing ini biasanya dilakukan perusahaan saat mereka harus memenuhi corporate social responsibility (CSR). Terlepas dari itu, sekarang banyak juga organisasi yang cukup vokal menyuarakan metode ini.

    Apa sebabnya? Sama seperti proses marketing lain, green marketing juga bisa menghadirkan keuntungan. Metode ini juga dianggap sebagai sebuah praktik bisnis yang berkelanjutan. Ada banyak hal positif yang bisa didapat dari proses marketing ini.

    Green marketing bisa membuat produk lebih menarik di mata pelanggan, terutama bagi mereka yang punya kesadaran tinggi terhadap lingkungan. Selain itu, metode ini juga dianggap dapat menghemat biaya produksi dan pemasaran. 

    Metode ini juga digunakan karena bisa menekan biaya packaging, transportasi, serta penggunaan energi lingkungan. Dengan menerapkan proses marketing ini, akan tercipta juga proses brand loyalty (kesetiaan kepada produk).

    Baca Juga: 5 Strategi Pemasaran Jitu yang Wajib Kamu Catat

    Haruskah Berinvestasi pada Green Marketing?

    green marketing

    © Pexels.com

    Di beberapa negara, green marketing sudah menjadi kebutuhan. Misalnya di Kanada, Australia, dan India. Bahkan sekitar 25% masyarakat di India meyakini bahwa metode ini penting untuk keberlanjutan bumi di masa depan.

    Lantas, apakah ada hal lain yang membuat metode ini layak diwujudkan? Tentu masih ada. Dengan menerapkan metode ini, secara tidak langsung sebuah perusahaan akan mengedepankan keharmonisan alam. Hal ini pun diwujudkan pada penggunaan energi dan desain bangunan.

    Selain apa yang dijelaskan di atas, berikut alasan lain mengapa perusahaan harus berinvestasi di metode ini.

    1. Produk akan lebih awet

    Produk yang melalui proses green marketing biasanya akan tahan lama. Proses produksi yang melibatkan bahan-bahan ramah lingkungan membuatnya bisa bertahan dalam waktu lebih lama ketimbang produk yang lain.

    Lewat proses yang mengedepankan keseimbangan alam, selain lebih lama, produk green marketing biasanya juga bisa didaur ulang. Hal ini tentu saja berbeda dengan produk lain, yang mungkin hanya bisa digunakan sekali saja.

    Alasan ini pula yang membuat Nielsen Global Survey berasumsi bahwa orang rela membayar lebih mahal. Berdasarkan survey ke 30.000 orang, 55% di antaranya rela merogoh kocek lebih dalam untuk menggunakan produk lewat green marketing

    Alasan utama mereka melakukan ini dikarenakan meski uang yang dikeluarkan lebih banyak, tapi produk lebih tahan lama.

    2. Biaya yang dikeluarkan lebih sedikit

    Dalam menjalankan green marketing, perusahaan harus memastikan seluruh proses produksi ramah lingkungan. Termasuk dalam menggunakan energi.

    Penggunaan energi ramah lingkungan biasanya lebih hemat dalam jangka panjang. Karena itu kamu bisa sedikit memangkas pengeluaran untuk energi.

    3. Mengubah pola pikir soal lingkungan

    Konsumen bukan satu-satunya yang harus memedulikan segala dampak bagi lingkungan. Metode green marketing juga mendorong pemilik bisnis atau perusahaan untuk memanfaatkan sumber daya dengan semestinya, seperti konsumsi air dan listrik. 

    Metode ini secara tidak langsung mengubah mindset kita mengenai lingkungan. Beberapa contohnya adalah dengan mencari bahan pokok yang terbarukan, menggunakan sumber energi alternatif, dan menemukan cara untuk mengirimkan produk dengan cara yang lebih hemat bahan bakar.

    Penerapannya di Perusahaan Indonesia

    recycle eco friendly

    © elkrivermn.gov

    Di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan yang menerapkan konsep green marketing. Kementerian Perindustrian bahkan pernah memberikan anugerah industri hijau bagi 69 perusahaan di Indonesia.

    Industri hijau ini, merunut pada penilaian pemerintah, adalah industri yang menggunakan bahan kimia ramah lingkungan. Perusahaan ini juga menerapkan 4R (reduce, recycle, reuse, dan recovery) dalam setiap proses produksinya.

    Selain itu, perusahaan ini juga biasanya menggunakan intensitas energi dan air yang rendah. Yang terpenting, ke-69 perusahaan ini melakukan minimalisasi limbah dan menggunakan teknologi yang rendah karbon.

    Total dari 69 perusahaan ini rata-rata merupakan perusahaan besar di Indonesia. Mereka adalah Tirta Investama (perusahaan yang memproduksi Aqua), Petrokimia Gresik, Pupuk Kaltim, Unilever, hingga Sinar Sosro (yang memproduksi teh botol Sosro).

    Baca Juga: 10 Perusahaan yang Bergerak Mendukung Lingkungan Alam

    Ambil contoh Tirta Investama. Mereka punya banyak kebijakan yang didasari prinsip ramah lingkungan. Misalnya penggunaan energi secara efisien, serta pengelolaan limbah yang higienis.

    Bukan cuma itu, prinsip green marketing di Tirta Investama ini juga diterapkan dalam produk yang mereka buat. Kemasan yang mereka gunakan termasuk cukup ramah lingkungan. Botol plastik Aqua bisa didaur ulang, sehingga tidak menjadi limbah bagi lingkungan.

    Jadi, sudah paham apa itu green marketing? Ternyata selain punya banyak fungsi penting bagi lingkungan, konsep ini juga jadi salah satu bentuk marketing yang menjanjikan.

    Tertarik untuk mencoba karier di bidang marketing supaya bisa langsung menerapkan green marketing? Yuk, daftarkan dirimu di Glints dan dapatkan ribuan lowongan kerja marketing yang bisa kamu jelajahi.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.1 / 5. Jumlah vote: 8

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait