6 Contoh Sales Methodology untuk Strategi Penjualan Efektif

Tayang 08 Mar 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Proses penjualan yang berjalan sukses pastinya akan membantu perkembangan bisnis dengan lebih cepat. Untuk itu diperlukan sales methodology yang tepat untuk diterapkan perusahaan.

    Ada cukup banyak sales methodology yang bisa digunakan oleh perusahaan. Meski begitu, tidak semua metode tersebut dapat cocok digunakan oleh setiap bisnis.

    Itulah mengapa sangat penting untuk memahami apa saja metode penjualan dan memilih yang paling sesuai untuk bisnis.

    Lewat artikel kali ini Glints akan memberikan penjelasan mengenai apa itu sales methodology serta apa saja contohnya. Simak terus, ya!

    Baca Juga: 3 Aspek Utama Sales Management dan 6 Skill yang Dibutuhkan agar Perusahaan Sukses

    Pengertian Sales Methodology

    sales methodology

    © Freepik.com

    Pipedrive mendefinisikan sales methodology sebagai prinsip panduan tentang cara bertindak di antara tahapan penjualan.

    Setiap metode penjualan dirancang untuk membantu tim sales agar dapat bekerja sebaik mungkin dan memecahkan masalah dalam proses penjualan.

    Dalam menerapkan sales methodology diperlukan informasi yang menyeluruh mengenai apa saja kebutuhan pembeli.

    Hal itu berfungsi untuk membantu perencanaan proses penjualan yang lebih efektif.

    Contoh Sales Methodology

    © Freepik.com

    Sempat disinggung di atas bahwa ada cukup banyak sales methodology yang dikenal hingga saat ini. Berikut ini beberapa di antaranya.

    1. SPIN Selling

    SPIN selling merupakan salah satu metode sales yang paling populer. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1988 lalu oleh Neil Rackahm, metode ini masih sangat efektif untuk diterapkan.

    Melansir dari Mailshake, SPIN adalah singkatan dari Situation, Problem, Implication, dan Need-Payoff.

    Salah satu fokus dari metode penjualan yang satu ini adalah untuk memberikan pertanyaan yang relevan kepada prospek untuk mengetahui apa sebenarnya masalah dan harapan yang diinginkannya.

    2. Conceptual Selling

    Conceptual selling memiliki gagasan bahwa pelanggan tidak membeli produk atau layanan. Melainkan, mereka membeli konsep atau solusi yang ditawarkan oleh penjual.

    Metode penjualan yang satu ini sangat menekankan komunikasi khususnya kemampuan active listening dari pihak penjual.

    Dalam metode penjualan ini rupanya proses penjualan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu mendapatkan informasi, memberikan informasi, dan mendapatkan komitmen.

    3. Challenger Sale

    Sales methodology yang efektif selanjutnya adalah Challenger sale. Jenis metode penjualan yang satu ini berfokus pada komunikasi yang baik antara penjual dan prospek.

    Dalam melakukan Challenger sale maka penjual harus mendorong dirinya untuk mempelajari keterampilan baru.

    Hal itu bertujuan untuk memberikan prospek wawasan baru mengenai bisnisnya. Kemudian, ia juga harus menyesuaikan komunikasinya dengan prospek sehingga pembicaraan bisa lebih efektif.

    Saat seorang penjual dapat memberikan wawasan baru dan mampu mengendalikan komunikasi, maka ia bisa dipercaya oleh prospek. Dengan begitu, proses penjualan pun bisa berjalan lancar.

    4. Solution Selling

    Menurut HubSpot, solution selling tidak berfokus pada menjual produk tertentu. Namun, lebih menjual solusi yang dibutuhkan oleh prospek.

    Sales methodology yang satu ini mengacu pada pain point yang dialami oleh pelanggan. Kemudian, diberikan solusi untuk menggunakan produk atau layanan yang tepat untuk mereka.

    Dalam menjalankan solution selling, tim penjualan harus menghabiskan waktu yang lebih lama dengan prospek.

    Hal itu bertujuan untuk mencari tahu permasalahan dan mencari solusi yang paling tepat untuk mengatasi persoalan yang dihadapinya.

    5. Sandler Selling System

    Sandler selling system adalah salah satu sales methodology yang paling tua dan masih tetap efektif digunakan sampai saat ini.

    Dalam metode penjualan ini diprioritaskan untuk membangun rasa saling percaya antara pihak penjual dan pembeli.

    Tim sales yang menggunakan metode ini harus mampu menunjukkan keinginan yang tulus untuk mendapatkan kepercayaan prospek.

    Namun, sebelumnya mereka harus mengidentifikasi prospek yang memang benar-benar memenuhi syarat untuk menjadi pelanggannya.

    Pasalnya, tidak semua orang membutuhkan produk atau layanan yang ditawarkan. 

    Jadi, saat prospek sudah sesuai dan terbentuk kepercayaan yang kuat, tentu proses konversi bisa terjadi.

    6. Inbound Selling

    Di era serba digital seperti saat ini pembeli lebih dimudahkan untuk melakukan riset sebelum mulai membeli suatu produk.

    Hal tersebut dapat dimanfaatkan dengan menerapkan metode inbound selling. Fokus dari metode ini adalah membuat orang ingin menjadi pembeli dan bukan menawarkan produknya secara langsung.

    Jadi, dengan menerapkan metode ini tim penjualan hanya perlu fokus untuk membuat prospek tertarik. Kemudian, mulai membuat pendekatan berdasarkan ketertarikan pelanggan.

    Ada beberapa kelebihan dari sales methodology yang satu ini misalnya lebih hemat waktu dan budget, hingga lebih mudah mendapatkan leads yang berkualitas.

    Baca Juga: Mengenal Sales Pipeline dan Hubungannya pada Peningkatan Penjualan

    Memilih Sales Methodology yang Paling Sesuai

    sales methodology

    © Freepik.com

    Sebelum mulai menerapkan sales methodology yang disebutkan di atas, ketahui dulu seperti apa cara memilihnya yang paling tepat untuk bisnis.

    1. Identifikasi seluruh proses penjualan

    Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi setiap proses penjualan yang dilakukan oleh bisnis.

    Identifikasi beberapa hal yang penting seperti apa tujuan dalam melakukan penjualan, cara mendapatkan lead yang berkualitas, hingga seperti apa aktivitas yang perlu dilakukan oleh tim penjualan.

    Supaya bisa lebih mudah dalam melakukan identifikasi perlu dilakukan diskusi antara tim sales dan marketing serta pemangku kepentingan yang lainnya.

    2. Pahami kebutuhan pelanggan

    Jika ingin produk disukai oleh pelanggan, tentunya perusahaan harus terlebih dahulu memahami apa sebenarnya yang dibutuhkannya.

    Supaya bisa mengerti apa yang mereka butuhkan, bisa dilakukan survei secara langsung atau dengan mengisi kuisioner.

    Cari tahu apa sebenarnya masalah yang dihadapi oleh pelanggan sehingga bisa membuat produk yang dapat membantu memecahkan permasalahannya tersebut.

    3. Memilih sales methodology yang paling sesuai

    Setiap sales methodology memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saat memilihnya hal tersebut harus diperhatikan dengan cermat.

    Selain itu, jika dirasa tidak ada metode yang paling sesuai, maka bisa dikembangkan metode khusus yang paling cocok digunakan oleh perusahaan.

    Hal itu bisa dilakukan dengan mengadopsi beberapa elemen metode penjualan untuk menyesuaikan kebutuhan dari bisnis.

    4. Siapkan materi dan pelatihan

    Bagian yang satu ini sangatlah penting agar semua tim penjualan bisa menerapkan metode yang sudah dipilih.

    Buatlah materi yang mendokumentasikan seperti apa metode penjualan yang akan dilakukan. Buat juga pedoman yang bisa dipelajari oleh seluruh tim.

    Jika perlu buatlah pelatihan yang bisa membantu meningkatkan kemampuan dari setiap anggota tim sales.

    Baca Juga: 7 Strategi Negosiasi yang Bisa Membantumu Meyakinkan Klien

    Itulah penjelasan mengenai sales methodology, mulai dari pengertian, contoh, dan bagaimana cara memilihnya yang paling tepat untuk bisnis.

    Ada banyak metode penjualan, tapi sebaiknya pilihlah yang paling sesuai dengan tujuan dan tipe bisnis agar bisa berjalan lebih efektif.

    Nah, jika ingin memahami lebih lanjut soal hal yang satu ini, kamu bisa gabung ke Glints ExpertClass.

    Di sana ada banyak kelas yang membahas beragam industri termasuk dunia penjualan hingga perkembangan bisnis.

    Menariknya, semua pemateri di Glints ExpertClass adalah profesional yang sudah berpengalaman di bidangnya selama bertahun-tahun. 

    Jadi, kamu pasti akan mendapatkan banyak ilmu baru. Tertarik? Yuk, segera cari kelas yang kamu inginkan sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait