Investasi Saham di Tengah Pandemi Corona, Masih Aman Tidak, Ya?

Diperbarui 20 Jan 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Seperti apa sih kondisi pasar saham saat corona? Apakah bijak untuk berinvestasi saham di masa sekarang?

    Pertanyaan itu muncul di pikiran investor serta orang-orang yang ingin berinvestasi saham di tengah pandemi virus corona.

    Pasalnya, pandemi virus corona membuat sektor perekonomian merosot dengan drastis, tak terkecuali pasar saham.

    Terlebih, dilansir dari Kumparan, berdasarkan data dari RTI, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG anjlok 22,53% sejak awal tahun.

    Fenomena tersebut membuat orang-orang ragu untuk menanamkan asetnya di pasar saham.

    Lantas, melihat data-data di atas, apakah masih ada keuntungan untuk investasi saham?

    Jangan khawatir, dalam artikel ini Glints akan menjelaskan kondisi pasar saham serta tips berinvestasi di tengah pandemi corona.

    Kondisi Pasar Saham saat Corona

    saham saat corona

    © Freepik.com

    Per tanggal 14 September 2020 hari Senin kemarin, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, resmi kembali memberlakukan PSBB untuk menekan adanya kasus positif virus corona.

    Keputusan tersebut juga diprediksi akan menekan pergerakan indeks harga saham gabungan dan pergerakan sejumlah emiten.

    Dilansir dari Bisnis, menurut data Bloomberg, pada tanggal 9 September 2020 IHSG turun 94,69 poin atau 1,8% ke level 5.149,376.

    Selain itu, menurut CNBC Indonesia, data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp591 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi Rp7,4 triliun.

    Tak bisa dimungkiri, PSBB total ini memberikan dampak negatif terhadap pasar modal dalam negeri, baik saham ataupun obligasi.

    Adanya PSBB memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pergerakan saham.

    Kendati demikian, masih dilansir dari CNBC Indonesia, pelaku pasar dan investor diperkirakan lebih siap untuk menerima hal tersebut. 

    Dengan demikian, penurunan harga saham mungkin pasti terjadi, tetapi dengan persentase yang lebih rendah sambil pelaku pasar dan investor mengamati perkembangan selanjutnya.

    Baca Juga: Pahami Dulu Berbagai Jenis Saham Sebelum Mulai Investasi

    Apakah Bijak Investasi Saham Sekarang?

    saham saat corona

    © Freepik.com

    Setelah mengetahui kondisi saham saat corona, kira-kira bijak tidak ya mulai investasi saham dari sekarang di tengah pandemi?

    Jika dirunut dari penjelasan sebelumnya, masih ada keuntungan untuk menanamkan asetmu ke dalam saham.

    Terlebih, Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Andrian Tanuwijaya mengatakan lewat Kumparan, bahwa secara fundamental pasar saham Indonesia masih menawarkan peluang yang menarik.

    Menurutnya, kecepatan pemulihan ekonomi menjadi kunci utama. Adrian optimis bahwa kondisi ekonomi di Indonesia akan relatif mengalami pemulihan dengan cepat.

    Kendati demikian, pemulihan ekonomi juga tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah dalam menangani virus corona.

    Hal itu menjadi kunci utama bagi investor dalam pasar saham.

    Di sisi lain, jadikan investasi saham sebagai investasi jangka panjang ke depan.

    Sebab, tidak ada yang pernah tahu kapan nilai saham akan kembali menguat sehingga bisa saja instrumen ini menguntungkan investasimu nanti.

    Baca Juga: Jangan Panik! Ini Dia 4 Tips Investasi di Tengah Corona

    Tips bagi Investor Saham saat Corona

    © Freepik.com

    Nah, terkait dengan fenomena pasar saham saat corona, bagaimana seharusnya investor menyikapi hal tersebut?

    Untuk menjawabnya, berikut Glints telah mempersiapkan tips-tipsnya untukmu:

    1. Jangan panik

    Tak bisa dimungkiri, kondisi saham yang cukup terpuruk saat corona seperti ini membuat investor tentu merasa panik dan ingin menjual sahamnya secepat mungkin.

    Kendati demikian, apakah hal tersebut bijak untuk dilakukan? Pikirkan sebaik mungkin.

    Saat nilai saham mengalami penurunan, usahakan jangan terlalu panik sampai harus menjualnya secara terburu-buru.

    Sebab, menurut Tirto, jika kamu menjual seluruh investasi saat mengalami kerugian, hal tersebut malah justru mengunci tingkat kerugianmu.

    Pasalnya, ada kemungkinan besar saat ekonomi kembali pulih, nilai saham akan kembali tinggi.

    Ketika hendak mulai berinvestasi lagi, kamu jadi harus membayar lebih banyak.

    Oleh karenanya, tetap perhatikan perkembangan pasar dan jangan panik.

    2. Beli dan tahan

    Strategi terbaik dalam menyikapi keadaan seperti ini adalah melakukan beli dan tahan.

    Meskipun kondisi pasar saham saat corona tidak menentu, tidak ada salahnya untuk mulai kembali berinvestasi.

    Anggap saja ini sebagai investasi jangka panjang sehingga kamu akan menuai hasil yang bagus di kemudian hari, saat pasar saham berangsur pulih.

    3. Coba cari penghasilan baru

    Tidak ada yang pernah mengetahui kapan virus corona akan berakhir, khususnya di Indonesia.

    Oleh karenanya, jangan terlalu berharap lebih pada nilai investasi sahammu. Cobalah untuk mencari penghasilan baru, seperti berbisnis, menjadi freelancer dan lain-lain.

    Dari pekerjaan tersebut, kamu bisa mendapatkan uang lebih untuk dijadikan sebagai tabungan darurat sebagai persiapan menghadapi kemungkinan buruk yang bakal terjadi.

    Baca Juga: Waspada dengan Saham Gorengan, Berikut Ciri-ciri dan Cara Menyikapinya

    Demikian penjelasan mengenai kondisi saham saat corona beserta tips bagi investor dalam menyikapinya.

    Intinya, jangan panik dan terus perhatikan perkembangan pasar saham supaya dapat berinvestasi dengan bijak.

    Mau tahu tips penting lainnya seputar investasi? Ayo baca lebih banyak artikel di Glints Blog!

    Kategori Keuangan di dalamnya berisi banyak kumpulan artikel tentang personal finance. Jadi, kamu bisa temukan banyak insight tentang tips investasi, budgeting, pengelolaan utang, dana darurat, dan lain sebagainya.

    Tertarik? Ayo temukan artikel terbarunya di sini sekarang juga! Semuanya gratis.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait