Apa Itu IHSG dan Bagaimana Fungsinya bagi Para Investor?

Diperbarui 15 Mei 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Ada banyak sekali hal yang harus dipahami sebelum mulai mencoba investasi saham dan reksadana. Salah satunya adalah dengan memahami apa itu IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan.

    IHSG sering disebut sebagai acuan bagi para investor untuk menentukan kapan harus membeli dan menjual instrumen investasinya.

    Namun, apa sebenarnya IHSG itu? Lalu, apa saja fungsinya bagi investor dan negara?

    Jika penasaran, simak dulu penjelasan yang sudah Glints persiapkan berikut ini, ya!

    Baca Juga: Tertarik Investasi Saham? Pelajari Analisis Fundamental dan Teknikal

    Apa Itu IHSG?

    Setiap hari, dari pagi hingga sore, ada saja media massa yang memberitakan pergerakan IHSG. Biasanya, angkanya pun berubah sejak pagi hingga sore.

    Sebenarnya apa itu IHSG dan mengapa media massa terus memberitakannya?

    Dilansir dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja semua saham tercatat di Papan Utama dan Papan Pengembangan BEI.

    Dalam bahasa Inggris, IHSG disebut juga sebagai Indonesia Composite Index (ICI) atau IDX Composite.

    Sebagai gambaran, ada begitu banyak emiten yang mencatatkan sahamnya di BEI. 

    Umumnya, setiap saham memiliki pergerakan yang berbeda-beda dalam satu hari. Ada yang naik, turun, maupun stagnan. 

    Jika saham-saham tersebut digabung, rata-rata pergerakan sahamnya adalah apa yang tercermin di IHSG.

    Ketika IHSG naik, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar saham tercatat di BEI juga mengalami kenaikan. Begitu pula sebaliknya.

    IHSG pertama kali diperkenalkan ke masyarakat pada 1 April 1983. Saat itu, IHSG adalah indikator pergerakan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau nama terdahulu dari BEI.

    Kemudian, hari dasar untuk perhitungan IHSG adalah 10 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, indeks ditetapkan dengan nilai dasar 100. Saham yang tercatat saat itu berjumlah 13 saham.

    Lalu, setelah mengetahui apa itu IHSG, bagaimana perhitungannya?

    Perhitungan pada IHSG adalah dengan menggunakan jumlah nilai pasar (harga pasar) dan jumlah nilai dasar (harga IPO) seluruh saham yang tercatat.

    Harga saham yang digunakan dalam perhitungan IHSG adalah harga saham di pasar reguler yang didasarkan pada sistem lelang.

    Perhitungan IHSG dilakukan setelah penutupan perdagangan setiap harinya.

    Fungsi IHSG

    Setelah memahami pengertian dari IHSG, berikut Glints berikan gambaran tentang berbagai fungsinya bagi investor, pasar modal, dan negara.

    1. Penanda pergerakan pasar

    Fungsi pertama dari IHSG adalah sebagai penanda pergerakan pasar. Apa maksudnya?

    Seperti yang telah Glints sebutkan di atas, IHSG merupakan indeks pergerakan saham tercatat di BEI. Maka, dapat disimpulkan bahwa posisi IHSG mencerminkan kondisi saham-saham di pasar modal.

    Oleh karena itu, seperti dikutip dari Warta Ekonomi, IHSG bisa menjadi rujukan yang dapat dipercaya untuk melihat kondisi bursa saham saat ini.

    Jika tren IHSG sedang naik, artinya harga-harga saham di BEI juga sedang mengalami tren peningkatan.

    Sebaliknya, jika posisi IHSG sedang melemah, berarti harga-harga saham di BEI secara general juga sedang menurun.

    Namun, itu hanya saham secara general, ya. Bisa saja ada saham yang trennya berkebalikan dengan pergerakan IHSG saat itu.

    2. Tolok ukur kinerja portofolio

    Jika kamu sudah mulai investasi saham maupun reksa dana, ada portofolio yang bisa kamu perhatikan. Portofolio adalah kumpulan aset investasi yang kamu miliki.

    Dengan IHSG, kamu bisa mengukur seberapa baik portofoliomu.

    Sebagai contoh, kamu sudah berinvestasi sejak 10 tahun yang lalu. Kemudian, IHSG mengalami penguatan sebesar 198% dalam 10 tahun.

    Jika kinerja portofoliomu masih di bawah itu, berarti ada hal-hal yang perlu kamu perhatikan. Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mengganti strategi investasimu.

    3. Mengukur tingkat keuntungan

    Fungsi selanjutnya dari IHSG adalah untuk mengukur rata-rata tingkat keuntungan.

    Sebagai contoh, pada 2008 IHSG berada pada level 1.400. Lima tahun berikutnya, IHSG terus berkembang ke level 4.400.

    Maka, dapat dilihat bahwa pertumbuhan indeks dalam lima tahun adalah 3.000 atau 214%. Secara tahunan, dapat dilihat juga bahwa pertumbuhan indeks menunjukkan angka 42,8%.

    Maka, kamu bisa mengukur bahwa rata-rata tingkat keuntunganmu dalam satu tahun seharusnya berkisar di angka tersebut.

    4. Melihat pertumbuhan ekonomi

    Terakhir, fungsi dari IHSG yang tidak kalah pentingnya adalah untuk melihat pertumbuhan ekonomi negara.

    Memang, ada banyak faktor yang bisa menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

    Namun, IHSG juga memiliki peran besar dalam menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Ketika Investasi Reksa Dana Turun

    Indeks Selain IHSG

    IHSG bukan satu-satunya indeks yang bisa menunjukkan pergerakan saham. Lalu, apa itu indeks yang biasa digunakan selain IHSG?

    Menurut laman resmi BEI, saat ini ada 34 indeks saham di BEI. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. LQ45

    Indeks yang mengukur kinerja 45 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

    2. IDX30

    Indeks yang mengukur kinerja 30 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

    3. Kompas100

    Indeks yang mengukur kinerja 100 saham dengan likuiditas baik dan kapitalisasi pasar yang besar. Indeks ini diluncurkan dan dikelola bersama Kompas Gramedia Group.

    4. Bisnis-27

    Indeks yang mengukur kinerja 27 saham yang dipilih oleh Komite Indeks Bisnis Indonesia. Bisnis-27 diluncurkan dan dikelola bersama PT Jurnalindo Aksara Grafika (penerbit harian Bisnis Indonesia).

    Baca Juga: Tips Sukses buat Kamu yang Ingin Belajar Investasi

    Itulah penjelasan Glints tentang apa itu IHSG. Kesimpulannya, IHSG adalah indeks pasar saham yang digunakan di BEI.

    Kamu bisa memantau pergerakan IHSG untuk menentukan kapan harus menjual, hold, dan membeli berbagai jenis instrumen investasi.

    Nah, sebagai investor, apakah kamu sebelumnya kamu sudah rajin mengecek pergerakan IHSG? Jika belum, yuk, rajin-rajin memantaunya!

    Selain insight seputar saham dan investasi, kamu bisa menemukan informasi, tips, dan trik lainnya seputar keuangan dengan baca kumpulan artikel dari Glints.

    Dengan begitu, kamu bisa menambah wawasanmu soal keuangan dan membantumu mengelola finansial lebih bijak lagi.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, baca kumpulan artikel seputar keuangan dengan klik link ini sekarang juga! Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 20

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait