Value Investing: Definisi, Metrik Analisis, Langkah, dan Tips Melakukannya

Diperbarui 07 Des 2022 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Untuk meraup keuntungan, ada berbagai jenis strategi investasi yang bisa digunakan. Salah satu strategi yang cukup dikenal adalah value investing.

    Konon, value investing adalah cara mencari dan membeli saham harga murah yang akan naik harganya di waktu mendatang sehingga untungnya sangat besar.

    Bahkan, strategi ini digunakan oleh investor terkemuka, yaitu Warren Buffett.

    Nah, bagaimana cara kerjanya? Yuk, simak artikel Glints ini untuk mempelajari seluk-beluk value investing.

    Baca Juga: 15 Aplikasi Saham yang Patut Dicoba Pemula di 2022

    Definisi Value Investing

    Melansir Investopedia, value investing adalah salah satu jenis strategi investasi.

    Dalam strategi ini, investor akan membeli saham yang diperdagangkan dengan nilai lebih rendah dari nilai intrinsik maupun nilai bukunya.

    Pada dasarnya, saham ini dipandang remeh (undervalued) di pasar modal dan oleh investor lainnya sehingga harganya lebih murah.

    Harapannya, saham yang dibeli dengan harga murah akan kemudian meningkat di waktu yang akan mendatang ketika orang-orang mulai menyadari nilai intrinsik sesungguhnya dari aset itu.

    Jika tertarik menjadi value investor, kamu harus secara aktif memantau saham-saham potensial dengan karakteristik tersebut.

    Beberapa tokoh terkenal yang merupakan value investor adalah Warren Buffet, Benjamin Graham, dan Seth Klarman.

    Tokoh-tokoh ini menggunakan analisis finansial terkait perusahaan dan sahamnya.

    Mereka berinvestasi tanpa mengikuti tren yang sedang diminati para investor lain.

    Value investor mengumpulkan kekayaan yang sangat banyak dari strategi value investing ini sebagai investor jangka panjang.

    Metrik Analisis Value Investing

    Salah satu kemampuan yang wajib dimiliki investor yang memilih strategi ini adalah analisis yang tajam.

    Biasanya, investor menggunakan berbagai metrik untuk menghitung nilai intrinsik sebuah saham sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.

    Jadi, pembeliannya tidak asal murah.

    Nilai intrinsik sebuah perusahaan terdiri dari beberapa hal, yaitu:

    • performa finansial
    • pendapatan
    • penghasilan
    • cash flow
    • keuntungan
    • faktor-faktor fundamental (brand perusahaan, model bisnis, target pasar, dan keunggulan kompetitifnya)

    Nah, seorang value investor harus mengukur sejumlah metrik untuk memutuskan apakah sebuah perusahaan layak investasi atau tidak.

    Metrik-metrik value investing tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Price-to-book (P/B)

    Price-to-book (P/B) juga dikenal sebagai nilai buku.

    Metrik ini menilai valuasi sebuah aset perusahaan dan membandingkannya dengan harga saham.

    Jika harga saham lebih rendah dari nilai aset yang dimiliki, berarti sahamnya dinilai undervalued.

    Namun, untuk dapat disimpulkan demikian, value investor harus memastikan bahwa perusahaan tidak sedang mengalami kesulitan secara finansial.

    2. Price-to-earning (P/E)

    Metrik ini digunakan untuk mengetahui data pendapatan.

    Dengan begitu, value investor bisa mengetahui jika harga sahamnya tidak sesuai dengan pendapatannya.

    Ini juga berarti sahamnya undervalued.

    3. Free cash flow

    Free cash flow dalam value investing adalah uang yang dimiliki perusahaan secara tunai setelah biaya-biaya dibayarkan.

    Biaya-biaya ini adalah hal-hal pokok seperti biaya operasional.

    Baca Juga: Yuk Kenali 6 Keuntungan Investasi Saham Berikut Ini!

    Langkah-Langkah Value Investing

    Menurut Wealthy Education, setidaknya ada 3 langkah utama jika kamu ingin memulai value investing. Berikut penjelasannya.

    1. Temukan perusahaan dengan fundamental bisnis yang kuat

    Apabila kamu hanya melihat nilai saham yang turun tanpa menilai apakah perusahaan dapat memulihkan kondisi finansialnya atau tidak, ada kemungkinan kamu justru akan merugi.

    Ada beberapa cara untuk menilai apakah perusahaan memiliki fundamental bisnis yang kuat atau tidak, salah satunya adalah melihat utang dan manajemen perusahaannya.

    Selain itu, lihatlah apakah mereka tetap mampu bersaing dengan kompetitornya meskipun harga saham yang masih fluktuatif.

    Secara keseluruhan, apabila perusahaan tersebut telah memiliki riwayat yang cukup baik secara finansial, kemungkinan besar perusahaan tersebut memang mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.

    2. Beli saham ketika nilainya turun

    Langkah yang kedua adalah membeli saham perusahaan tersebut ketika nilainya turun.

    Perusahaan dengan fundamental bisnis yang kuat tetap memiliki kemungkinan untuk mengalami penurunan nilai saham karena beberapa kondisi, seperti:

    • adanya skandal internal manajemen
    • adanya pemberitaan negatif tentang perusahaan

    Namun, kondisi di atas tidak akan secara signifikan mengurangi daya saing mereka.

    Ketika kamu melihat bahwa mereka masih bisa beroperasi seperti biasa padahal nilai sahamnya turun,  kamu bisa pertimbangkan untuk membelinya.

    3. Jual saham ketika nilainya naik

    Setelah kamu mengetahui waktu-waktu terbaik untuk membeli saham yang undervalued, kini saatnya untuk mempelajari kapan harus menjualnya supaya bisa hasilkan profit.

    Perusahaan pasti memiliki kuasa dan mencari cara untuk menciptakan berita positif mengenai bisnis mereka.

    Kebalikan dari berita negatif yang tadi disebutkan, berita positif inilah yang juga akan mempengaruhi nilai saham mereka yang akhirnya naik.

    Itulah saat terbaik untuk kamu menjual saham saat nilainya masih naik.

    Manfaat Value Investing

    value investing

    © Unsplash.com

    Nah, menurut Edelweiss dan Wealthy Education, berikut adalah beberapa manfaat dari value investing.

    1. Return yang besar

    Ketika melakukan value investing dengan tepat, kamu bisa mendapatkan jumlah return di atas rata-rata dalam jangka panjang.

    Hal ini karena kamu bisa menggunakan safety margin.

    Sebagai contoh, kamu membeli satu lot saham sebuah perusahaan sebesar Rp300 ribu ketika harga intrinsiknya adalah Rp500 ribu.

    Kamu bisa mendapatkan Rp200 ribu saat saham tersebut dijual ketika harganya telah mencapai nilai intrinsiknya.

    2. Dapat dilakukan oleh siapa saja

    Manfaat lain dari value investing adalah dapat dilakukan oleh siapa saja.

    Maksudnya, kamu bisa melakukannya terlepas dari pendapatan finansial atau latar belakang pendidikanmu.

    Asalkan, kamu mau bekerja keras dan bersabar saat melakukannya.

    Perlu diketahui bahwa kesabaran adalah faktor penting dalam kesuksesanmu melakukan strategi ini.

    Karena, dalam strategi ini kamu menunggu dalam fluktuasi pasar jangka pendek untuk bisa mendapat keuntungan atau return besar di jangka panjang.

    3. Memanfaatkan compounding effect

    Value investing adalah strategi yang tepat untuk memanfaatkan compounding effect.

    Compounding effect adalah ketika kamu menginvestasikan kembali dividen dan return yang didapat dari value stock.

    Hal ini membuatmu bisa menambah profit yang didapatkan dalam jumlah besar seiring waktu.

    Dalam compounding effect, penghasilan dari investasimu sebelumnya akan membuat penghasilan baru. Tentu, hal ini membuatmu tidak perlu bekerja lebih keras saat berinvestasi.

    Meski begitu, jangan berpikir bahwa return yang didapat di awal tidak bisa menjadi lebih besar dalam jangka panjang.

    Karena, nilai investasi dalam compounding effect akan menjadi lebih besar secara signifikan apabila diberi waktu yang cukup.

    4. Risiko dan volatilitas yang lebih kecil

    Manfaat lain dari value investing adalah risiko dan volatilitas yang lebih kecil dibandingkan strategi investasi jangka pendek lainnya.

    Hal ini karena dalam strategi ini kamu tidak membeli suatu saham di satu hari dan menjualnya di keesokan hari.

    Kamu pun jadi tidak perlu terlalu up-to-date seputar fluktuasi harga pasar sahammu.

    Di samping itu, kamu pun tidak perlu memonitor performa setiap saham yang diinvestasikan setiap harinya. Karena, performa dari investasimu fokus pada jangka panjang.

    Melakukan investasi jangka panjang membantumu mengurangi risiko kerugian dalam portofoliomu.

    Tidak hanya itu, kamu pun terhindar dalam membuat keputusan yang merugikan.

    Karena, kamu tidak akan membuat keputusan secara emosional atau terburu-buru akibat pergerakan yang terjadi di pasar.

    Prinsip dan Tips Value Investing

    1. Lakukan riset

    Menurut Money Under 30, sangat penting untuk melakukan analisis perusahaan.

    Meskipun tahap ini cukup menghabiskan banyak waktu dan membutuhkan pertimbangan matang, kamu akan terhindar dari risiko kerugian dengan lebih baik.

    Selain mempertimbangkan elemen-elemen dan metrik-metrik yang sudah disebutkan sebelumnya, value investor juga perlu memahami tentang:

    • rencana jangka panjang bisnis
    • prinsip bisnis
    • struktur finansial
    • jajaran atas perusahaan (CEO, CFO, dan lain-lain)

    Penting untuk menemukan perusahaan meyakinkan yang bisa berlanjut untuk jangka panjang dan membayar dividen secara konsisten.

    Pasalnya, value investing bukanlah investasi jangka pendek.

    2. Diversifikasi portofolio

    Diversifikasi portofolio adalah hal yang penting dalam value investing.

    Sebagai value investor, kamu harus memiliki beberapa jenis investasi dalam portofoliomu agar terhindar dari kerugian yang besar.

    3. Cari keuntungan yang aman dan konsisten

    Fokus strategi ini bukanlah keuntungan yang besar dalam waktu singkat.

    Lebih baik, cari saham yang risikonya rendah namun memberikan keuntungan konsisten dari tahun ke tahun.

    Baca Juga: Ingin Terjun ke Dunia Saham? Pahami 5 Risiko Menabung Saham Ini

    Nah, itulah serba-serbi tentang value investing yang bisa Glints jelaskan.

    Apakah kamu sudah memutuskan untuk mulai menerapkan strategi ini, atau masih mau mendalami dunia investasi?

    Jika kamu masih mau belajar lebih banyak tantang investasi, Glints sudah siapkan kumpulan artikel tentang dunia finansial di Glints Blog!

    Selain tips, jenis, dan strategi investasi, kamu juga bisa temukan banyak artikel lainnya tentang tips mengelola keuangan pribadi.

    Semua artikelnya bisa kamu baca secara gratis. Yuk, baca artikel terbarunya di sini sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.8 / 5. Jumlah vote: 6

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait