7 Risiko Saham, Pahami sebelum Mulai Investasi

Diperbarui 22 Jun 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Saham memang salah satu instrumen investasi yang menguntungkan, namun di balik itu tentu pasti ada risiko saat menabung saham.

    Investasi menjadi kegiatan yang digemari oleh banyak orang, karena dengan berinvestasi kamu dapat menjaga aset kekayaan di masa depan.

    Namun perlu diperhatikan risiko-risiko yang akan dihadapi saat berinvestasi, khususnya investasi ataupun menabung saham.

    Tanpa mengetahui risiko-risiko dari saham, kemungkinan besar investasi saham kamu akan mengalami kerugian.

    Nah untuk itu, berikut Glints akan memberikan risiko-risiko dari investasi atau menabung saham.

    1. Risiko harga komoditas

    Menurut Investopedia, risiko harga perubahan komoditas akan memengaruhi bisnis perusahaan saham.

    Perusahaan akan diuntungkan ketika harga komoditas mengalami kenaikan yang tinggi. Namun apabila harga komoditas turun, maka dipastikan perusahaan akan mengalami kerugian.

    Hal ini tentu harus kamu perhatikan ketika sedang atau mulai menabung saham.

    Analisis setiap perusahaan yang akan kamu beli sahamnya agar mengetahui nasib perusahaan tersebut ke depannya.

    Mau tidak mau, kamu juga harus menerima risiko saat menabung saham apabila harga komoditas dari perusahaan terkait sedang mengalami penurunan.

    Setiap investasi pasti ada pasang surutnya seperti air laut, dan kamu harus siap menerimanya.

    2. Risiko pasar (systematic risk)

    Risiko lain yang harus diperhatikan oleh investor saham adalah systematic risk atau risiko pasar.

    Risiko pasar merupakan risiko terjadinya hal-hal yang bisa mempengaruhi keadaan pasar dalam skala besar.

    Biasanya, risiko disebut juga dengan risiko yang tidak bisa dihindari ujar Investopedia.

    Beberapa contoh risiko pasar adalah seperti keadaan ekonomi global yang kurang baik, kondisi politik negara, perubahan kebijakan pemerintah, hingga perubahan suku bunga.

    Tentu, hal-hal di atas tidak bisa dikendalikan dan memang dapat berdampak kepada investor profesional maupun yang pemula.

    Baca Juga: Tips Investasi Saham Bagi Pemula

    3. Risiko tidak mendapatkan dividen

    Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada pemilik saham berdasarkan saham yang dimiliki.

    Pada dasarnya perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk memberikan dividen kepada pemegang saham.

    Keputusan untuk memberikan dividen atau tidak kepada pemegang saham akan ditentukan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Namun jangan berburuk sangka terlebih dahulu ketika perusahaan tidak memberikan dividen kepada kamu sebagai pemegang saham.

    Ada beberapa perusahaan yang memang dengan sengaja mengembangkan usaha dengan menggunakan uang yang sebenarnya dapat dijadikan sebagai dividen.

    Akan tetapi, keputusan tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya buruk, karena pada akhirnya apabila performa perusahaan bagus, maka akan meningkatkan harga saham dari investor sendiri.

    4. Risiko pengembalian uang

    Menurut Get Smarter About Money, walaupun saham memiliki kinerja yang baik dalam jangka panjang secara historis, tidak ada jaminan kamu bakal mendapatkan penghasilan dari saham.

    Bahkan, ada kemungkinan uang kamu akan hilang 100 persen. Ini merupakan risiko yang paling tinggi dari menabung saham.

    Hal ini dapat terjadi apabila perusahaan tersebut benar-benar bangkrut sehingga tidak dapat membayar hutang yang sangat besar.

    Dengan keadaan seperti ini, otomatis perusahaan akan mengalami kerugian dan uang kamu bisa jadi tidak akan dikembalikan.

    Baca Juga: Kelemahan dan Keuntungan Investasi Reksa Dana Bagi Pemula

    5. Risiko ketinggalan zaman

    Risiko menabung saham selanjutnya adalah risiko ketinggalan zaman.

    Di era yang sudah serba modern dan mengalami perkembangan teknologi ini, sudah banyak sekali model bisnis yang muncul di berbagai penjuru dunia.

    Perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai inovasi, tentu akan semakin kuno atau ketinggalan zaman. Jika begini, mereka akan kalah dengan para pesaingnya.

    Hal ini tentu akan memengaruhi kamu sebagai investor saham di sebuah perusahaan tertentu.

    Jika perusahaan tersebut semakin usang dalam menjalankan usahanya, maka dipastikan akan mengalami kerugian.

    6. Risiko suspensi

    Perdagangan sebuah perusahaan bisa saja diberhentikan suatu waktu dengan alasan tertentu atau disuspensi.

    Misalnya, karena perusahaan melakukan transaksi yang tidak wajar sehingga melanggar ketentuan peraturan BEI dan laporan keuangan.

    Nah, jika suspensi tidak jelas kapan akan berakhirnya, tentu akan menjadi risiko besar untuk para investor. Mereka mungkin tidak bisa menjual sahamnya selama masa suspensi tersebut.

    Itulah mengapa risiko suspensi merupakan hal yang perlu diperhatikan investor.

    7. Risiko delisting

    Delisting merupakan penghapusan saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kesepakatan antara kedua pihak.

    Delisting ini bisa terjadi karena beberapa macam hal, seperti misalnya kasus hukum yang menimpa perusahaan atau kinerja perusahaan yang kian memburuk dari waktu ke waktu.

    8. Risiko likuiditas

    Risiko likuiditas adalah risiko di mana saham yang dibeli tidak dapat diperjualbelikan dengan mudah di pasar saham.

    Hal ini bisa terjadi karena rendahnya minat investor sehingga jumlah transaksinya tidak terlalu banyak.

    Bagi para investor jangka pendek yang lebih sering melakukan trading, risiko ini mungkin akan menjadi permasalahan.

    Namun, untuk para investor yang belum ingin menjual sahamnya dalam waktu dekat, mungkin hal ini tidak akan menjadi permasalahan besar.

    Baca Juga: Pilihan Investasi yang Tepat untuk Milenial

    Delapan risiko menabung saham di atas tentu harus kamu pahami dengan teliti sebelum memulai terjun ke dalam dunia saham.

    Pasalnya, kamu perlu memperhatikannya saat menentukan profil risiko investasi yang kamu miliki.

    Nah, jika kamu ingin dapatkan informasi soal investasi saham lainnya, langsung saja kunjungi Glints Blog.

    Ada banyak informasi mulai dari tips melakukan investasi saham hingga penjelasan-penjelasan istilah saham.

    Yuk, segera dapatkan ragam informasinya dengan klik di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.2 / 5. Jumlah vote: 12

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait