Harus Cuti Mendadak? Tak Perlu Khawatir, Ini Cara Mengajukannya
Harus tiba-tiba minta cuti dari kantor karena alasan tertentu? Tunggu dulu, mengajukan cuti mendadak tidak bisa dilakukan dengan gegabah, lho.
Cuti memang hakmu. Akan tetapi, sebelum kamu menyampaikan keinginan ini pada atasan, ada beberapa pertimbangan dan etika yang perlu diketahui.
Pasalnya, meminta cuti secara tiba-tiba tidak semudah cuti sakit maupun cuti tahunan.
Yuk, simak baik-baik penjelasan Glints berikut ini supaya cutimu disetujui oleh atasan!
Isi Artikel
Dalam Situasi Apa Boleh Cuti Mendadak?
Tentunya, kamu tidak bisa sembarangan mengajukan cuti mendadak, meskipun cara yang dilakukan benar.
Sebelum mengajukannya, kamu harus tahu terlebih dahulu apakah cuti tersebut pantas diajukan secara tiba-tiba.
Melansir Resume Help, yang dianggap sebagai cuti dadakan biasanya berhubungan dengan urusan keluarga yang genting.
Cuti dadakan yang umum diajukan contohnya ketika harus melahirkan atau istri dikabarkan melahirkan.
Pasalnya, sering kali kita tidak mengetahui secara pasti kapan hal ini akan terjadi.
Selain itu, cuti mendadak karena keluarga kecelakaan, sakit, atau meninggal juga tentunya bisa diterima.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa definisi keluarga di sini adalah keluarga yang dekat, ya.
Yang dimaksud dengan keluarga dekat beberapa di antaranya yaitu:
- pasangan (suami/istri)
- orang tua
- kakek/nenek
- anak
- kakak/adik
- mertua
- ipar
Secara umum, itulah yang contoh-contoh kasus yang diperbolehkan untuk pengajuan cuti mendadak.
Akan tetapi, kamu juga harus mengecek peraturan perusahaan atau bertanya pada atasan maupun HR tentang hal ini.
Pasalnya, setiap kantor memiliki regulasi yang berbeda-beda.
Cara dan Etika Mengajukan Cuti Mendadak
Saat mengajukan cuti mendadak, tentu kamu harus menggunakan cara yang baik.
Melansir Shine Learning, berikut adalah beberapa etika dan tips mengajukan cuti mendadak yang sopan dan pantas.
1. Ikuti prosedur pengajuan dari kantor
Tentunya, setiap kantor memiliki peraturan tersendiri tentang tata cara mengajukan cuti, termasuk yang mendadak.
Pastikan kamu mengetahui bagaimana cara mengajukannya dan mengikuti semua syarat yang harus dipenuhi.
Kalau ada dokumen yang harus dilengkapi seperti surat sakit, laporan kepolisian, dan lain-lain, pastikan sertakan dengan lengkap, ya.
2. Jelaskan alasan mengajukan cuti
Cara mengajukan cuti mendadak yang baik tentu diawali dengan menyatakan alasannya.
Dengan alasan cuti yang jelas, atasanmu bisa memahami mengapa kamu mengajukan cuti secara mendadak dan mempertimbangkan permintaan ini.
Hal ini perlu kamu sampaikan dengan jelas di email permintaan cutimu.
Tentunya, alasan ini harus jujur, sesuai dengan ketentuan, dan masuk akal.
3. Sebutkan berapa hari yang dibutuhkan
Cuti dadakan bukan berarti kamu bebas menentukan berapa hari tidak kerja, ya.
Dalam pengajuan cuti, kamu harus menjelaskan berapa hari kamu akan meninggalkan kantor untuk sementara.
Nah, kadang kita memang tidak yakin butuh berapa hari cuti.
Jika begitu, kamu bisa membuat estimasi dan mengajukan negosiasi kembali dengan atasan mengenai hal ini.
Nah, salah satu trik untuk menulis kapan waktu kembali setelah cuti jika masih tidak yakin adalah seperti ini:
“Saya berencana kembali pada tanggal…” dalam Bahasa Indonesia atau “I plan to return on…” dalam Bahasa Inggris.
Kalimat itu menandakan bahwa kamu tidak berjanji, tetapi mengusahakan untuk kembali pada suatu tanggal.
Jadi, kalau nantinya butuh perpanjangan, atasanmu sudah siap untuk hal tersebut.
Hindari menggunakan “Saya akan kembali pada tanggal…” atau “I will return on…” khususnya jika kamu tidak bisa memastikannya.
4. Delegasi tugas
Saat cuti, jangan sampai rekan kerja jadi terbebani karena kamu absen dari kantor untuk beberapa waktu.
Oleh karena itu, pastikan semua orang mengetahui bahwa kamu tidak bisa datang ke kantor untuk periode waktu tertentu.
Cara mengabari rekan-rekan kerja saat cuti mendadak bisa bermacam-macam, mulai dari email, chat, dan lainnya.
Lalu, sebisa mungkin carilah orang yang bisa menggantikanmu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada sampai kamu kembali.
Contoh Surat Permintaan Cuti Mendadak
Sudah paham tentang kondisi yang wajar untuk mengajukan cuti mendadak dan cara memintanya pada atasan tapi tak tahu bagaimana menulisnya dengan kata-kata?
Tenang, Glints punya contohnya dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di bawah ini.
Nah, itu dia yang perlu kamu ketahui dan persiapkan jika harus mengajukan cuti tiba-tiba.
Semoga dengan cara dan contoh dari Glints, kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan jika harus meminta cuti mendadak.
Jika masih punya pertanyaan atau ingin berbagi cerita mengenai cuti mendadak, kamu bisa kunjungi Glints Community.
Di Glints Community, kamu bebas bertanya seputar kehidupan kantor dan mendapat masukan dari pengguna Glints lainnya.
Seru, kan? Jangan malu-malu untuk mulai diskusi, ya!