4 Langkah Efektif Mengatur Jadwal Cuti Tahunan 2022
Isi Artikel
Setiap tahunnya, kamu berhak mendapatkan cuti tahunan. Di beberapa perusahaan, cuti tahunan ini tidak dapat diambil sekaligus sehingga kamu harus mengatur jadwal cuti itu dengan baik.
Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan, jumlah cuti tahunan minimal yang berhak diterima adalah selama 12 hari dalam satu tahun.
Berkaitan dengan hal tersebut, tidak ada salah kamu rehat sejenak setelah bekerja dalam setahun atau paruh tahun 2022 ini.
Lalu, bagaimana caranya mengatur jadwal cuti tahunan agar tidak membuat pekerjaanmu terbengkalai? Simak selengkapnya dalam artikel ini.
1. Perhatikan tanggal-tanggal libur nasional
© Groovehq.com
Hal pertama yang perlu kamu perhatikan setelah mengetahui jatah cuti tahunan adalah memperhatikan tanggal-tanggal libur nasional.
Ini agar kamu bisa memanfaatkan tanggal-tanggal tersebut ke dalam jadwal cutimu. Sehingga, jatah cutimu tidak perlu terpotong.
Misalnya, hari libur nasional jatuh pada hari Kamis, 13 Mei, kamu bisa mendapatkan long weekend dengan mengambil cuti pada hari Jumat.
Cara ini, menurut Marie Claire, adalah langkah mengatur jadwal cuti tahunan yang efektif. Kamu bisa mendapatkan waktu libur yang lebih lama dengan mengambil cuti yang berdekatan dengan hari libur.
2. Diskusikan dengan atasanmu
© Freepik.com
Sebelum mengambil jatah cutimu, tentu saja kamu harus memberi tahu atasanmu terlebih dahulu. Ini untuk memastikan bahwa tidak akan ada pekerjaan yang terbengkalai selama kamu mengambil cuti.
Beri tahu atasanmu minimal satu bulan sebelum mengajukan cuti. Diskusikanlah kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk mengambil hak cuti kamu.
Sama halnya ketika kamu mengajukan cuti untuk keperluan lainnya, jelaskan juga alasan mengapa kamu ingin mengambil cuti.
Jadi, ia dapat menyesuaikan pekerjaanmu atau mengalihkan pekerjaanmu kepada rekan kerja selama kamu cuti.
Jika kamu telah mendapatkan izin untuk cuti, ingatkan atasanmu ketika waktu cuti telah dekat.
3. Gunakan jatah cuti tahunan untuk urusan penting
© Pexels.com
Terkadang, kamu membutuhkan jatah cuti yang lebih lama dari yang diberikan perusahaan untuk urusan tertentu. Misalnya, ketika kamu mengajukan cuti menikah.
Secara undang-undang, minimal jatah cuti menikah yang diberikan adalah selama tiga hari. Namun, waktu tiga hari tersebut tentu tidak cukup untuk mempersiapkan pernikahan.
Kamu bisa menggunakan jatah cuti tahunanmu untuk urusan penting seperti ini. Kamu hanya perlu menyesuaikan berapa hari jatah cuti tahunanmu yang akan terpakai untuk di luar jatah cuti khusus yang diberikan.
Gunakan skala prioritas dalam menentukan apakah kamu butuh mengambil cuti atau tidak. Jangan sampai jatah cutimu terbuang sia-sia dan tidak dapat digunakan ketika diperlukan.
4. Selesaikan pekerjaanmu sebelum memulai cuti
© Freepik.com
Sebelum kamu mengatur jadwal cuti tahunan kamu, pastikan semua pekerjaanmu telah selesai. Ini untuk menghindari pekerjaan yang menumpuk ketika kamu kembali bekerja.
Pikirkan tentang apa yang perlu diselesaikan, atau siapa yang perlu didelegasikan untuk memastikan kamu tidak menghadapi tumpukan pekerjaan ketika kembali dari cuti.
Caranya menurut Leave Dates adalah dengan memberikan daftar tugas dan instruksi yang mendetail.
Jika perlu, tunjuk rekan kerja yang dipercaya untuk mengambil alih pekerjaanmu saat cuti.
Kamu juga bisa mendiskusikan hal ini dengan atasanmu terlebih dahulu. Diskusikan apa yang perlu diselesaikan sebelum kamu cuti dan siapa yang akan menggantikan pekerjaanmu ketika cuti.
Nah, jika kamu telah melakukan empat hal di atas, kamu bisa mengatur jadwal cuti tahunan kamu dengan tenang.
Kamu bisa menikmati waktu cutimu untuk beristirahat atau untuk kepentingan lainnya.
Ada banyak cara untuk menikmati waktu liburmu agar bermanfaat, lho.
Salah satunya dengan mengikuti webinar Glints ExpertClass untuk menambah skill-mu. Para pakar di bidangnya siap berbagi ilmunya kepadamu, lho.
Pastinya kamu tertarik, kan? Yuk, cek kelas-kelas terbaru yang sesuai keinginanmu dengan klik di sini.
