Pentingkah Cuti Kesehatan Mental? Ini Dia Jawabannya!

Diperbarui 25 Mar 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Tidak banyak orang menyadari betapa pentingnya cuti untuk menjaga kesehatan mental. Padahal, stres yang kian parah akibat kerja dapat berdampak buruk bagi psikis karyawan.

    Jika kamu sering merasa jenuh, tertekan, tidak semangat, burn out, dan lain-lain, mungkin sudah saatnya cuti sejenak untuk menenangkan diri. 

    Oleh karena itu, yuk, pelajari lebih dalam tentang betapa pentingnya cuti kesehatan mental.

    Baca Juga: 5 Kebiasaan Self Care di Kantor untuk Menjaga Kesehatan Mentalmu

    Apa Itu Cuti Kesehatan Mental?

    pentingnya cuti kesehatan mental

    © Freepik.com

    Cuti kesehatan mental merupakan cuti yang diambil untuk menurunkan tingkat stres akibat kerja dan menghindari gangguan psikis akibat stres yang berlebih.

    Cuti kesehatan mental juga dapat dilakukan ketika kamu tidak merasa baik-baik saja secara mental.

    Menurut CNET, seorang terapis dari Talkspace bernama Amy Ciribus menyatakan bahwa cuti untuk menjaga dan memperbaiki kesehatan mental merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik dan merupakan hal yang wajib dilakukan pada waktu yang tepat.

    Dilansir dari Suara, dr. Fidiansjah SpKJ beranggapan bahwa pekerja wajib mengambil cuti kesehatan mental. 

    Bahkan, menurutnya, pekerja yang mengambil cuti kesehatan mental pantas mendapatkan tunjangan karena dinilai merupakan cara perusahaan menghargai jerih payah yang telah dilakukan seorang pekerja.

    Kapan Harus Mengambil Cuti Kesehatan Mental?

    cuti mental health

    © Freepik.com

    Ketika kamu sudah merasa sulit untuk berkonsentrasi, terus-terusan mengalami suasana hati yang buruk, lebih sensitif, tidak dapat tidur, mengalami gangguan makan, dan kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan, maka sudah saatnya untuk cuti sejenak.

    Cuti kesehatan mental semakin penting bagi karyawan yang memang memiliki catatan gangguan jiwa.

    Tidak ada hari atau tanggal khusus untuk cuti kesehatan mental, akan tetapi penting untuk menyiapkan waktu yang tepat untuk mengambil cuti ini.

    Cuti kesehatan mental sebaiknya direncanakan dengan baik sehingga kamu bisa pekerjaan dapat diatur dengan baik sebelum cuti.

    Setelah itu, sampaikan pada atasan mengenai rencanamu sehingga ketika cuti, kamu benar-benar bisa menikmatinya tanpa khawatir tentang pekerjaan dan pihak kantor pun akan mengerti untuk tidak mengganggu di hari cutimu.

    Baca Juga: Daftar 3 Startup Kesehatan Mental Indonesia untuk Layanan Psikologi Masa Kini

    Pentingnya Cuti Kesehatan Mental

    cuti kesehatan mental penting

    © Pexels.com

    1. Meningkatkan Produktivitas

    Jika terlalu jenuh, produktivitas tentu akan menurun.

    Jenuh yang terus menerus dialami seseorang tidak akan dapat hilang hanya dengan istirahat di malam hari.

    Apabila kejenuhan sudah berubah menjadi burn out, maka akan timbul stres. 

    Bahkan, hal ini dapat menjadi lebih parah dan menimbulkan gangguan kesehatan mental.

    Jika sudah begitu, cuti kesehatan mental menjadi sangat penting untuk mengembalikan produktivitas dengan memberikan waktu bagimu untuk menurunkan tekanan dari pekerjaan sehari-hari.

    Lebih baik, ambil cuti kesehatan mental berkala jika stres dan kejenuhan sudah terasa semakin menumpuk sebelum terlambat.

    2. Manajemen Stres

    Salah satu alasan pentingnya cuti kesalahan mental lainnya adalah dengan cuti ini, kamu bisa mengelola stres dengan lebih baik.

    Meskipun stres tidak hilang sepenuhnya, kamu akan memiliki waktu untuk lebih santai dan mengontrol tekanan dari pekerjaan yang biasa dialami.

    Tanpa manajemen stres yang baik, tidak akan dapat terwujud performa kerja yang memuaskan pula.

    Pada akhirnya, mungkin akan sulit untuk mencapai target-target perusahaan dan timbul masalah dari hal yang terlihat sepele seperti tekanan kerja ini.

    Oleh karena itu, cuti kesehatan mental harus dijadwal dengan baik sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

    3. Mengisi energi positif

    Hari cuti kesehatan mental dapat diisi dengan kegiatan menyenangkan yang biasanya tidak dapat kamu lakukan di hari-hari kerja.

    Melakukan hobi ataupun kegiatan baru yang selama ini ingin dilakukan dapat membantu mengisi energi positif dan membuatmu lebih segar bahkan fokus untuk menghadapi kerja kembali.

    Bahkan, kegiatan-kegiatan ini bisa memberimu inspirasi untuk bekerja sehingga kamu bisa berkontribusi lebih baik pada perusahaan untuk jangka yang panjang.

    4. Menghindari resign atau PHK

    Gangguan mental yang tidak diatasi dengan baik akan membuatmu merasa tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas dari atasan.

    Jika ini terus mengganggu performamu di kantor, maka akan ada dua kemungkinan, yaitu resign atas kemauan sendiri ataupun diputuskan hubungan kerja secara sepihak.

    Agar ini tidak terjadi, sadari pentingnya cuti kesehatan mental dan mintalah istirahat untuk beberapa hari agar dapat kembali bekerja dengan semangat baru.

    Apa yang Sebaiknya Dilakukan Saat Cuti Kesehatan Mental

    mental health day off

    © Pexels.com

    Pada saat cuti kesehatan mental, cobalah untuk tidur lebih awal dan beristirahat lebih banyak dibanding hari-hari biasanya.

    Apabila kamu tidak biasa berolahraga, lakukanlah jenis olahraga yang disukai. Kamu pun bisa mencoba olahraga yang selama ini ingin dicoba.

    Selain itu, pada hari cuti kesehatan mental, kamu pun dapat mencoba untuk menjalin komunikasi dengan orang-orang yang selama ini tidak dapat dihubungi karena terlalu sibuk bekerja.

    Hal ini bisa menghibur dan memperbaiki kesehatan mentalmu cukup signifikan, lho.

    Akan tetapi, jangan paksa dirimu untuk menjadi produktif ketika sedang cuti.

    Tidak melakukan apa-apa seharian pun bukanlah hal yang buruk. Terpenting, kamu bisa merasa baikan dan lebih siap untuk kembali ke kantor.

    Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Berkebun Itu Sehat untuk Mental, Yuk Cari Tahu!

    Nah, begitulah pentingnya cuti kesehatan mental dan serba-serbinya.

    Sekarang, kamu telah mengerti betapa pentingnya cuti yang satu ini, bukan? 

    Cobalah rencanakan untuk mengambil cuti kesehatan mental untuk menjaga kondisimu.

    Untuk lebih banyak tips seputar kesehatan mental dan berbagai hal terkait karier, kamu bisa berlangganan newsletter blog Glints, lho.

    Dengan berlangganan newsletter blog Glints, kamu akan secara rutin mendapatkan artikel-artikel menarik langsung ke inbox email-mu.

    Yuk, sign up dan berlangganan newsletter blog Glints sekarang. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait