Dapat Mengurangi Risiko Kerugian, Ketahui Definisi dan Manfaat Risk Appetite

Tayang 15 Jan 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Dalam bidang manajemen bisnis setiap perusahaan, menetapkan risk appetite adalah suatu hal yang sifatnya krusial.

    Mengapa demikian? Pasalnya, aspek tersebut dapat memengaruhi pencapaian serta progres perusahaan dalam mencapai tujuannya.

    Jika perusahaan tidak memperkirakan angka selera risiko, pelaksanaan kegiatan operasional dan bisnis mereka terancam tidak lancar.

    Melihat perannya yang cukup penting, kali ini Glints akan merangkum serba-serbi risk appetite yang kamu perlu pahami. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

    Baca Juga: 6 Komponen PESTLE Analysis, Metode Analisis Manajemen Risiko

    Apa Itu Risk Appetite

    risk appetite

    © Freepik.com

    Menyadur laman Enablon, risk appetite atau selera risiko, adalah tingkat risiko yang siap diterima perusahaan saat mereka sedang mengejar target.

    Salah satu aspek terpenting dalam dunia manajemen risiko ini perlu diciptakan sebelum perusahaan menentukan rencana mereka untuk mengurangi jumlah risiko.

    Risk appetite memungkinkan perusahaan untuk menentukan jumlah risiko operasional dan finansial yang dapat mereka tampung guna mencapai tujuan bersama.

    Sejatinya, batas selera risiko sebuah perusahaan susah untuk didefinisikan.

    Mengapa demikian? Pasalnya kebutuhan serta prioritas setiap perusahaan berbeda-beda dan tidak semuanya linear.

    Kendati demikian, penting sifatnya bagi sebuah perusahaan untuk menetapkan pemahaman bersama mengenai risiko dan dampak-dampaknya yang akan mereka terima.

    Terkadang perusahaan mengekspresikan selera risiko mereka melalui berkas-berkas pernyataan risk appetite.

    Dokumen-dokumen ini bisa membantu perusahaan dalam memandu aktivitas manajemen risiko. 

    Pernyataan tersebut harus didasarkan pada perspektif dan pendapat seluruh pemangku kepentingan mengenai implikasi dari strategi dan praktik perusahaan.

    4 faktor yang Memengaruhi Risk Appetite

    risk appetite

    © Pexels.com

    Risk appetite bukanlah sebuah hal yang dapat ditentukan dengan mudah. Pasalnya, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi jumlahnya.

    Biasanya, tingkat selera risiko akan ditentukan berdasarkan jumlah sumber daya yang dimiliki perusahaan.

    Akan tetapi, jumlah selera risiko bisa berubah seiring berkembangnya waktu, maka dari itu kriteria faktor yang memengaruhi risiko perlu diperbaharui oleh perusahaan secara rutin.

    Karena sifatnya yang dinamis, kini kebanyakan perusahaan menimbang jumlah selera risiko mereka berdasarkan empat faktor spesifik.

    Apa saja faktor-faktor tersebut? Berikut pemaparannya:

    Baca Juga: Kenali Proses Manajemen Krisis untuk Menjaga Perusahaan dari Kerugian

    1. Sumber daya finansial

    Melansir laman Global Suite Solutions, faktor pertama yang digunakan untuk menentukan risk appetite adalah sumber daya finansial.

    Biasanya, prioritas utama perusahaan adalah untuk menganalisis rentang cost-benefit, meneliti kesehatan sumber daya keuangan perusahaan, dan memantau nilai return on investment yang akan diraih.

    2. Strategi bisnis perusahaan

    Faktor berikutnya yang bisa memengaruhi tingkat risk appetite adalah stategi bisnis yang diterapkan perusahaan.

    Strategi yang digunakan perusahaan dapat menciptakan variasi selera risiko baru dalam bidang bisnis.

    Maka dari itu, penting bagi mereka untuk selalu mempertimbangkan kebutuhan pihak yang berkepentingan, seperti para shareholder dan regulator.

    3. Kapabilitas perusahaan

    Kemampuan dan kapabilitas perusahaan dalam mengejar target mereka juga dapat memengaruhi jumlah selera risiko.

    Umumnya, dalam proses menentukan selera risiko, para analis risiko melihat ketersediaan sumber daya serta tenggat waktu yang dimiliki perusahaan untuk mencapai targetnya.

    Semakin sedikit jumlah  sumber daya dan waktu yang dimiliki perusahaan, maka semakin besar juga jumlah selera risikonya.

    4. Dokumen legal dan hukum

    Faktor terakhir yang bisa memengaruhi risk appetite perusahaan adalah validitas dokumen legal dan hukum yang mereka miliki.

    Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki beberapa  persyaratan hukum yang harus mereka patuhi.

    Bila perusahaan gagal untuk mematuhi aturan yang berlaku, maka dampaknya akan buruk saat mereka harus mengambil keputusan-keputusan penting.

    Nah, Perlu kamu ingat kembali bahwa keempat faktor tersebut tidak selamanya akan digunakan perusahaan.

    Perusahaan perlu menentukan prioritas yang mereka miliki.

    Bila tidak sesuai dengan keempat faktor di atas, maka tugas perusahaan adalah untuk menentukannya berdasarkan kebutuhan utama mereka.

    Manfaat Mengetahui Risk Appetite

    risk appetite

    © Freepik.com

    Sama halnya dengan risk tolerance, risk appetite dapat digunakan perusahaan untuk mencegah datangnya risiko-risiko besar.

    Akan tetapi, bukan itu saja manfaat yang akan didapatkan perusahaan dengan mengetahui selera risiko mereka.

    Menurut ujaran NCSU, berikut adalah sejumlah manfaat yang bisa diraih dengan memperhitungkan risk appetite perusahaan.

    • membantu perusahaan dalam mengelola dan memahami eksposur risiko dengan lebih baik
    • tim manajemen dapat membuat keputusan berbasis risiko yang lebih jelas
    • membantu manajemen dalam mengalokasikan sumber daya dan memahami trade-off risiko
    • meningkatkan transparansi bagi para investor, pemangku kepentingan, regulator, dan lembaga pemberi kredit

    Baca Juga: Pelajari Reputational Risk, Ancaman yang Pengaruhi Reputasi dan Keberlangsungan Bisnis

    Itu dia rangkuman Glints mengenai serba-serbi risk appetite yang perlu kamu pahami.

    Intinya, setiap perusahaan wajib mengetahui selera risiko yang mereka miliki.

    Pasalnya, tanpa mengetahui tingkat selera risiko, perusahaan terancam rugi karena  dapat menerima risiko tanpa mengetahui batas kemampuan mereka untuk menanggulanginya.

    Bagaimana? Sampai sini paham kan? Apa kamu masih penasaran dengan pengetahuan dasar bisnis lainnya?

    Tenang saja, kamu bisa ikuti kelas di Glints Expertclass, lho. Di kelas kategori business fundamentals, kamu bisa belajar secara langsung dari para pakar dan profesional bisnis.

    Menarik bukan? Jangan sampai ketinggalan. Yuk, sign up di Glints sekarang.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait