• Blog
    • Bidang Profesi
      • Marketing
      • Tech & Data
      • Media & Communications
      • Business Dev & Sales
      • Product
      • Design
    • Tips Karier
      • Mengawali Karier
      • Dunia Kerja
    • Konten Eksklusif
      • Artikel Expert
      • Panduan
      • Laporan
    • Dari Glints
      • Panduan Komunitas & Konten
      • Campaign Berlangsung
      • Kabar Produk
      • Kabar Glints
  • Lowongan Kerja
  • Glints ExpertClass
  • Glints Community
  • Dunia Kerja
  • Finansial
  • Tips Karier

Cocok untuk Pemula, Kenali Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

Tayang 14 Feb 2021 - Dibaca 7 mnt
Geofanni Nerissa Arviana An adaptable and enthusiastic content writer with a strong background in Journalism. Craving for everything about SEO and digital marketing.

Isi Artikel

    Reksa dana selalu dianggap sebagai jenis investasi yang minim risiko, termasuk reksa dana pendapatan tetap (RDPT).

    Bahkan, katanya instrumen yang satu ini memiliki risiko yang lebih rendah daripada reksa dana saham.

    Benarkah demikian? Jika benar, apakah RDPT tidak memiliki risiko sama sekali?

    Tenang, Glints akan mengulasnya secara lengkap dalam artikel ini.

    Jadi, kamu bisa mempertimbangkan plus minus-nya terlebih dahulu sebelum memilihnya.

    Baca Juga: Panduan Lengkap Investasi Reksa Dana untuk Para Pemula

    Apa Itu Reksa Dana Pendapatan Tetap?

    reksa dana pendapatan tetap

    © Fevymar.com

    Bagi investor pemula, reksa dana kerap jadi pilihan pertama mereka. Modalnya rendah, risikonya minim, dan cara transaksinya pun mudah.

    Namun, sebenarnya ada beberapa macam reksa dana yang bisa kamu pilih. Salah satunya yaitu reksa dana pendapatan tetap (RDPT).

    Apa yang membedakannya dengan jenis reksa dana lain?

    Menurut situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), RDPT adalah jenis reksa dana yang sebagian besar alokasi investasinya (minimal 80%) ditempatkan pada instrumen yang memberikan pendapatan tetap.

    Pendapatan tetap yang dimaksud bisa diperoleh dari instrumen-instrumen seperti surat utang atau obligasi.

    Dua instrumen tersebut memberikan keuntungan secara rutin, yakni per bulan atau per tiga bulan. Itulah mengapa keduanya disebut memberikan pendapatan tetap.

    Agar lebih ada gambaran, berikut Glints jabarkan mekanismenya.

    Pertama, kamu menyetorkan dana investasi ke manajer investasi yang terpercaya.

    Kedua, manajer investasi akan mengalokasikan atau memutar danamu ke instrumen-instrumen yang memberikan pendapatan tetap (surat utang atau obligasi).

    Ketiga, bunga dari instrumen tersebut diinvestasikan kembali oleh manajer investasi, seperti kata CNN Indonesia.

    Keempat, kamu mendapat keuntungan dari hasil investasi ulang yang dilakukan manajer investasi.

    Lantas, apakah semua investor cocok berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap? Jawabannya adalah belum tentu, tergantung profil risiko atau tipe investor itu sendiri.

    Pada dasarnya, jenis investasi yang satu ini cocok untuk kamu yang memiliki profil risiko konservatif (rendah) dan moderat (menengah).

    Sebab, risiko dari RDPT memang terbilang cukup rendah dibanding instrumen investasi lainnya.

    Selain itu, RDPT juga cocok untuk kamu yang menginginkan keuntungan dalam waktu satu hingga tiga tahun.

    Baca Juga: 4 Strategi Cermat Investasi Reksa Dana agar Untung Maksimal

    Kelebihan RDPT

    reksa dana pendapatan tetap

    © Unsplash.com

    1. Risiko cukup rendah

    Reksa dana pendapatan tetap (RDPT) memiliki risiko yang lebih rendah daripada saham dan reksa dana saham.

    Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan nilai RDPT yang tidak fluktuatif (naik-turun).

    Pasalnya, imbal hasil reksa dana ini cenderung stabil. Alasannya, mayoritas dana investasi diletakkan pada produk yang memberikan keuntungan secara rutin.

    2. Keuntungan lebih tinggi dari deposito

    Berbagai jenis investasi kerap dibandingkan dengan deposito, termasuk RDPT.

    Faktanya, RDPT memang lebih menguntungkan daripada deposito bank.

    Dilansir dari Kompas, pada 2019, RDPT mencatatkan keuntungan 8,73%. Sementara itu, bunga deposito hanya berkisar di angka 6%.

    Angka tersebut belum termasuk PPh bunga deposito yang bisa mencapai 20%. Berbeda dengan RDPT yang tidak dikenai pajak.

    3. Modal investasi kecil

    Banyak investor pemula memilih reksa dana dengan alasan modal yang kecil.

    Ya, kamu bisa berinvestasi reksa dana mulai dari Rp100.000. Bahkan, di beberapa e-commerce, kamu bisa investasi reksa dana mulai Rp10.000.

    Menarik, bukan?

    Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Ketika Investasi Reksa Dana Turun

    Kekurangan RDPT

    reksa dana syariah

    © Freepik.com

    1. Bergantung pada suku bunga

    Seperti yang telah Glints sampaikan, reksa dana pendapatan tetap lebih banyak dialokasikan ke surat utang dan obligasi.

    Dua instrumen tersebut sangat bergantung pada suku bunga yang ditetapkan oleh bank.

    Jika suku bunga dan inflasi turun, harga obligasi dan pasar uang naik. 

    Sebaliknya, jika suku bunga dan inflasi naik, harga obligasi dan pasar uang turun, seperti ditulis CNN Indonesia. 

    2. Risiko likuiditas

    Risiko likuiditas terjadi ketika sebagian besar investor menarik reksa dananya (redemption) secara bersamaan. 

    Hal ini membuat manajer investasi kesulitan menyediakan uang tunai untuk redemption tersebut.

    Namun, risiko ini terbilang sangat jarang terjadi.

    3. Risiko wanprestasi

    Apabila berinvestasi RDPT, kamu juga memiliki risiko wanprestasi atau gagal bayar. Risiko ini terjadi ketika penerbit surat utang atau obligasi tidak mampu memenuhi kewajibannya.

    Sebagai contoh, manajer investasi mengalokasikan dana ke obligasi perusahaan X. Namun, suatu hari, perusahaan X tidak bisa membayar kupon atau bunga obligasi.

    Hal ini akan memengaruhi keuntungan yang seharusnya diterima investor.

    Baca Juga: Pahami 5 Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional sebelum Mulai Investasi

    Jadi, bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap?

    Jika iya, kamu bisa membelinya di berbagai sekuritas, aplikasi investasi online, dan bahkan e-commerce.

    Namun, bila masih ragu, kamu bisa cari tahu lebih jauh soal dunia finansial dan investasi dengan bergabung dalam Glints.

    Dengan begitu, kamu tidak akan ketinggalan informasi terbaru untuk perkembangan diri dan karier. Selain itu juga ada webinar dan workshop yang menghadirkan pakar untuk berbagi ilmu kepadamu.

    Bagaimana cara biar tak ketinggalan? Yuk, sign up saja di sini!

    • Yuk, Berinvestasi di Reksa Dana!
    • Cara Investasi Reksadana, Jenis, dan Cara Memulai
    • Deposito Bank Vs Reksadana Pendapatan Tetap, Mana Lebih Untung?

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    investasi reksa dana reksa dana pendapatan tetap

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait

    • Dunia Kerja 8 Ide Tahun Baru Sendiri yang Seru dan Antigaring!

      Geofanni Nerissa Arviana 29 Des 2021
    • Dunia Kerja 8 Ide Tahun Baru di Rumah bersama Keluarga, Dijamin Seru!

      Geofanni Nerissa Arviana 29 Des 2021
    • Karyawan Baru 5 Tips agar Cepat Adaptasi dari Kantor Korporat ke Startup

      Geofanni Nerissa Arviana 29 Mei 2021
    • Bidang Profesi 7 Cara Mempercepat Proses Index Google agar Situsmu Segera Ranking

      Geofanni Nerissa Arviana 26 Mei 2021
    Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
    Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
    Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
    Kategori Topik
    • Tips Karier
    • Bidang Profesi
    • Konten Eksklusif
    • Kabar Glints
    Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • LinkedIn
    Solusi Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community

    • Blog
      • Bidang Profesi
        • Marketing
        • Tech & Data
        • Media & Communications
        • Business Dev & Sales
        • Product
        • Design
      • Tips Karier
        • Mengawali Karier
        • Dunia Kerja
      • Konten Eksklusif
        • Artikel Expert
        • Panduan
        • Laporan
      • Dari Glints
        • Panduan Komunitas & Konten
        • Campaign Berlangsung
        • Kabar Produk
        • Kabar Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community



    • Dunia Kerja
    • Finansial
    • Tips Karier

    Cocok untuk Pemula, Kenali Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

    Tayang 14 Feb 2021 - Dibaca 7 mnt
    Geofanni Nerissa Arviana An adaptable and enthusiastic content writer with a strong background in Journalism. Craving for everything about SEO and digital marketing.

    Isi Artikel

      Reksa dana selalu dianggap sebagai jenis investasi yang minim risiko, termasuk reksa dana pendapatan tetap (RDPT).

      Bahkan, katanya instrumen yang satu ini memiliki risiko yang lebih rendah daripada reksa dana saham.

      Benarkah demikian? Jika benar, apakah RDPT tidak memiliki risiko sama sekali?

      Tenang, Glints akan mengulasnya secara lengkap dalam artikel ini.

      Jadi, kamu bisa mempertimbangkan plus minus-nya terlebih dahulu sebelum memilihnya.

      Baca Juga: Panduan Lengkap Investasi Reksa Dana untuk Para Pemula

      Apa Itu Reksa Dana Pendapatan Tetap?

      reksa dana pendapatan tetap

      © Fevymar.com

      Bagi investor pemula, reksa dana kerap jadi pilihan pertama mereka. Modalnya rendah, risikonya minim, dan cara transaksinya pun mudah.

      Namun, sebenarnya ada beberapa macam reksa dana yang bisa kamu pilih. Salah satunya yaitu reksa dana pendapatan tetap (RDPT).

      Apa yang membedakannya dengan jenis reksa dana lain?

      Menurut situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), RDPT adalah jenis reksa dana yang sebagian besar alokasi investasinya (minimal 80%) ditempatkan pada instrumen yang memberikan pendapatan tetap.

      Pendapatan tetap yang dimaksud bisa diperoleh dari instrumen-instrumen seperti surat utang atau obligasi.

      Dua instrumen tersebut memberikan keuntungan secara rutin, yakni per bulan atau per tiga bulan. Itulah mengapa keduanya disebut memberikan pendapatan tetap.

      Agar lebih ada gambaran, berikut Glints jabarkan mekanismenya.

      Pertama, kamu menyetorkan dana investasi ke manajer investasi yang terpercaya.

      Kedua, manajer investasi akan mengalokasikan atau memutar danamu ke instrumen-instrumen yang memberikan pendapatan tetap (surat utang atau obligasi).

      Ketiga, bunga dari instrumen tersebut diinvestasikan kembali oleh manajer investasi, seperti kata CNN Indonesia.

      Keempat, kamu mendapat keuntungan dari hasil investasi ulang yang dilakukan manajer investasi.

      Lantas, apakah semua investor cocok berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap? Jawabannya adalah belum tentu, tergantung profil risiko atau tipe investor itu sendiri.

      Pada dasarnya, jenis investasi yang satu ini cocok untuk kamu yang memiliki profil risiko konservatif (rendah) dan moderat (menengah).

      Sebab, risiko dari RDPT memang terbilang cukup rendah dibanding instrumen investasi lainnya.

      Selain itu, RDPT juga cocok untuk kamu yang menginginkan keuntungan dalam waktu satu hingga tiga tahun.

      Baca Juga: 4 Strategi Cermat Investasi Reksa Dana agar Untung Maksimal

      Kelebihan RDPT

      reksa dana pendapatan tetap

      © Unsplash.com

      1. Risiko cukup rendah

      Reksa dana pendapatan tetap (RDPT) memiliki risiko yang lebih rendah daripada saham dan reksa dana saham.

      Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan nilai RDPT yang tidak fluktuatif (naik-turun).

      Pasalnya, imbal hasil reksa dana ini cenderung stabil. Alasannya, mayoritas dana investasi diletakkan pada produk yang memberikan keuntungan secara rutin.

      2. Keuntungan lebih tinggi dari deposito

      Berbagai jenis investasi kerap dibandingkan dengan deposito, termasuk RDPT.

      Faktanya, RDPT memang lebih menguntungkan daripada deposito bank.

      Dilansir dari Kompas, pada 2019, RDPT mencatatkan keuntungan 8,73%. Sementara itu, bunga deposito hanya berkisar di angka 6%.

      Angka tersebut belum termasuk PPh bunga deposito yang bisa mencapai 20%. Berbeda dengan RDPT yang tidak dikenai pajak.

      3. Modal investasi kecil

      Banyak investor pemula memilih reksa dana dengan alasan modal yang kecil.

      Ya, kamu bisa berinvestasi reksa dana mulai dari Rp100.000. Bahkan, di beberapa e-commerce, kamu bisa investasi reksa dana mulai Rp10.000.

      Menarik, bukan?

      Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Ketika Investasi Reksa Dana Turun

      Kekurangan RDPT

      reksa dana syariah

      © Freepik.com

      1. Bergantung pada suku bunga

      Seperti yang telah Glints sampaikan, reksa dana pendapatan tetap lebih banyak dialokasikan ke surat utang dan obligasi.

      Dua instrumen tersebut sangat bergantung pada suku bunga yang ditetapkan oleh bank.

      Jika suku bunga dan inflasi turun, harga obligasi dan pasar uang naik. 

      Sebaliknya, jika suku bunga dan inflasi naik, harga obligasi dan pasar uang turun, seperti ditulis CNN Indonesia. 

      2. Risiko likuiditas

      Risiko likuiditas terjadi ketika sebagian besar investor menarik reksa dananya (redemption) secara bersamaan. 

      Hal ini membuat manajer investasi kesulitan menyediakan uang tunai untuk redemption tersebut.

      Namun, risiko ini terbilang sangat jarang terjadi.

      3. Risiko wanprestasi

      Apabila berinvestasi RDPT, kamu juga memiliki risiko wanprestasi atau gagal bayar. Risiko ini terjadi ketika penerbit surat utang atau obligasi tidak mampu memenuhi kewajibannya.

      Sebagai contoh, manajer investasi mengalokasikan dana ke obligasi perusahaan X. Namun, suatu hari, perusahaan X tidak bisa membayar kupon atau bunga obligasi.

      Hal ini akan memengaruhi keuntungan yang seharusnya diterima investor.

      Baca Juga: Pahami 5 Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional sebelum Mulai Investasi

      Jadi, bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap?

      Jika iya, kamu bisa membelinya di berbagai sekuritas, aplikasi investasi online, dan bahkan e-commerce.

      Namun, bila masih ragu, kamu bisa cari tahu lebih jauh soal dunia finansial dan investasi dengan bergabung dalam Glints.

      Dengan begitu, kamu tidak akan ketinggalan informasi terbaru untuk perkembangan diri dan karier. Selain itu juga ada webinar dan workshop yang menghadirkan pakar untuk berbagi ilmu kepadamu.

      Bagaimana cara biar tak ketinggalan? Yuk, sign up saja di sini!

      • Yuk, Berinvestasi di Reksa Dana!
      • Cara Investasi Reksadana, Jenis, dan Cara Memulai
      • Deposito Bank Vs Reksadana Pendapatan Tetap, Mana Lebih Untung?

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      investasi reksa dana reksa dana pendapatan tetap

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait

      • Dunia Kerja 8 Ide Tahun Baru Sendiri yang Seru dan Antigaring!

        Geofanni Nerissa Arviana 29 Des 2021
      • Dunia Kerja 8 Ide Tahun Baru di Rumah bersama Keluarga, Dijamin Seru!

        Geofanni Nerissa Arviana 29 Des 2021
      • Karyawan Baru 5 Tips agar Cepat Adaptasi dari Kantor Korporat ke Startup

        Geofanni Nerissa Arviana 29 Mei 2021
      • Bidang Profesi 7 Cara Mempercepat Proses Index Google agar Situsmu Segera Ranking

        Geofanni Nerissa Arviana 26 Mei 2021
      Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
      Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
      Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
      Kategori Topik
      • Tips Karier
      • Bidang Profesi
      • Konten Eksklusif
      • Kabar Glints
      Media Sosial
      • Facebook
      • Twitter
      • Instagram
      • LinkedIn
      Solusi Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community

      • Blog
        • Bidang Profesi
          • Marketing
          • Tech & Data
          • Media & Communications
          • Business Dev & Sales
          • Product
          • Design
        • Tips Karier
          • Mengawali Karier
          • Dunia Kerja
        • Konten Eksklusif
          • Artikel Expert
          • Panduan
          • Laporan
        • Dari Glints
          • Panduan Komunitas & Konten
          • Campaign Berlangsung
          • Kabar Produk
          • Kabar Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community



      • Dunia Kerja
      • Finansial
      • Tips Karier

      Cocok untuk Pemula, Kenali Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

      Tayang 14 Feb 2021 - Dibaca 7 mnt
      Geofanni Nerissa Arviana An adaptable and enthusiastic content writer with a strong background in Journalism. Craving for everything about SEO and digital marketing.

      Isi Artikel

        Reksa dana selalu dianggap sebagai jenis investasi yang minim risiko, termasuk reksa dana pendapatan tetap (RDPT).

        Bahkan, katanya instrumen yang satu ini memiliki risiko yang lebih rendah daripada reksa dana saham.

        Benarkah demikian? Jika benar, apakah RDPT tidak memiliki risiko sama sekali?

        Tenang, Glints akan mengulasnya secara lengkap dalam artikel ini.

        Jadi, kamu bisa mempertimbangkan plus minus-nya terlebih dahulu sebelum memilihnya.

        Baca Juga: Panduan Lengkap Investasi Reksa Dana untuk Para Pemula

        Apa Itu Reksa Dana Pendapatan Tetap?

        reksa dana pendapatan tetap

        © Fevymar.com

        Bagi investor pemula, reksa dana kerap jadi pilihan pertama mereka. Modalnya rendah, risikonya minim, dan cara transaksinya pun mudah.

        Namun, sebenarnya ada beberapa macam reksa dana yang bisa kamu pilih. Salah satunya yaitu reksa dana pendapatan tetap (RDPT).

        Apa yang membedakannya dengan jenis reksa dana lain?

        Menurut situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), RDPT adalah jenis reksa dana yang sebagian besar alokasi investasinya (minimal 80%) ditempatkan pada instrumen yang memberikan pendapatan tetap.

        Pendapatan tetap yang dimaksud bisa diperoleh dari instrumen-instrumen seperti surat utang atau obligasi.

        Dua instrumen tersebut memberikan keuntungan secara rutin, yakni per bulan atau per tiga bulan. Itulah mengapa keduanya disebut memberikan pendapatan tetap.

        Agar lebih ada gambaran, berikut Glints jabarkan mekanismenya.

        Pertama, kamu menyetorkan dana investasi ke manajer investasi yang terpercaya.

        Kedua, manajer investasi akan mengalokasikan atau memutar danamu ke instrumen-instrumen yang memberikan pendapatan tetap (surat utang atau obligasi).

        Ketiga, bunga dari instrumen tersebut diinvestasikan kembali oleh manajer investasi, seperti kata CNN Indonesia.

        Keempat, kamu mendapat keuntungan dari hasil investasi ulang yang dilakukan manajer investasi.

        Lantas, apakah semua investor cocok berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap? Jawabannya adalah belum tentu, tergantung profil risiko atau tipe investor itu sendiri.

        Pada dasarnya, jenis investasi yang satu ini cocok untuk kamu yang memiliki profil risiko konservatif (rendah) dan moderat (menengah).

        Sebab, risiko dari RDPT memang terbilang cukup rendah dibanding instrumen investasi lainnya.

        Selain itu, RDPT juga cocok untuk kamu yang menginginkan keuntungan dalam waktu satu hingga tiga tahun.

        Baca Juga: 4 Strategi Cermat Investasi Reksa Dana agar Untung Maksimal

        Kelebihan RDPT

        reksa dana pendapatan tetap

        © Unsplash.com

        1. Risiko cukup rendah

        Reksa dana pendapatan tetap (RDPT) memiliki risiko yang lebih rendah daripada saham dan reksa dana saham.

        Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan nilai RDPT yang tidak fluktuatif (naik-turun).

        Pasalnya, imbal hasil reksa dana ini cenderung stabil. Alasannya, mayoritas dana investasi diletakkan pada produk yang memberikan keuntungan secara rutin.

        2. Keuntungan lebih tinggi dari deposito

        Berbagai jenis investasi kerap dibandingkan dengan deposito, termasuk RDPT.

        Faktanya, RDPT memang lebih menguntungkan daripada deposito bank.

        Dilansir dari Kompas, pada 2019, RDPT mencatatkan keuntungan 8,73%. Sementara itu, bunga deposito hanya berkisar di angka 6%.

        Angka tersebut belum termasuk PPh bunga deposito yang bisa mencapai 20%. Berbeda dengan RDPT yang tidak dikenai pajak.

        3. Modal investasi kecil

        Banyak investor pemula memilih reksa dana dengan alasan modal yang kecil.

        Ya, kamu bisa berinvestasi reksa dana mulai dari Rp100.000. Bahkan, di beberapa e-commerce, kamu bisa investasi reksa dana mulai Rp10.000.

        Menarik, bukan?

        Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Ketika Investasi Reksa Dana Turun

        Kekurangan RDPT

        reksa dana syariah

        © Freepik.com

        1. Bergantung pada suku bunga

        Seperti yang telah Glints sampaikan, reksa dana pendapatan tetap lebih banyak dialokasikan ke surat utang dan obligasi.

        Dua instrumen tersebut sangat bergantung pada suku bunga yang ditetapkan oleh bank.

        Jika suku bunga dan inflasi turun, harga obligasi dan pasar uang naik. 

        Sebaliknya, jika suku bunga dan inflasi naik, harga obligasi dan pasar uang turun, seperti ditulis CNN Indonesia. 

        2. Risiko likuiditas

        Risiko likuiditas terjadi ketika sebagian besar investor menarik reksa dananya (redemption) secara bersamaan. 

        Hal ini membuat manajer investasi kesulitan menyediakan uang tunai untuk redemption tersebut.

        Namun, risiko ini terbilang sangat jarang terjadi.

        3. Risiko wanprestasi

        Apabila berinvestasi RDPT, kamu juga memiliki risiko wanprestasi atau gagal bayar. Risiko ini terjadi ketika penerbit surat utang atau obligasi tidak mampu memenuhi kewajibannya.

        Sebagai contoh, manajer investasi mengalokasikan dana ke obligasi perusahaan X. Namun, suatu hari, perusahaan X tidak bisa membayar kupon atau bunga obligasi.

        Hal ini akan memengaruhi keuntungan yang seharusnya diterima investor.

        Baca Juga: Pahami 5 Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional sebelum Mulai Investasi

        Jadi, bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap?

        Jika iya, kamu bisa membelinya di berbagai sekuritas, aplikasi investasi online, dan bahkan e-commerce.

        Namun, bila masih ragu, kamu bisa cari tahu lebih jauh soal dunia finansial dan investasi dengan bergabung dalam Glints.

        Dengan begitu, kamu tidak akan ketinggalan informasi terbaru untuk perkembangan diri dan karier. Selain itu juga ada webinar dan workshop yang menghadirkan pakar untuk berbagi ilmu kepadamu.

        Bagaimana cara biar tak ketinggalan? Yuk, sign up saja di sini!

        • Yuk, Berinvestasi di Reksa Dana!
        • Cara Investasi Reksadana, Jenis, dan Cara Memulai
        • Deposito Bank Vs Reksadana Pendapatan Tetap, Mana Lebih Untung?

        Seberapa bermanfaat artikel ini?

        Klik salah satu bintang untuk menilai.

        Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

        Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

        We are sorry that this post was not useful for you!

        Let us improve this post!

        Tell us how we can improve this post?


        investasi reksa dana reksa dana pendapatan tetap

        Leave a Reply

        Your email address will not be published. Required fields are marked *

        Artikel Terkait

        • Dunia Kerja 8 Ide Tahun Baru Sendiri yang Seru dan Antigaring!

          Geofanni Nerissa Arviana 29 Des 2021
        • Dunia Kerja 8 Ide Tahun Baru di Rumah bersama Keluarga, Dijamin Seru!

          Geofanni Nerissa Arviana 29 Des 2021
        • Karyawan Baru 5 Tips agar Cepat Adaptasi dari Kantor Korporat ke Startup

          Geofanni Nerissa Arviana 29 Mei 2021
        • Bidang Profesi 7 Cara Mempercepat Proses Index Google agar Situsmu Segera Ranking

          Geofanni Nerissa Arviana 26 Mei 2021
        Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
        Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
        Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
        Kategori Topik
        • Tips Karier
        • Bidang Profesi
        • Konten Eksklusif
        • Kabar Glints
        Media Sosial
        • Facebook
        • Twitter
        • Instagram
        • LinkedIn
        Solusi Glints
        • Lowongan Kerja
        • Glints ExpertClass
        • Glints Community
        Scroll Up