Portofolio Public Relations: Tips Membuat dan Template Gratis

Diperbarui 29 Jul 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Sedang ingin menyusun portofolio untuk posisi public relations? Tak usah bingung mulai dari mana,  Glints telah siapkan penjelasan lengkap hingga template gratis yang dapat kamu manfaatkan.

    Dengan menyusun portofolio dengan baik, rekruter dapat mengidentifikasi kelebihanmu lebih mudah saat membandingkan dengan kandidat lain.

    Langsung saja simak informasi tepatnya berikut ini!

    Pentingnya Portofolio Public Relations

    Kamu mungkin berpikir bahwa portofolio hanya dibutuhkan oleh para pekerja kreatif. Mereka harus memamerkan karyanya sehingga rekruter bisa menilai kompetensi mereka.

    Nah, hal yang sama juga sebenarnya berlaku bagi profesi public relations.

    Ada banyak sekali output pekerjaan PR yang dapat kamu pamerkan di portofolio public relations.

    Jadi, daripada hanya menjelaskan skill dan pengalamanmu, portofolio ini akan membantumu untuk menunjukkan dan membuktikannya.

    Meski bukan termasuk ke dalam produk kreatif, produk PR seperti news release, PR campaign, press release, dan lain sebagainya akan lebih meyakinkan jika ditunjukkan langsung daripada hanya dijelaskan.

    Baca Juga: Dikenal sebagai Wajah Perusahaan, Apa Saja Tugas seorang Juru Bicara?

    Komponen Portofolio Public Relations

    Lantas, apa sajakah yang harus dimasukkan ke dalam portofoliomu? Berikut beberapa komponen utamanya.

    1. Profil

    Salah satu tujuan rekruter melihat portofoliomu adalah karena ingin mengetahui profilmu lebih lengkap.

    Namun, agar tidak mengulang informasi yang ada di CV, kamu dapat menjelaskan lebih detail mengenai spesialisasimu di bidang profesi PR.

    Seperti yang kita ketahui, ruang lingkup PR memang cukup luas, mulai dari government relations, community relations, investor relations, media relationsdan lain-lain.

    Kamu dapat menceritakan secara singkat mengenai ruang lingkup yang selama ini menjadi fokusmu.

    Setelah itu, kamu juga dapat memberi highlight mengenai pencapaian, kursus, atau sertifikat yang dimiliki. Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kredibilitas dirimu.

    2. Isi

    Bagian utama portofolio public relations tentunya adalah sampel pekerjaan itu sendiri.

    Di bagian inilah kamu dapat memamerkan berbagai karya atau project yang pernah kamu hasilkan, seperti:

    • PR campaign plan
    • press release
    • social media campaign
    • communication crisis plan
    • communication management plan

    Dilansir dari Copyfolio, apa pun project yang dimasukkan ke dalam portofolio, pastikan dapat menonjolkan beberapa hal di bawah ini:

    • kemampuan menulis
    • proses mengeksekusi campaign dari awal hingga akhir
    • kolaborasi yang pernah terjalin dengan berbagai pihak
    • proses kreatif
    • hasil campaign

    Serta detail lainnya yang akan terlalu panjang jika kamu tulis di dalam CV.

    3. Informasi kontak

    Komponen yang terakhir adalah informasi kontak.

    Informasi seperti nomor telepon dan email mungkin sudah kamu cantumkan di dalam CV.

    Akan tetapi, informasi tersebut tetap perlu ada di dalam portofolio untuk berjaga-jaga ketika kamu hanya diminta menyerahkan portofolio saja.

    Baca Juga: Haruskah Kamu Mendalami Bidang Public Relations? Ini Jawabannya!

    Tips Membuat Portofolio Public Relations

    Bagaimanakah cara agar portofoliomu lebih unggul daripada kandidat lain?

    Coba terapkan beberapa tips di bawah ini.

    1. Masukkan sampel tulisan yang beragam

    Selama bekerja, kamu mungkin telah berpengalaman menulis segala jenis tulisan dengan tone of voice dan gaya yang berbeda-beda.

    Baik itu dalam pembuatan konten media sosial atau blog, tunjukkanlah bahwa skill menulismu cukup fleksibel.

    Hal ini tidak akan membuatmu terlihat inkonsisten, melainkan memperlihatkan bahwa kamu siap bekerja di perusahaan mana saja dengan brand personality yang berbeda.

    2. Hanya pilih yang terbaik

    Apakah kamu sudah bekerja cukup lama, lalu telah menghasilkan terlalu banyak output pekerjaan?

    Jika ya, silakan pilih sampel yang menurutmu paling mencerminkan kesuksesan campaign yang pernah dijalani.

    Hal ini bisa kamu tentukan berdasarkan beberapa parameter, seperti campaign mana yang memperoleh engagement paling besar atau mana yang berhasil mengubah persepsi masyarakat terhadap brand.

    3. Manfaatkan website protofolio

    Tips membuat portofolio public relations selanjutnya adalah menggunakan website portofolio.

    Ini merupakan pilihan terbaik jika kamu tidak mau repot-repot mendesain dari nol.

    Selain itu, kamu juga dapat memanfaatkan font atau desain yang tersedia.

    Namun, kekurangannya adalah kebanyakan website ini memberi akses yang sangat terbatas bagi pengguna gratisnya.

    4. Masukkan testimoni

    Dilansir dari Respona, testimoni klien merupakan aset yang penting untuk portofoliomu dan menunjukkan bahwa kamu benar-benar dapat diandalkan.

    Tips yang satu ini mungkin akan lebih mudah dilakukan oleh praktisi PR yang pernah bekerja freelance sebelumnya.

    Bagi kamu yang baru pernah bekerja di sebuah perusahaan, tak apa untuk menanyakan kepada atasan mengenai kualitas pekerjaanmu dan feedback atas kinerjamu.

    5. Beri deskripsi singkat

    Sama seperti ketika screening CV, rekruter mungkin tak memiliki terlalu banyak waktu untuk mengecek semua isi portofoliomu.

    Oleh karenanya, cukup beri deskripsi singkat di setiap sampel yang memudahkan mereka untuk mengetahui apa kelebihan yang ingin kamu tonjolkan.

    Kamu juga dapat tambahkan impact atau dampak yang dihasilkan dari produk PR yang dibuat.

    Misalnya berhasil mengubah opini publik, mendapatkan engagement tinggi, dan lain sebagainya.

    Baca Juga: Tertarik Berkarier Sebagai Public Relations? Baca Dulu 5 Tips Berikut Ini

    Contoh Portofolio Public Relations

    Sebagai gambaran, kamu dapat melihat portofolio public relations di bawah ini yang tertulis dalam bahasa Inggris.

    Tentu kamu dapat sesuaikan dengan kebutuhan dan tidak harus membuat sama persis seperti contoh berikut.

    portofolio public relations slide pembuka

    Pada slide pembuka, jangan lupa cantumkan nama, judul portofolio, serta highlight isi portofoliomu.

    Sebagai contoh, portofolio Vincenzo berisi sampel tulisan PR serta campaign yang pernah dibuat dan dieksekusi.

    Highlight ini berfungsi untuk membuat rekruter lebih tertarik melihat isi portofolio.

    Setelah itu, kamu dapat menambahkan daftar isi atau langsung memaparkan satu persatu karyamu secara singkat seperti beberapa contoh di bawah ini:

    portofolio public relations, contoh press release

    portofolio public relations, project press conference

    portofolio public relations, contoh PR campaign

    Setelah semua karyamu dimasukkan ke dalam portofolio, jangan lupa tambahkan slide penutup.

    Isi slide ini dengan informasi kontak yang dapat mereka hubungi. Meski sudah dicantumkan di CV, ada beberapa momen tertentu di mana rekruter mungkin hanya meminta portofoliomu saja.

    portofolio pubilc relations, bagian penutup

    Template Portofolio Public Relations

    Selain melalui website portofolio, kamu juga bisa dapatkan template portofolio public relations gratis dari Glints!

    Dengan jumlah halaman yang bisa kamu sesuaikan, portofolio ini cocok bagi kamu yang memang mempunyai banyak sekali output pekerjaan yang ingin dipamerkan.

    Di dalam template berikut, sudah ada petunjuk dan juga catatan penting yang harus diingat ketika kamu mulai menyusunnya.

    Langkah-langkah untuk mendapatkannya sangat sederhana.

    Cukup isi pertanyaan di bawah ini lalu klik tombol “Download Template.

    Setelah itu, kamu akan langsung menemukan file template portofolio yang sudah bisa digunakan. Jangan lupa untuk download kembali file-nya sebelum di-edit dan dilengkapi isinya.

    Tunggu apa lagi? Langsung saja klik tombol di bawah untuk dapatkan template gratis dari Glints!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.3 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait