5 Tips Melakukan Pivot untuk Startup agar Bisnis Semakin Menguntungkan

Diperbarui 15 Des 2020 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Pivot dalam startup bisa disebut sebagai suatu keputusan yang berani karena harus mulai melakukan hal yang baru demi kesuksesan bisnis.

    Perubahan dalam bisnis tentu bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan.

    Namun, demi bisnis yang semakin berkembang tentunya perubahan menjadi jalan yang harus dipilih.

    Dalam dunia startup perubahan tersebut dinamakan dengan proses pivoting.

    Pivot sendiri adalah perubahan strategi bisnis untuk menjawab adanya perubahan dalam industri, preferensi pelanggan, atau faktor lain yang mempengaruhi keuntungannya.

    Ada beberapa perusahaan yang berani melakukan perubahan secara drastis. Memang cukup berisiko tapi ternyata ada banyak yang berhasil.

    Misalnya saja Instagram, Slack, hingga Netflix yang akhirnya kini sukses besar dan berhasil menjadi perusahaan populer di dunia.

    Lalu, kapan waktunya startup harus melakukan pivot? Bagaimana juga caranya agar bisa berdampak baik untuk perusahaan?

    Baca Juga: Cara Membuat Startup yang Perlu Kamu Ketahui

    Kapan Startup Harus Melakukan Pivot?

    pivot dalam startup

    © Freepik.com

    Waktu yang paling tepat untuk melakukan pivot dalam startup yaitu saat sudah merasa bisnis stagnan dan tidak ada perkembangan yang baik.

    Selain itu, menurut HubSpot ada beberapa faktor lain yang membuat startup harus melakukan pivot, antara lain:

    •       Keadaan keuangan perusahaan memburuk.
    •       Produk kurang diterima baik di pasar.
    •       Performa selalu berada di bawah kompetitor.
    •       Terdapat masalah internal di perusahaan.
    •       Ingin mencoba suatu hal yang baru agar perusahaan lebih berkembang.

    Saat perusahaan sudah mengalami beberapa hal seperti yang disebutkan di atas, maka pivot bisa menjadi pilihan untuk dilakukan.

    Baca Juga: Ketahui 5 Alasan Kenapa Branding Sangat Penting untuk Startup

    Tips Melakukan Pivot dalam Startup

    © Freepik.com

    Proses pivoting merupakan sebuah langkah besar bagi perusahaan startup. Pasalnya, mereka akan mulai melakukan perubahan dan keluar dari zona nyaman.

    Itulah mengapa Startup Guide menjelaskan bahwa perencanaan yang matang adalah hal terpenting sebelum melakukan proses pivoting.

    Berikut ini beberapa cara efektif untuk melakukan pivot agar perubahan yang dilakukan bisa berhasil sesuai yang diharapkan.

    1. Cari jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi

    Sebelum mulai pivot dalam startup tentunya kamu harus tahu apa permasalahan terbesar yang sedang dihadapi oleh perusahaan.

    Misalnya masalah utama yang dihadapi adalah produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

    Maka, perbanyak waktu untuk melakukan riset mengenai apa hal yang mereka inginkan.

    Kamu harus paham bahwa kebutuhan pelanggan tidak akan selalu sama. Jadi, riset secara berkala perlu dilakukan agar bisa selalu paham dengan apa yang mereka inginkan.

    Saat kamu bisa selalu tahu seperti apa produk yang diinginkan oleh konsumen, pasti proses pivoting bisa berhasil dan membawa keuntungan bagi perusahaan.

    2. Pilih segmentasi pasar yang tepat

    Hal selanjutnya yang harus dilakukan agar pivot dalam startup bisa efektif dan berhasil adalah dengan memilih segmentasi pasar yang tepat.

    Ada beberapa alasan mengapa produk bisa kurang laku. Selain karena produk tidak sesuai keinginan pelanggan, bisa saja produkmu dijual ke pasar yang salah.

    Menurut Business, jika ada kesalahan dalam pemilihan segmentasi pasar maka tidak perlu mengubah produk.

    Namun, tinggal mencari tahu segmen pelanggan yang tepat untuk menjual produk tersebut.

    3. Ciptakan produk yang lebih baik dari kompetitor

    Menciptakan produk yang lebih dari kompetitor memang bukanlah hal yang mudah.

    Akan tetapi, pahamilah bahwa produk yang terbaik di industrinya pasti akan lebih menjual.

    Sebaik apa pun pelayanan untuk pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan, tapi jika produk kurang baik pasti tetap akan membuat mereka kecewa.

    Itulah mengapa dalam proses pivoting sangat diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap produk yang dimilikinya.

    Jika produk memiliki kualitas yang kurang baik, maka proses pivoting tidak akan berjalan sesuai keinginan.

    4. Ajak konsumen yang loyal untuk menggunakan produk yang baru

    Setelah menyiapkan suatu produk baru, kamu bisa segera menyiapkan strategi untuk memasarkannya.

    Kamu bisa mencoba menggunakan strategi digital marketing untuk branding produk baru tersebut.

    Selain itu, kamu juga dapat memanfaatkan konsumen yang sudah loyal untuk mencoba produk baru itu lebih dahulu.

    Tawarkan beberapa keuntungan bagi pelanggan loyal yang mau mencoba produk baru. Namun, jangan lupa mintalah feedback dari produk tersebut.

    Jika misalnya feedback yang diberikan sudah cukup baik, maka produk baru itu pastinya bisa diterima dengan baik oleh target pelanggan.

    5. Selalu berikan informasi kepada investor

    Saat melakukan proses pivoting jangan sampai tidak memberikan informasi apa pun kepada para investor.

    Menurut Inc, saat ada perubahan pada strategi bisnis perusahaan sebaiknya informasikan hal itu kepada seluruh tim, dewan direksi, dan pemegang saham setidaknya 3-6 bulan sebelumnya.

    Jadi, tidak akan ada informasi mendadak yang bisa membuat mereka terkejut atau bahkan panik.

    Pivot dalam startup merupakan langkah yang besar sehingga diperlukan juga pertimbangan dari para investor.

    Jadi supaya tidak ada penolakan dari mereka, selalu persiapkan rencana yang detail serta ide-ide revolusioner yang dapat membuat proses tersebut berhasil.

    Baca Juga: Ketahui 7 Inkubator di Indonesia untuk Pengembangan Startup-mu

    Demikianlah penjelasan mengenai pentingnya pivot dalam startup dan bagaimana cara melakukannya agar hasilnya memuaskan.

    Melakukan perubahan di perusahaan memang tidak akan pernah mudah. Pantas saja jika banyak yang takut untuk melakukan proses pivoting.

    Namun, jika hal yang satu ini bisa dilakukan dengan tepat maka perusahaan pasti akan lebih diuntungkan.

    Masih penasaran dengan pembahasan seputar pivot dalam perusahaan startup? Kamu bisa mencoba menambah ilmu dengan mengikuti kelas online di Glints ExpertClass.

    Di sana kamu bisa mendapatkan banyak ilmu baru seputar dunia bisnis pada startup langsung dari para ahli yang sudah profesional di bidangnya.

    Yuk, cari kelas yang kamu inginkan sekarang juga di Glints ExpertClass.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait