Persuasive Advertising: Apa Itu, Manfaat, dan Tekniknya

Diperbarui 28 Agu 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Dalam periklanan membutuhkan penyampaian pesan yang spesifik untuk menarik perhatian target audiens. Nah, salah satu metode yang bisa dilakukan dalam pengiklanan adalah persuasive advertising.

    Metode pengiklanan ini dapat memotivasi audiens untuk melakukan pembelian produkmu. Namun tentu, kamu perlu memahami audiensmu terlebih dahulu.

    Kamu harus tahu hal-hal seperti nilai-nilai yang dipegang audiens serta apa saja yang menarik di mata mereka.

    Nah, di artikel ini Glints akan memberikan penjelasan seputar metode pengiklanan persuasif. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

    Apa Itu Persuasive Advertising?

    Menurut RockContentpersuasive advertising adalah metode pengiklanan yang meyakinkan konsumen untuk membeli suatu produk atau layanan dengan janji memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka.

    Metode pengiklanan ini menampilkan hal-hal positif dan menunjukkan manfaat dari suatu produk atau layanan.

    Pengiklanan persuasif menggunakan respons emosional ketimbang fakta untuk memotivasi konsumen melakukan pembelian.

    Adapun strategi pengiklanan persuasif memiliki tiga kategori emosi secara umum, di antaranya:

    • Ethos: Menarik konsumen dari segi etika, karakteristik, dan kredibilitas.
    • Logos: Menarik konsumen dari segi alasan dan logika.
    • Pathos: Menarik konsumen dari segi perasaan dan emosi.

    Berdasarkan dari tipe iklan persuasif yang akan dibuat, kamu harus memilih satu kategori emosi untuk diaplikasikan dalam pesan yang ingin disampaikan.

    Hal ini dapat menghindari pesan yang membingungkan. Tidak hanya itu, kamu juga dapat membuat iklan yang menarik dan tepat bagi target audiens.

    Baca Juga: 15 Jenis Emotional Appeal yang Bisa Kamu Pakai dalam Iklan Produk

    Manfaat Persuasive Advertising

    Tentunya, iklan persuasif memiliki beragam manfaat yang bisa didapatkan oleh sebuah bisnis.

    Menyadur Indeed, berikut adalah beberapa manfaat dari sebuah persuasive advertising.

    1. Fokus pada pendekatan yang user oriented

    Fokus dari iklan persuasif adalah memuaskan kebutuhan konsumen. Tentunya, hal ini menjadi salah satu manfaat dari metode pengiklanan ini.

    Sehingga, strategi ini memiliki appeal ke konsumen karena menawarkan beragam manfaat bagi mereka yang melihat iklan persuasif tersebut.

    Biasanya, iklan ini menekankan penggunaan kata “kamu” untuk menarik konsumen.

    2. Membangun kredibilitas

    Persuasive advertising juga meyakinkan konsumen untuk membeli produk atau layananmu berdasarkan perasaan yang dimilikinya, bukan fakta.

    Sehingga, strategi ini memungkinkanmu untuk membangun kredibilitas berdasarkan argumen yang kuat.

    Argumen inilah yang membuat orang-orang percaya padamu dan terdorong untuk membeli produk atau layananmu.

    3. Membangun brand loyalty

    Manfaat lain dari iklan persuasif adalah memotivasi konsumen untuk membeli produk berdasarkan emotional appeal.

    Konsumen akan memilih suatu produk atau layanan karena alasan tertentu, berdasarkan bagaimana iklan yang dilihat memengaruhi perasaannya.

    Iklan persuasif biasanya membangun hubungan antara konsumen dengan brand. Sehingga, mendorong mereka untuk melakukan repeat purchase.

    Baca Juga: 8 Tujuan Iklan yang Brand-mu Wajib Miliki

    Teknik-Teknik Persuasive Advertising

    Ada beberapa teknik yang bisa kamu gunakan dalam membuat sebuah iklan persuasif.

    Melansir Hubspot, beberapa teknik dari persuasive advertising tersebut adalah sebagai berikut.

    1. The carrot and the stick

    Teknik iklan persuasif ini terbagi dua, “carrot” dan “stick“.

    Sebuah iklan yang fokus pada “carrot” akan menyorot manfaat dari sebuah produk.

    Sehingga, iklan akan menarik perhatian audiens dengan memberi mereka harapan berupa hal-hal yang bisa didapatkan dari produk atau layanan.

    Di sisi lain, iklan yang fokus pada aspek “stick” akan menyorot hal-hal negatif seperti kerugian jika tidak membeli produk atau layanan.

    2. Prinsip kelangkaan

    Prinsip kelangkaan adalah teknik selanjutnya dari persuasive advertising.

    Menurut Hubspot, hal ini karena orang-orang akan lebih menghargai sebuah produk atau pengalaman yang langka.

    Tidak hanya itu, memiliki sesuatu yang tidak dimiliki kebanyakan orang juga akan meningkatkan rasa self-worth dan kebanggaan mereka.

    Dalam iklan persuasif, kamu bisa mengaplikasikan teknik ini dengan memberi kalimat yang menekankan kelangkaan.

    Sehingga, menimbulkan rasa urgensi dari audiens yang melihatnya.

    Beberapa contoh kalimat seperti “Produk terbatas” atau “Penawaran eksklusif” dapat membuat sebuah produk terkesan langka di mata konsumen.

    Sehingga, hal tersebut akan meningkatkan permintaan terhadap produk atau layanan yang diiklankan.

    3. Satu pesan per iklan

    Salah satu cara untuk membuat audiens tertarik dan mendorong mereka untuk membaca atau menonton iklanmu adalah dengan menerapkan teknik satu pesan per iklan.

    Teknik persuasive advertising ini meng-highlight manfaat atau fitur terbaik dari sebuah produk atau layanan.

    Dengan begitu, konsumen dapat memahami nilai yang dimiliki suatu produk atau layanan lebih baik lagi.

    Sehingga, hal tersebut akan meningkatkan kesempatan mereka melakukan pembelian produk atau layanan.

    4. Write in the second person

    Audiens akan lebih tertarik pada iklan yang memberi tahu bagaimana kamu akan membantu mereka.

    Sehingga, teknik iklan persuasif ini akan menekankan pada penggunaan kata “kamu” dalam narasinya. Hal tersebut akan membuat mereka engage dan tertarik dengan iklan.

    Tidak hanya itu, penggunaan kata “kamu” juga membuat audiens merasa menjadi bagian dalam narasi sebuah iklan.

    Sehingga, audiens dapat memvisualisasikan bagaimana produk atau layananmu dapat memberi keuntungan dalam hidup mereka.

    5. Memberi audiens kontrol

    Teknik persuasive advertising ini membantu konsumen tidak merasa dipaksa untuk membeli suatu produk atau layanan.

    Dengan begitu, audiens merasa memiliki pilihan dalam memilih hal yang akan mereka beli.

    Biasanya, teknik ini akan menggunakan frase seperti “Jangan ragu …” atau “Silakan …”

    6. Menggunakan call to value ketimbang call to action

    Teknik lain yang bisa digunakan dalam iklan persuasif adalah menggunakan call to value ketimbang call to action.

    Sehingga, kalimat yang digunakan dalam iklan akan mengomunikasikan nilai dari penawaran produk atau layananmu.

    Misalkan, sebuah iklan persuasif tidak akan menggunakan kata “Download sekarang” dalam copy-nya.

    Ikaln persuasif akan menggunakan copy seperti “Klik sekarang untuk menjadi seorang blogger handal esok hari.” untuk mengomunikasikan nilai dari produk atau layanannya.

    Baca Juga: 6 Contoh Iklan Penawaran Menarik yang Berhasil Gaet Konsumen

    Itu adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar persuasive advertising.

    Intinya, teknik pengiklanan ini akan mendorong audiens melakukan pembelian melalui janji yang bisa didapatkan mereka dari suatu produk atau layanan.

    Selain informasi ini, kamu bisa mengetahui lebih banyak seputar dunia pengiklanan dengan baca kumpulan artikel kategori periklanan di Glints Blog.

    Yuk, baca ragam artikelnya untuk menambah wawasanmu dengan klik di sini sekarang. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait