8 Perbedaan Manajer dan Supervisor: Apa saja, ya?

Diperbarui 30 Okt 2023 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Sebelum memasuki dunia profesional, kamu harus mengetahui perbedaan antara manajer dan supervisor.

    Mengapa demikian? Sebab, kedua jabatan tersebut sebenarnya memiliki daftar tanggung jawab dan tujuan yang berbeda.

    Untuk mendapatkan posisi sebagai manajer atau supervisor pun akan membawamu pada langkah-langkah yang berbeda.

    Nah, memangnya, apa saja aspek-aspek yang membedakan kedua posisi tersebut? 

    Lalu, seperti apa langkah yang perlu kamu ambil bila ingin menjadi manajer atau supervisor? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

    Baca Juga: Tak Sekadar Memerintah, Apa Saja Fungsi Seorang Pemimpin?

    Definisi Manajer dan Supervisor

    Sebelum membahas perbedaan antara manajer dan supervisor, kita perlu mengulas definisi kedua jabatan tersebut terlebih dahulu.

    Melansir Indeed, manajer merupakan pembuat keputusan penting yang dapat memengaruhi semua area operasi dalam perusahaan.

    Tugas utama manajer adalah untuk menguraikan tujuan keputusan mereka sambil mengidentifikasi tugas-tugas karyawan untuk mencapai target akhir bisnis.

    Mereka juga memilih jumlah dana yang dibutuhkan untuk keperluan sumber daya dan mengalokasikannya secara langsung ke setiap departemen.

    Hal ini tentunya dilakukan agar setiap divisi dan tim di perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan stakeholder.

    Di sisi lain, supervisor adalah para individu yang membuat aturan berdasarkan keputusan manajer. 

    Supervisor bekerja secara langsung dengan karyawan dan memastikan bahwa kinerja mereka selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh manajer.

    Orang-orang ini dapat dianggap sebagai titik kontak pertama jika terjadi masalah dengan karyawan atau pelanggan, seperti diungkapkan Better Up.

    Mereka dapat melaporkannya kepada manajer jika masalah tersebut dinilai layak untuk mendapatkan perhatian yang lebih besar. 

    Sehari-harinya, supervisor perlu mengelola kualitas kerja karyawan dan membuat laporan terkait produktivitas tim pada manajer mereka.

    Perbedaan Manajer dan Supervisor

    Seperti yang sudah Glints paparkan, perbedaan utama antara manajer dan supervisor merupakan tugas harian mereka.

    Manajer bertugas untuk mengambil keputusan penting. Sedangkan, supervisor harus membuat aturan yang selaras dengan keputusan tersebut.

    Namun, selain tugas harian mereka, ada aspek-aspek lain yang membedakan seorang manajer dan supervisor.

    Penasaran apa saja? Berikut adalah pemaparannya.

    1. Tingkat otoritas

    Menurut laman resmi UC Berkeley, salah satu aspek penting yang menjadi perbedaan antara manajer dan supervisor adalah tingkat otoritas.

    Sejatinya, dalam struktur umum perusahaan, manajer memiliki otoritas yang lebih tinggi dari supervisor.

    Seorang supervisor akan melapor kepada manajer tentang perkembangan yang berkaitan dengan produk, layanan, dan karyawan yang bekerja di bawah arahan mereka. 

    Perusahaan biasanya memiliki lebih dari satu supervisor yang melapor ke manajer.

    Maka dari itu, manajer dapat mempromosikan seorang karyawan untuk menjadi supervisor jika mereka menunjukkan kualitas kerja yang baik.

    2. Tanggung jawab

    Hal berikutnya yang menjadi perbedaan antara manajer dan seorang supervisor adalah daftar tanggung jawab.

    Menurut Better Up, tugas supervisor adalah untuk memajukan kualitas kerja karyawan dan menggapai tujuan bisnis dengan cepat. 

    Supervisor harus memahami tugas karyawan yang bekerja dengan mereka, jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan, dan dampak kinerja mereka terhadap organisasi.

    Manajer akan menginstruksikan supervisor untuk memberikan ulasan kinerja kepada setiap karyawan setelah mereka memberikan feedback.

    Manajer juga harus bertemu dengan supervisor untuk membahas kinerja umum departemen dan karyawannya. 

    Mereka pun harus melakukan review terhadap kinerja supervisor yang bekerja dengan mereka.

    3. Tujuan posisi

    Meskipun sama-sama berada di level kepemimpinan, tujuan manajer dan supervisor sejatinya cukup berbeda.

    Supervisor memiliki fokus dengan tujuan internal. Artinya, mereka berkoordinasi dengan karyawan di dalam departemen dan memastikan semua pekerjaan sudah selesai.

    Di sisi lain, menurut Indeed, tujuan seorang manajer memiliki fokus yang sifatnya lebih eksternal.

    Di mana mereka bertanggung jawab atas kinerja operasional perusahaan dan bukan hanya pada satu departemen. 

    Fokus eksternal ini memungkinkan manajer untuk memahami kemajuan seluruh departemen tanpa harus terlibat dengan penyelesaian tugas masing-masing karyawan.

    4. Langkah untuk mendapatkan posisi

    © Freepik.com

    Hal terakhir yang menjadi perbedaan antara manajer dan supervisor adalah langkah yang perlu kamu ambil untuk mendapatkan posisi tersebut.

    Untuk menjadi seorang supervisor, seorang karyawan harus bisa menunjukkan kinerja yang apik.

    Mereka juga perlu menunjukkan loyalitas pada perusahaan dan bekerja setidaknya kurang lebih selama 2 tahun.

    Di sisi lain, karyawan juga perlu memiliki pengalaman kerja yang cukup berlimpah.

    Umumnya, karyawan harus promosi terlebih dahulu ke posisi supervisor atau assistant manager.

    Lalu, mereka perlu bekerja selama kurang lebih 3 tahun dan mengikuti rangkaian tertentu untuk naik jabatan sebagai manajer.

    Rangkaian ini merupakan wawancara dengan HRD, dewan direksi, hingga tes-tes kepemimpinan lainnya.

    Selain itu, jika ingin menjadi manajer, karyawan terkadang harus mengambil waktu untuk kembali bersekolah.

    Pasalnya, jabatan manajerial tak jarang membutuhkan gelar dari program studi manajemen.

    Baca Juga: Management Skill, Kemampuan Dasar yang Bantu Kamu Naik Jabatan

    5. Pendapatan

    Secara umum, seorang manajer memiliki pendapatan atau gaji lebih besar dibandingkan supervisor.

    Hal ini disebabkan karena manajer memiliki lebih banyak tanggung jawab dan otoritas yang lebih tinggi.

    Di Indonesia sendiri, mengutip dari Glasdoor, rata-rata gaji manajer operasional di Jakarta adalah Rp18,5 juta/bulan.

    Sedangkan gaji supervisor ditaksir mulai dari Rp8,7 juta per bulan.

    Angka ini bisa berubah tergantung industri dan lokasi juga keuntungan lain yang ditawarkan dari perusahaan.

    6. Kemampuan yang harus dimiliki

    Menurut Business Training Experts, ada perbedaan mendasar dari kemampuan yang harus dimiliki oleh manajer dan supervisor.

    Supervisor harus mengembangkan beberapa kemampuan yang bisa membantu mereka memimpin tim secara efektif.

    Contohnya, kemampuan komunikasi, resolusi konflik, kepemimpinan, dan berpikir krtis.

    Untuk manajer, selain harus menguasai kemampuan dasar seperti supervisor, ada tambahan higher-level skills seperti akuntabilitas, keahlian operasional, serta manajemen waktu dan prioritas.

    Tentunya skill-skill tersebut dibutuhkan karena manajer bertugas atas banyak hal yang berkaitan dengan mengambil keputusan.

    7. Kepemimpinan

    Mengutip Glassdoor, kemampuan untuk dapat memimpin harus dimiliki baik oleh manajer maupun supervisor.

    Namun, masing-masing dengan kualifikasi kepemimpinan yang berbeda.

    Contohnya, supervisor menggunakan kemampuan memimpin untuk menyelesaikan konflik tim dan memotivasi mereka.

    Sementara manajer lebih terlibat dalam pembentukan kebijakan dan inisiatif di tempat kerja.

    Manajer yang memiliki otoritas lebih tinggi akan berperan lebih besar dalam mengembangkan budaya perusahaan dan lingkungan kerja.

    8. Pelatihan anggota tim

    Manajer bertugas untuk mengembangkan target dan program untuk pelatihan anggota timnya.

    Sedangkan supervisor yang bertugas untuk mengimplementasikan inisiatif dari pelatihan tersebut.

    Contohnya, ada pelatihan digital marketing dengan software baru. Maka, manajer harus membuat tujuan hingga materi untuk pelatihannya.

    Sementara, supervisor akan memastikan setelah pelatihan dilakukan, tiap anggota tim menggunakan software baru tersebut dalam strategi digital marketing mereka.

    Baca Juga: 7 Gaya Kepemimpinan yang Bisa Kamu Jadikan Referensi dalam Memimpin

    Itulah pembahasan Glints mengenai perbedaan antara seorang manajer dan supervisor.

    Intinya, manajer dan supervisor merupakan para individu yang berada dalam level kepemimpinan.

    Namun, tanggung jawab, tingkat otoritas, dan tujuan mereka merupakan sebuah hal yang berbeda.

    Bila kamu ingin meraih salah satu posisi tersebut, jangan lupa untuk ikuti tips yang sudah Glints paparkan di atas, ya.

    Nah, selain penjelasan di atas, kamu bisa dapatkan ragam informasi yang serupa di kanal Prospek Karier Glints Blog.

    Di sana, tersedia banyak pembahasan mengenai karier di level kepemimpinan lainnya yang sudah Glints ringkas khusus untuk kamu.

    Maka dari itu, tunggu apa lagi? Yuk, langsung baca kumpulan artikelnya sekarang juga. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 14

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait