Perbedaan Adaptasi dan Fleksibilitas Plus Contohnya

Tayang 29 Jan 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Adaptasi dan fleksibilitas adalah soft skill yang harus dimiliki oleh setiap pekerja. Namun sebelum mencantumkannya, kamu perlu tahu dulu perbedaan antara adaptasi dan fleksibilitas itu sendiri.

    Biasanya kedua soft skill ini sering tertukar saat digunakan, terutama dalam resume atau CV.

    Sehingga, mengetahui perbedaannya dapat membuatmu bisa percaya diri mencantumkan kedua soft skill tersebut dalam resume atau CV-mu.

    Kamu pun jadi tahu apa soft skill yang harus dikembangkan untuk memuluskan kariermu.

    Nah, di artikel ini Glints akan memberi penjelasan singkat seputar perbedaan di antara keduanya. Simak artikelnya berikut ini, yuk!

    Apa Itu Adaptasi?

    Menurut Forage, kemampuan adaptasi adalah soft skill yang membuatmu dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang berubah.

    Seseorang yang memiliki kemampuan beradaptasi dapat mengikuti perubahan yang terjadi dalam prioritas, proyek, klien, hingga teknologi dengan baik.

    Tidak hanya itu, ia juga dapat menyesuaikan sikapnya berdasarkan situasi yang dialaminya untuk bisa berbaur dengan orang-orang di sekitarnya.

    Ada pun contoh dari kemampuan ini adalah sebagai berikut.

    Mengubah rutinitas kerja

    Saat masa pandemi, hampir seluruh pekerja harus bekerja dari rumah yang sebelumnya dilakukan dari kantor.

    Dalam situasi ini, seorang pekerja dapat menunjukkan kemampuan adaptasinya dengan mengubah rutinitasnya sehari-hari ketika bekerja.

    Hal tersebut mulai dari beradaptasi terhadap metode komunikasi yang baru hingga membiasakan diri untuk tidak pergi ke kantor.

    Baca Juga: Kemampuan Resiliensi: Definisi, Tipe, dan Contohnya

    Apa Itu Fleksibilitas?

    Sedangkan menurut Thinkers Point, fleksibilitas adalah sebuah soft skill yang menunjukkan kemampuanmu untuk berkompromi terhadap sebuah situasi.

    Hal ini termasuk melakukan negosiasi atau mengubah tingkat kontribusimu terhadap suatu tugas yang dikerjakan.

    Sehingga, pengertian ini menjadi perbedaan yang paling mendasar antara soft skill adaptasi dan fleksibilitas.

    Selain itu, fleksibilitas juga menjadi terminologi yang bisa kamu gunakan untuk menunjukkan bahwa dirimu mau berdiskusi dengan orang lain supaya mencapai kesepakatan.

    Tidak hanya itu, kamu juga mau mengubah usahamu berdasarkan kesepakatan yang telah dicapai tersebut.

    Ada pun contoh dari kemampuan ini adalah sebagai berikut.

    Bekerja di akhir pekan

    Setelah mendapatkan peran baru, seorang marketing specialist memiliki tumpukan pekerjaan yang harus dikelola dari pengisi posisi sebelumnya.

    Kemudian, ia berkomunikasi dengan team leader-nya dan menjelaskan bahwa dirinya tidak dapat bekerja selama akhir pekan.

    Namun, ia dapat menjadi fleksibel selama beberapa minggu pertama untuk mengejar ketertinggalannya.

    Akhirnya, keduanya mencapai kesepakatan bahwa setelah marketing specialist menyelesaikan tumpukan pekerjaannya, team leader tidak akan mewajibkan dirinya bekerja di akhir pekan.

    Baca Juga: Kepemimpinan Asertif: Arti, Manfaat, dan Cara Menerapkannya

    Perbedaan Adaptasi dan Fleksibilitas

    Dari penjelasan di atas, kamu sudah mengetahui perbedaan mendasar di antara kedua soft skill ini. Namun, perbedaannya tidak sampai di situ saja, lho.

    Menurut Indeed, berikut adalah beberapa perbedaan lain antara kemampuan adaptasi dan fleksibilitas.

    1. Makna kata

    Kemampuan adaptasi mengacu pada perubahan perilaku ke sebuah situasi baru dan dapat melibatkan perubahan yang besar.

    Sedangkan, fleksibilitas biasanya mengacu pada seseorang yang memberi hasil yang kurang lebih sama di situasi serupa tanpa mengubah perilaku mereka secara keseluruhan.

    Seseorang dapat menunjukkan kemampuan adaptasi ketika ia harus pindah ke luar kota untuk memulai kariernya.

    Lalu, ia dapat menunjukkan kemampuan fleksibilitas ketika menerima perubahan tanggal untuk melakukannya.

    2. Kegunaannya di tempat kerja

    Kemampuan adaptasi dan fleksibilitas sangatlah penting di dunia kerja. Namun, keduanya dapat bermanfaat di situasi yang berbeda.

    Ketika kamu diharuskan menjalani peran baru, maka ada baiknya bagimu untuk menunjukkan kemampuan adaptasi.

    Namun, saat ada perubahan dalam deadline atau terjadinya fluktuasi harga, kamu bisa menunjukkan kemampuan fleksibilitas.

    Dalam beberapa situasi, kamu dapat menggunakan soft skill adaptasi dan fleksibilitas secara bersamaan untuk bisa memberi performa yang baik di sebuah situasi.

    Contohnya, ketika jadwal deadline diubah menjadi lebih dekat, kamu dapat menunjukkan fleksibilitas dengan menerima perubahan tersebut.

    Lalu, kamu menunjukkan kemampuan adaptasi dengan mengubah perilakumu untuk mengelola stres yang dirasakan dari perubahan deadline tersebut.

    3. Dampaknya di resume

    Perbedaan lain dari soft skill adaptasi dan fleksibilitas adalah dampaknya di resume.

    Kamu bisa saja mencantumkan adaptasi atau fleksibilitas secara bergantian. Namun, karena keduanya merupakan hal yang berbeda, ada baiknya untuk melakukan penyesuaian.

    Jika ingin menunjukkan bahwa dirimu adalah seseorang yang terbuka terhadap jadwal yang berubah, kamu bisa mendeskripsikan dirimu sebagai seseorang yang fleksibel.

    Namun, jika kamu ingin menunjukkan bahwa dirimu adalah seseorang yang bisa menyesuaikan strategi dan perilakumu dengan cepat terhadap situasi, maka soft skill adaptasilah yang dicantumkan.

    Baca Juga: Beda Penalaran Induktif dan Deduktif: Arti dan Cara Melakukannya

    Itu adalah informasi seputar perbedaan antara soft skill adaptasi dan fleksibilitas yang perlu kamu ketahui.

    Nah, setelah mengetahuinya, jangan sampai kamu tertukar lagi, terutama saat mencantumkannya di resume atau CV-mu, ya!

    Selain informasi ini, kamu bisa tahu lebih banyak seputar skill penting untuk dimiliki oleh para profesional dengan baca kumpulan artikel Glints.

    Kamu cukup klik di sini untuk dapatkan dan baca ragam artikelnya secara gratis.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait