Kepemimpinan Asertif: Arti, Manfaat, dan Cara Menerapkannya

Tayang 02 Okt 2022 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Sebagai seorang pemimpin, membangun lingkungan kerja yang produktif adalah salah satu tugasmu. Nah, cara untk mewujudkannya adalah dengan mengadopsi gaya kepemimpinan asertif.

    Dengan lingkungan kerja produktif, setiap orang di dalamnya akan memiliki kepuasan kerja tinggi. Tidak hanya itu, konflik juga lebih mudah diselesaikan.

    Bersikap asertif juga membuatmu bisa bekerja secara efisien dengan orang lain. Sehingga, kamu bisa mencapai kesuksesan dalam pekerjaanmu.

    Nah, berikut ini Glints berikan penjelasan singkat seputar apa itu kepemimpinan asertif. Simak artikelnya berikut ini, ya.

    Arti Kepemimpinan Asertif

    Kepemimpinan asertif atau assertive leadership adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin menyampaikan pendapat, ide, dan ekspektasi ke timnya dengan penuh percaya diri serta bijaksana, mengutip Donna Schilder.

    Jenis kepemimpinan ini melibatkan kolaborasi dengan banyak orang dari berbagai tingkatan di perusahaan.

    Sebagai contoh, ketika sedang mencoba mencari solusi dari masalah di departemennya, seorang pemimpin asertif akan berdiskusi dengan timnya sendiri untuk meminta feedback.

    Sehingga, ia kemudian dapat membuat keputusan dengan penuh percaya diri. Hal tersebut memungkinkan tim atau departemennya untuk terus maju dan berkembang.

    Tentunya, hal tersebut membuat setiap anggota timnya merasa dihargai.

    Karena, pendapatnya didengar dan menjadi bahan pertimbangan seorang pemimpin dalam membuat keputusan.

    Baca Juga: Compassionate Leadership: Arti, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya

    Manfaat Kepemimpinan Asertif

    Kepemimpinan asertif memberi banyak manfaat bagi pemimpin serta perusahaan tempatnya bekerja.

    Sikap asertif adalah pendekatan efektif karena seorang pemimpin bisa mendapatkan apresiasi dari orang lain dengan mendukung timnya sendiri.

    Selain itu, orang-orang yang merasa dihargai oleh supervisor atau manajernya juga akan cenderung lebih mengikuti arahan atasannya.

    Mengutip Indeed, berikut adalah beberapa manfaat dari kepemimpinan asertif.

    • Resolusi konflik yang mudah karena setiap orang merasa nyaman untuk menyampaikan pendapat serta menyelesaikan masalah dengan orang lain.
    • Hubungan kerja yang kuat dan mendorong terjadinya kerja sama antara setiap anggota tim, alih-alih berkompetisi dengan satu sama lain.
    • Mendapat rasa hormat dari anggota tim karena kamu juga turut menghormati mereka.
    • Adanya motivasi untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama.
    • Lingkungan kerja yang positif, sehingga membuat setiap orang di dalamnya memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi.
    • Memajukan kariermu sebagai seorang pemimpin, sehingga membuatmu selangkah lebih dekat mencapai kesuksesan karier.
    • Tingkat turnover anggota tim yang rendah. Sehingga timmu bisa terbentuk dengan lebih solid.
    Baca Juga: Servant Leadership: Kenali Definisi hingga Prinsip-prinsipnya

    Cara Menerapkan Kepemimpinan Asertif

    Nah, setelah mengetahui pengertian serta manfaatnya, apakah kamu tertarik untuk menerapkan assertive leadership dalam timmu?

    Jangan khawatir, Glints sudah merangkum beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menerapkannya.

    Masih menyadur Indeed, berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan kepemimpinan asertif dalam timmu.

    1. Tegas dalam mengambil keputusan

    Cara pertama untuk menerapkan assertive leadership adalah dengan bersikap tegas ketika mengambil keputusan.

    Memimpin sebuah tim atau proyek mengharuskanmu untuk membuat keputusan penting yang berkaitan dengan hal-hal seperti penyelesaian masalah.

    Kamu juga harus merasa nyaman dan percaya diri ketika membuat keputusan untuk jadi pemimpin asertif.

    Sehingga, pemimpin asertif akan mendorong terjadinya komunikasi terbuka. Ia akan mempertimbangkan masukan dari timnya sebelum mengambil keputusan.

    Setelah mendapat beragam masukan serta sudut pandang, barulah pemimpin asertif bisa membuat keputusan dengan percaya diri dan tegas.

    Contohnya, dalam proses persiapan campaign marketing, ada perbedaan pendapat soal jenis konten yang diutamakan.

    Beberapa anggota lebih setuju kalau campaign fokus pada Instagram Reels, sementara anggota lain ingin perbanyak post di Instagram Feed.

    Langkah yang harus kamu lakukan sebagai pemimpin asertif adalah:

    • bertanya kepada masing-masing kubu apa yang jadi pertimbangan mereka
    • cek data performance Reels dan Feed di campaign sebelumnya
    • cek apakah opini dari masing-masing kubu sejalan dengan performance dan rencana campaign
    • buat keputusan dan jelaskan apa saja pertimbangan akhirmu dalam mengambil keputusan tersebut

    2. Berkomunikasi secara terbuka dan jujur

    Cara selanjutnya untuk menerapkan kepemimpinan asertif adalah dengan berkomunikasi secara terbuka dan jujur.

    Karena, assertive leadership membutuhkan adanya kejujuran antara kamu dengan tim.

    Komunikasi yang jujur akan membangun rasa saling percaya, meningkatkan moral, dan membantu orang lain membuat perubahan positif.

    Seorang pemimpin asertif akan mengakui dan menghargai kesuksesan orang lain. Ia akan selalu menghindari untuk membahas hal-hal negatif tentang anggota timnya.

    Sehingga, ketika ada hal yang perlu diperbaiki, pemimpin asertif akan memberikan kritik konstruktif.

    Di mana, ia akan memberi tahu masalah yang bisa diatasi oleh orang lain beserta solusi darinya.

    Sebagai contoh, masih dengan campaign yang sama dengan sebelumnya, misalnya ternyata performa konten Reels tak sebaik yang diharapkan.

    Maka, yang akan kamu lakukan adalah:

    • analisis konten dan performanya
    • minta pendapat anggota tim soal kontennya
    • minta pendapat anggota tim lain untuk mendapatkan insight baru
    • buat kesimpulan dan sampaikan feedback secara terstruktur serta jujur soal kekurangan konten Reels
    • plus tawarkan pilihan solusi ke mereka

    3. Memberi arahan yang jelas dan ringkas

    Cara selanjutnya untuk menerapkan kepemimpinan asertif yaitu dengan memberi arahan yang jelas dan ringkas.

    Sehingga, kamu harus tahu apa ekspektasimu terhadap tim dan mengomunikasikannya dengan jelas ke mereka.

    Meski bersikap terbuka terhadap ide dan masukan orang lain adalah keharusan, sadari juga bahwa kamulah yang menentukan bagaimana tim beroperasi.

    Sehingga, selalu dorong timmu untuk bertanya padamu jika ada informasi yang tidak mereka mengerti.

    Contohnya adalah ketika menyampaikan feedback tadi, kamu harus menyampaikan juga peningkatan dan perubahan yang diharapkan.

    Beritahu apa saja poin-poin perbaikan yang harus dilakukan agar anggota timmu tahu apa prioritas mereka.

    4. Bersikap tenang dan ramah

    Bersikap tenang dan ramah setiap saat adalah cara selanjutnya untuk menerapkan kepemimpinan asertif.

    Karena, sikapmu kepada tim menunjukkan seberapa baik kamu bisa bekerja sama dengan mereka.

    Sehingga, selalu perhatikan komunikasi verbal dan nonverbalmu ketika berbicara dengan anggota tim.

    Contohnya bisa melalui komunikasi secara personal dengan tiap individu.

    5. Mendorong anggota tim untuk berubah dan berkembang

    Jika ingin menerapkan kepemimpinan asertif, selalu dorong anggota timmu untuk terus berkembang.

    Salah satu caranya adalah dengan memberi tahu mereka hal-hal yang bisa diubah menjadi positif untuk meningkatkan kepercayaan diri dan performa kerjanya.

    Tidak hanya itu, kamu juga bisa memberi contoh kepada timmu sebagai upaya mendorong mereka untuk berkembang.

    Langkah ini bisa dilakukan pada akhir campaign, sebagai contoh. Jadi kalian melakukan evaluasi bersama.

    Baca Juga: Change Leadership: Apa Itu, Manfaat, Tips, dan Skills yang Diperlukan

    Itu adalah beberapa informasi yang perlu kamu ketahui seputar gaya kepemimpinan asertif.

    Sebagai seorang pemimpin kamu harus bersikap tegas dan terbuka ke rekan kerjamu.

    Nah, tapi assertive leadership hanyalah satu dari sekian gaya kepemimpinan yang bisa kamu adopsi, lho.

    Kamu bisa tahu beragam jenis gaya kepemimpinan dengan baca artikel dari Glints.

    Caranya mudah, kok! Kamu cukup klik di sini sekarang untuk temukan dan baca kumpulan artikel seputar kepemimpinan. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait