Servant Leadership: Kenali Definisi hingga Prinsip-prinsipnya

Tayang 18 Feb 2022 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Ada berbagai jenis gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan di perusahaan. Salah satu yang paling unik adalah servant leadership.

    Sebagian besar gaya kepemimpinan memiliki kesamaan yaitu pemimpin memiliki kekuasaan yang mutlak.

    Namun, servant leadership menawarkan gaya kepemimpinan yang berbeda.

    Dalam gaya kepemimpinan ini para pemimpin akan meninggalkan sifat otoriter dan sepenuhnya melayani karyawannya.

    Menarik bukan gaya kepemimpinan yang satu ini? Jika ingin tahu lebih banyak, simak terus penjelasan selengkapnya di bawah ini, ya!

    Baca Juga: Self Leadership, Skill Dasar Kepemimpinan yang Perlu Dimiliki Setiap Pekerja

    Apa Itu Servant Leadership?

    servant leadership adalah

    © Freepik.com

    Servant leadership adalah jenis kepemimpinan yang memiliki gagasan bahwa tujuan utama seorang pemimpin adalah untuk melayani karyawan, melansir HubSpot.

    Tidak hanya itu, pemimpin juga harus selalu memberikan dukungan pada karyawan dalam mengembangkan keterampilannya.

    Jadi, salah satu hal yang membuat servant leadership berbeda dengan jenis kepemimpinan lainnya adalah tujuannya.

    Pemimpin yang menerapkan hal ini tidak ingin memperlakukan orang lain sebagai bawahan.

    Istilah servant leadership diketahui pertama kali dicetuskan oleh Robert K. Greenleaf dalam esainya “The Servant as Leader” pada tahun 1970.

    Dalam esai tersebut ia menjelaskan bahwa pemimpin berfokus pada pertumbuhan dan kesejahteraan orang-orang atau komunitas di tempat mereka berada.

    Investopedia juga menjelaskan bahwa tujuan sistem servant leadership adalah untuk mengubah interaksi manajemen perusahaan dan karyawan jadi lebih sinergis.

    Saat pemimpin perusahaan menerapkan kepemimpinan yang satu ini, dipercaya karyawan jadi termotivasi untuk lebih produktif.

    Baca Juga: 5 Cara Mudah Meningkatkan Leadership Skill yang Bisa Kamu Coba

    Prinsip Servant Leadership

    © Freepik.com

    Indeed menyebutkan ada 10 prinsip utama dalam servant leadership. Berikut ini penjelasan selengkapnya:

    1. Mendengarkan (listening)

    Seorang pemimpin harus bisa menjadi pendengar yang baik.

    Hal yang satu ini berguna bagi pemimpin untuk lebih mengenal orang-orang yang bekerja sama dengannya.

    Dengan mampu menjadi pendengar yang baik tentu pemimpin juga akan lebih mudah mengetahui cara-cara mendukung karyawan agar lebih berkembang.

    2. Empati (empathy)

    Pemimpin yang tidak bisa menunjukkan empati tentunya akan sulit dekat dengan para karyawannya.

    Saat pemimpin mampu berempati tentu akan sangat membantu karyawan untuk tumbuh menjadi lebih baik.

    Dengan berempati, pemimpin dapat memahami apa keingingan dan kebutuhan karyawan-karyawannya.

    Pahami lebih jauh tentang empati di tempat kerja sebelum kamu praktikkan servant leadership dengan klik tombol di bawah.

    TEMUKAN ARTIKEL

    3. Penyembuhan (healing)

    Fokus utama dari servant leadership adalah mendukung dan memberikan kenyamanan bagi karyawan untuk terus berkembang.

    Nah, pada prinsip ini seorang pemimpin harus memahami bahwa tidak semua karyawan dapat mudah bekerja sama.

    Karena itu, pemimpin harus menciptakan lingkungan kerja yang bisa membuat setiap karyawan merasa nyaman dan menjadi tempat healing terbaik bagi mereka.

    4. Kesadaran diri (self-awareness)

    Seorang pemimpin yang menerapkan servant leadership juga harus selalu memiliki kesadaran diri yang baik.

    Ia harus tahu bagaimana posisi dan persepsi karyawan terhadapnya.

    Kesadaran diri juga akan membantu pemimpin mengetahui apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

    Self-awareness tak cuma dibutuhkan pemimpin, tapi seluruh pekerja.

    Agar tercapai kepuasan dalam karier, penting untuk mengetahui serba-serbi self-awareness di sini.

    5. Persuasif (persuasion)

    Komunikasi merupakan skill yang wajib dimiliki oleh setiap pemimpin.

    Tak hanya mampu berkomunikasi dengan lancar, mereka juga harus persuasif.

    Seharusnya pemimpin tahu bagaimana caranya membimbing dan membujuk para karyawannya untuk menjadi lebih baik.

    Servant leadership akan mengutamakan mindset yang serupa antar dirinya dan karyawan sebelum mengerjakan sebuah tugas.

    Jadi, tidak akan ada keputusan sepihak dari pimpinan.

    6. Konseptualisasi (conceptualization)

    Konseptualisasi berarti pemimpin yang menerapkan jenis kepemimpinan ini dapat mengembangkan tim kepada kesuksesan.

    Ia harus mampu merancang setiap tujuan yang ingin dicapai dengan teliti.

    Lalu, mengkomunikasikan tujuan tersebut kepada para anggota tim.

    7. Memprediksi masa depan (foresight)

    Tujuan utama dari prinsip servant leadership adalah untuk memprediksi bagaimana hasil kinerja tim di masa depan.

    Supaya bisa melakukan prediksi, maka pemimpin harus meninjau kembali seperti apa hasil kerja para karyawan selama ini.

    Kemudian, menggunakan informasi tersebut untuk membuat rencana yang lebih matang di masa depan.

    8. Bertanggung jawab melayani (stewardship)

    Dalam servant leadership, stewardship identik dengan akuntabilitas yaitu kemampuan pemimpin dalam mengambil tanggung jawab.

    Seorang pemimpin harus memahami bagaimana pentingnya tanggung jawab yang dimilikinya.

    Dengan begitu, ia dapat melindungi dan menjunjung tinggi keyakinan serta harapan yang diberikan oleh karyawan.

    9. Komitmen untuk membantu pertumbuhan karyawan (commitment to the growth of people)

    Seperti yang disebutkan di atas, tujuan dari servant leadership adalah membantu para karyawan untuk terus tumbuh dan meningkatkan kemampuannya.

    Dengan demikian, pemimpin harus bisa melayani dan berkomitmen untuk membantu setiap karyawan untuk meningkatkan kualitas skill yang dimiliki.

    Misalnya, dengan memberikan pelatihan yang tepat sebelum mendelegasikan tugas kepada karyawan.

    10. Membangun komunitas (building community)

    Prinsip terakhir dari servant leadership adalah kemampuan untuk membangun komunitas dan lingkungan kerja yang nyaman serta harmonis.

    Setiap karyawan pasti ingin memiliki tempat kerja yang menyenangkan. Nah, di sini peran pemimpin sangat penting.

    Mereka harus mampu memastikan bahwa setiap karyawan bisa merasa nyaman saat bekerja.

    Tidak hanya dari lingkungan kerja, tapi juga budaya kerja yang diterapkan harus positif.

    Baca Juga: 10 Tes Kepemimpinan Online untuk Mengukur Nilai Skill Leadership-mu

    Demikianlah penjelasan Glints mengenai servant leadership mulai dari definisi hingga prinsip-prinsip dasarnya.

    Dalam jenis kepemimpinan ini seorang pemimpin tidak akan berbuat otoriter tapi lebih menjadi kolaborator untuk mendukung keberhasilan karyawannya.

    Selain servant leadership, ada berbagai jenis kepemimpinan lain, seperti situasional, otoriter, partisipatif, dan masih banyak lainnya.

    Apa, sih, maksud-maksud dari masih gaya kepemimpinan di atas?

    Yuk, baca dan pahami lebih jauh tentang praktiknya dengan klik tombol di bawah.

    CEK ARTIKELNYA

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 6

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait