Resolusi Konflik: Definisi, Proses, dan Skill yang Dibutuhkan untuk Menerapkannya

Diperbarui 15 Agu 2022 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Konflik dapat terjadi di mana pun, termasuk di tempat kerja. Jika hal itu terjadi, maka kemampuan resolusi konflik adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

    Dalam menyelesaikan konflik yang ada di kantor tentunya bukanlah hal yang mudah. Kita harus mampu memahami situasi dan menjaga komunikasi baik verbal dan nonverbal.

    Selain itu, emosi juga harus selalu dijaga agar segala masalah bisa ditangani dengan kepala yang dingin.

    Supaya kamu tidak kebingungan saat harus menghadapi konflik di tempat kerja, sebaiknya ketahui dulu apa itu resolusi konflik atau conflict resolution.

    Yuk, simak terus penjelasannya di bawah ini.

    Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Masalah di Tempat Kerja

    Apa Itu Resolusi Konflik?

    resolusi konflik

    © Freepik.com

    Suatu konflik dapat terjadi saat ada dua pihak atau lebih yang memiliki tujuan atau pendapat yang berbeda terhadap suatu hal.

    Di tempat kerja tentunya hal tersebut sangat lumrah terjadi perbedaan pendapat. Namun, jika hal tersebut tidak mampu diselesaikan dengan baik pastinya dapat menyebabkan konflik yang berkepanjangan.

    Itulah mengapa diperlukan pengetahuan soal resolusi konflik yang baik bagi setiap karyawan.

    Resolusi konflik atau conflict resolution adalah seni dalam mengatasi perbedaan tujuan dan pendapat untuk menemukan cara agar setiap orang dapat bekerja sama secara damai, dilansir dari Indeed.

    Dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di tempat kerja biasanya diperlukan pihak yang netral atau mediator untuk mencari perspektif berbeda dan menemukan solusi.

    Dari pengertian resolusi konflik di atas, dapat kita pahami bahwa konflik di tempat kerja berpotensi tak terselesaikan dengan tuntas jika tidak diatasi dengan resolusi yang baik.

    Proses Resolusi Konflik

    resolusi konflik adalah

    © Freepik.com

    Seperti yang disebutkan oleh The Balance Careers berikut ini beberapa proses dalam melakukan resolusi konflik:

    • Pengakuan oleh pihak-pihak yang terlibat masalah.
    • Melakukan kesepakatan bersama untuk mengatasi masalah dan menemukan solusi penyelesaian.
    • Memahami perspektif dari seseorang atau kelompok yang sedang terlibat masalah.
    • Mengidentifikasi perubahan sikap pada mereka yang terlibat masalah untuk melakukan pendekatan.
    • Mengenali pemicu dari konflik yang terjadi.
    • Diperlukannya intervensi dari pihak ketiga yang netral misalnya dari HR atau atasan untuk melakukan mediasi.
    • Kesedian dari pihak yang terlibat masalah untuk ikut berkompromi.
    • Sepakat untuk membuat rencana guna mengatasi perbedaan.
    • Memantau dampak dari setiap kesepakatan yang dibuat apakah nantinya akan membuat perubahan pada pihak yang bertikai.
    • Perusahaan mendisiplinkan atau memberhentikan karyawan yang menolak upaya resolusi konflik.

    Resolusi konflik adalah upaya untuk mencari jalan keluar dari adanya konflik yang terjadi. Itulah mengapa proses penyelesaiannya pun tidaklah mudah.

    Meskipun di atas disebutkan ada beberapa tahapan proses penyelesaian, tapi sering sekali ada pihak yang keberatan untuk melakukannya.

    Untuk itulah dibutuhkan mediator yang tegas untuk membantu penyelesaian masalah.

    Selain itu, perusahaan pun harus berani menentukan sikap dan memberikan ketegasan bagi karyawan yang menolak untuk menyelesaikan konflik.

    Baca Juga: 7 Cara Menghadapi Lingkungan Kerja yang Negatif

    Skill yang Dibutuhkan dalam Resolusi Konflik

    © Freepik.com

    Supaya proses mengelola konflik bisa berhasil, diperlukan beberapa skill yang harus kita miliki terlebih dahulu.

    Berikut ini beberapa skill yang dibutuhkan untuk melakukan resolusi konflik di antaranya adalah:

    1. Active listening

    Active listening sangat dibutuhkan dan menjadi bagian penting dalam proses resolusi konflik.

    Dengan memiliki skill yang satu ini tentunya akan lebih mudah mencari tahu dan memahami apa yang dirasakan oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.

    Menurut HubSpot dalam melakukan active listening kita harus fokus pada apa yang orang lain katakan.

    Jika kesulitan saat hanya mendengarnya, catat beberapa poin penting dari ucapan lawan bicara. Namun yang paling penting adalah terus memperhatikannya saat bicara dan tidak menyelanya.

    Setelah ia selesai bicara, jangan ragu untuk memberikan respon atau pertanyaan jika masih ada hal yang kurang dipahami.

    2. Problem solving

    Skill selanjutnya yang dibutuhkan dalam melakukan resolusi konflik adalah problem solving.

    Tanpa memiliki skill yang satu ini tentunya akan membuat kita cukup kesulitan untuk mencari solusi yang dibutuhkan agar pihak yang berkonflik bisa segera damai.

    Skill problem solving dapat membantu kita menentukan sumber masalah dan menemukan solusi yang lebih efektif.

    3. Komunikasi

    Komunikasi juga menjadi salah satu skill yang paling penting dan wajib dimiliki oleh setiap karyawan.

    Dengan berkomunikasi yang baik kita dapat dengan mudah bekerja sama dengan orang lain sehingga karier pun bisa lebih lancar.

    Nah, dalam melakukan resolusi konflik juga diperlukan kemampuan komunikasi yang mumpuni agar dapat membantu pihak yang terlibat masalah untuk mencari penyelesaiannya.

    Tidak hanya itu, dengan komunikasi yang baik pastinya juga bisa menjauhkan kita dari konflik yang bisa terjadi dengan rekan kerja atau bahkan atasan.

    4. Emotional intelligence

    Dilansir dari Help Guide, kesadaran emosional adalah fondasi utama sebelum kita mengomunikasikan persoalan dalam konflik.

    Emotional intelligence merupakan kunci untuk memahami perasaan orang lain dan diri sendiri.

    Hal ini terdengar sederhana, namun nyatanya sulit untuk dilakukan. Beberapa orang cenderung selalu mengedepankan rasionalitas dari pada emosi.

    Baca Juga:

    5. Stress management

    Sebelum membantu orang lain menyelesaikan masalahnya, kamu perlu mengatur stres yang kamu rasakan sendiri terlebih dahulu.

    Stres bisa mempengaruhi cara berpikir logis dan emosi yang kamu rasakan.

    Biasanya, kamu tidak bisa berpikir jernih ketika mengalami stres yang cukup tinggi.

    Maka dari itu, memiliki kemampuan manajemen stres yang baik adalah modal penting dalam menyelesaikan sebuah konflik.

    6. Empati

    Jika dari awal kamu bersifat judgemental, bagaimana caranya kamu bisa benar-benar memahami apa yang sebenarnya terjadi?

    Dibutuhkan rasa empati yang besar agar kamu mampu mengerti apa yang sedang dilalui oleh orang lain.

    Resolusi konflik adalah proses yang membutuhkan komunikasi, saling bertanya dan menjawab. Jika kita tidak memiliki empati, yang ada malah berpotensi saling menyinggung.

    7. Negosiasi

    Kemampuan negosiasi bisa sangat membantu dalam sebuah resolusi konflik. Apalagi, jika kamu berperan sebagai mediator.

    Solusi terbaik yang dihasilkan mungkin tidak bisa memuaskan seluruh pihak yang terlibat. Kamu juga tidak mungkin bisa menjadi yang paling adil dalam menyelesaikan konflik tersebut.

    Nah, kamu bisa bernegosiasi dengan mereka untuk membuat mereka mengerti dan menerima tanpa merasa dirugikan.

    Skill yang terakhir ini berkaitan erat dengan skill lainnya, mulai dari aktif mendengarkan, berkomunikasi, berempati, dan lain-lain.

    Baca Juga: Jangan Gegabah, Sikapi Politik Kantor dengan 6 Hal Ini

    Demikianlah penjelasan mengenai pengertian resolusi konflik dan serba-serbinya yang sudah Glints persiapkan untukmu.

    Semoga informasi di atas dapat membantumu bersikap saat harus menghadapi konflik yang terjadi di kantor.

    Konflik memang tidak bisa dihindari dan dapat terus terjadi di masa depan. Itulah mengapa kita perlu memahami seperti apa cara yang tepat untuk menghindari dan menyelesaikannya.

    Selain topik tentang resolusi konflik, kamu bisa mempelajari tips tempat kerja lainnya melalui artikel-artikel di Glints Blog!

    Mulai dari cara mengelola beban kerja, tips menghadapi atasan dan rekan kerja, dan pembahasan bermanfaat lainnya. Yuk, baca lebih banyak artikel di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 11

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait