Jangan Sembarangan Berinvestasi, Kenali Dulu Konsep Ethical Investing

Diperbarui 20 Jan 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Masing-masing investor saham maupun reksa dana tentunya memiliki pertimbangan ketika akan menaruh uangnya untuk berinvestasi. Nah, salah satu prinsip yang tak jarang dimiliki para investor adalah ethical investing.

    Dalam prinsip ini, kamu tidak hanya harus melihat seberapa besar potensi untung sebuah saham, tetapi juga apakah perusahaan tersebut sesuai dengan nilai-nilai sosial, lingkungan, moral, dan lainnya yang kamu miliki.

    Yuk, pelajari lebih dalam tentang ethical investing dalam artikel Glints berikut ini.

    Apa Itu Ethical Investing?

    ethical investing adalah

    © Freepik.com

    Berdasarkan deskripsi Investopedia, ethical investing adalah praktik investasi saham ataupun reksadana yang melibatkan prinsip etika seorang investor.

    Prinsip etika ini digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih sekuritas investasi.

    Oleh sebab itu, standar etika dalam ethical investing pun berbeda-beda, tergantung oleh masing-masing investor.

    Jadi, apa yang menurutmu etis belum tentu sama dengan investor lain.

    Yang jelas, ada suatu kode etik yang tidak boleh dikesampingkan ketika menetapkan pilihan.

    Contoh dari ethical investing yaitu misalnya seorang investor hanya ingin berinvestasi pada perusahaan yang peduli lingkungan.

    Di luar itu, paling sederhananya, berinvestasi pada saham syariah saja merupakan salah satu implementasi ethical investing yang sering dilakukan.

    Pasalnya, investor yang hanya berinvestasi di saham syariah mementingkan aturan-aturan dalam agama Islam dan menghindari perusahaan yang tidak berbisnis sesuai syariat.

    Baca Juga: Ingin Investasi Tanpa Repot? Strategi Passive Investing Bisa Jadi Pilihanmu

    Kelebihan dan Kekurangan Ethical Investing

    ethical investing adalah

    © Freepik.com

    Kelebihan

    1. Menunjukan komitmen

    Ethical investing adalah cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan nilai-nilai yang kamu percayai dalam hidup bahkan dalam aspek finansial.

    Melansir Dough Roller, prinsip ini memberikan ketenangan tersendiri bagi investor karena mengetahui bahwa uangnya ditempatkan pada tempat yang menurutnya baik.

    2. Lebih termotivasi

    Berinvestasi pada perusahaan yang memiliki nilai-nilai yang kamu percayai bisa menumbuhkan motivasi untuk berinvestasi lebih banyak secara berkelanjutan.

    Bahkan, karena ethical investing semakin populer, lama-kelamaan tren ini bisa mendorong banyak perusahaan untuk berubah ke arah yang lebih baik.

    Misalnya, agar banyak menerima investasi, perusahaan-perusahaan jadi tergerak untuk lebih memperhatikan aspek sosial dan lingkungan, karena banyak investor yang mempertimbangkan hal itu.

    Selain itu, bisa pula perusahaan berusaha membuat bisnisnya menjadi lebih bersih dan etis sesuai dengan standar norma yang umum dipegang oleh warga negara tempatnya beroperasi.

    3. Mendukung perusahaan yang sudah baik

    Perusahaan yang sudah menerapkan prinsip-prinsip baik akan terdukung oleh para investor ethical investing.

    Dengan begitu, perusahaan-perusahaan ini bisa terus beroperasi dan memberi manfaat lebih banyak lagi.

    Kekurangan

    Karena ethical investing adalah prinsip yang mengedepankan etika, pilihan perusahaan yang layak untuk portofolio investasimu bisa jadi terbatas.

    Dengan begitu, kemungkinan keuntungan yang didapatkan cenderung lebih rendah dibanding memilih untuk bisa berinvestasi di mana pun.

    Pasalnya, bisa saja ada perusahaan yang sangat bagus performanya, tetapi tidak sesuai dengan prinsip etika yang kamu tetapkan.

    Oleh karena itu, kamu tidak bisa berinvestasi di perseroan tersebut.

    Jika kamu adalah seorang ethical investor, perlu strategi membangun portofolio yang benar-benar matang.

    Baca Juga: Pahami 5 Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional sebelum Mulai Investasi

    Bagaimana Melakukan Ethical Investing?

    ethical investing adalah

    © Freepik.com

    Untuk membangun portofolio ethical investing, lebih baik mulai untuk memilih sekuritasnya dan memantau pergerakannya sendiri.

    Akan tetapi, jika ini sulit khususnya bagi pemula, kamu juga bisa mencari bantuan orang yang lebih berpengalaman maupun dengan menggunakan robo-advisor.

    Robo-advisor adalah algoritma yang bisa membantumu menemukan perusahaan-perusahaan yang menawarkan saham maupun reksadana yang syariah.

    Biasanya, aplikasi-aplikasi investasi saat ini sudah menyediakan fitur ini untukmu, khususnya untuk investasi syariah.

    Meskipun menggunakan robo-advisor, kamu sendiri perlu mengetahui standar-standar perusahaan yang bisa dinilai etis.

    Setelah menetapkan hal ini, kamu bisa melakukan riset dengan melihat sejarah dan perkembangan perusahaan tersebut dari waktu ke waktu.

    Setelah yakin bahwa suatu perusahaan sesuai dengan keinginanmu, investasi bisa dilakukan.

    Kamu bisa berinvestasi saham maupun reksadana, sesuai dengan kebutuhan dan rencana keuangan.

    Baca Juga: Pelajari 80/20 Rule untuk Investasi agar Kamu Dapat Meraup Untung Maksimal

    Itulah dia penjelasan Glints seputar prinsip investasi berbasis nilai-nilai etika ini. Apakah kamu adalah salah satu investor yang berencana menerapkan ethical investing juga?

    Agar semakin mahir mengelola keuanganmu, yuk, cek kelas-kelas di Glints ExpertClass.

    Di sana, berbagai pakar keuangan akan membawakan webinar yang bisa kamu hadiri secara online untuk meningkatkan pengetahuanmu.

    Langsung temukan kelasnya dan beli tiket segera, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait