Quarter Life Crisis: Arti, Ciri-Ciri, Penyebab, dan Tips Menghadapinya

Diperbarui 26 Agu 2022 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Di usia 20-an, anak muda sering kali dilanda kegelisahan akan tujuan hidupnya. Quarter life crisis adalah istilah yang umumnya digunakan untuk menggambarkan kegelisahan ini.

    Krisis ini ternyata cukup lumrah terjadi. Kata Yale Medicine, 70 persen dewasa muda pernah mengalaminya.

    Apakah kamu masih asing dengan istilah quarter life crisis, atau dalam bahasa Indonesia, disebut dengan krisis perempat baya?

    Glints telah mengumpulkan sejumlah informasi lengkap mengenai krisis perempat baya untuk membantumu dalam memahaminya lebih baik.

    Apa Itu Quarter Life Crisis?

    apa itu quarter life crisis

    © Freepik.com

    Dikutip dari 7 Summit Pathways, quarter life crisis adalah masa-masa krisis emosional yang terjadi saat memasuki usia 20 hingga 30 tahun.

    Krisis emosional ini bercirikan ragu-ragu akan masa depan dan kualitas hidup dalam berbagai bidang.

    Bidang-bidang itu di antaranya pekerjaan, asmara, hubungan dengan orang lain, hingga keuangan.

    Krisis perempat baya juga bisa muncul karena berbagai nilai-nilai yang diyakini oleh seseorang.

    Selain itu, melansir Harvard Business Review, ada empat tahap krisis perempat baya, yaitu:

    • mulai bekerja, tinggal sendiri, memiliki pasangan, lalu merasa terkurung
    • memulai hidup baru dan pekerjaan baru, tak lagi berpasangan, dan merasa kesepian
    • mengisolasi diri, merombak berbagai rencana hidup jangka panjang
    • mencari hobi dan komunitas baru, dan kembali merasa bahagia dan termotivasi

    Menariknya, dilansir dari Bradley University, orang yang berusia 20-an umumnya memiliki kesehatan yang prima dan tak memiliki banyak tanggung jawab.

    Dengan keadaan seperti itu, idealnya, mereka dapat dengan mudah melakukan eksplorasi serta mencari berbagai kesempatan.

    Akan tetapi, hal-hal yang mendukung inilah yang justru memunculkan krisis perempat baya.

    Baca Juga: Cara Sederhana untuk Mulai Produktif dan Usir Malas

    Ciri Quarter Life Crisis

    ciri quarter life crisis

    © Freepik.com

    Apakah kamu tak yakin, kegelisahan yang kamu alami merupakan quarter life crisis atau kegelisahan biasa?

    Tak perlu bimbang, quarter life crisis adalah krisis yang memiliki berbagai ciri khas.

    Dikutip dari The Muse dan Nib, inilah berbagai ciri krisis perempat baya yang bisa kamu identifikasi:

    1. Merasa “kalah lomba”

    Pernahkah kamu melihat teman-temanmu lulus lebih dulu, sementara kamu masih memiliki kendala dalam menyelesaikan kuliah?

    Setelah lulus, pernahkah kamu melihat beberapa temanmu sudah mendapat pekerjaan, sementara kamu masih bingung mencarinya?

    Selain itu, apabila temanmu menunjukkan berbagai pencapaian finansial, apakah kamu juga merasa bahwa kamu tertinggal?

    Perasaan “kalah”, ditambah dengan selalu ingin memiliki tanggung jawab yang lebih ini merupakan salah satu ciri dari quarter life crisis.

    2. Merasa terkurung

    Ciri krisis perempat baya selanjutnya merupakan kebalikan dari merasa “kalah lomba”.

    Perasaan “kalah” mungkin muncul saat kamu membandingkan dirimu sendiri dengan orang lain.

    Akan tetapi, saat melihat ke diri sendiri, kamu bisa jadi merasa bahwa kamu memiliki terlalu banyak tanggung jawab di usia yang terlalu muda.

    Usia 20-an adalah peralihan dari remaja akhir menuju dewasa awal. Hal inilah yang memicu perasaan tadi.

    Kamu merasa masih terlalu muda untuk terlalu banyak beban yang kamu pikul.

    3. Bimbang dengan rencana jangka panjang

    Kamu mungkin sudah memiliki cita-cita saat kecil. Akan tetapi, di usia 20-an, kamu merasa bahwa cita-cita itu tak mudah untuk diraih.

    Bahkan, kamu bisa merasa bahwa tujuan-tujuan hidupmu merupakan tujuan yang tak realistis.

    Selain itu, kamu juga mulai ingin pekerjaanmu memiliki dampak baik pada lingkungan, bukan cuma jadi tempat mencari uang.

    4. Kelebihan dan kekurangan semakin nyata

    Saat quarter life crisis, orang bisa merasa percaya diri akan berbagai kelebihan yang ia punya.

    Akan tetapi, apabila harus menyelesaikan tugas yang sulit, kamu akan semakin menyadari berbagai kekurangan yang kamu punya.

    Baca Juga: 5 Kemampuan Soft Skill dan Teknis yang Akan Mengesankan HRD

    Penyebab Quarter Life Crisis

    © Pexels.com

    Sejatinya, quarter life crisis adalah periode ketidakpastian, pertanyaan, dan penuh pencarian jiwa yang kerap dirasakan para pemuda.

    Pengaruhnya pun tak bisa disepelekan. Melansir laman The Guardian, masa-masa ini telah menimbulkan rasa tidak nyaman, kekecewaan, kesepian dan depresi kepada 86% dari generasi milenial.

    Meskipun demikian, apa yang menyebabkan terjadinya quarter life crisis? Mengapa hal ini menimpa pemuda di umur 20 hingga 30 tahun?

    Berikut adalah daftar penyebabnya, sesuai ujaran Zippia.

    • Ekspektasi berlebih dari orang lain.
    • Proses pencarian dan perencanaan karier yang berlebihan.
    • Berjuang hidup mandiri untuk pertama kalinya.
    • Merasakan hubungan serius dan komitmen untuk pertama kalinya.
    • Membuat keputusan pribadi atau profesional jangka panjang.
    • Takut akan perubahan besar dalam hidup.

    Tips Menghadapi Quarter Life Crisis

    tips menghadapi quarter life crisis

    © Freepik.com

    Setelah memahami apa itu quarter life crisis dan berbagai cirinya, apakah kamu semakin yakin bahwa kamu mengalaminya?

    Tak perlu khawatir, quarter life crisis adalah fase hidup yang bisa kamu lewati dengan berbagai cara.

    Inilah beberapa cara untuk menghadapi krisis perempat baya, dirangkum dari Health dan Psychology Today:

    1. Berhenti membandingkan diri

    Hidup bukanlah sebuah lomba, tiap orang pasti memiliki waktunya masing-masing. Oleh karena itu, coba untuk berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

    Hal yang kamu lihat dari temanmu melalui media sosial bisa jadi hanya sebagian dari cerita utuhnya yang tak sepenuhnya indah.

    Ingat, rumput tetangga memang akan selalu terlihat lebih hijau.

    2. Kejar minatmu sendiri

    Setelah berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain, kejar hal yang memang menjadi minatmu.

    Jangan terjebak dengan tuntutan bahwa kamu harus melakukan berbagai hal karena orang di sekitarmu juga melakukannya.

    Coba evaluasi diri, apa yang kamu sukai, apa hal yang kamu pedulikan, dan apa yang bisa kamu lakukan.

    Tetapkan tujuan yang baik dan positif, serta terima masukan orang lain apabila memang membuatmu berkembang.

    3. Buat rencana dan lakukan

    Setelah memahami apa yang kamu inginkan, kamu bisa menetapkan tujuan, lalu menyusun rencana masa depan.

    Rencana ini penting agar kamu bisa mengetahui langkah-langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan.

    Apabila kamu ragu dalam melangkah, identifikasi hal apa yang membuatmu ragu.

    Setelah itu, yakinkan langkahmu dengan mencari alternatif solusi dengan bertanya pada orang yang tepat, membaca, dan memperluas wawasan.

    Lalu, setelah membuat rencana, rancang langkah-langkah harian secara teknis dan jelas untuk mencapai tujuan yang sudah kamu tetapkan.

    Hal ini akan membantumu meraih sukses di usia 20-an, alih-alih terjebak dengan quarter life crisis.

    Bila di tengah jalan kamu merasa ragu dan ingin berubah pikiran, jangan khawatir. Buat rencana yang fleksibel sehingga bisa berubah sesuai dengan keadaan realita yang kamu hadapi.

    4. Pilih lingkungan yang mendukung

    Kamu mungkin bisa melewati quarter life crisis dengan baik apabila dimotori dengan kerja kerasmu.

    Selain itu, memiliki teman-teman yang memberi dampak positif juga dapat menyokongmu apabila sewaktu-waktu kamu terjatuh.

    Teman yang baik juga akan memberi pengingat apabila kamu melakukan kesalahan. Melalui pengingat dan teguran, kamu bisa memperbaiki kesalahan untuk terus maju dan berkembang.

    5. Berhenti membuat alasan

    Setelah memiliki rencana dan lingkungan yang baik, kamu tinggal bergerak agar bisa maju dan melewati krisis perempat baya dengan baik.

    Hal yang dapat mencegah gerakmu adalah alasan-alasan yang kamu buat sendiri. Kamu sebaiknya menghindari berbagai pikiran-pikiran seperti:

    • saya tak cukup pintar, semua orang pasti bisa belajar
    • waktunya kurang tepat, waktu yang tepat diciptakan, bukan ditunggu
    • ini adalah kesalahan orang lain, coba introspeksi diri sebelum mengatakan hal ini
    • dan lain-lain
    Baca Juga: Cara Mengenal Diri Sendiri Agar Sukses Menentukan Karier

    Itulah penjelasan mengenai quarter life crisis, ciri, dan cara menghadapinya. Semoga kamu bisa melewatinya dengan baik, ya!

    Nah, apabila kamu ingin mendapat lebih banyak informasi dengan topik yang serupa, segera kunjungi laman Work-Life Balance di Glints Blog.

    Di sana, Glints sudah siapkan banyak artikel ringkas seputar tips dan trik menjaga kesehatan mental khusus buat kamu.

    Menarik bukan? Yuk, langsung baca kumpulan artikelnya sekarang. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait