Back End Developer: Lingkup Kerja, Skill, dan Tanggung Jawabnya

Diperbarui 21 Mar 2024 - Dibaca 15 mnt

Dalam dunia pengembangan web, alias web development, ada beberapa profesi yang sering terdengar, yaitu front end developer, back end developer, hingga full-stack developer. Masing-masing, punya tugas yang berbeda.

Nah, di artikel kali ini Glints akan membahas soal back-end developer. Secara sederhana, back end developer adalah seorang programer yang bertugas menyusun kode yang membangun fondasi situs atau aplikasi.

Apa saja yang sebenarnya dilakukan oleh back-end developer? Skill dan kualifikasi apa saja yang dibutuhkan? Simak selengkapnya di artikel berikut ini, ya!

Baca Juga: Kerap Beriringan, Apa Perbedaan Antara Front End dan Back End?

Mengenal Back End Developer

perbedaan front end dan back end

© Freepik.com

Back end developer adalah orang yang bertugas membangun dan mengembangkan sisi server, yang memproses data dan menjalankan sebuah website atau aplikasi. Mereka harus memastikan sebuah website atau aplikasi berjalan dengan baik.

Segala perubahan dan pengembangan yang terjadi di sisi server, yang dilakukan oleh back-end developer, tidak akan dapat dilihat oleh user di halaman depan website.

Sebab, setiap perubahan yang terjadi di halaman depan website atau aplikasi, yang dapat dilihat oleh pengunjung, adalah tugas front end developer.

Menurut Coursera, tugas seorang back end developer adalah memastikan fungsi penyimpanan data, keamanan website, dan fungsi server-side lainnya berjalan dengan baik. Mereka akan berfokus pada database, scripting, dan arsitektur sebuah website. 

Secara alur, kerja back end dimulai dari layout atau tampilan layar muka web yang dikembangkan oleh front end. Dari layout tersebut, mereka akan memilih sistem yang cocok atau sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh klien atau perusahaan. 

Tanggung jawab utama back-end developer adalah membangun dan memelihara performa situs. Untuk detailnya, berikut ini adalah sejumlah tanggung jawab back end developer melansir dari Career Explorer:

  • menciptakan, mengintegrasikan, dan mengelola database
  • bekerja dengan framework back end untuk membangun software server-side
  • teknologi server web
  • integrasi cloud computing
  • menggunakan bahasa pemrograman server-side
  • bekerja dengan sistem operasi
  • mengelola dan mengembangkan content management system (CMS)
  • integrasi API
  • pengaturan keamanan dan pencegahan peretasan
  • melaporkan analisis dan statistik

Baca Juga: Ingin Jadi Back End Developer? Ketahui Dulu 12 Istilah Ini!

Skill yang Harus Dimiliki

perbedaan front end dan back end

© Pexels

Agar dapat berhasil dalam profesi ini, ada beberapa kemampuan yang harus kamu miliki, baik teknis ataupun non-teknis.

1. Pemahaman soal server

Pemahaman soal server sangat penting dimiliki oleh back-end developer. Sebab, ini adalah media utama yang mereka gunakan untuk membangun website.

Setiap coding yang dibuat oleh back-end developer akan dijalankan di web server, cloud-based, ataupun hibrid.

2. Bahasa pemrograman

Kamu juga harus menguasai bahasa pemrograman jika mau menekuni karier di profesi ini. Menurut Indeed, kamu tidak harus menguasai seluruh bahasa pemrogaman tapi setidaknya harus sangat mahir di satu atau dua bahasa.

Bahasa pemrograman yang umum dipakai, antara lain:

  • Java
  • Phyton
  • SQL
  • PHP
  • .NET
  • Ruby

3. Manajamen database

Skill lain yang juga harus dimiliki oleh back-end developer adalah manajemen database. Mereka harus dapat menciptakan solusi penyimpanan untuk informasi dan database yang besar.

Beberapa program basis data, antara lain MySQL, MongoDB, dan PostgreSQL.

4. Application Programming Interface (API)

API adalah sekumpulan perintah, fungsi, serta protokol yang dapat digunakan oleh programmer saat membangun perangkat lunak untuk sistem operasi tertentu.

API memungkinkan programmer untuk dapat berinteraksi dengan sistem operasi. Secara khusus, keterampilan dalam REST dan SOAP yang kerap disebut arsitektur API adalah hal yang diharapkan dalam posisi ini.

5. Pemahaman soal frameworks

Seorang back-end developer menggunakan perangkat tertentu untuk membangun arsitektur website. Memahami soal framework membantu prosesnya jadi lebih mudah.

Ada beberapa software framework yang umum digunakan yang bisa disesuaikan dengan bahasa pemrograman yang dipakai, seperti:

  • Ruby in Rails
  • Django
  • Flask
  • Express

6. HTML, CSS, dan JavaScript 

Kemampuan teknis lainnya adalah pengetahuan soal HTML, CSS, dan JavaScript. Memang front-end developer lebih sering menggunakannya. Namun, penting juga untuk kamu memahami penggunaannya.

Sebab, ini juga membantu kamu dalam membangun struktur website.

7. Problem solving

Salah satu soft skill yang harus dimiliki oleh back-end developer adalah kemampuan memecahkan masalah.

Untuk ini, kamu juga harus memiliki kemampuan analytical thinking. Sebab, kamu harus dapat mengidentifikasi masalah, menganalisis, dan menemukan solusi.

Kamu juga harus bisa melakukan revisi tanpa merusak fungsi website yang sudah berjalan.

8. Komunikasi

Kamu juga harus memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik. Sebagai back-end developer, kamu biasanya akan berada di dalam sebuah tim yang cukup besar.

Kamu juga akan menerjemahkan keinginan klien atau perusahaan ke dalam website. Agar berjalan dengan lancar, kamu harus bisa mendengarkan dengan baik dan menyampaikannya dengan bahasa yang mudah dipahami. 

Soft skill memang dapat dilatih terus-menerus lewat berbagai pengalaman kerja. Lantas bagaimana dengan kemampuan teknis, alias hard skill?

Bagaimana caranya agar dapat menguasai semua skill tersebut, sementara kamu bukan lulusan IT?

Jawabannya adalah dengan mengikuti bootcamp. Bootcamp adalah sebuah pelatihan coding.

Tak seperti pelatihan lainnya, di sana, kamu akan diberikan teori dan diajak praktik langsung. Bahkan, beberapa bootcamp menawarkan bimbingan cari kerja selepas kamu lulus.

Tertarik dengan program belajar tersebut? Yuk, pahami lebih lanjut lewat artikel Glints di bawah ini!

BACA ARTIKELNYA

Bahasa Pemrograman untuk Back End Developer

back end

© Pexels

Sepandai apa pun front end developer dan sebagus bagaimana pun halaman web, akan percuma apabila tidak disertai oleh back end yang andal.

Pasalnya, seperti yang sudah dijelaskan di atas, back end berkewajiban untuk melakukan perhitungan, memproses form, menyimpan data, dan lain sebagainya.

Karena tugas yang rumit tersebut, back end diharuskan memahami beberapa bahasa pemrograman. Beberapa di antaranya adalah PHP, Phyton, Node.js, dan SQL.

Tidak hanya itu, menurut Skillcrush, Ruby juga menjadi salah satu bahasa pemrograman bagi orang yang berada di posisi back end.

Penggunaan beberapa bahasa pemrograman tersebut dikembalikan ke masing-masing back end, meski ada juga yang mensyaratkan karena lazimnya sifat penggunaan.

Dari sekian bahasa pemrograman yang sudah disebutkan di atas, PHP menjadi yang paling populer. Menurut w3techs.com, PHP digunakan oleh 78.4% web yang menggunakan teknologi back end.

Adanya media pembelajaran serta pelatihan yang dapat diperoleh dengan harga yang tidak mahal turut mendorong kepopuleran PHP.

PHP juga menjadi pilihan back end karena penggunaan mereka masif. Jika kamu pada akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang back-end developer, mempelajari PHP akan sangat menguntungkan.

Pasalnya, selain mudah dipelajari, bahasa tersebut juga banyak digunakan oleh perusahaan sebagai bahasa pemrograman mendasar.

Dikarenakan mereka akan banyak bekerja sama dengan posisi front end, idealnya back-end developer juga memiliki pemahaman bahasa pemrograman seperti HTML dan CSS.

Gaji Back End Developer

Rata-rata gaji back-end developer di Jakarta adalah sekitar Rp8.500.000 per bulan. Kisarannya ada di antara Rp7.000.000-12.000.000.

Tinggi rendahnya bisa tergantung dari posisi yang kamu tempati, lama kerja, hingga industri yang kamu tempati. Belum lagi, beberapa perusahaan juga memberikan tunjangan yang akan memengaruhi jumlah gaji yang kamu bawa pulang.

Baca Juga: Beberapa Text Editor Terbaik untuk Para Programmer

Gambaran di atas menjelaskan hal apa saja yang akan kamu kerjakan sebagai back-end developer.

Seperti yang sudah Glints sampaikan, kini, pekerjaan back-end developer menjadi semakin populer dan menjanjikan. Hal ini disebabkan oleh merebaknya perusahaan yang memanfaatkan teknologi.

Nah, jika kamu ingin berkarier sebagai back-end developer, wajib sifatnya bagimu untuk giat mempelajari skill IT. Sebab, satu-satunya cara untuk berkarier di bidang ini adalah dengan belajar dan terus belajar.

Kalau kamu merasa cocok dengan pekerjaan yang satu ini, kamu bisa cek lowongan kerja back-end developer di Glints. Segera update CV-mu dan kirimkan lamaranmu, ya!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 16

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?


Comments are closed.

Artikel Terkait