Front End Developer: Tugas, Skill yang Dibutuhkan, dan Gaji

Diperbarui 24 Mar 2024 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Perkembangan teknologi di zaman modern ini sangat berbanding lurus juga dengan banyaknya lowongan pekerjaan di bidang teknologi. Salah satunya adalah lowongan pekerjan front end developer.

    Sebenarnya, apa itu front end developer? Apa tanggung jawabnya? Dan bagaimana jenjang kariernya? Mari bahas bersama profesi ini dalam artikel berikut.

    Apa Itu Front End Developer (FED)?

    Dilansir dari careerexplorer.com, front end developer adalah sebutan yang sama bagi para web developer.

    FED bertugas untuk mengembangkan website yang menggunakan baris kode HTML, CSS, dan Javascript untuk menjadikan tampilan web lebih menarik.

    Halaman muka di sebuah website merupakan hasil dari beberapa susunan data, design, konten, dan fungsi.

    Dengan menyatukan itu semua, FED berhasil menciptakan sebuah halaman website yang dapat digunakan secara baik oleh user.

    Pengembangan website biasanya terdiri dari 3 bagian utama, yaitu UI/UIX designer, front end developer, dan juga back end developer.

    Ketiga profesi ini bersatu dan bekerja sama dalam menciptakan sebuah website yang menarik dan ciamik.

    Para desainer memberikan gambaran tampilan muka atau layout dari sebuah website.

    Setelah itu, FED akan mengusahakan dan menggunakan layout tersebut untuk menjadikannya sebuah halaman yang fungsional dan interaktif saat digunakan.

    Sederhananya, FED akan mengimplementasikan desainn lewat kode baris untuk dijadikan web yang fungsional dan interaktif.

    Baca Juga: Ingin Menjadi Web Developer? Mulai dengan Cara Ini!

    Apa yang Dilakukan Seorang Front End Developer (FED)?

    Sesuai yang sudah dijelaskan di atas, seorang FED akan mengubah desain atau layout yang diberikan oleh desainer menjadi susunan kode HTML, Javascripst, CSS.

    Apa yang kamu lihat, klik, atau memberikan input dalam sebuah web merupakan hasil dari pekerjaan seorang FED. Tidak hanya tech-savvy, kreativitas pun diuji untuk menjadi seorang FED yang handal.

    Seorang FED juga punya tanggung jawab yang besar untuk memastikan web yang berjalan dapat baik, tidak adanya error dan bug juga fokus terhadap user experience.

    Mereka juga akan memastikan apakah web yang dijalankan selalu smooth, cepat, efisien, dan juga fungsional.

    Selain hal-hal di atas, apa lagi sih yang menjadi tanggung jawab seorang FED?

    • memprioritaskan user experience
    • mewujudkan konsep desain website dengan kode HTML, Javascript, dan CSS
    • memproduksi dan me-maintenance website dan user interface dalam web
    • menciptakan tools yang dapat meningkatkan interaksi web ke dalam semua browser
    • mengimplementasikan design web untuk tampilan mobile
    • belajar SEO
    • trial dan error website dan memperbaiki bugs
    • bekerja sama dengan back end developer untuk melakukan coding dan troubleshooting
    • memastikan konsistensi branding melalui desain website

    Skill dan Kualifikasi Seorang Front End Developer

    Sudah mulai tertarik untuk terjuan langsung menjadi seorang FED? Sebelumnya, ketahui dulu skill apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang front end developer.

    1. Memahami berbagai markup language

    HTML, Javascript, dan juga CSS mungkin sudah tidak asing di telinga kamu.

    Nah, untuk menjadi seorang FED kamu harus bisa memahami bahasa-bahasa pemrograman tersebut.

    HTML merupakan dasar dari pengembangan website sehingga kamu harus menguasainya terlebih dahulu.

    Sementara itu, CSS merupakan bahasa pemrograman yang mendukung HTML untuk bekerja. Jika HTML berfungsi untuk mengatur fondasi dari sebuah website, CSS berfungsi untuk mengatur layout, warna, fonts, dan tampilan lainnya.

    Bahasa pemrograman saling berkaitan dan berhubungan sehingga untuk menjadi seorang FED diwajibkan untuk memahami semuanya terlebih dahulu.

    2. Version control system (Git)

    Git merupakan aplikasi pengontrol versi atau biasanya disebut sebagai version control system. Saat ini, Git banyak digunakan oleh para developer untuk membuat aplikasi dan sistem.

    Tidak heran, jika tutorial penggunaan Git banyak dicari oleh programmer di mesin pencarian Google. Lalu, apakah menguasai Git diperlukan sebagai kandidat menjadi seorang FED?

    Git merupakan salah satu contoh tools yang dapat mempermudah dan mempercepat seorang developer dalam mengembangkan web.

    Tidak hanya Git saja, seorang developer harus up-to-date dengan tools atau perkembangan lainya demi kenyamanan bekerja bersama tim.

    Jika kamu mengetahaui tools lain dalam pengembangan website, bisa jadi nilai plus juga untukmu, lho!

    Baca Juga: Yuk Kenalan dengan Profesi Back End Developer

    3. Testing dan debugging

    Salah satu aktivitas yang dilakukan  dari proses pengembangan website adalah testing. Apa tujuannya? Tujuannya adalah mencari kesalahan dan error sebanyak-banyaknya dalam web yang sedang dikembangkan.

    Tugas testing web sebenarnya bukan tugas utama seorang front end developer. Meski demikian, setidaknya kamu juga harus terlibat dalam hal ini agar developer juga memahami proses testing.

    Istilah debugging juga digunakan oleh para FED yang melakukan testing dan memperbaikinya sendiri tanpa bantuan seorang tester.

    Intinya, seorang FED harus siap untuk menganalisis dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada di dalam web seorang diri.

    4. Membangun dan mengoptimasi tools atau website

    Tahukah kamu? Salah satu indikator website yang baik adalah dapat diakses dengan cepat. Nah, salah satu tugas FED adalah memastikan bahwa web yang dibuat dapat berjalan dengan baik, cepat, dan fungsional.

    Untuk memastikan semua hal tersebut, FED juga harus memastikan kode pemrograman yang digunakan. Apakah sudah efisien? Apakah tidak ada kode yang error?

    Agar proses tersebut berjalan dengan baik, seorang FED  juga harus dapat mengoptimalisasi tools yang digunakan. Dua di antarnya adalah Grunt dan Gulp. Tools tersebut digunakan untuk mengoptimalisasi dan memaksimalkan kerja website.

    5. Koneksi jaringan

    Seorang front-end developer juga sebaiknya paham tentang cara menghubungkan ke jaringan internet. Sebab, sering kali seorang front-end developer butuh koneksi yang kuat untuk melakukan coding dan pengembangan aplikasi.

    Saat kamu paham soal layanan jaringan semacam ini, proses pengerjaan lebih mudah dan bisa membuat website yang ramah untuk user.

    6. Responsive design

    Menurut Indeed, penting bagi front-end developer memahami segala browser mengingat ada banyak jenis yang dipakai oleh user. Nah, nantinya, pengetahuan itu akan kamu pakai untuk mengembangkan desain website yang responsif, saat digunakan dalam browser apa pun dan perangkat apa pun.

    Jadi, user akan betah berlama-lama, tak peduli apa pun perangkat yang mereka pakai karena semuanya memberikan pengalaman yang sama.

    7. Kemampuan memecahkan masalah

    Selain hard skill di atas, tentu kamu juga perlu menguasai beberapa soft skills, salah satunya problem solving. Saat membuat sebuah website atau aplikasi, tentu kamu akan menemui berbagai masalah.

    Di sinilah kemampuan berpikir kritis dan analitis diperlukan supaya kamu bisa menemukan solusinya. Dengan demikian, user akan terbantu menggunakan produk yang kamu buat.

    8. Komunikasi

    Front-end developer sering kali bekerja dalam tim. Agar kerja sama ini lancar, tentu semuanya harus punya kemampuan komunikasi yang baik tak terkecuali front end developer.

    Kemampuan komunikasi ini diperlukan untuk berdiskusi, memberikan feedback, hingga mengatasi kesulitan.

    9. Ketelitian

    Melakukan coding tentu bukan hal mudah yang bisa dilakukan serampangan. Ia harus punya ketelitian yang tinggi agar coding yang dijalankan sudah benar.

    Selain itu, mereka juga harus mempelajari permintaan klien dengan hati-hati agar eksekusinya lancar.

    10. Organisasi

    Seorang front-end developer juga membutuhkan kemampuan yang satu ini karena sering kali harus mengerjakan beberapa proyek sekaligus. Makanya, semua harus terdokumentasi dengan baik agar tetap sesuai jadwal.

    Selain memiliki kemampuan di atas, akan sangat membantu untuk bisa berhasil di pekerjaan ini kalau kamu lulusan ilmu komputer atau sejenisnya.

    Jenjang Karier Front End Developer

    © smallbusiness.co.uk

    Mungkin ada yang sering bertanya-tanya, apakah jenjang karier seorang FED memiliki masa depan yang gemilang?

    Dilansir dari netguru, ada 4 tahapan perkembangan karier seorang FED, yaitu Junior Front End Developer – Front End Developer – Senior Front End Developer – Front End Tech Lead.

    Bekerja menajdi FED akan terus dihadapkan dengan tugas utama yang sama yaitu membangun dan mengembangkan sebuah website. Mau dimulai dari junior sampai tech lead, pekerjaan yang dilakukan akan terus sama.

    Hal yang membedakan adalah tugas dan kewajiban semakin banyak dan berkembang seperti jumlah tim yang semakin banyak. Semakin tinggi posisimu, semakin perlu dilatih juga kreativitasmu dalam mengembangkan sebuah website.

    Kamu perlu menggerakkan tim untuk membangun web yang semakin keren dan mumpuni. Kesulitan web yang dibangun juga semakn kompleks.

    Maka dari itu, jika kamu ingin mencoba mengasah kemampuan dalam coding, pekerjaan ini mungkin cocok untukmu.

    Gaji Front End Developer

    Menurut Indeed, rata-rata gaji pokok seorang front end developer adalah Rp7.800.000 per bulan.

    Rentangnya ada di antara Rp6,5-10 juta per bulan. 

    Namun, tentu saja itu bukan angka pasti. Sebab, gaji front-end developer bisa berbeda-beda tergantung industri yang kamu tempati, pengalaman, dan domisili atau area kerja.

    Baca Juga: Pelajari Hal-Hal Berikut Jika Ingin Jadi Front-End Developer

    Jadi, dengan tugas-tugas serta kewajiban yang harus dikerjakan oleh seorang FED apakah sudah semakin membuatmu mantap untuk terjun ke dunia teknologi? Atau kamu masih perlu belajar bahasa pemrograman?

    Nah, jika kamu sudah tertarik dengan dunia tersebut, coba cek lowongan pekerjaan Front End Developer yang ada di Glints. Siapa tahu, ada kriteria dan kualifikasi yang cocok dengan kemampuanmu.

    Klik tombol di bawah ini, ya!

    CARI LOWONGAN

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait