Memahami Framework, Kerangka Kerja yang Bantu Kembangkan Aplikasi

Tayang 28 Apr 2021 - Dibaca 13 mnt

Isi Artikel

    Coding dalam pemrograman adalah hal yang cukup menantang bahkan untuk profesional sekalipun, sehingga diciptakanlah framework.

    Pada dasarnya, framework diciptakan untuk mempermudah proses kerja seorang programmer.

    Jumlahnya ada banyak, dan mungkin kamu sudah pernah mendengar beberapa jenisny.

    Akan tetapi, apakah yakin sudah benar-benar paham tentang apa itu framework?

    Kalau belum dan ingin tahu lebih lanjut, Glints sudah rangkumkan penjelasan tentang framework di artikel ini.

    Yuk, simak dan catat poin-poin pentingnya.

    Apa Itu Framework?

    framework adalah

    © Freepik.com

    Mengutip Tech Terms, framework adalah platform yang digunakan untuk mengembangkan suatu aplikasi atau software.

    Jadi, dengan framework, seorang programmer atau developer tidak perlu membuat kodenya dari nol.

    Framework sudah menyediakan dasar kode yang dibutuhkan untuk membangun sebuah aplikasi.

    Sederhananya, kamu bisa menganggap framework sebagai template untuk membuat sesuatu.

    Framework juga sering dibilang mirip dengan application programming interface (API).

    Nah, dalam framework, ada class dan function yang sudah tersedia.

    Class dan function ini digunakan untuk memproses input, berinteraksi dengan sistem software, dan lainnya.

    Menurut Tech Target, framework menyediakan struktur agar programmer bisa langsung mengetahui program seperti apa yang bisa dibuat.

    Oleh karena itu, tidak diperlukan lagi untuk menambahkan file ekstra.

    Dengan begitu, seorang programmer bisa bekerja lebih cepat dan mudah.

    Baca Juga: Tak Perlu Lama-lama, Coba 6 Cara Ini agar Bisa Belajar Coding Lebih Cepat

    Manfaat dan Keunggulan Menggunakan Framework

    framework adalah

    © Freepik.com

    1. Menyederhanakan proses coding

    Seperti yang sudah dijelaskan sedikit sebelumnya, framework bertujuan untuk mempermudah pekerjaan seorang programmer.

    Dengan framework, kamu bisa menghemat waktu dan meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi.

    Salah satu fungsi dari framework adalah mengoptimasi proses pengembangan suatu aplikasi dan memastikan ia bisa berfungsi dengan baik.

    Dengan begitu, tidak hanya lebih cepat, hasil kerja dengan framework pun cenderung lebih bagus.

    Selain itu, proses testing pada back-end juga lebih mudah.

    2. Meningkatkan keamanan data

    Kalau kamu melakukan development di luar framework, seluruh tanggung jawab mengenai perlindungan data dari serangan siber sepenuhnya ada pada programmer.

    Akan tetapi, dengan framework, kamu bisa lebih tenang.

    Pasalnya, framework adalah sistem yang sudah dilindungi oleh security software yang canggih dan kuat.

    3. Open source

    Karena sifatnya yang open source, framework bisa digunakan secara gratis.

    Para developer bisa membuat komunitas online di mana mereka membagikan contoh kode, membantu masalah yang dialami developer lain, dan mengembangkan program bersama secara terus-menerus.

    Jenis-Jenis Framework

    framework adalah

    © Freepik.com

    Melansir Hackr.io, tipe-tipe framework terbagi menjadi tiga, yaitu:

    • web application framework
    • data science framework
    • mobile development framework
    Baca Juga: Tak Perlu Ragu Belajar Coding, Ini 7 Tips agar Cepat Mahir

    Web application framework

    1. Angular

    Angular adalah framework yang berbasis typescript.

    Framework ini bisa mempermudah development aplikasi dengan menggunakan declarative template, dependency injection, end-to-end tooling, dan masih banyak lagi.

    Dengan Angular, kamu bisa membuat aplikasi untuk web, mobile, maupun desktop.

    Bahkan, beberapa platform terkenal juga menggunakan Angular JS, contohnya Netflix, Youtube, dan Paypal.

    2. Laravel

    Laravel adalah framework yang berbasis PHP.

    Framework ini cenderung lebih mudah dipahami dengan model-view-controller design pattern-nya.

    Data science framework

    1. Apache Spark

    Apache Spark adalah jenis framework yang disebut sebagai unified analytics engine.

    Dengan framework ini, kamu bisa membuat aplikasi dengan lebih cepat menggunakan berbagai bahasa pemrograman seperti Java, Scala, Python, R, dan SQL.

    Apache Spark juga digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar, seperti Amazon, Cisco, Microsoft, Oracle, dan masih banyak lagi.

    2. PyTorch

    PyTorch adalah framework machine learning yang mempercepat proses riset dan prototyping hingga product deployment.

    Awalnya, PyTorch adalah framework yang dikembangkan oleh kelompok riset AI milik Facebook.

    Framework ini digunakan untuk memroses computer vision dan natural language processing (NLP).

    3. TensorFlow

    TensorFlow merupakan framework yang juga digunakan untuk machine learning.

    Dengan framework ini, kamu bisa dengan cepat membuat aplikasi yang berbasis machine learning.

    Mobile development framework

    1. Ionic

    Ionic adalah framework yang bersifat open source.

    Kegunaan dari Ionic adalah untuk membuat aplikasi di Android, iOS, dan juga web.

    2. Xamarin

    Seperti Ionic, Xamarin juga merupakan framework yang open source untuk membuat aplikasi Android dan iOS.

    Bahasa pemrograman .NET dan #C bisa digunakan untuk framework ini.

    3. Flutter

    Flutter adalah toolkit UI miliki Google.

    Dengan framework ini, kamu bisa berkreasi membuat UI yang terlihat bagus dan native di Android dan iOS.

    Alibaba, Cryptography, dan Google Ads adalah contoh aplikasi yang menggunakan Flutter.

    Baca Juga: Rekomendasi 5 Software Desain Web untuk Merancang Situs Tanpa Coding

    Perbedaan Framework, Bahasa Pemrograman, dan Library

    frameworks vs library vs bahasa pemrograman

    © Freepik.com

    Framework dan bahasa pemrograman adalah dua hal yang sering dianggap sama. 

    Pasalnya, keduanya digunakan untuk membuat sebuah software.

    Selain itu, seorang developer juga bisa memilih untuk menggunakan framework ataupun bahasa pemrograman.

    Jadi, memang terasa sangat mirip.

    Contohnya, kamu bisa membuat sebuah aplikasi menggunakan PHP (bahasa pemrograman) ataupun Angular JS (framework).

    Salah satu cara paling mudah untuk memahami perbedaan framework dan bahasa pemrograman adalah dengan memahami bahwa bahasa pemrograman memiliki banyak fungsi.

    Sementara, framework memiliki satu fungsi atau tujuan, yaitu membuat software atau aplikasi.

    Misalnya, kamu bisa menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk berbagai hal, tetapi hanya bisa membuat aplikasi atau software dengan Angular.

    Sementara, library didefinisikan oleh Make Me a Programmer sebagai module dari coding untuk memecahkan suatu permasalahan spesifik.

    Lalu, framework adalah struktur yang merupakan dasar dari aplikasi yang akan kamu buat.

    Itulah hal-hal yang harus kamu ketahui tentang framework. Sudah cukup paham, kan?

    Kalau ingin memperdalam ilmu agar bisa menjadi programmer andal, kamu bisa ikut Glints Academy.

    Dengan bootcamp tersebut, kamu tak hanya akan diajari skill penting dalam pemrograman, tetapi juga akan dipandu untuk mendapatkan pekerjaan.

    Yuk, cek Glints Academy dengan klik di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait