Kenali Micro Content, Cara Mudah Menggaet Audiens di Media Sosial

Diperbarui 23 Feb 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Jika kamu ingin menampilkan sebuah konten di media sosial, micro content adalah senjata jitu agar postingan menerima banyak perhatian orang.

    Ya, aspek kecil dari kehidupan digital marketing ini sekarang menjadi sebuah kebutuhan yang perlu dipelajari pegiat sosial media.

    Kira-kira, apa sih micro content itu? Mengapa perannya vital untuk kesuksesan sebuah konten? Yuk, ketahui selengkapnya dalam rangkuman Glints berikut ini.

    Baca Juga: Tips Konten Viral, Belajar Cara Meningkatkan Komentar Instagram di Sini!

    Definisi Micro Content

    micro content adalah

    © Pexels.com

    Konten mikro merupakan suatu istilah yang belum dipahami secara luas atau digunakan oleh para content creator.

    Meskipun diterapkan, biasanya hanya untuk keperluan pemasaran konten di media sosial dan penggunaannya belum terlalu efektif. 

    Padahal, micro content merupakan aspek terpenting dari pemasaran konten yang ditayangkan oleh perusahaan. 

    Meski demikian, jangan salah, penerapannya juga bermanfaat lho untuk kehidupan media sosial pengguna awam. Sayangnya, belum banyak orang yang memahami apa itu micro content.

    Menurut NNGroup, micro content adalah jenis copywriting dalam bentuk fragmen teks pendek atau frasa, yang sering kali disajikan tanpa dukungan kontekstual tambahan.

    Micro content biasanya berperan untuk mengomunikasikan pesan utama sebuah konten dalam bentuk yang ringkas.

    Aspek dari pemasaran konten satu ini dapat digunakan untuk mendeskripsikan artikel dan posting blog yang panjang, serta menambahkan penjelasan pada desain antarmuka.

    Nah, anggap saja seperti ini, micro content merupakan epilog, atau sinopsis singkat dari sebuah kisah yang akan kamu tampilkan di platform media sosialmu.

    Dengan adanya epilog, audiens biasanya mendapatkan gambaran dari cerita yang akan ia simak. Konsep inilah yang nantinya mendorong mereka untuk lanjut membaca kisah tersebut.

    Peran micro content pun serupa dengan sinopsis dan epilog. Ia sering dianggap sebagai sarana untuk menggaet minat audiens.

    Statistik Mengenai Micro Content

    micro content adalah

    © Freepik.com

    Siapa sangka, bahwa sebagai aspek yang kecil dalam keperluan storytelling untuk marketing, peran konten mikro ternyata cukup esensial.

    Dilansir dari Linchpinseo, berikut ini adalah sebuah statistik yang menjelaskan potensi jangkauan platform konten mikro hanya dengan menganalisis jumlah penggunaan teknologi oleh orang-orang di dunia saat ini. 

    • Terdapat lebih dari 50 miliar situs web yang terdaftar di Google.
    • Ada lebih dari 1 miliar pengguna iPhone.
    • Menurut statistik, pengguna Facebook menyentuh angka 1,1 miliar pengguna

    Statistik tersebut seharusnya memberikan gambaran pada pegiat media social marketing mengenai potensi yang dimiliki konten mikro untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang yang secara teratur online dan terhubung dengan teknologi.

    Micro content adalah sebuah aspek dari konten yang paling sering dikonsumsi publik melalui layar handphone mereka.

    Zaman sekarang, orang akan menikmati konten mikro dari TikTok dalam bentuk video, atau GIF dan thread singkat di Twitter. 

    Semua platform tersebut sedang gencar dijadikan lahan pemasaran. Mengapa demikian?

    Coba bayangkan jika 1 miliar pengguna iPhone menggunakan smartphone mereka untuk membuat keputusan mengenai sebuah merek dan produk.

    Maka, masuk akal untuk mendapatkan perhatian mereka melalui konten mikro pada media sosial yang akan mereka akses melalui layar iPhone mereka.

    Baca Juga: Kenalan dengan Instagram Reels, Fitur Baru yang Dianggap Saingan TikTok

    Tips Membuat Micro Content yang Baik

    micro content adalah

    © Pexels.com

    Nah, sebelum membahas mengenai cara membuat micro content yang baik, kita harus mengulas secara singkat jenis-jenisnya yang sedang masuk dalam tren.

    Mungkin, contoh micro content yang sekarang lagi panas-panasnya adalah thread dan GIF pada konten di Twitter.

    Lalu, ada video-video pendek yang sering digunakan brand pada TikTok dan Youtube.

    Terakhir, adalah grid foto, Instastory, dan caption di Instagram dalam bentuk yang selaras, berwarna, dan terkesan modern dan simpel.

    Setelah melirik jenis-jenisnya yang sedang booming, bagaimana sih caranya agar micro content kita dapat menggaet atensi publik?

    Tips membuat micro content yang baik adalah sebagai berikut. Yuk, disimak!

    1. Semakin singkat semakin baik

    Terlalu banyak kata akan menghilangkan nilai dan kualitas dari micro content yang sudah kamu ciptakan.

    Maka, menurut Marketinginsidergroup, coba persingkat konten mikro bila kamu sepakat untuk memuatnya dalam bentuk caption atau tulisan lainnya.

    Posting yang lebih panjang biasanya tidak terlalu menangkap perhatian audiens.

    Micro content harus ringkas dan langsung membahas isi dari post yang akan kamu tayangkan. Lalu, idealnya jumlah hashtag pada sebuah post cukup dua saja dan tidak lebih.

    2. Video dan gambar itu lebih efektif

    Tips selanjutnya untuk membuat micro content yang baik adalah mengganti caption dengan sebuah cuplikan video atau gambar.

    Kendati demikian, video dan image yang akan digunakan harus selaras dengan isi dari konten yang akan di-post.

    Dewasa ini, pengguna Twitter lebih menghargai konten dengan penjelasan yang singkat melalui GIF, meme, atau cuplikan reka ulang dari sebuah hal yang sedang viral.

    3. Microblogging

    Microblogging dapat menjadi sebuah pilihan ketika kamu ingin membuat micro content yang jitu.

    Dilansir dari Semrush, anggap saja micro content sebagai tugas khusus copywriting judul. Penulis harus mencoba untuk menarik minat pembaca hanya dengan satu baris frasa.

    Keterampilan ini adalah suatu hal yang sangat menantang dan banyak diabaikan, tetapi merupakan suatu aspek yang dapat membuat kontenmu unggul di media sosial.

    Baca Juga: Begini Cara Memasang TikTok Ads untuk Kebutuhan Marketing-mu

    Itu dia seluk beluk konten mikro yang perlu kamu ketahui agar konten yang ditayangkan semakin viral.

    Intinya, micro content adalah sebuah aspek yang relatif kecil di dunia pemasaran, tetapi jangan salah, perannya sangat besar dalam menarik minat dan atensi audiens.

    Menarik bukan? Nah, kamu bisa lho mendapatkan informasi menarik lainnya seputar dunia marketing di newsletter blog Glints.

    Setelah berlangganan, kamu akan mendapatkan notifikasi mengenai berita-berita terbaru langsung di inbox email.

    Tunggu apalagi? Daftarkan akunmu di Glints sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait