Behavioral Segmentation Marketing, Strategi Ampuh untuk Sasar Pelanggan secara Spesifik

Tayang 29 Des 2020 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Behavioral segmentation marketing adalah salah satu dari empat jenis utama segmentasi pasar.

    Sayangnya masih banyak marketer yang tidak mempedulikan hal yang satu ini karena dirasa kurang efektif menjangkau lebih banyak audiens.

    Sampai saat ini sebagian besar marketer lebih mempertimbangkan menggunakan segmentasi demografis, geografis, dan psikografis saja.

    Padahal, sebenarnya behavioral segmentation marketing juga memiliki beberapa kelebihan yang mampu menargetkan pengguna dengan lebih spesifik.

    Semakin penasaran dengan bagaimana jenis segmentasi yang satu ini bisa meningkatkan efektivitas pemasaran?

    Yuk, cari tahu jawabannya dari rangkuman yang sudah Glints persiapkan di bawah ini!

    Baca Juga: Mulai Bisnis Kecil? Ini Cara Menentukan Target Market-mu

    Apa Itu Behavioral Segmentation Marketing?

    behavioral segmentation marketing

    © Freepik.com

    Neil Patel menjelaskan bahwa behavioral segmentation marketing adalah sebuah strategi yang menargetkan pelanggan berdasarkan tindakan spesifik yang mereka lakukan di website.

    Jadi, nantinya marketer akan menggunakan segmentasi berdasarkan perilaku untuk menargetkan konsumen tertentu.

    Saat menggunakan strategi ini tentunya marketer bisa menentukan target audiens yang lebih spesifik.

    Pasalnya, marketer akan mengambil informasi seperti dari riwayat penelusuran dan pencarian, IP, serta cookie untuk membangun profil dari pengguna.

    Jadi, marketer bisa menyesuaikan penawaran yang paling sesuai dengan preferensi dari pelanggan tersebut.

    Segmentasi demografis dan psikografis dapat membantu marketer melihat siapa pelanggan itu.

    Namun, dengan segmentasi perilaku tentunya akan lebih mudah melihat apa yang sebenarnya sering dilakukan oleh pelanggan.

    Dalam segmentasi ini dapat mencakup pengelompokan pelanggan menurut:

    • Sikap mereka terhadap produk, brand, atau layanan.
    • Penggunaan mereka atas sebuah produk atau layanan.
    • Pengetahuan mereka tentang brand dan apa saja produk yang disediakan.
    • Kecenderungan pembelian, seperti hanya membeli saat acara khusus saja.

    Jadi saat menerapkan behavioral segmentation marketing tentunya marketer akan memiliki informasi yang lebih lengkap tentang audiens yang dimiliki.

    Tentu saja hal tersebut akan lebih memudahkan saat membuat promosi produk atau layanan karena akan lebih disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. 

    Tipe Behavioral Segmentation

    © Freepik.com

    Sebelum mulai menerapkan strategi behavioral marketing, sebaiknya ketahui dahulu apa saja jenis dari segmentasi yang satu ini.

    Dilansir dari Yieldify, terdapat empat behavioral segmentation yang dapat membentuk profil pelanggan yang lebih detail.

    Berikut ini penjelasannya:

    1. Berdasarkan perilaku pembelian dan penggunaan

    Tipe pertama dari segmentasi perilaku bisa dilihat dari perilaku pembelian dan saat ia menggunakan website.

    Segmentasi berdasarkan perilaku pembelian tentunya akan lebih mudah untuk mengetahui seperti apa kebiasaan pelanggan saat membuat keputusan untuk membeli produk.

    Tipe segmentasi ini juga akan memberikan marketer insights tentang berapa lama yang dibutuhkan pelanggan dari pertama kali melihat produk hingga akhirnya melakukan konversi.

    2. Tipe segmentasi berdasarkan acara khusus tertentu

    Lewat segmentasi berdasarkan acara khusus ini tentunya marketer akan tahu apakah pelanggannya hanya berbelanja pada saat acara tertentu saja.

    Misalnya pada hari belanja online saja atau saat hari istimewa lainnya seperti Natal dan tahun baru.

    Mengelompokkan pelanggan dengan bentuk segmentasi ini tentunya akan lebih mudah untuk melakukan proses penargetan.

    3. Berdasarkan manfaat yang dicari

    Tipe behavioral segmentation yang satu ini mengacu pada pelanggan yang memilih produk dan layanan berdasarkan fitur dan solusi yang menurut mereka paling penting.

    Misalnya saja saat pelanggan secara konsisten memilih opsi dengan biaya rendah dari suatu penawaran.

    Tentu saja marketer dapat mengetahui bahwa harga adalah hal yang penting bagi mereka.

    Saat tahu apa manfaat yang dicari oleh pelanggan, pasti akan lebih mudah dalam menentukan penawaran yang tepat untuk mereka.

    4. Segmentasi berdasarkan loyalitas pelanggan

    Segmentasi perilaku juga bisa dilihat berdasarkan loyalitas dari suatu pelanggan.

    Melalui tipe segmentasi ini akan diukur seperti apa tingkat loyalitas pelanggan. 

    Mulai dari seberapa seringnya mereka membeli produk hingga keterlibatan mereka dalam upaya marketing brand.

    Saat tahu informasi soal seberapa loyalitas pelanggan, tentu saja akan memudahkan untuk mengoptimalkan campaign atau promosi di masa mendatang.

    Nah, apakah kamu jadi tertarik belajar lebih jauh soal Marketing dan penerapan strateginya? Yuk ikut kelas webinar Glints ExpertClass! Klik banner di bawah ini untuk memilih kelasnya!

    GEC marketing class

    © Glints

    Baca Juga: Pengertian dan Cara Efektif Tingkatkan Customer Loyalty

    Cara Memanfaatkan Behavioral Segmentation Marketing

    Setelah mengetahui apa saja tipenya, sekarang ketahui pula bagaimana cara memanfaatkan behavioral segmentation marketing untuk menarik pelanggan yang lebih efektif.

    Dilansir dari Alexa, ada 4 cara yang perlu diperhatikan oleh marketer, berikut ini penjelasan lengkapnya.

    1. Lakukan riset tentang audiens secara mendalam

    Hal pertama yang pastinya harus dilakukan adalah melakukan riset tentang audiens.

    Sebelum menerapkan strategi behavioral segmentation marketing tentunya riset pelanggan adalah hal yang tidak boleh dilewatkan.

    Melakukan wawancara, survei, menggali data tentang pelanggan, hingga mengidentifikasi minat serta perilakunya sangat perlu dilakukan.

    Saat sudah memiliki banyak informasi yang dibutuhkan, tentunya akan lebih mudah dalam melakukan segmentasi pelanggan.

    2. Buat buyer persona

    Buyer persona adalah deskripsi detail tentang pelanggan. Mulai dari tujuan mereka membeli produk, kesulitan apa yang sering dialami saat menggunakan produk, hingga informasi demografisnya.

    Setelah melakukan riset audiens yang mendalam, tugas marketer selanjutnya adalah mempelajari informasi yang telah didapatkan dan menganalisisnya.

    Kemudian, hasil analisis tersebut bisa digunakan sebagai acuan untuk membuat buyer persona yang bisa menggambarkan pelanggan dengan detail.

    3. Ciptakan customer journey map

    Setelah mengetahui detail dari pelanggan, jangan lupa untuk membuat customer journey map untuk memahami apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh pelanggan.

    Buatlah customer journey map untuk setiap persona pelanggan untuk melihat bagaimana perilaku mereka saat menggunakan produk.

    Hal yang satu ini sangatlah penting dilakukan karena marketer bisa lebih paham dengan perilaku konsumen.

    4. Kembangkan campaign behavioral marketing

    Setelah mengidentifikasi buyer persona dan membuat customer journey map, maka langkah terakhir dari strategi behavioral segmentation marketing adalah dengan membuat campaign.

    Gunakan berbagai jenis segmentasi perilaku untuk mengelompokkan audiens ke dalam kategori yang sesuai dengannya.

    Setelah itu, buat campaign yang paling sesuai sengan perilaku dan minat dari pelanggan.

    Jadi, proses pemasaran pun akan jadi lebih efektif karena apa yang ditawarkan sudah sesuai dengan preferensi mereka. 

    Baca Juga: Ketahui 5 Cara Membangun Hubungan Baik dengan Customer di Sini

    Demikianlah penjelasan mengenai behavioral segmentation marketing yang sudah Glints persiapkan untukmu.

    Semoga informasi di atas bisa membuatmu sedikit paham dengan strategi segmentasi pelanggan yang satu ini.

    Kelebihan utama dari behavioral segmentation marketing adalah memudahkan marketer dalam menargetkan audiens dengan detail berdasarkan tindakan spesifik yang dilakukannya.

    Jadi, jika ingin membuat target audiens yang sangat spesifik bisa menggunakan jenis segmentasi yang satu ini.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait