Psikografis, Segmentasi Penting agar Marketing Efektif dan Tepat Sasaran

Diperbarui 06 Sep 2022 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Strategi marketing yang tepat sasaran merupakan kunci keberhasilan bisnis. Psikografis adalah segmentasi bermanfaat yang mendukung strategi itu agar tidak meleset.

    Dalam artikel ini, Glints akan menjelaskan semua tentang segmentasi ini.

    Yuk, simak artikel berikut sampai selesai, ya!

    Baca Juga: 5 Email Marketing Tools dan Fitur Uniknya

    Apa Itu Psikografis?

    psikografis adalah

    © Unsplash.com

    Dilansir dari Hotjar, psikografis adalah metodologi kualitatif yang berfokus mempelajari konsumen.

    Metodologi ini menggunakan karakteristik psikologis seperti nilai, keinginan, tujuan, ketertarikan, dan pilihan gaya hidup untuk parameter segmentasi.

    Tujuan dari psikografis adalah untuk memahami perasaan konsumen lebih baik, sehingga pemasaran dapat dilakukan lebih akurat.

    Psikografis sering dianggap mirip dengan demografis.

    Jika dianalogikan, demografi menjelaskan siapa pembeli potensial produk kita, sementara psikografis cenderung menjelaskan mengapa mereka melakukan pembelian.

    Dalam marketing dan sales, demografis dan psikografis sama-sama dibutuhkan dan saling melengkapi.

    Karakteristik Psikografis

    psikografis adalah

    © Freepik.com

    Dalam psikografis, dikenal paling tidak lima karakteristik konsumen yang sering diteliti.

    Lima karakteristik ini juga dinilai sebagai aspek-aspek yang paling bisa memberi pengetahuan berguna mengenai calon konsumen produk.

    1. Kepribadian

    Kepribadian dalam psikografis merupakan sifat yang ditunjukkan seseorang dari waktu ke waktu.

    Biasanya, hal ini dapat dinilai menggunakan 5-factor model atau model 5 faktor.

    Jika hasil pemodelan ini menunjukkan bahwa rata-rata konsumen produkmu memiliki skor ekstrovert rendah, kita bisa menyimpulkan sebagian besar dari mereka adalah introvert.

    Nah, foto atau gambar yang digunakan untuk memasarkan produk harus disesuaikan dengan profil ini.

    Hal itu misalnya dengan menggunakan ilustrasi yang menampilkan seseorang menggunakan produk tersebut sendirian, menikmati ketenangan, dan lain-lain agar sesuai dengan kepribadian mereka.

    2. Gaya hidup

    Gaya hidup merupakan pilihan-pilihan yang dibuat seseorang sehari-hari.

    Hal tersebut termasuk hal apa yang diasosiasikan dengan diri mereka, di mana mereka tinggal, apa yang mereka lakukan untuk menghabiskan waktu, dan lain-lain.

    Jika hasil studi menunjukkan bahwa mayoritas pelanggan produkmu adalah orang-orang yang suka berpesta di akhir pekan atau menyukai gaya hidup yang mewah, promosi produk harus disesuaikan dengan hal tersebut.

    3.Ketertarikan

    Ketertarikan dalam psikografis adalah hobi, kebiasaan saat menggunakan media, dan apa yang dilakukan seseorang saat waktu luang.

    Misalnya, target audiensmu menyukai hobi olahraga.

    Maka, promosi atau iklan yang ditampilkan disarankan untuk menampilkan elemen tersebut agar terasa lebih dekat dan menarik.

    4. Opini, sikap, dan kepercayaan

    Kategori psikografis ini sering berhubungan dengan pemahaman politik dan perspektif lainnya terhadap hal-hal yang terjadi di dunia.

    Misalnya, jika target pasar produkmu adalah orang-orang yang religius, tampilkan pakaian yang sesuai dengan apa yang mereka percayai.

    5. Nilai

    Nilai yang dimaksud adalah penilaian apa yang baik dan buruk.

    Misalnya, jika target konsumenmu cenderung peduli dan mendukung anti kekerasan terhadap hewan, tunjukkan bahwa produkmu sesuai dengan nilai yang mereka percaya tersebut.

    Baca Juga: 5 Tips Membuat Event Online untuk Meningkatkan Strategi Marketing

    Cara Mengumpulkan Data Psikografis

    psychographics

    © Freepik.com

    Menurut Oberlo, ada beberapa cara untuk mendapatkan data psikografis, yaitu dengan melakukan survei dan wawancara konsumen.

    1. Survei

    Melakukan survei konsumen adalah cara yang paling umum digunakan untuk mengumpulkan data psikografis konsumen.

    Dengan teknologi masa kini, survei dapat dilakukan secara online dengan tool yang kamu sukai.

    Buat pertanyaan tertutup bagi para responden agar preferensi mereka dapat terlihat jelas.

    Selain itu, sebagai pemilik brand atau produk, kita bisa lebih mudah memahami mereka dengan jawaban yang terfokus.

    2. Wawancara konsumen

    Menurut Hubspot, wawancara perlu dilakukan bagi konsumen yang sudah pernah mencoba produk kita.

    Pertanyaan yang diberikan harus membuat mereka menceritakan dirinya lebih dalam, sehingga psikografis bisa digali secara maksimal.

    Jika bisnismu adalah bisnis baru yang belum memiliki konsumen, wawancara ini bisa dilakukan pada orang-orang dengan demografi yang mirip dengan audiens targetmu.

    3. Diskusi dengan customer service

    Cara lain untuk memahami psikografis pelanggan adalah dengan berbicara dengan tim yang berhadapan langsung dengan konsumen, yaitu sales atau customer service.

    Tanyakan orang-orang ini tentang kata kunci yang sering digunakan pelanggan, apa saja yang sering mereka tanyakan, dan bahasa atau istilah yang sering digunakan ketika berbicara tentang produk atau brand-mu.

    Informasi-informasi ini bisa memberikan data psikografis yang cukup bagi perusahaan.

    4. Facebook dan Google

    Teknologi tak dimungkiri sangat berperan penting bagi pengumpulan data saat ini.

    Facebook dan Google akan sangat membantumu mendapatkan data psikografis untuk bisnismu dengan mudah.

    Keduanya memiliki fitur tracking yang mengumpulkan data-data pengguna di seluruh internet.

    Beberapa tool yang bisa kamu manfaatkan adalah Google Analytics, Google AdSense, Facebook Connect, Facebook Custom Audience, dan masih banyak lagi.

    Menggunakan Psikografis untuk Marketing

    psychographics

    © Freepik.com

    Setelah mendapatkan data psikografis, langkah selanjutnya adalah untuk mengaplikasikannya untuk strategi marketing yang efektif.

    Data-data yang telah diperoleh tentunya memberi informasi di mana kamu bisa mendapatkan konsumen yang tepat dan hal apa yang bisa memotivasi mereka untuk melakukan pembelian.

    Dengan data psikografis, kamu pun bisa mengetahui kecenderungan penggunaan media sosial konsumen. Hal ini membuat alokasi dana untuk iklan dapat diarahkan lebih tepat.

    Misalnya, jika pengguna lebih sering memakai Instagram, kita tidak perlu menghabiskan uang untuk beriklan di Twitter.

    Konten yang diberikan pada konsumen pun dapat disesuaikan dengan karakteristik psikografis yang sudah diketahui, sehingga iklan bisa lebih efektif menarik konsumen baru.

    Hal-hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan Facebook Business Manager yang akan melakukan semuanya untukmu secara otomatis sesuai input data yang dilakukan berdasarkan informasi psikografis yang sudah diperoleh.

    Baca Juga: Belajar Internet Marketing dan 5 Tips Memulainya

    Nah, demikianlah serba-serbi psikografis untuk marketing.

    Pada intinya, mengetahui data dan informasi psikografis bisa membuat bisnismu semakin efektif.

    Tak hanya psikografis, masih ada banyak hal lain yang perlu kamu pahami dan lakukan agar bisnismu semakin ramai.

    Informasi tersebut bisa kamu dapatkan di artikel-artikel Glints.

    Oleh karena itu, yuk, sign up untuk membuat akun dan berlangganan newsletter blog-nya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.8 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait