Perdalam Kemampuan Menulismu dengan Belajar Copywriting

Diperbarui 25 Apr 2024 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Copywriter merupakan salah satu posisi yang saat ini sedang banyak dicari oleh perusahaan. Copywriting dianggap sangat efektif untuk sebuah brand dalam dunia marketing, sehingga banyak orang tertarik untuk belajar hal itu.

    Banyak sekali contoh copywriting yang efektif membuat sebuah brand menjadi viral dan mudah diingat. Nah, bagaimana sih cara menulis yang menarik dan mudah diingat oleh orang lain? Yuk, belajar copywriting!

    Langkah-Langkah Belajar Copywriting

    belajar copywriting

    © Quicksprout

    Semua orang pasti bisa menjadi copywriting yang hebat dan kamu bisa memulainya dengan langkah-langkah yang disarankan oleh Express Writers di bawah ini:

    1. Lakukan riset

    Riset merupakan fondasi yang kuat jika ingin belajar copywriting. Hal utama yang dilakukan para menulis bukanlah latihan menulis tetapi mencari inspirasi atau melakukan riset untuk mengetahui bagaimana tulisan yang bagus.

    Mereka juga melakukan riset bagaimana tulisan yang disukai oleh audiens. Selain itu tulisan juga harus menyesuaikan dengan karakteristik produk atau brand yang ingin dipromosikan.

    Tidak ada sebuah copy yang dihasilkan secara instan tanpa mengalami proses yang panjang untuk riset. Contohnya saja seperti David Ogilvy yang menciptakan copy legendaris untuk Rolls Royce pada tahun 1958.

    Ia melewati banyak proses dan riset untuk memahami terlebih dahulu produk yang ia ingin pasarkan serta target audiensnya.

    Untuk memahami ini, Neil Patel dan Joseph Putnam memberikan saran untuk menanyakan terlebih dahulu pertanyaan wajib seperti:

    • Bagaimana kamu mendeskripsikan produk tersebut?
    • Apa keunikan atau hal istimewa yang dimiliki produk tersebut?
    • Keuntungan apa yang disediakan dari produk ini?
    • Fitur apa saja yang dimiliki oleh produk tersebut dan apa saja keuntungan dari tiap fiturnya?
    Baca Juga: Gemar Menulis? Coba Kenali Karier Sebagai Content Writer

    2. Definisikan dan pahami audiens

    Sebenarnya tidak semua tujuan dari copywriting itu meningkatkan penjualan, lho! Namun, ada satu hal yang pasti yaitu berkomunikasi dengan audiens yang sudah menjadi sasaran agar mereka melakukan sebuah tindakan.

    Bisa saja sebuah brand hanya ingin menghibur para audiensnya. Bisa jadi pula brand hanya ingin menambah database email.

    Apapun tujuannya dari proyek yang dikerjakan, memahami dan mendefinisikan target audiens merupakan hal yang sangat krusial. Ada 6 pertanyaan yang harus kamu tanyakan dan jawab, antara lain:

    1. Siapa mereka?
    2. Apa yang menjadi permasalahan utama, keinginan, dan isu yang paling membuat mereka tertekan?
    3. Dari mana mereka mendapatkan informasi?
    4. Keuntungan produk apa yang dapat menyelesaikan masalah mereka?
    5. Apa yang bisa menjadi radar mereka untuk mengetahui kebohongan?
    6. Siapa yang mereka percaya?

    Dengan menjawab 6 pertanyaan wajib di atas, kamu sudah memiliki fondasi untuk belajar copywriting yang baik.

    3. Diam dan dengarkan

    kuesioner kepuasan pelanggan

    © Pexels

    Salah satu kutipan dari Eugene Schwartz mengatakan bahwa copy itu tak pernah ditulis, copy itu dikumpulkan. Jika kamu melakukan riset dengan baik, kamu tak usah khawatir mengalami writer’s block atau hambatan penulis.

    Namun, riset bukanlah sekadar menulis beberapa kata dan menulis apa yang kamu temukan di Google. Riset juga berarti mendengarkan. Ada 3 hal yang harus kamu dengarkan, antara lain:

    a. Pencipta produk yang kamu jual

    Coba belajar mendengarkan dari seseorang yang menciptakan produk tersebut. Catat dan dengarkan sebenarnya apa saja visi, misi, dan pesan yang ingin disampaikan kepada audiens.

    Juga dengarkan alasan mengapa ia menciptakan produk tersebut serta harapan yang ingin ia lihat dari para customer. Dengan mendengarkan, kamu akan memiliki banyak sekali catatan untuk belajar copywriting.

    b. Audiens

    Dalam menulis sebuah copy, tentunya opini para audiens sangat diperlukan. Apa yang akan mereka katakan secara langsung dan tidak langsung? Apa sih yang mereka mau? Apa sih yang mereka butuhkan?

    Jika media sosial sudah memenuhi semua kemauan mereka, coba dengarkan hal-hal yang tidak bisa diprediksi dari manusia dalam waktu yang seseungguhnya.

    Baca Juga: Gali Ilmu dengan 5 Buku Copywriting Hasil Kurasi Glints!

    c. Kompetitor

    Apakah kompetitor penting untuk didengarkan dalam belajar copywriting? Melihat sisi dari semua pihak tentunya sangat bijak dalam belajar menulis.

    Kamu bisa belajar apa yang berhasil dan tidak dari kompetitor, bagaimana keadaan pasar kompetitor, dan apa yang bisa diaplikasikan di brand-mu.

    4. Kuasai headline

    Tahukah kamu? Sebuah headline bisa mempercantik atau bahkan memperburuk copy yang kamu tulis.

    Mungkin kamu sudah tahu bahwa 8 dari 10 orang yang membaca headline, namun hanya 2 dari 10 orang akan berlanjut membaca keseluruhan dari isi berita atau artikel.

    Dapat disimpulkan headline merupakan kunci utama dalam belajar copywriting. Meski begitu, jangan sampai juga kamu membuat headline yang clickbait dan tidak sesuai dengan isinya.

    Tetaplah sederhana dan menarik untuk membuat pembaca melakukan sesuatu.

    Bagaimana cara menulis headline yang menarik? Ada beberapa rumus yang perlu diingat dalam menciptakan headline, di antaranya adalah:

    • spesifik
    • singkat
    • fokus dalam 1 hal yang kamu yakini merupakan hal yang paling diinginkan oleh pembaca
    • refleksikan ekspektasi dari pada pembaca

    Memahami Dasar-Dasar Belajar Copywriting

    Technical Writer

    © Pexels

    Jika kamu sudah menjalanlan beberapa tahap di atas, ini saatnya kamu memahami dasar-dasar dari penulisan sebuah copy.

    Dilansir dari Enchanting Marketing, ada beberapa dasar copywriting yang harus kamu ingat dan pahami, antara lain:

    • keunggulan dan kegunaan harus sesuai
    • penulisan yang spesifik akan meningkatkan kepercayaan pembaca
    • gunakan bukti seperti testimonial dari pelanggan agar pembaca percaya
    • mengatasi ketaksukaan
    • pengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu
    • tegas dalam penulisan call to action

    Dalam menulis sebuah copy tentunya ada benefit dan juga features dari produk yang akan kamu tulis. Namun yang perlu diingat jangan sampai berat sebelah alias timpang.

    Keduanya harus seimbang agar terlihat natural dan berlebihan. Sesudah kamu mencoba menulis, jangan lupa untuk mengevaluasinya kembali sebagai bahan pembelajaran ke depannya.

    Selain dasar copywriting yang harus diingat, ada juga 6 tips berikutnya agar copy yang kamu tulis bisa menjadi lebih baik dan baik lagi ke depannya, di antaranya:

    • menulis dengan narasi, sebuah tulisan harus memiliki ‘jiwa’ dan dapat berkomunikasi dengan para pembacanya
    • menulis secara cepat
    • gunakan bahasa-bahasa atau istilah yang sederhana dan mudah dipahami
    • tulis dalam paragraf pendek
    • selalu baca ulang dan edit hasil dari tulisan copy-mu
    Baca Juga: Belajar Digital Marketing dan Sertifikasi yang Perlu Kamu Ambil

    Berbicara mengenai evaluasi, mengevaluasi tulisanmu sendiri sangat penting dalam proses belajar copywriting apalagi jika kamu belajar secara otodidak.

    Bagaimana caranya kamu tahu bahwa tulisanmu sudah baik? Kamu hanya perlu menyimpan setiap file dari latihan dan bandingkan dari hari ke hari.

    Jika temanmu bersedia untuk membantu untuk membandingkannya juga bisa jadi salah satu alternatif.

    Konsisten merupakan salah satu kunci dalam belajar copywriting. Dengan langkah-langkah di atas ditambah konsistensi serta kemauan keras, semua sudah bisa kamu pelajari kok.

    Satu hal yang harus kamu ingat dalam menulis adalah mental tak mudah menyerah. Tulisanmu bisa saja nantinya ditolak atau banyak revisi.

    Pahamilah apa yang diinginkan oleh para klien atau customer sehingga kamu nantinya akan terbiasa menyesuaikan diri dengan berbagai karakteristik penulisan.

    Apakah kamu mau terjun langsung sekalian belajar di kelas copywriting? Sign up di Glints dan temukan berbagai lowongan kerja copywriter di seluruh Indonesia.

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4.6 / 5. Jumlah vote: 21

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait