Kenalan Yuk dengan Penulis Artikel di Era Digital

Diperbarui 24 Mar 2024 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Menjadi penulis artikel bukan lagi hanya melalui majalah dan koran. Sekarang, kita mulai beralih ke bentuk digital yang bisa diakses secara online.

    Selain media, banyak perusahaan juga kini berlomba untuk meningkatkan jumlah pengunjung ke situsnya dengan menyuguhkan konten yang menarik bagi pengguna.

    Semua perkembangan ini ternyata membuka peluang pekerjaan baru, yaitu sebagai penulis artikel SEO.

    Pekerjaan sebagai penulis artikel atau content writer ini pun bisa terbilang cukup fleksibel.

    Selain posisi full-time, banyak perusahaan juga mencari content writer yang bisa bekerja secara remote alias tidak perlu ke kantor.

    Kamu yang masih kuliah atau memiliki pekerjaan full-time pun jadi bisa menyalurkan hobi dengan menjadi penulis lepas seperti ini.

    Eits tapi jangan salah dulu, nih! Meskipun terkadang bisa dilakukan secara full-time dan remote, content writer bukanlah pekerjaan yang bisa kamu sepelekan.

    Bukan hanya sekadar pintar bermain kata, seorang penulis artikel profesional seringkali dituntut untuk memiliki kemampuan analitis dan manajemen yang baik.

    Yuk, kenalan dengan lingkup kerja penulis artikel di era digital sekarang ini!

    Baca Juga: Belajar Digital Marketing dan Sertifikasi yang Perlu Kamu Ambil

    Memahami Dasar SEO

    penulis artikel

    © Pexels.com

    Berbeda dengan media cetak, konten digital kini mengandalkan SEO untuk bersaing mendapatkan jumlah pengunjung website.

    SEO (Search Engine Optimization) sendiri berguna untuk memberikan traffic yang berkualitas dengan jumlah yang lebih tinggi secara organik alias tidak berbayar.

    Singkatnya, SEO bisa mengoptimalkan posisi website di mesin pencarian sehingga lebih mudah ditemukan, yang pastinya berdampak pada banyaknya jumlah pengunjung web.

    Secara teknis, praktis SEO ini memang tidak semudah kedengarannya. Tapi setidaknya, seorang content writer diharapkan bisa mengerti fungsi dari SEO agar bisa diterapkan dengan baik pada konten buatannya.

    Penerapan yang dimaksud meliputi beberapa hal yaitu:

    • Melakukan riset kata kunci (keyword): Agar setiap halaman situs bisa “terbaca” oleh mesin pencari, penulis harus melakukan riset seputar kata kunci apa yang sering digunakan. Kata kunci ini bisa berupa kata atau frasa, dan nantinya akan dimasukkan ke dalam artikel.
    • Memaksimalkan penggunaan kata kunci: Kata kunci yang sudah dicari tidak begitu saja diselipkan di artikel. Penulis kini perlu lebih strategis dalam menempatkan kata kunci mereka agar artikel bisa terindeks dengan baik. Agar lebih maksimal, masukkan kata kunci di bagian judul, di 300 kata pertama artikel, dan di bagian sub-judul artikel.
    • Memaksimalkan eksposur website: Mesin pencarian biasanya akan mendeteksi situs per halaman. Karena itu, ada  baiknya jika penulis bisa dengan cerat memasukkan tautan ke halaman lain (bisa berupa artikel lain atau halaman di situs yang sama) di setiap artikel yang dibuat. Hal ini juga berguna untuk menarik pengunjung agar mengklik tautan dan bisa “menjelajah” banyak halaman  di sebuah situs.

    Mencari Topik Menarik

    penulis artikel

    © Pexels.com

    Jumlah pengunjung memang penting, namun bukan berarti penulis asal membuat konten yang kata kuncinya mudah untuk dicari.

    Selain memikirkan penerapan SEO, content writer juga harus pandai mencari topik tulisan yang menarik agar bisa berguna bagi pembaca.

    Topik ini bisa disesuaikan dengan industri perusahaan dan demografi pengunjung situs, seperti gender dan usia.

    Kunci lain untuk menyajikan konten yang relevan bagi pembaca adalah dengan menganalisa fenomena atau kejadian yang menarik untuk diulas.

    Makanya nih, penulis artikel juga harus pintar membaca situasi dan update kejadian terkini!

    Baca Juga: Macam-Macam Profesi Jurnalistik yang Belum Kamu Ketahui

    Menyusun Kalender Editorial

    penulis artikel

    © Pexels.com

    Topik yang sudah ditentukan kemudian akan dijadwalkan ke dalam kalender editorial.

    Kalender ini berfungsi sebagai jadwal kapan dan jenis konten apa yang akan diterbitkan.

    Misalnya saja, menerbitkan artikel dengan topik tematik saat mendekati hari raya atau infografik terkait fenomena tertentu.

    Menganalisis KPI

    penulis artikel

    © Pexels.com

    Setiap pekerjaan pasti memiliki KPI atau key performance indicator yang mengukur kesuksesan sebuah project.

    Bagi seorang penulis artikel, KPI yang dimiliki tidak lain adalah statistik mengenai artikel itu sendiri, biasanya berupa report yang bisa diambil dari Google Analytics.

    Beberapa indikator yang digunakan antara lain:

    • jumlah pengunjung situs, jumlah pengunjung artikel, bounce rate (jumlah pengunjung yang langsung keluar tanpa ada interaksi apapun)
    • waktu yang dihabiskan pembaca di situsmu, page per session (jumlah halaman yang dikunjungi dalam satu kali kunjungan ke situs), dan lain sebagainya.

    Indikator inilah yang selanjutnya digunakan untuk menilai mana konten yang efektif dan menarik.

    Kemudian, content writer perlu mengevaluasi faktor mana saja yang mempengaruhi KPI dan mencari solusi agar KPI tetap bagus.

    Hobi menulis kini bisa disalurkan dengan menjadi penulis artikel atau content writer.

    Bukan cuma di media, sekarang perusahaan startup pun juga banyak membuka lowongan ini!

    Yuk, buruan apply ke lowongan content writer yang ada di Glints!

    Baca Juga: Apa Itu Jurusan Humaniora dan Prospek Kerjanya

    Siapa tahu kamu bisa mengembangkan bakat dan minatmu menjadi karier yang sukses di bidang ini.

    Sign up dan lengkapi profilmu di Glints sekarang!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4.8 / 5. Jumlah vote: 4

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait