Menulis Editorial: Apa Itu, Tipe, Bagian, dan Caranya

Tayang 13 Feb 2023 - Dibaca 6 mnt

Menulis editorial adalah cara terbaik untuk membagikan sudut pandangmu atau mengadvokasi suatu hal ke audiens yang luas.

Sehingga, mengetahui cara membuat editorial yang baik dapat membantu opinimu didengar hingga mendorong adanya diskusi dalam grup atau kantor.

Tidak hanya itu, kamu juga dapat membantu perusahaan dalam mengambil sikap terhadap suatu hal.

Nah, di artikel ini Glints akan memberikan penjelasan seputar cara-cara membuat editorial. Yuk, simak artikelnya!

Apa Itu Editorial?

Sebelum membahas tentang cara menulis editorial, ada baiknya kita mengetahui pengertiannya terlebih dahulu.

Menurut Carmine Mastropierro, editorial adalah esai singkat yang membagikan opini seseorang terhadap suatu kejadian atau isu sosial.

Tujuan dari editorial adalah untuk membujuk pembaca mempertimbangkan sudut pandangmu dan mengubah opininya.

Sebuah editorial biasanya fokus membahas isu-isu kontroversial yang memiliki opini beragam di masyarakat.

Tentunya, kamu tidak bisa membuat sebuah editorial tanpa melakukan riset dan mempertimbangkan fakta yang ada.

Sehingga, supaya bisa membentuk argumen yang dapat membujuk pembaca, kamu perlu memberikan bukti yang autentik dalam editorialmu agar mendukung opinimu.

Tipe-Tipe Editorial

Meski tujuan sebuah editorial adalah berbagi opini dan membujuk audiens, terdapat beragam variasi ketika menulis tulisan ini.

Variasi yang terbagi menjadi beberapa tipe ini tergantung dari tujuan artikel tersebut ditulis. Menurut 5 Star Essays, berikut adalah beberapa tipe editorial.

  • Interpretasi: Editorial yang menjelaskan dan memberi latar belakang informasi sebuah isu atau suatu hal. Tipe editorial ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran audiens dan mendiskusikan mengapa topik yang dibahas relevan ke pembaca.
  • Kritis: Editorial ini fokus terhadap beragam penyebab suatu masalah dan menyarankan solusinya. Sebagai contoh, kamu mengkritik sebuah kebijakan yang berkaitan dengan isu yang sedang dibahas dan menyuarakan sebuah perubahan.
  • Persuasif: Editorial ini menarik dan mendorong pembaca untuk melakukan suatu tindakan. Format editorial persuasif fokus pada kemampuan pembaca untuk mengubah situasi dengan mengikuti masukanmu sebagai penulis.
  • Memuji: Editorial ini menunjukkan apresiasi pada seseorang atau organisasi berdasarkan keterlibatannya dalam suatu isu.
Baca Juga :  6 Rekomendasi Playlist untuk WFH yang Jaga Fokus dan Semangat Kerja

Ketika kamu menulis editorial untuk publikasi besar perusahaan, memahami tujuannya dapat membantumu menentukan nada dan arah argumenmu.

Sehingga setelah menentukan kategori dari editorialmu, kamu bisa menulisnya dengan penuh percaya diri untuk memengaruhi audiens.

Baca Juga: 5 Perbedaan Ringkasan dan Analisis yang Perlu Kamu Tahu

Bagian Editorial

Meski orang-orang menulis editorial untuk membahas topik yang beragam, setiap bentuknya memiliki komponen dasar yang sama.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebuah tulisan editorial membutuhkan sikap yang jelas serta detail untuk mendukung sudut pandang tersebut.

Menurut Indeed, sebuah tulisan editorial yang baik adalah yang mengandung beberapa elemen berikut ini.

  • Pengantar: Bagian pengantar membangun ketertarikan pembaca terhadap topik yang dibahas serta memberi gambaran dari isu yang diangkat dalam tulisan.
  • Argumen: Argumen dalam editorial menyampaikan opinimu beserta alasan mengapa audiens harus setuju denganmu.
  • Bukti: Bukti disampaikan untuk mendukung argumenmu dengan fakta, riset, atau anekdot.
  • Argumen kontra: Kamu dapat membangun kredibilitas saat membuat editorial dengan memberi review yang adil terhadap setiap perspektif, termasuk argumen yang kontra dengan idemu sendiri.
  • Sanggahan: Setelah membagikan argumen kontra ke pembaca, kamu perlu menjelaskan mengapa pendapat tersebut tidak akurat atau relevan. Memberi sanggahan terhadap argumen kontra memungkinkanmu untuk menjelaskan sudut pandangmu sambil bersikap adil.
  • Kesimpulan: Di paragraf akhir editorialmu, rangkum sudut pandangmu dan ingatkan pembaca mengapa mereka harus peduli terhadap isu yang dibahas olehmu.
Baca Juga: 9 Aktivitas Menulis untuk Melatih Komunikasi dan Kreativitas

Cara Menulis Editorial

Sekarang, kamu telah mengetahui apa itu editorial beserta tipe dan bagian yang terkandung di dalamnya.

Lalu, bagaimana cara menulis editorial yang baik?

Nah, menurut Masterclass, berikut adalah beberapa cara membuat editorial.

1. Riset topik yang akan dibahas

Sebelum mulai menulis, pastikan untuk memilih topik yang akan dibahas dan lakukan riset mendalam.

Hal ini karena meski editorial adalah tulisan yang berbasis pada opini, adanya bukti dari riset dapat mendukung ide yang kamu sampaikan.

Sehingga, kamu dapat meyakinkan pembaca sambil menunjukkan kredibilitasmu dalam topik yang dibahas.

Baca Juga :  4 Strategi Cermat Investasi Reksa Dana agar Untung Maksimal

Melakukan riset juga dapat membantumu dalam memilih sikap yang akan diambil terhadap suatu topik.

Kamu bisa melakukan riset melalui membaca koran, jurnal artikel, hingga buku sejarah untuk memahami topik secara menyeluruh serta konteks yang terkait dengannya.

2. Pilih pernyataan tesis

Pernyataan tesis akan menjadi fondasimu saat sedang menulis editorial.

Luangkan waktumu untuk membuat pernyataan yang jelas dan singkat.

Karena, pernyataan tersebut akan membantumu mengarahkan pembaca ke seluruh isi dari editorialmu.

3. Dukung pernyataan tesismu dengan beberapa poin utama

Ambil dua hingga empat poin utama yang akan mendukung pernyataan tesismu.

Kamu bisa mengambil poin utama berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan.

Sampaikan setiap poin utama dalam paragraf yang berbeda untuk memudahkan pembaca memahami tulisanmu.

4. Sampaikan argumen kontra

Kamu bisa menyampaikan argumen kontra saat menulis editorial. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberi satu paragraf khusus yang menyangkal argumen tandinganmu.

Namun, membahas sudut pandang alternatif juga tidak kalah penting karena dapat menopang argumenmu sendiri.

5. Akhiri dengan simpulan dari poin utama

Akhiri editorialmu dengan simpulan atau call to action yang diinginkan. Misalkan, jika editorialmu membahas suatu masalah, beri tahu pembaca solusi-solusi yang bisa dilakukan.

Jika kamu ingin pembaca tahu lebih banyak seputar topik yang dibahas, beri mereka sumber bacaan atau buku yang dapat dibaca.

Apabila kamu membuat editorial yang bersifat memuji atau mengkritik, jelaskan kembali pernyataan tesismu dan hubungkan dengan ide yang telah disampaikan.

Baca Juga: Beda Penalaran Induktif dan Deduktif: Arti dan Cara Melakukannya

Itu adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar skill menulis editorial. Sebelum menulisnya, ada baiknya kamu menentukan tipe editorial seperti apa yang akan kamu buat.

Dengan begitu, kamu akan terbantu dalam menentukan nada dan arah dari argumenmu sendiri.

Selain informasi ini, kamu bisa tahu lebih banyak skill yang penting untuk dimiliki pekerja dengan baca ragam artikel dari Glints.

Penasaran apa saja skills tersebut? Yuk, cari tahu selengkapnya dengan klik di sini untuk dapatkan artikelnya secara gratis!


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon