MBO vs OKR, Mana yang Lebih Efektif untuk Mengukur Performa Kerja?

Diperbarui 10 Mar 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Ada beberapa metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur performa kerja karyawannya. MBO vs OKR adalah dua metode yang sering diperbandingkan untuk melihat mana yang paling efektif digunakan untuk menilai kinerja karyawan.

    Selain KPI atau Key performance Indicator, ada pula OKR dan MBO yang kerap dijadikan matriks untuk mengukur performa karyawan.

    Istilah OKR sendiri tentunya bukan hal yang asing lagi di telingamu, bukan?

    Pasalnya, kini cukup banyak perusahaan khususnya startup yang menerapkan OKR untuk menilai dan meningkatkan performa dari karyawan.

    Sementara itu, istilah MBO atau Management by Objectives mungkin masih jarang yang mengetahuinya.

    Padahal MBO bisa disebut sebagai cikal bakal dari OKR, lho.

    Itulah mengapa baik MBO atau OKR sering dibandingkan untuk mengetahui mana yang lebih baik digunakan untuk mengukur performa karyawan di suatu perusahaan.

    Nah, jika kamu tertarik mengetahui lebih dalam mengenai perbedaan dari MBO vs OKR, sebaiknya simak terus rangkumannya di bawah ini.

    Baca Juga: Jangan Sampai Tertukar Lagi, Ketahui Perbedaan OKR vs KPI

    Mengenal MBO dan OKR

    mbo vs okr

    © Freepik.com

    Sebelum mulai membandingkan MBO vs OKR, tentu saja kita perlu mengenal terlebih dahulu tentang dua metode tersebut. Berikut ini penjelasannya.

    Apa itu MBO?

    Investopedia menjelaskan bahwa MBO pertama kali diperkenalkan di tahun 1954 oleh Peter Drucker.

    MBO sendiri adalah model manajemen strategi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan menetapkan tujuan yang jelas.

    Supaya bisa menyelaraskan aktivitas semua karyawan, tim, dan departemen dalam perusahaan, maka target akan diturunkan dari level atas ke bawah.

    Sederhananya, target yang ditetapkan pertama kali adalah untuk perusahaan. Kemudian target tersebut akan diturunkan ke tingkat di bawahnya sampai unit terkecil perusahaan yaitu karyawan.

    Dilansir dari CFI, terdapat langkah penting dalam pendekatan MBO yaitu pemantauan dan evaluasi kinerja dari setiap karyawan. 

    Jadi akan dilihat apakah karyawan tersebut mampu bekerja sesuai target yang ditetapkan atau tidak.

    Apa Itu OKR?

    Sementara itu, OKR adalah metode yang dibuat oleh tim atau individu dengan target yang menantang dan ambisius tapi tetap dengan cara yang terukur.

    OKR sebenarnya adalah evolusi dari MBO yang menawarkan inovasi untuk menyusun target dan menjalankan strategi dengan cara yang lebih jelas.

    Jadi tidak hanya menentukan target yang harus dicapai oleh karyawan saja, tapi hal yang perlu dilakukan untuk mencapainya juga dijelaskan dengan rinci.

    Mirip seperti MBO, OKR juga dibuat berdasarkan turunan dari level posisi yang lebih tinggi.

    Jadi, OKR perusahaan akan diturunkan pada OKR department dan nantinya akan diturunkan lagi hingga tiap divisi.

    Jika dilihat dari pengertiannya di atas, MBO vs OKR memang terlihat hampir mirip.

    Namun, menurut Workpath, OKR lebih menekankan pada proses pencapaian tujuan, sedangkan MBO lebih fokus pada hasil.

    Selain itu, kedua metode tersebut juga memiliki perbedaan lainnya. Yuk, cari tahu di bawah ini.

    Baca Juga: Tetap Objektif Lewat 5 Langkah Menilai Diri saat Performance Review Ini

    MBO vs OKR

    mbo vs okr

    © Freepik.com

    Berikut ini beberapa perbedaan dari MBO vs OKR yang disadur dari Robert Half. Simak terus, ya.

    1. Tujuan yang ditetapkan

    Baik MBO atau OKR dirancang untuk memastikan perusahaan mendapatkan output yang menjadi tujuan dari perusahaan dan karyawannya.

    Namun, MBO yang targetnya dibuat per tahun maka akan lebih mudah dalam melakukan review tahunan dari seorang karyawan.

    Memang fokus dari MBO adalah hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawan. Semakin baik hasil kerjanya, maka kompensasi yang diberikan juga semakin menarik.

    Sementara itu, OKR tidak memiliki korelasi langsung dengan kompensasi. Pasalnya, fokus utama dari dibentuknya OKR adalah untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja karyawan.

    2. Cara mengukurnya

    Perbandingan MBO vs OKR yang selanjutnya juga bisa dilihat dari cara mengukur kebrhasilannya.

    Pada dasarnya MBO lebih fleksibel karena tujuannya bisa bersifat kualitatif atau kuantitatif serta bisa lebih bervariasi berdasarkan organisasinya.

    Sementara itu, OKR membutuhkan pengukuran yang jauh lebih tepat dari target yang sudah ditetapkan. Jadi, tujuan yang ditetapkan di OKR haruslah bisa diukur dengan jelas.

    3. Transparansi

    Umumnya MBO ditetapkan antara manajer dan karyawan. Target yang ditetapkan sendiri lebih bersifat individu dan berbasis peran.

    Jadi, targetnya memang tidak dipublikasikan secara luas dan hanya orang-orang yang bersangkutan saja yang mengetahuinya.

    OKR lebih bersifat kolaboratif dan tujuannya pun selaras antara perusahaan dengan tiap tim yang ada.

    Karena itu, OKR bisa dibagikan secara terbuka dan dilihat oleh siapa pun di perusahaan.

    4. Hasil yang diharapkan

    Perbandingan MBO vs OKR yang selanjutnya bisa dilihat dari hasil yang diharapkan.

    Pada MBO tingkat pencapaian 100% adalah indikator keberhasilan yang harus dicapai oleh karyawan. Karena memang MBO lebih menekankan pada hasil.

    Hal itu berbeda dengan OKR yang menekankan pada prosesnya. Jadi, meskipun targetnya cukup ambisius tapi proses dalam mencapai tujuan itulah yang lebih penting.

    Baca Juga: Praktikkan Performance Improvement Plan untuk Tingkatkan Kualitas Kerja

    Itulah rangkuman perbandingan dari MBO vs OKR yang sudah Glints persiapkan untukmu.

    Baik MBO atau OKR memang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Karena itu, sebelum memilih menggunakan metode tersebut perlu dilakukan pertimbangan yang cukup matang terlebih dahulu.

    Setelah itu, kamu bisa mulai tingkatkan produktivitas untuk mengejar target yang sudah disiapkan.

    Yuk, tingkatkan produktivitasmu dengan menambah wawasan serta dapat insight dengan baca artikel menarik di Glints Blog.

    Cek link berikut ini untuk temukan kumpulan artikelnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait