Kenali Apa itu OKR yang Membuat Google Semaju Sekarang

Diperbarui 30 Apr 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Dalam mengukur performa kerja, objectives and key results atau OKR adalah satu cara yang saat ini marak digunakan.

    Secara umum, sebenarnya terdapat berbagai metode yang bisa digunakan. Salah satu yang lazim digunakan oleh banyak perusahaan adalah KPI atau key performance indicator.

    Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, ditemukan lagi metode lain yang dapat meningkatkan performa karyawan, juga mengembangkan bisnis perusahaan.

    Metode OKR ini mungkin masih asing didengar olehmu. Namun, sebenarnya metode ini sudah digunakan oleh beberapa startup khususnya di bidang teknologi, dan mulai diadopsi oleh beberapa startup lainnya.

    Pada artikel kali ini, Glints akan jelaskan mengenai apa itu OKR dan bagaimana penerapannya.

    Baca Juga: Pahami Pentingnya Tidur Cukup dan Hubungannya dengan Performa Kerja

    Pengertian OKR

    Mengutip dari Whatmatters, OKR adalah suatu cara yang dibuat untuk tim dan individu, dengan target yang menantang dan ambisius, namun menggunakan cara yang terukur.

    OKR juga dapat melihat progres kinerja seseorang dengan cukup fleksibel.

    Tujuan dari dijadikannya OKR sebagai metode pengukuran kinerja oleh perusahaan adalah karena OKR memungkinkan perusahaan membuat target yang cukup ambisius, namun dapat terukur segala pelaksanaannya. 

    Dalam OKR, terdapat dua unsur, yaitu objective, dan key result. Objective, bisa dibilang sebagai target utama suatu kompetensi yang akan dicapai oleh perusahaan, tim, atau orang tersebut.

    Objective adalah sesuatu yang bersifat ambisius, dan cenderung kualitatif.

    Oleh karena itu, dalam mencapainya, diperlukan tindakan yang terukur dan kuantitatif. Inilah yang kemudian disebut key result.

    Setelah objective dari suatu kompetensi ditentukan, pimpinan dan tim haruslah dapat menentukan key result seperti apa yang akan dilakukan untuk mencapai objective tersebut.

    Hal ini membuat key result haruslah sesuatu yang dapat terukur, dan memiliki rentang waktu tertentu (time bound).

    Dalam praktiknya, OKR dipilih karena dapat mengukur kinerja perusahaan, pimpinan, hingga staf di bawahnya.

    Idealnya pula, OKR dari tiap tim atau divisi adalah turunan dari OKR pimpinan, dan OKR pimpinan adalah turunan dari OKR perusahaan. Sederhananya, objective tiap divisi/tim adalah key result dari pimpinannya.

    Sejarah Awal OKR

    okr adalah

    © Product Folio

    Sebenarnya, OKR memiliki sejarah yang cukup panjang. Namun, penerapannya baru mulai banyak digunakan sekitar satu hingga dua dekade terakhir.

    Awalnya, metode OKR ini dikembangkan oleh Peter Drucker di tahun 1954. Pada saat itu, metode ini disebut dengan management by objective.

    Kemudian, pada tahun 1968, Andy Grove membangun perusahaan teknologi bernama Intel. Pada saat itu, Andy Grove mengadopsi penggunaan MBO dan memodifikasinya menjadi OKR seperti yang kita kenal saat ini.

    Namun, pada saat itu penggunaan OKR masih eksklusif di lingkungan Intel saja. Hingga kemudian pada 1974, seorang bernama John Doerr bergabung dengan Intel. Di sana, ia mempelajari mengenai metode OKR ini.

    Perjalanan tak berhenti sampai di sini, pada 1999, John Doerr yang pada saat itu bekerja pada sebuah venture capitalist yang secara kebetulan berinvestasi di Google.

    John Doerr saat itu bertanggung jawab sebagai konsultan. Kesempatan inilah yang digunakan John Doerr untuk menyampaikan mengenai OKR kepada kedua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin.

    Sejak saat itu, OKR pun digunakan oleh Google dan tersebar luas hingga sekarang.

    Di Indonesia sendiri, penggunaan OKR masih menjadi barang baru. Beberapa startup-lah yang menjadi pelopor penggunaan metode OKR ini.

    Gojek merupakan salah satu yang mempopulerkan OKR sebagai metode penilaian kinerja.

    Saat ini, sudah mulai banyak startup yang menggunakan OKR, berkaca dari kesuksesan Google hingga Gojek yang dapat berekspansi menjadi sebesar saat ini. 

    Contoh OKR

    Penggunaan OKR dalam perusahaan dapat berjalan efektif ketika dari unsur pimpinan sudah menerapkan OKR yang jelas pula. Seperti disebutkan sebelumnya, OKR ini bersifat menurun dari unsur pimpinan ke staf.

    Selain dapat mengembangkan perusahaan, hal ini juga dapat meningkatkan performa karyawan jauh lebih baik lagi.

    Dari hal tersebut, berikut adalah contoh OKR yang bisa diterapkan oleh perusahaan:

    • objective perusahaan: menjadikan perusahaan berskala global
    • key result:
      • mendapatkan penjualan sebanyak 100 miliar per tahun
      • mendapatkan kerjasama dengan 1.000 klien baru dalam setahun
      • membuka 7 cabang baru di luar negeri dalam setahun
      • mengurangi kesalahan produksi sebesar 30%

    Dari poin-poin key result diatas, dapat diturunkan menjadi objective bagi tiap-tiap divisi yang akan dicapai dengan key result tertentu, seperti:

    • objective divisi business development: mendapatkan kerjasama dengan 300 klien baru dalam setahun
    • key result:
      • menghubungi 100 calon klien tiap minggunya
      • melakukan pitching dengan calon klien sebanyak 10 dalam tiap minggu

    Begitu seterusnya hingga pada level personal. Karena objective yang diberikan bersifat ambisius, maka memungkinkan perkembangan perusahaan hingga personal menjadi jauh lebih baik.

    Baca Juga: Tingkatkan Performa Kerja di Kantor Hari Ini dengan 10 Tips Berikut

    Keuntungan Penggunaan OKR

    okr adalah

    © Freepik

    Selain beberapa kelebihan yang ditunjukan di atas, menurut Workfront, terdapat beberapa hal lain keuntungan dari penggunaan OKR oleh perusahaan, di antaranya adalah:

    1. Menyatukan perusahaan 

    Karena OKR bersifat menurun dan saling terkait dengan antar divisinya, maka hal ini dapat menyatukan perusahaan. Komunikasi antar divisi semakin terjalin, serta dapat meminimalisir adanya ego dari tiap divisi.

    2. Karyawan dapat bekerja lebih jelas dan fokus

    Penggunaan OKR juga menguntungkan bagi produktivitas karyawan. Dengan adanya OKR, apa yang harus dikerjakan oleh karyawan akan lebih jelas, dan ini dapat membuat karyawan lebih fokus dalam bekerja. 

    3. Transparan

    OKR juga menunjukkan keterbukaan terhadap kinerja antar karyawan, bahkan pimpinannya. Dengan begini, maka sesama karyawan akan dapat lebih mudah berkolaborasi untuk hasil yang maksimal.

    4. Mempercepat hasil

    Dengan adanya transparansi, akan lebih mudah untuk memonitor kinerja. Dengan karyawan yang lebih fokus serta kinerja yang meningkat, maka dapat mempercepat perusahaan mencapai hasil yang diinginkan.

    Baca Juga: Pahami Pentingnya Makan Sehat dan Hubungannya dengan Produktivitas Kerja

    Jadi, itulah penjelasan singkat mengenai OKR yang mulai banyak digunakan saat ini.

    Selain informasi ini, kamu bisa mendapatkan beragam informasi lainnya loh dari Glints! Caranya mudah, langganan newsletter blog Glints sekarang dan dapatkan informasi bermanfaat lainnya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.9 / 5. Jumlah vote: 14

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait