Manajemen Produksi: Arti, Manfaat, dan Prosesnya

Diperbarui 27 Jul 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Kalau kamu tertarik dengan keteknikan, mungkin karier di bidang manajemen produksi bisa jadi salah satu pilihanmu.

    Manajemen produksi merupakan bidang karier yang banyak dibutuhkan di perusahaan manufaktur dan lumayan menarik.

    Di bidang ini, kamu akan terlibat langsung dengan proses produksi dan pengembangan produk sebuah perusahaan.

    Untuk memantapkan pilihanmu, yuk, pelajari lebih dalam tentang manajemen produksi lewat artikel Glints ini!

    Apa Itu Manajemen Produksi?

    manajemen produksi

    © Freepik.com

    Mengutip Goodwin University, manajemen produksi adalah pengelolaan aktivitas manufaktur dalam sebuah organisasi.

    Sebagai manajer produksi (production manager), kamu bertugas untuk memastikan tujuan produksi dan standar kualitas perusahaan dapat tercapai dengan baik.

    Manajemen secara teknis, supervisi, dan kontrol proses produksi adalah tanggung jawabmu.

    Jika ini pekerjaanmu, kamu akan bekerja di pabrik.

    Menurut Britannica, manajemen produksi berfokus pada 6M, yaitu:

    • men (orang)
    • money (uang)
    • machine (mesin)
    • material (bahan)
    • method (metode/cara)
    • market (pasar)

    Aspek-aspek ini berpengaruh pada kepuasan perusahaan dan juga konsumen yang menggunakan produk.

    Baca Juga: Supply Chain Management: Pengelolaan Utama dalam Rantai Produksi

    Manfaat Manajemen Produksi

    manajemen produksi

    © Freepik.com

    Mengapa manajemen produksi dianggap penting untuk perusahaan manufaktur?

    Tentu saja, salah satunya karena memberi banyak manfaat.

    Apa sajakah manfaat tersebut?

    1. Hasil maksimal

    Perusahaan tentunya tidak bisa asal-asalan dalam membuat produk-produknya.

    Dari hulu hingga hilir, semuanya harus terencana dengan baik.

    Aspek 6M yang disebutkan di atas akan dikalkulasikan dalam manajemen produksi.

    Harapannya, output yang paling maksimal dapat dicapai dengan input yang minimal.

    Setelah produk berhasil diproduksi dengan baik pun, manajer produksi tetap harus melakukan evaluasi dan perbaikan agar produksi bisa lebih efisien lagi.

    2. Biaya lebih rendah

    Dengan perhitungan yang rinci, kamu dapat membantu perusahaan menghemat biaya produksi.

    Tentunya, hal ini sangat penting dalam manufaktur.

    Pasalnya, pada akhirnya biaya produksi dapat memengaruhi harga produk di pasar dan kesuksesan penjualannya juga, lho.

    2. Produk lebih unggul di pasar

    Produksi yang efisien dan berkualitas dapat memberi keunggulan kompetitif juga bagi perusahaan.

    Jika bisnis bisa menawarkan harga yang lebih ekonomis dibanding kompetitor, tentu ini dapat menjadi keunggulan di pasar.

    Selain itu, biaya yang dihemat juga dapat dialokasikan untuk pengembangan dan riset produk baru.

    Tentunya, hal ini juga bisa jadi penawaran yang menarik bagi konsumen.

    Brand dapat jadi pilihan utama, lebih diperhatikan, dan dianggap lebih bagus dengan adanya inovasi terus menerus.

    3. Mengurangi risiko kegagalan produksi

    Dengan manajemen produksi yang baik, manfaat yang didapatkan adalah kesalahan yang lebih minim.

    Pasalnya, segala aspek proses sudah direncanakan dengan jelas dari awal, termasuk mitigasi jika kesalahan terjadi.

    4. Kualitas produk lebih baik

    Dengan produk yang terencana dengan baik, tentu kualitasnya akan jadi memuaskan juga.

    Seperti pada poin sebelumnya, hasil produk akan lebih minim gagal dan standar kualitas yang jelas dapat direalisasikan.

    5. Mengurangi limbah

    Masih berhubungan dengan poin-poin sebelumnya, manfaat lainnya dari manajemen produksi adalah limbah yang lebih minim.

    Karena produksi tidak menghasilkan produk defect yang banyak, kamu tidak harus membuang banyak limbah.

    Bahkan, jika rencana produksi dibuat lebih rinci lagi, limbah ini akan dapat dimanfaatkan menjadi produk lainnya yang juga memiliki nilai, lho.

    Baca Juga: 7 Lowongan Product Manager dari Perusahaan Tepercaya yang Sayang Dilewatkan

    Proses Manajemen Produksi

    manajemen produksi

    © Freepik.com

    Manajemen produksi adalah kegiatan yang mengkoordinasikan beberapa proses utama yaitu:

    1. Production planning

    Production planning adalah tahap di mana jadwal utama dibuat.

    Dalam tahap ini, manajer produksi memutuskan kapan dan bagaimana proses produksi dimulai.

    Misalnya, manajer produksi akan menentukan produk apa yang akan dibuat, mesin apa yang dibutuhkan, dan fasilitas pendukung apa saja yang terlibat.

    Sang manajer juga harus memperhitungkan jangka produksi yang tepat agar semua komponen produk dapat terselesaikan tepat waktu.

    Pasalnya, komponen-komponen produk tak semuanya selesai dalam waktu yang sama.

    Untuk penjelasan lebih dalam tentang apa itu production planning, kamu bisa baca artikel di bawah ini.

    Di sana, disertai juga penjelasan mengenai inventory control yang tidak bisa lepas dari proses production planning.

    BACA ARTIKELNYA

    2. Production control

    Setelah jadwal dan kebutuhan produksi terinci di tahap production planning, tahap selanjutnya dalam manajemen produksi adalah production control.

    Ketika proses produksi dimulai, tentunya pengawasan dan kendali dibutuhkan.

    Staf-staf di bawah wewenang manajer akan ditugaskan untuk menjalankan proses produksi dan memastikan semuanya berjalan lancar.

    Selain produk harus selesai diproduksi tepat waktu, kualitasnya juga harus bagus.

    Oleh karena itu, pengawasan ketat dibutuhkan.

    3. Process improvement

    Biasanya, manajer produksi menggunakan metode lean atau six sigma untuk memaksimalkan produksi.

    Akan tetapi, metode ini tak menjamin hasilnya selalu sempurna.

    Dalam proses production control sebelumnya, manajer produksi mungkin saja menemukan kekurangan dalam prosesnya.

    Nah, hal itu dievaluasi dan diperbaiki dalam tahap process improvement.

    Setelah kekurangan dapat dievaluasi, kamu dan tim harus melakukan brainstorming agar proses selanjutnya lebih baik lagi.

    4. Equipment maintenance

    Produksi tentu membutuhkan mesin dan peralatan.

    Sambil terus bekerja untuk menghasilkan produk yang diinginkan, maintenance atau pemeliharaan mesin wajib dilakukan.

    Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mesin dalam kondisi baik untuk terus melakukan produksi.

    Selain itu, dengan maintenance rutin, usia pakai mesin juga bisa jadi lebih awet.

    Sama seperti kamu yang butuh laptop atau komputer untuk bekerja sehari-hari, tentu kamu berharap gadget-mu ini akan tahan lama, kan?

    Pada akhirnya, hal ini juga berpengaruh terhadap pengeluaran perusahaan, lho.

    Baca Juga: Kenapa Kamu Harus Belajar Product Marketing? Ini Penjelasan dan 4 Tipsnya

    Nah, itu dia penjelasan Glints tentang manajemen produksi di perusahaan manufaktur.

    Di blog Glints, masih banyak artikel seputar topik ini yang bisa kamu baca.

    Tentunya, tak kalah menarik dan sayang jika dilewatkan.

    Langsung klik tombol di bawah ini untuk baca artikel-artikelnya, ya!

    BACA ARTIKELNYA

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait