Kenapa Kamu Harus Belajar Product Marketing? Ini Penjelasan dan 4 Tipsnya
Ingin terjun ke dunia pemasaran, tapi bingung memilih bidangnya? Coba mulai dengan belajar product marketing, yuk!
Konon, mereka dibutuhkan oleh banyak perusahaan. Kira-kira, mengapa bisa begitu?
Ketahui jawabannya dalam artikel ini. Selain itu, ada juga tips mempelajari product marketing untukmu.
Yuk, simak selengkapnya!
Isi Artikel
Kenapa Kamu Harus Belajar Product Marketing?
Di masa kini, ada banyak sekali media sosial. Nah, semua media sosial itu punya audiens yang berbeda.
Sebagai platform microblogging (menulis konten pendek), Twitter punya pasar sendiri. Ini berbeda dengan Instagram yang kontennya berupa gambar atau video.
Lain halnya dengan TikTok. Platform video pendek ini punya audiens mereka sendiri.
Dengan kondisi tersebut, ketika sebuah perusahaan ingin membuat media sosial, siapa yang mengidentifikasi pasar dari produk tersebut?
Product marketer adalah jawabannya. Mengutip Business 2 Community, mereka bertugas:
- memperhatikan dan mengidentifikasi buyer persona
- menciptakan strategi pemasaran
- meluncurkan produk
- melakukan sales enablement
- memudahkan pencapaian customer success
Tanpa mereka, akun media sosial baru yang dijalankan bisa tak sukses. Sebab, mereka tak punya audiens yang jelas. Tak ada pula strategi spesifik untuk gaet audiens itu.
Itulah mengapa, kamu harus mempelajari product marketing. Tiap perusahaan membutuhkan mereka.
Dengan adanya product marketer, produk tak asal dibuat. Peluangnya untuk sukses jadi membesar.
Tips Belajar Product Marketing
Sekarang, kita bahas tips mendalami bidang ini, yuk!
1. Ikuti kursus
Belajar lewat kursus punya banyak kelebihan. Salah satunya adalah materi yang sudah tersusun dengan rapi.
Kamu tinggal datang dan mengikuti kelasnya. Tak perlu lagi repot-repot menyusun “kurikulum” belajar.
Selain itu, kursus biasanya menghadirkan pemateri ahli. Salah satu kursus ini adalah Glints ExpertClass.
Narasumber di Glints ExpertClass merupakan praktisi berpengalaman. Kamu pun bisa belajar langsung dari mereka.
Selain itu, topik-topik yang ada juga beragam. Ada yang dirancang untuk pemula, menengah, sampai kamu yang sudah ahli.
Jadi, tunggu apa lagi? Klik link ini atau gambar di bawah untuk cari kelas product marketing:
Jangan tunda kesempatan belajar product marketing ini. Kuota kelasnya terbatas, lho.
2. Pelajari karakteristik tiap audiens
Salah satu tugas product marketer adalah identifikasi pasar. Hal ini dituliskan oleh HubSpot dan sudah sempat Glints singgung di atas.
Jadi, saat mendalami product marketing, coba pahami karakteristik tiap audiens. Mulai saja dulu dari yang cukup mudah seperti umur.
McKinsey menuliskan, generasi Z (lahir pada 1996-2012) punya sifat yang beda dengan milenial (lahir pada 1980-1995). Sebab, generasi Z masuk ke fase dewasa di tengah pandemi.
Ini membuat kebiasaan belanja dan konsumsi media mereka berbeda. Otomatis, strategi pemasaran produk untuk keduanya berbeda pula.
Ingat, umur hanya salah satu karakteristik audiens. Ada juga ciri-ciri yang jauh lebih spesifik, seperti:
- ingin punya gaya hidup sehat
- tak mau membayar mahal untuk beli produkmu
- lebih aktif di Instagram daripada TikTok
- ingin menunda pernikahan
- ingin segera punya keturunan
- dan lain-lain
Nantinya, karakteristik itu akan memengaruhi pesan pemasaran yang akan kamu rancang. Pahami ini saat belajar product marketing, ya.
3. Pelajari tiga pilar product marketing
Userpilot menuliskan, product marketing punya 3 pilar, yakni:
- memosisikan produk di pasar
- mempromosikan produk
- menjual produk (mengonversi audiens menjadi pelanggan)
Promosi produk merupakan bagian dari pemasaran. Lain halnya dengan pemosisian dan penjualan.
Product positioning biasanya dilakukan oleh tim produk. Sementara itu, penjualan merupakan tugas dari tim sales.
Nah, product marketing merupakan kombinasi dari ketiganya. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa melihat ilustrasi di bawah.
Jadi, coba pelajari ketiga bidang di atas, ya. Dengan begitu, kamu bisa belajar product marketing secara utuh.
4. Coba pasarkan produk yang ada
Di sekitarmu, ada banyak sekali produk seperti:
- kopi
- meja atau kursi
- HP
- laptop
- aplikasi belanja sayur
- media sosial
- aplikasi streaming film
- dan lain-lain
Coba pikirkan, siapa audiens mereka? Apa pesan yang ingin mereka sampaikan? Bagaimana strategi product marketing mereka?
Dengan memperhatikan semua ini, kamu bisa belajar praktik product marketing secara langsung.
Di antara strategi produk tersebut, apakah ada yang kurang pas? Jika ya, coba “perbaiki” strategi mereka. Ini bisa menjadi tambahan proyek di portofoliomu, lho.
Demikian penjelasan dari Glints. Jangan lupa, segera belajar product marketing dengan ikut Glints ExpertClass.