Supply Chain Management: Pengelolaan Utama dalam Rantai Produksi

Diperbarui 04 Feb 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Ketika bekerja di perusahaan yang memproduksi baik itu barang atau jasa, kamu perlu mengetahui apa itu supply chain management (SCM) dan mengapa hal tersebut adalah cara paling efektif untuk menjalankan bisnis. 

    Sebelum beranjak lebih jauh, Glints akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai supply chain itu sendiri. 

    Supply chain adalah semacam rantai yang menghubungkan perusahaan dengan supplier baik itu bahan dasar, logistik, dan lainnya. 

    Nah, SCM merupakan pengelolaan rantai tersebut.

    Masih belum paham? Tenang saja, artikel ini akan membahas semua yang perlu kamu ketahui seputar supply chain management.

    Yuk, simak lebih lanjut!

    Apa Itu Supply Chain Management (SCM)?

    apa itu supply chain management

    © Freepik.com

    Dilansir dari IBM, supply chain management (SCM) adalah pengelolaan alur produksi barang maupun jasa yang dimulai dari bahan dasar sampai pengiriman produk akhir ke pelanggan.

    Perusahaan biasanya menjalankan pengelolaan ini dengan membuat ‘rantai’ dari satu supplier ke yang lain, lalu ke pabrik untuk diolah, sampai pihak yang akan mengedarkan produk tersebut ke khayalak umum.

    Tanpa SCM ini, rantai yang ada akan berjalan begitu saja tanpa pertimbangan yang nantinya justru akan merugikan perusahaan. 

    Supply chain management meliputi perencanaan, pengawasan, dan eksekusi di masing-masing tahapan.

    Dengan mengelola semua hal itu, eksekusi secara keseluruhan akan menjadi lebih efektif dan ekonomis.

    Perusahaan juga jadi bisa mengetahui dan memastikan bahwa produk yang dibuat sampai ke tangan pelanggan di saat yang tepat.

    Sampai sini sudah paham mengenai definisinya, kan?

    Baca Juga: Semakin Populer, Ini Informasi Lengkap Soal E-Commerce Buatmu

    Cara Kerjanya

    supply chain management adalah

    © Freepik.com

    Kalau belum sepenuhnya paham tentang apa itu supply chain management, Glints akan menjelaskan mengenai cara kerjanya.

    Siapa tahu setelah ini kamu jadi punya pemahaman yang lebih dalam seputar SCM.

    Dilansir dari Investopedia, aktivitas di dalam SCM mencakup pengaturan produksi, pengiriman, dan distribusi hasil produksi. 

    Dalam supply chain management, orang yang memiliki tanggung jawab penuh untuk setiap tahap dalam pengelolaan adalah supply chain manager

    Tugas utamanya adalah memastikan semua kebutuhan tercukupi dan biaya yang dikeluarkan seminim mungkin tanpa mengurangi kualitas produksi.

    Intinya, ia bertanggung jawab atas produktivitas, kualitas, dan efisiensi di bidang operasional sebuah perusahaan. 

    Terdapat lima aspek atau rantai utama dari supply chain yang akan dikelola, yaitu:

    1. Perencanaan dan pembuatan strategi

    Pada tahap perencanaan, perusahaan melakukan budgeting untuk menentukan biaya yang harus dikeluarkan selama produksi.

    Tahap lainnya akan berputar mengelilingi angka yang ditentukan tersebut.

    2. Sumber

    Sumber, baik itu bahan baku maupun jasa, harus dipastikan sesuai dengan kebutuhan dan pengiriman dilakukan tepat waktu.

    Kalau terlambat sedikit saja, proses lainnya secara otomatis akan terhambat.

    Untuk memastikan ini semua berjalan dengan lancar, kamu harus menjaga hubungan baik dengan supplier bahan dasar yang nantinya akan diproses menjadi produk.

    3. Manufaktur

    Nah, tahap selanjutnya dalam supply chain management adalah memastikan bahwa proses manufaktur berjalan seefisien dan seproduktif mungkin.

    Jangan sampai terlalu lama, karena hal itu akan menghambat pengiriman ke pelanggan. Akan tetapi, jangan terlalu cepat juga karena ada kualitas yang harus dipertahankan. 

    4. Pengiriman dan logistik

    Supply chain manager juga harus benar-benar mengawasi pengiriman dan logistik. Dari awal, ia bertanggung jawab untuk memilih partner logistik yang dapat diandalkan.

    Secepat apa pun tahap lain dijalankan, kalau logistik bermasalah tentu akan menghambat proses secara keseluruhan.

    Aspek ini juga mencakup penyimpanan inventaris. Bagaimana kalau gudang yang dimiliki terlalu sedikit, atau bahkan terlalu banyak?

    Tugas supply chain manager adalah memastikan ini semua teratasi.

    Jangan sampai ada satu hal yang berlebih dan memakan banyak biaya, padahal biaya tersebut bisa dialokasikan ke aspek lain yang mungkin lebih krusial bagi perkembangan bisnis.

    5. Retur (khusus untuk produk bermasalah)

    Seperti yang sudah disebutkan di awal, tujuan utama SCM adalah meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi. 

    Kalau sampai banyak pelanggan yang melakukan retur karena ada permasalahan dari produk, tandanya harus ada perencanaan ulang atau setidaknya pergantian strategi. 

    Jika dibiarkan, hal ini akan sangat merugikan baik dari segi kepuasan konsumen maupun biaya yang harus dikeluarkan untuk mengurus pengembalian dan penukaran produk.

    Lalu, apakah ada cara untuk menghindarinya? Tentu saja ada, yaitu benar-benar merencanakan dan mengawasi setiap tahapan dengan saksama.

    Dengan begitu, produk bisa sampai di tangan pelanggan dengan aman, dengan kualitas terbaik, di saat mereka membutuhkannya.

    Baca Juga: Serba-serbi Kepuasan Pelanggan, Mengapa Ini Penting?

    Manfaat dan Contoh Supply Chain Management

    © Freepik.com

    Manfaat utama dari supply chain management adalah efisiensi dalam produksi, meningkatkan profit, mengurangi biaya tidak penting, dan menjaga hubungan profesional dengan baik. 

    Tak hanya itu, perusahaan yang menggunakan SCM juga bisa mengetahui kejelasan demand pelanggan, sehingga inventaris dapat diatur menyesuaikan permintaan tersebut. 

    Dengan strategi yang tepat, operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik.

    Melansir TechTarget, SCM tak hanya bermanfaat bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga pada pelanggan.

    Pasalnya, dengan pengelolaan yang baik, kualitas customer service tentunya juga akan meningkat. 

    Bayangkan saja kalau memang semua tahap dan fase dijalankan secara efisien dan tepat waktu.  Perusahaan jadi bisa menyediakan produk yang diinginkan oleh pelanggan di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat juga.

    Pelanggan akan merasa puas, apalagi jika kualitas barang yang diproduksi sesuai dengan ekspektasi target pasar. 

    Nah, kepuasan pelanggan tersebut jika dipertahankan terus-menerus akhirnya dapat meningkatkan customer loyalty.

    Pada akhirnya, pengelolaan ini akan menguntungkan semua pihak.

    Nah, banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa kita sebenarnya sudah sering melihat praktik supply chain management dalam kehidupan sehari-hari.

    Ketika pergi ke supermarket, minimarket, atau bahkan warung, ada beberapa produk yang sudah pasti tersedia, kan?  Air mineral, bahan dasar makanan, atau bahkan obat-obatan generik.

    Tanpa supply chain management yang baik, produk tersebut mungkin terlambat masuk atau bahkan kuantitasnya kurang.

    Padahal, masyarakat membutuhkannya untuk kehidupan sehari-hari.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa supply chain management benar-benar mempermudah proses produksi dan bermanfaat bagi pelanggan yang memiliki demand terhadap produk tersebut.

    Baca Juga: Apa Itu Manajemen Bisnis? Ketahui Lengkap di Sini

    Itu dia penjelasan mengenai apa itu supply chain management (SCM), cara kerjanya, dan manfaat serta kelebihan menjalankannya.

    Intinya, supply chain management adalah usaha yang perlu dilakukan jika ingin menjalankan bisnis seefektif mungkin.

    Semoga setelah membaca artikel ini, kamu langsung paham, ya.

    Jika ingin mempelajari tentang istilah lain atau mungkin lebih mendalami dunia bisnis, kamu bisa mengikuti Glints ExpertClass, lho.

    Glints ExpertClass adalah kelas yang akan dibawakan oleh para ahli di bidang bisnis dengan bertahun-tahun pengalaman yang tak perlu diragukan.

    Di akhir kelas, kamu bahkan bisa mengajukan pertanyaan langsung ke ahli tersebut. 

    Menarik, bukan? Tak perlu menunggu lama, cari kelas yang ingin dikuti dan daftarkan dirimu sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 18

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait