Insentif: Apa Itu, Jenis-Jenis, Indikator, dan Manfaat

Diperbarui 14 Nov 2023 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Dalam dunia profesional, insentif adalah salah satu bentuk kompensasi yang bisa diterima oleh para pekerja.

    Insentif adalah bentuk penghargaan atau upah, di luar gaji, atas kinerja dan dampak positif yang diberikan oleh karyawan.

    Selain sebagai penghargaan, insentif ternyata dapat meningkatkan produktivitas dan dedikasi para pekerja.

    Bentuk insentif yang diberikan oleh perusahaan pun menjadi lebih beragam dan umumnya disesuaikan berdasarkan kebutuhan pekerja.

    Nah, karena sifatnya yang saling menguntungkan, para job seeker dan pekerja perlu memahami arti insentif dan penyebab perusahaan memberikan kompensasi tersebut.

    Siapa tahu, dengan memahami arti dan tujuan pemberiannya, karyawan dapat lebih mudah mengajukan insentif kepada perusahaannya.

    Maka dari itu, yuk, simak penjelasan lengkap Glints mengenai serba-serbi insentif di bawah ini.

    Baca Juga: Selain Gaji Pokok, 10 Fasilitas Ini Bisa Kamu Harapkan dari Calon Perusahaan

    Apa Itu Insentif?

    insentif adalah

    © Freepik.com

    Sebelum membahas jenis-jenis dan manfaatnya, pertama-tama kita perlu mengulas arti dari insentif.

    Menurut laman The Balance Careers, insentif adalah tambahan upah, alias kompensasi, untuk karyawan atas kinerjanya. Insentif bisa dalam bentuk uang, objek bernilai, atau tindakan yang diinginkan.

    Uang insentif atau objek bernilai lainnya bertujuan mendorong kualitas kerja dan merangsang produktivitas karyawan.

    Bentuk penghargaan ini tidak termasuk dalam gaji pokok yang memang menjadi hak utama para pekerja. 

    Meskipun insentif dapat berupa objek fisik yang bernilai, seperti uang, ada juga banyak contoh di mana insentif yang ditawarkan berupa tindakan atau imbalan tidak berwujud.

    Beberapa contoh insentif selain uang adalah ajakan untuk makan malam atau pujian yang disebutkan selama meeting besar.

    Maka dari itu, perusahaan juga bisa menerima manfaat signifikan dari pemberian insentif ini.

    Jenis-Jenis Insentif

    insentif adalah

    © Freepik.com

    Pada dasarnya, insentif adalah bentuk penghargaan yang diberikan dalam bentuk uang atau objek bernilai.

    Namun, pada perusahaan yang tengah berkembang, penghargaan seperti undangan makan malam atau apresiasi juga bisa dianggap sebagai insentif.

    Intinya, semua bentuk pemberian tersebut harus bisa membuat pekerja merasa dihargai, sekaligus mendorong pekerja untuk secara konsisten menghasilkan kinerja terbaiknya.

    Insentif yang baik biasanya akan diberikan menyesuaikan dengan kebutuhan karyawan.

    Nah, berikut ini adalah beberapa contoh jenis-jenis insentif yang sering diberikan perusahaan pada pekerja. Jangan lupa dicatat, ya.

    1. Insentif finansial

    Melansir Indeed, jenis insentif pertama yang kerap ditawarkan oleh perusahaan adalah insentif finansial.

    Sesuai namanya, insentif finansial adalah jenis insentif yang tersedia dalam bentuk uang, di luar gaji pokok karyawan. 

    Jenis insentif finansial juga bisa diberikan berdasarkan keuntungan perusahaan dan pada hal-hal yang menyangkut kesejahteraan karyawan.

    Berikut merupakan contoh-contoh insentif finansial yang dapat diterima oleh para pekerja.

    • jaminan hari tua
    • asuransi kesehatan
    • biaya rekreasi
    • reimbursement untuk keperluan pendidikan pribadi dan keluarga

    2. Insentif nonfinansial

    Jenis insentif berikutnya yang menjadi hak para karyawan adalah insentif nonfinansial.

    Nah, bentuk insentif satu ini biasanya diberikan dalam bentuk lain selain keuangan.

    Namun, serupa dengan insentif finansial, kompensasi yang disediakan harus bisa membantu menyejahterakan karyawan.

    Berikut ini adalah contoh hal yang dapat diberikan perusahaan sebagai insentif non-finansial ke para pekerja.

    • promosi jabatan
    • apresiasi secara terbuka
    • asuransi kesehatan mental
    • lingkungan kerja yang tidak toxic
    • undangan makan malam
    • kesempatan perkembangan karier

    Baca Juga: Bagaimana Menentukan Gaji yang Kamu Pantas Dapatkan

    3. Insentif sosial

    Terakhir, menurut laman Challenge Consulting, bentuk insentif terakhir yang patut diraih karyawan adalah insentif sosial.

    Bentuk insentif ini umumnya tidak dirasakan secara langsung oleh para karyawan.

    Namun, ia disediakan agar karyawan bisa memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasannya di kantor.

    Adapun contoh bentuk insentif sosial yang dapat diterima oleh para pekerja merupakan seperti di bawah ini.

    • acara makan malam kantor
    • perayaan ulang tahun di kantor
    • sesi bonding atau team building bersama tim
    • testimoni prestasi karyawan

    Syarat Pemberian Insentif

    insentif adalah

    © Pexels.com

    Insentif sebenarnya memiliki arti “bonus” yang karyawan terima dari perusahaan atas kinerjanya. Jadi, tidak semua karyawan menerimanya.

    Biasanya, syarat utama pemberian insentif adalah kinerja karyawan. Meski, dalam beberapa hal, insentif tersebut sudah masuk ke dalam package bersama dengan gaji.

    Umumnya, ada beberapa indikator atau syarat yang perlu dipenuhi oleh karyawan untuk menerika insentif.

    Meskipun faktor-faktor ini tidak sulit untuk digapai, karyawan perlu menunjukkan dedikasi dan kualitas kerja yang mumpuni.

    Nah, menurut The Balance Careers, berikut adalah beberapa syarat pemberian insentif yang sering diterapkan perusahaan.

    • Kualitas kerja atau prestasi: Indikator ini menggambarkan kualitas kerja dan prestasi yang berhasil didapatkan oleh karyawan.
    • Efisiensi pekerjaan: Indikator efisiensi pekerjaan menunjukkan cara kerja karyawan serta ketuntasan tanggung jawab yang mereka miliki.
    • Jabatan atau tingkat senioritas: Besaran insentif juga sering dihitung berdasarkan tingkat senioritas karyawan. Urgensi ini didasarkan atas kebutuhan kualitas hidup yang baik seiring bertambahnya usia.
    • Keadilan dan kelayakan: Keadilan serta kelayakan karyawan dapat ditentukan dengan melakukan evaluasi jabatan dan kinerja sehingga pemberian insentif dapat cair dengan lebih tepat.

    Indikator terakhir ini sifatnya cukup penting. Sebab, jika perusahaan gagal memberikan insentif dengan adil, mereka bisa merasakan kerugian yang cukup besar.

    Sebagai contoh, karyawan akan merasa tidak dihargai dan kualitas kerja mereka menurun dengan drastis.

    Manfaat Insentif

    © Freepik.com

    Pada dasarnya, insentif adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan produktivitas karyawan.

    Tak hanya itu, bentuk kompensasi ini juga menjadi inisiatif yang baik untuk membuat pekerja merasa lebih dihargai.

    Namun, selain hal-hal tersebut, insentif juga bisa memberikan manfaat bagi karyawan.

    Nah, berikut ini adalah daftar manfaat insentif bagi perusahaan dan karyawan, sesuai paparan Incentive Solutions dan FMP Global.

    Manfaat insentif untuk perusahaan

    • meningkatkan produktivitas kerja karyawan
    • menciptakan budaya kerja yang efektif dan efisien
    • mempertahankan kinerja terbaik dari seluruh karyawan
    • memotivasi karyawan untuk bekerja dan melampaui tujuan awal mereka
    • meningkatkan moral dan semangat kerja dalam perusahaan
    • secara tak langsung meningkatkan angka pendapatan perusahaan

    Manfaat insentif untuk karyawan

    • karyawan merasa ada tujuan lebih saat bekerja
    • pekerja bisa merasa lebih dihargai
    • karyawan menjadi lebih nyaman di kantor
    • kebutuhan karyawan menjadi lebih mudah untuk terpenuhi
    • produktivitas kerja dan ragam keterampilan kerja secara tak langsung ikut meningkat

    Baca Juga: 5 Sanksi Perusahaan Terhadap Karyawan yang Perlu Kamu Hindari

    Itulah pemaparan singkat Glints mengenai serba-serbi insentif, mulai dari definisi hingga manfaatnya.

    Intinya, insentif adalah kompensasi yang diberikan perusahaan atas kinerja baik dan dampak positif yang dihasilkan karyawan. 

    Ia umumnya hadir dalam bentuk uang atau objek bernilai lainnya yang dapat menguntungkan karyawan.

    Insentif sendiri merupakan bentuk bonus yang patut diterima karyawan bila mereka berhasil menunjukkan kualitas kerja yang apik.

    Maka dari itu, apabila kamu merasa telah menuntaskan indikator pemberiannya, jangan ragu untuk ajukan insentif pada atasan atau HRD di kantor, ya.

    Nah, selain penjelasan di atas, kamu bisa dapatkan ragam informasi serupa yang tak kalah penting pada kanal Finansial Glints Blog.

    Di sana, tersedia pembahasan seputar istilah dan tips keuangan lainnya yang sudah Glints ringkas hanya untukmu.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, langsung baca berbagai artikelnya sekarang juga. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait