Harga BBM Naik, Ini Dampak bagi Pekerja dan 5 Cara Menghadapinya

Diperbarui 27 Nov 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Pemerintah mengumumkan bahwa harga BBM resmi naik terhitung sejak hari Sabtu, tanggal 3 September 2022.

    Dilansir dari Kompas, harga Pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Selain itu, harga solar bersubsidi juga naik menjadi Rp6.800 per liter dari harga sebelumnya Rp5.150.

    Pertamax nonsubsidi juga tak luput dari kenaikan harga dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

    Kenaikan harga BBM ini tentunya memiliki dampak hampir ke seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali kaum pekerja.

    Apa yang menyebabkan harga BBM naik di saat harga minyak dunia turun?

    Lalu, apa yang bisa dilakukan kita sebagai pekerja untuk menghadapi kenaikan harga BBM ini?

    Yuk, baca pembahasan dari Glints berikut ini!

    Baca Juga: Isi Lengkap RUU KIA: Ketahui Aturan Baru untuk Ibu Bekerja

    Penyebab Harga BBM Naik

    Sebagaimana yang dilansir dari Tempo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan beberapa penjelasan kepada masyarakat mengenai hal ini.

    Anggaran subsidi BBM yang telah dikeluarkan pemerintah terus meningkat dari yang sebelumnya sebesar Rp18,5 triliun kini menjadi Rp252,5 triliun. Di sisi lain, pemerintah menilai subsidi BBM ini belum tepat sasaran.

    Pernyataan ini juga didukung oleh Presiden Joko Widodo yang menyebutkan bahwa lebih dari 70% subsidi dinikmati oleh golongan masyarakat mampu, dikutip dari Kontan.

    Keadaan inilah yang menyebabkan harga BBM mengalami kenaikan, karena diperlukan adanya penyesuaian subsidi dari pemerintah.

    Dampak Harga BBM yang Naik bagi Pekerja

    Harga bahan bakar minyak pasti mempengaruhi hampir semua sektor, mulai dari transportasi, bahan makanan, hingga bisnis.

    Jadi, yang terkena dampak pasti bukan hanya kelompok tertentu, tetapi semua lapisan masyarakat tak terkecuali para pekerja.

    Apa saja dampak yang perlu kamu sadari dan atasi dari sekarang? Berikut penjelasannya.

    1. Biaya hidup lebih mahal

    Dampak yang pasti akan terasa oleh kaum pekerja adalah meningkatnya biaya hidup.

    Harga BBM yang naik akan secara langsung mempengaruhi biaya transportasi.

    Hal ini tentu menjadi beban bagi kamu yang masih harus menjalani sistem work from office.

    Baik pengguna transportasi pribadi atau kendaraan umum, semua akan terkena dampaknya. Belum lagi kenaikan harga bahan makanan yang pasti akan mengikuti setelahnya.

    Tak menutup kemungkinan kondisi seperti ini akan menyita sebagian besar pendapatanmu.

    2. Daya beli yang menurun

    Karena terdapat kenaikan biaya hidup, dampak selanjutnya yang mungkin akan kamu rasakan adalah daya beli yang menurun.

    Jika sebelumnya kamu bisa membeli barang sesukamu, mungkin saat ini kamu harus menahan dulu keinginan untuk membelinya karena uangmu terpakai untuk pengeluaran bulanan.

    Jadi, mulai sekarang kamu harus pintar-pintar memilih mana kebutuhan yang paling penting dan mana keperluan yang masih bisa ditunda.

    3. Pendapatan menjadi berkurang

    Bagi kamu yang memiliki bisnis kecil sebagai pekerjaan utama atau sampingan, harga BBM yang naik juga akan mempengaruhi pendapatanmu ke depannya.

    Mau tidak mau, kamu pasti perlu menaikkan harga produk atau jasamu, mengingat biaya logistik dan beberapa bahan baku juga ikut melonjak.

    Akibatnya, beberapa konsumen mungkin merasa keberatan dengan kenaikan harga tersebut karena daya beli mereka juga ikut menurun.

    4. Tabungan yang semakin menipis

    Dikarenakan pengeluaran yang terus bertambah, kamu mungkin perlu merelakan saat porsi menabungmu jadi lebih sedikit dari sebelumnya.

    Apalagi bagi kamu yang menjadi sandwhich generation. Kenaikan harga BBM ini tentu menjadi salah satu faktor pemicu stres karena pengeluaran yang semakin tak sebanding dengan pendapatan.

    Nah, di saat-saat seperti sekarang ini, manajemen keuangan yang baik sangatlah diperlukan.

    5. Risiko PHK

    Bahan bakar sangat diperlukan bagi operasional perusahaan, sehingga harga BBM yang naik tentu akan membuat biaya operasional perusahaan ikut bertambah.

    Bagi perusahaan yang tak mampu mengatasi keadaan ini, mereka berpotensi melakukan pemutusan hubungan karyawan atau layoff demi mengurangi biaya.

    Semoga skenario terburuk ini tidak akan terjadi, ya. Meskipun begitu, kamu tetap harus mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan.

    Baca Juga: 6 Hal yang Harus Dilakukan jika Merasa Gaji Tidak Cukup

    Tips Menghemat bagi Pekerja saat Harga BBM Naik

    1. Memilih transportasi umum yang lebih murah

    Beberapa transportasi umum yang lebih mahal memang menawarkan kenyamanan dan efektivitas yang lebih tinggi.

    Seperti ojek online, misalnya. Kamu tak perlu bangun terlalu pagi untuk menghindari desak-desakan di transportasi umum seperti KRL atau busway. 

    Namun, dengan naiknya harga BBM, para driver juga terpantau menuntut adanya kenaikan tarif kepada pemerintah, sebagaimana dikutip dari Detik.

    Jika diperlukan, kamu bisa kembali mempertimbangkan pilihan transportasi umum untuk berangkat ke kantor supaya tetap bisa menghemat.

    2. Memilih jalur yang lebih dekat

    Nah, bagi kamu yang masih membawa kendaraan pribadi, kamu juga bisa pertimbangkan untuk naik transportasi umum jika memang dapat menekan pengeluaranmu.

    Akan tetapi, jika menurutmu mengendarai kendaraan pribadi masih lebih hemat, kamu bisa menyiasatinya dengan cara mencari jalur yang lebih dekat untuk sampai ke kantor.

    Jalan alternatif yang minim kemacetan juga bisa jadi pilihanmu. Dengan begitu, kamu bisa sedikit menghemat bahan bakar ketika harga BBM melonjak naik.

    3. Perhatikan kebiasaan berkendara

    Baik pengguna mobil atau motor, kamu perlu perhatikan kembali kebiasaan berkendaramu yang bisa mempengaruhi borosnya penggunaan bahan bakar.

    Contohnya seperti sering memainkan gas saat lampu merah atau macet, tidak memanaskan mesin terlebih dahulu, sering ngebut dan mengerem mendadak, atau jarang mengganti beberapa spare part seperti busi dan oli.

    Itulah mengapa penggunaan bahan bakar setiap orang pasti berbeda meskipun memiliki tipe kendaraan yang serupa.

    4. Mengubah strategi manajemen keuangan pribadi

    Kamu perlu mulai belajar mengatur keuangan di saat genting seperti ini. Jangan terlalu boros sampai-sampai keperluan yang lebih penting justru harus dikorbankan.

    Prioritas setiap orang pasti berbeda-beda. Jadi, kamu yang bisa menilai sendiri mana pengeluaranmu yang masih bisa ditekan.

    Selain itu, kamu juga bisa pertimbangkan untuk memulai investasi, side hustle, atau mencari passive income lainnya agar dapat menunjang keuanganmu di masa mendatang.

    5. Mengontrol diri untuk tidak konsumtif

    Supaya kamu tidak terlalu terbebani dengan kenaikan harga BBM, kamu harus belajar untuk menghindari kebiasaan impulsive buying.

    Dengan begitu, kamu bisa mengalokasikan uangmu untuk kebutuhan primer lainnya.

    Jangan lupa juga untuk selalu menyisihkan uang untuk dana darurat, ya. 

    Kita tidak pernah tahu pertumbuhan ekonomi ke depannya akan seperti apa. Jadi, mengurangi perilaku konsumtif tak hanya bermanfaat untuk saat ini tetapi juga untuk masa depanmu.

    Baca Juga: 7 Cara Memilih Reksa Dana, Tak Perlu Bingung saat Investasi

    Demikian pembahasan Glints mengenai kondisi harga BBM yang sedang naik, dampaknya untuk para pekerja, dan cara menghadapinya.

    Nah, selain tips di atas, Glints punya banyak kumpulan artikel lainnya tentang tips finansial untuk para pekerja!

    Skill manajemen keuangan dan literasi finansial sangatlah penting, terutama untuk menghadapi masa-masa sulit seperti kenaikan harga bahan pokok dan BBM seperti sekarang ini.

    Oleh karena itu, sudah saatnya kamu mulai mempelajari tips investasi, strategi mengatur gaji, dan cara mengatur keuangan pribadi lainnya.

    Yuk, baca kumpulan artikelnya di sini sebelum kelupaan!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.9 / 5. Jumlah vote: 15

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait