8 Etika Instagram yang Harus Dipatuhi Para Marketer

Diperbarui 11 Nov 2024 - Dibaca 13 mnt

Dewasa ini, rasanya para marketer dan content creator wajib mengetahui etika di Instagram.

Menurut SEMrush, aspek satu ini sangatlah diperlukan, terutama saat Instagram menjadi salah satu situs dengan pengguna terbanyak di dunia.

Etika sendiri dibutuhkan agar jutaan pengguna media sosial tersebut bisa berbagi konten dengan rasa nyaman.

Selain itu, etika juga diperlukan agar marketer dan creator bisa saling berkompetisi dengan sehat.

Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan etika di Instagram? Lalu, apa saja bentuk-bentuk etika yang perlu diikuti dalam platform tersebut?

Yuk, simak pemaparan lengkapnya dalam rangkuman Glints berikut ini!

Baca Juga: Yu, Tingkatkan Performa Akun dan Kontenmu dengan Instagram Creator Studio

Apa Itu Etika Instagram?

etika instagram

© Freepik.com

Menurut Curvearro, etika di Instagram adalah kumpulan aturan dan prinsip yang perlu diikuti oleh seluruh pengguna Instagram.

Aturan-aturan ini tersedia agar Instagram menjadi komunitas positif di mana masing-masing pengguna bisa saling menghargai.

Kumpulan prinsip ini sejatinya tidak tertulis dalam guideline tertentu. 

Akan tetapi, mereka patut menjadi pedoman yang harus diikuti oleh semua pengguna media sosial tersebut.

Selain untuk membentuk komunitas yang baik, etika juga dibutuhkan agar reputasi masing-masing pengguna bisa terjaga.

8 Etika di Instagram

Seperti yang sudah Glints paparkan, etika merupakan suatu hal yang cukup penting di Instagram.

Sebab, ia bisa membentuk Instagram menjadi sebuah platform yang positif dan kredibel bagi para marketer.

Meskipun demikian, apa saja bentuk etika yang perlu diikuti oleh pengguna media sosial tersebut?

Berikut adalah daftar dan penjelasannya yang sudah Glints ringkas untukmu. 

1. Bersikap ramah dan responsif

etika instagram

© Freepik.com

Etika pertama yang perlu diikuti oleh semua pengguna Instagram adalah untuk bersikap ramah dan responsif.

Umumnya, manajemen media sosial cenderung berfokus pada algoritma di dalam platform. 

Padahal, menurut Iconosquare, fokus utama mereka seharusnya adalah pada orang-orang yang menggunakan media sosial tersebut.

Instagram adalah tempat di mana pengguna bisa membentuk komunitas, berbagi ide, mencari kepuasan, dan hiburan. 

Mereka ingin mencari konten, creator, dan persona yang tentunya bisa membuat mereka merasa nyaman dan didengarkan.

Maka dari itu, dengan bersikap ramah dan responsif, akan lebih mudah bagi marketer untuk menggaet minat publik Instagram.

Baca Juga: 6 Tren Instagram Marketing 2022 yang akan Booming, Pelajari, yuk!

2. Akui kesalahan 

Bentuk etika berikutnya yang wajib dipatuhi oleh semua pengguna Instagram, tak terkecuali paramarketer, adalah untuk mengakui kesalahan.

Sejatinya, sifat manusia adalah sulit untuk ditebak. 

Marketer mungkin memiliki segudang strategi ampuh yang bisa membuat pelanggan kembali semangat meskipun pernah dikecewakan.

Akan tetapi, bukan berarti strategi tersebut kebal akan kegagalan. Kelompok pelanggan perusahaan di Instagram bisa saja tetap tidak puas.

Nah, dengan selalu mengakui kesalahan dan memberikan solusi yang tepat, dijamin marketer akan menaklukan kebutuhan user Instagram yang sulit diprediksi.

3. Fokus membentuk image yang positif

etika instagram

© Unsplash.com

Pengguna Instagram, khususnya marketer dan content creator, wajib mematuhi etika di mana mereka berfokus membentuk image positif.

Hal ini sangatlah penting, karena mereka merupakan representasi brand dan akan selalu dipandang oleh user.

Tanpa image yang positif, post dan produk yang diluncurkan perusahaan takkan memiliki standar yang tinggi.

Konten yang diterbitkan pun rasanya sudah tak kredibel dan pastinya akan sulit untuk meraih engagement.

Perusahaan bisa membentuk image positif dengan cara menghindari kesalahan dan menghargai followers-nya.

4. Minta izin sebelum melakukan reposting

Etika selanjutnya yang masih jarang diikuti oleh pengguna Instagram adalah minta izin sebelum reposting.

Instagram adalah media sosial yang terkenal dengan konten visual, termasuk foto, gambar, dan video. 

Semua bentuk konten tersebut menjadikannya sebagai aplikasi berbagi foto yang sangat terkenal.

Namun, sekarang ini, yang dilakukan banyak marketer adalah reposting foto milik brand atau fotografer lain untuk keperluan konten.

Menurut Curvearro, aktivitas satu ini harus dihindari oleh seluruh pengguna Instagram, terutama para marketer profesional.

Kegiatan ini dapat merusak image perusahaan dan membuat konten-konten mereka tidak kredibel.

Jika ingin menggunakan foto dari user lain, pastikan kamu sudah mendapatkan izin mereka terlebih dahulu. 

Selain itu, jangan lupa juga untuk tinggalkan kredit atas nama username mereka.

5. Gunakan hashtag secukupnya

© Unsplash.com

Etika yang seharusnya diikuti oleh semua pengguna Instagram adalah untuk memanfaatkan hashtag secukupnya.

Hashtag adalah cara paling menarik dan mudah untuk menggaet perhatian user terhadap topik tertentu.

Meskipun demikian, elemen tersebut hanya bisa menjadi tool yang efektif apabila kamu bisa menggunakannya dengan tepat. 

Hingga kini, masih banyak orang yang menggunakan hashtag secara asal supaya konten mereka bisa viral.

Hal ini cukup berbahaya. Bukannya mendapatkan perhatian yang baik, konten tersebut hanya akan tampak mengganggu.

Sebab, menurut The Design Twins, menggunakan hashtag secara berlebihan merupakan bentuk spam dalam feed Instagram.

6. Sertakan caption dan lokasi yang sesuai

Etika lainnya yang patut diketahui oleh pengguna Instagram adalah menyertakan caption dan lokasi konten yang sesuai.

Hal ini mungkin terlihat sepele karena takkan memberikan dampak apapun bagi post yang disebarkan.

Namun, menurut Itproportal, ia bisa menjadi cara bagi para marketer untuk keperluan promosional.

Sebagai contoh, kamu bisa sertakan caption serta lokasi tempat produk bisa dibeli oleh user.

7. Balas reply dan comment secara saksama

© Freepik.com

Membalas reply dan comment secara saksama juga menjadi salah satu etika yang wajib diikuti di Instagram.

Hal ini diperlukan agar perusahaan bisa terlihat ramah dan peduli akan pendapat customer-nya.

Di sisi lain, hal ini juga wajib diterapkan khususnya saat membalas komentar yang sifatnya negatif.

Perlakukan customer dan followers-mu dengan hormat. 

Terkadang kamu akan menerima komentar kebencian dan negatif penuh. Tanggapi saja dengan sopan dan wakilkan brand dengan baik.

Strategi ini bahkan bisa menjadi cara untuk mengubah akun bisnis Instagram untuk kebutuhan customer service.

8. Sebarkan post secukupnya

Etika terakhir yang harus dipatuhi oleh seluruh user Instagram adalah untuk menyebarkan post secukupnya.

Seperti yang sudah Glints paparkan, spam merupakan hal yang patut dihindari di Instagram.

Nah, menyebarkan post secara berlebihan bisa membuat akunmu dicap untuk kegiatan spamming.

Selain itu, marketing juga bisa menyebarkan post pada waktu-waktu tertentu.

Strategi tersebut dijamin akan lebih efektif bagi akun yang sedang mencari followers dan engagement.

Baca Juga: 8 Jenis Konten Video Terbaik untuk Keperluan Marketing di Instagram

Itulah pemaparan singkat Glints mengenai etika di Instagram, mulai dari definisi hingga contoh-contohnya.

Intinya, etika Instagram merupakan kumpulan aturan yang wajib dipatuhi oleh semua pengguna media sosial tersebut.

Ia perlu diikuti supaya Instagram bisa menjadi komunitas yang positif dan sehat bagi penggunanya.

Maka dari itu, apabila ingin terjun ke dunia pemasaran Instagram, pastikan kamu sudah memahami kumpulan etika ini, ya.

Nah, selain penjelasan di atas, dapatkan ragam informasi serupa yang tak kalah penting di kanal Social Media Glints Blog.

Di dalamnya, Glints sudah siapkan banyak artikel seputar istilah dan tips social media marketing khusus buat kamu.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk pelajari kumpulan artikelnya sekarang juga. Gratis!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 2

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait